Bisnis Kedua: Elon Musk Ingin Buat Amazon di Sektor Keuangan

Setelah mendapatkan dana segar 22 juta dolar AS dari penjualan bisnis pertamanya. Elon Musk mulai bangun bisnis baru yang sebenarnya platformnya masih eksis sampai sekarang. Apa itu? cek selengkapnya di sini

Bisnis Kedua: Elon Musk Ingin Buat Amazon di Sektor Keuangan

Mikirduit – Era bank digital sudah ada, bahkan sebelum internet banking tenar di Indonesia. Elon Musk yang menjadi salah satu orang terkaya di dunia membangun sebuah bank digital yang akan melayani seluruh kebutuhan keuangan dari kredit hingga investasi secara online. Lalu, bagaimana nasib bisnis bank online Elon Musk saat ini?

Ingat kisah episode pertama tentang Elon Musk, di mana akhirnya dia harus melepas kepemilikan saham Zip2 kepada Compaq. Di sini, Elon mendapatkan jatah sekitar 22 juta dolar AS atas kepemilikan perusahaannya tersebut. Nah, dari situ lah, Elon mulai memutar uangnya lagi untuk membangun bisnis yang lebih menarik.

Bisnis Pertama Elon Musk, Harus Irit Hingga Kudeta CEO
Kini memang Elon Musk jadi salah satu orang terkaya, tapi mau tau bagaimana caranya dia mulai? selama beberapa pekan ke depan kita akan membahas sosok elon musk secara detail di sini ya

Kala itu, Elon yang masih berusia 28 tahun pada 1999 membayangkan untuk membuat website yang memberikan layanan bank dan investasi secara komprehensif. Di sini, Elon merekrut Bill Harris, eks CEO Intuit, perusahaan penyedia software untuk keuangan sebagai Presiden dan CEO di Bank Digitalnya tersebut. Semua itu dilakukan karena Elon ingin menjadikan X.com sebagai Amazon di sektor keuangan.

Lalu, dia juga menggandeng John Story yang merupakan seorang investment banker sebagai Wakil Presiden Eksekutif banknya. Elon pun mengambil posisi sebagai Chairman di bank digital tersebut.

Adapun, dalam penamaan bank digital, Elon disebut sempat terkesan dengan nama domain X.com. Alasannya, X.com adalah nama domain paling keren di dunia menurutnya. Soalnya, X.com sangat mudah diketik dan diingat. Lalu, bagi pengguna gadget saat itu, X.com akan memudahkan pelanggan dalam bertransaksi karena hanya perlu memencet tombol 5 kali untuk menulis X.com hingga bisa bertransaksi. 

Dalam versi lain, Elon memang ingin membuat nama yang sederhana sehingga dia bertanya kepada pelayan kafe di Sillicon Valley, “Mana nama yang lebih baik Q,X, atau Z.com” pelayan itu pun menjawab X.com. Elon langsung setuju meski rekan-rekannya sempat tidak setuju karena asosiasinya buruk. Namun, X.com tetap jadi karena Elon benar-benar menyukai nama tersebut.

Lalu, ada juga versi yang menyebutkan, jika X itu adalah karakter sakral. Ketika bajak laut mencari harta karun, mereka akan mencari huruf X.

Jadilah, sebuah bank digital bernama X.com pada 1999. Dalam tahap pendirian pertama,perusahaan itu memiliki 15 anggota staff. Modal yang dikeluarkan untuk membangun bank digital ini senilai 25 juta dolar AS yang didapatkan dari konsorsium Elon, Harris, dan Sequoia Capital. (kabarnya Elon Musk menghabiskan 18 juta dolar AS dari total uang hasil jual Zip2 22 juta dolar AS untuk X.com)

Strategi Menjadi Bank Digital Terbesar

Dalam tahap awal operasionalnya, X.com menawarkan uang tabungan 20 dolar AS (sekarang setara Rp500.000) kepada pembuka rekening baru secara online. Lalu, bagi pelanggan eksisting yang bisa mengajak temannya untuk buka rekening juga diberikan 10 dolar AS (setara Rp250.000). Hal itu sebagai upaya untuk meningkatkan jumlah pengguna pada tahap awal. 

Selain itu, X.com juga menawarkan pengajuan kredit instan bagi nasabah yang memenuhi syarat. Dengan tawaran kredit yang lebih mudah, diharapkan bisa meningkatkan permintaan kredit. 

Dengan begitu, X.com bisa mendapatkan pendapatan dari selisih bunga dan bonus yang diberikan dengan bunga kredit. 

Hasilnya, dalam dua bulan, X.com memiliki 100.000 pelanggan. Angka itu bisa dibilang cukup bagus sebagai pemain baru jika melihat total nasabah dari Etrade Telebank, bank digital terbesar saat itu dengan total 130.000 pelanggan.

Namun, strategi bakar uang itu membuat X.com juga kehabisan modal. Di sisi lain, ada perusahaan yang menyediakan transfer uang tanpa melalui bank bernama Confinity. perusahaan yang didirikan oleh Peter Thiel itu juga melakukan strategi yang sama seperti X.com, yakni memberikan uang kepada pengguna barunya. Thiel menawarkan bonus uang 10 dolar AS bagi yang menggunakan platformnya. Namun, kedua perusahaan itu berujung kehabisan uang dan berujung terhadap merger pada 2000. 

Selain itu, merger juga menjadi solusi bagi Elon untuk mengubah bisnis bank digitalnya yang memiliki masalah cukup besar, yakni masalah kepercayaan. Kolumnis Forbes Elizabeth Corcoran mengungkapkan insentif tunai dari X.com tidak meredakan kekhawatiran konsumen terkait keamanan transaksi bank digital. Apalagi, X.com mengungkapkan website awalnya rentan untuk diretas. 

Setelah merger rampung, Elon mengkudeta Bill Harris, CEO X.com yang dipilihnya karena perbedaan sudut pandang.Dengan begitu CEO X.com adalah Elon yang juga pemegang saham terbesar dari perusahaan hasil merger X.com dengan Confinity. 

Namun, setelah merger, masalah berlanjut terkait nama. Jadi, Elon masih sangat suka dengan nama X.com, sedangkan beberapa pihak dari Confinty mencari nama lain, yakni PayPal. Apalagi, Tim Peter Thiel sampai menyewa konsultan nama bisnis. 

Strategi Investasi Si Ratu Saham Dividen Dunia
Mau tau jurus investasi di luar Warren Buffett dan Peter Lynch? ini ada formula investasi saham cuan konsisten ala madam Weiss. Baca selengkapnya di sini

Di sisi lain, X.com sebagai brand sudah memiliki 200.000 pengguna sebelum merger terjadi. Namun, nama X.com dianggap tidak terlalu nyaman sebagai sebutan pengguna saat ingin menggunakannya. Misalnya, jika ada yang mau kirim uang kalau menggunakan brand X.com, "Kirimkan ke X saya saja." Sementara itu, jika Paypal, "Kirimkan ke Paypal saya saja." 

Namun, Elon tidak peduli dengan pendapat tersebut. Dirinya benar-benar sudah terpikat dengan yang namanya X. Sampai akhirnya, produk pembayaran hasil merger dinamakan X-Paypal. 

Bahkan, Elon yang berstatus CEO meminta kepada departemen pemasaran untuk mengerjakan ulang logo  Paypal dengan menyertakan tanda X dan menghilangkan nama Paypal. 

Nama X.com tetap digunakan sebelum berganti nama menjadi Paypal. Bahkan, dengan nama itu, X.com sempat mencapai 4 juta konsumen di mana 50 persen transaksi dilakukan di eBay. Bahkan, Elon sempat ingin mengakuisisi First Western National Bank untuk bisa mendapatkan jaminan lembaga penjaminan simpanan bagi uang nasabahnya, tapi rencana itu urung dilakukan.

Sampai akhirnya, skala bisnis X.com makin besar, terutama setelah kerja sama dengan Intuit Inc. dan melayani tiga juta pelanggan usaha kecil. X.com sering mendapatkan kritikan namanya seperti website porno dan sebagainya. Akhhirnya, Elon menyerah dan mengganti X.com menjadi Paypal.

Fakta: Ray Dalio Sempat Benci Uang Tunai dan Obligasi
Ray Dalio pernah mengungkapkan hal yang sama dengan Timothy Ronald, yakni nggak suka sama uang tunai dan OBLIGASI. Baca penjelasan lengkapnya di sini.

Elon Musk Dikudeta dari Posisi CEO

Di balik perubahan nama X.com menjadi Paypal ada pengorbanan Elon Musk yang harus dikudeta. Jadi, ketika Elon sedang bulan madu ke Australia, Peter Thiel merencanakan pemecatan Elon Musk sebagai CEO X.com. Untuk itu, dia meminta dukunga beberapa rekan seperti Hoffman, yang menjadi pendiri Linkedin, dan anggota dewan lainnya. 

Elon benar-benar marah setelah dia pulang ternyata malah dipecat dari posisi CEO sesuai keputusan Dewan pada 2000. Namun, Elon tidak memperpanjang masalah dan menerima pemecatan. 

"Di luar itu,saya bersyukur dikudeta oleh Paypal karena kalau tidak, saya masih akan terus bekerja keras di Paypal," ujarnya. 

Meski, menurutnya, jika dia tetap di Paypal, perusahaan itu bisa bernilai triliunan dolar AS.

Dua tahun kemudian, Paypal pun diakuisisi oleh Ebay senilai 1,5 miliar dolar AS. Di sini, Elon kebagian porsi penjualan senilai 250 juta dolar AS. 

Di luar itu, Elon masih berhubungan baik dengan sesama eksekutif Paypal, meski dirinya sempat dikudeta. 

"Hidup ini terlalu singkat, mari kita lanjutkan," ujar mas kepada Levchin, salah satu anggota tim yang mengkudetanya, setelah mendapatkan hasil penjualan Paypal dari eBay. 

Dengan modal 250 juta dolar AS itu, Elon Musk mulai mengembangkan bisnis yang sesuai dengan mimpinya.

Mau dapat guideline saham dividen 2024-2025?

Pas banget, Mikirduit baru saja meluncurkan Zinebook #Mikirdividen yang berisi review 20 saham dividen yang cocok untuk investasi jangka panjang lama banget.

Kalau kamu beli #Mikirdividen edisi pertama ini, kamu bisa mendapatkan:

  • Update review laporan keuangan hingga full year 2023-2024 dalam bentuk rilis Mikirdividen edisi per kuartalan
  • Perencanaan investasi untuk masuk ke saham dividen
  • Grup Whatsapp support untuk tanya jawab materi Mikirdividen
  • Siap mendapatkan dividen sebelum diumumkan (kami sudah buatkan estimasinya)
  • Publikasi eksklusif bulanan untuk update saham mikirdividen dan kondisi market

Tertarik? langsung saja beli Zinebook #Mikirdividen dengan klik di sini

Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini