Berani Investasi ke Saham Problematik, seperti GOTO, UNVR, dan HMSP?

Saham GOTO sudah turun cukup dalam hingga para founder sudah keluar. Begitu juga sesepuh seperti UNVR dan HMSP juga lagi tren tekanan dalam 5 tahun terakhir. Kamu berani masuk ke saham-saham seperti itu?

Berani Investasi ke Saham Problematik, seperti GOTO, UNVR, dan HMSP?

Mikirduit – Harga saham GOTO sudah turun lebih dari 80 persen sejak IPO pada awal 2022. Sampai semua memuncak ketika harga saham perusahaan teknologi itu turun mendekati level Rp50 per saham ditambah para foundernya mau jualan. Holder nyangkuters pun ngamuk hingga ke media sosial foundernya. Menariknya, pola berbeda terjadi di para holder nyangkuters UNVR. 

Seperti yang diketahui, saham UNVR terjun bebas sejak melakukan stock split di akhir 2019 Hingga 23 Oktober 2023, harga saham UNVR sudah turun 52 persen. Namun, menariknya holder saham UNVR ini tidak ada yang ngamuk, paling galau dikit. Apa yang membedakan saham GOTO dengan UNVR?

Kami akan mengawali kisah dari Saham GOTO yang berada di polemik founder jualan sahamnya seperti,  William Tanuwijaya, Founder Tokopedia, sempat jual saham GOTO senilai Rp26 miliar. Setelah itu jawaban manajemen GOTO saat ditanyakan oleh  BEI terkait penurunan harga sahamnya menguak fakta menarik. 

Manajemen GOTO mengungkapkan ada beberapa pemegang saham pengendali yang berencana menjual sahamnya, yakni: 

  • Andre Soelistyo berencana menjual sekitar 998,15 juta lembar dalam jangka menengah. 
  • William Tanuwijaya berencana menjual saham GOTO hingga 3,09 miliar lembar dalam jangka menengah
  • Kevin Aluwi sudah menjual saham dalam rangka diversifikasi investasi pribadi sejak tidak menjabat sebagai direktur maupun komisaris perseroan.

Sontak, kabar itu pun langsung menjadi tekanan tambahan untuk saham GOTO hingga BEI dan CEO GOTO Patrick Walujo membantu untuk berikan penjelasan ke publik. 

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menanggapi normatif yang menilai aksi rencana maupun penjualan saham GOTO oleh para pengendali itu sudah sesuai dengan aturan. 

Di sini, I Gede Nyoman menekankan para founder GOTO itu baru mulai menjual saham-saham biasanya, yakni seri A, sedangkan saham seri B dengan hak suara multiple masih dipegang. Soalnya, saham hak suara multiple itu baru boleh dilepas setelah 2 tahun IPO, yakni 30 Maret 2024. 

CEO GOTO Patrick Walujo juga menekankan kalau aksi jual saham GOTO adalah keputusan pribadi para founder dan tidak ada kaitannya dengan strategi, kinerja, hingga komitmen emiten teknologi itu kepada para pemegang sahamnya. 

Namun, dari sini, kami menilai ada risiko para founder menjual saham hak suara multiplenya di 30 Maret 2024. Tanggal itu bisa menjadi hari keramat saham GOTO untuk melihat seberapa besar tekanan kepada saham teknologi itu nantinya. 

Sementara itu, jika bicara penurunan harga saham, sebenarnya bukan cuma GOTO yang turun sangat dalam, ada satu lagi saham ternama yang turun dan belum bisa bangkit lagi, yakni UNVR. Namun, kenapa pemegang saham ritel UNVR santai dan tidak ada kepanikan?

Nilai Saham UNVR

Kami sempat menceritakan, masalah saham UNVR adalah terkait pertumbuhan bisnis yang sudah stagnan. Manajemen UNVR pun mati-matian untuk bisa mendorong margin keuntungan bisa kembali bertumbuh. Cerita lengkapnya bisa di baca di sini: Saham UNVR, Raksasa Consumer Goods yang Tengah Terpuruk

Saat awal-awal penurunan, beberapa teman yang hold UNVR memang sempat panik, tapi kepanikannya tidak seperti saat GOTO yang ambruk.Bahkan, kami yakin sampai saat ini masih ada holder saham UNVR di Rp8.000 per saham atau sudah average down pelan-pelan. 

Apa kelebihan saham UNVR dibandingkan dengan GOTO? 

Pertama, konsisten bagi dividen. Meski, harga saham turun, UNVR berkomitmen untuk membagikan dividen secara rutin. Walaupun jumlahnya tidak besar, tapi itu bisa jadi pelipur lara dari ambruknya harga saham perseroan. 

Namun, apakah jika beli saham UNVR di Rp8.000 per saham, sekarang sudah balik modal dari dividennya? 

Jawabannya belum lho. Simulasinya, jika beli Rp10 juta saham UNVR di harga Rp8.000 mendapatkan sekitar 1.250 lembar saham. [kami tidak bulatkan jadi lot karena sekadar untuk simulasi perhitungan]

Sejak 2020 hingga 2023, jika tidak ada top up lagi, berarti total pendapatan dividen Rp730.000. Harga saham UNVR per 23 Oktober 2023 di level Rp3.820 per saham. Berarti, kini nominal asetnya sekitar Rp4,77 juta. Apabila, pendapatan dividen diakumulasikan dengan nilai aset saat ini, posisinya senilai Rp5,5 juta alias rugi 44 persen. 

Kedua, souvenir segudang produk UNVR setiap RUPS tahunan. Ini menjadi cerita tersendiri, di mana nominal harga souvenir setiap RUPS tahunan ditaksir bisa tembus Rp500.000 sampai Rp1 juta. Hal ini juga menjadi nilai lebih bagi investor saham karena ada manfaat pegang saham, seperti secara eksklusif diberikan produk perseroan. 

Asa Pemegang Saham HMSP

Dibandingkan dengan UNVR, sebenarnya HMSP lebih hampir mirip dengan GOTO. Dari level tertingginya pada 2018 hingga 23 Oktober 2023, harga saham HMSP sudah turun 80-an persen. Bedanya dengan GOTO, harga saham HMSP turunnya secara bertahap tidak dalam kurang dari dua tahun turun 80 persen. 

Di sisi lain, permasalahan HMSP juga sudah dipahami oleh banyak orang. Ini perusahaan rokok yang bisnisnya sunset karena kebijakan pemerintah yang menaikkan cukai rokok. Apakah masih ada holder saham HMSP di harga paling atas? jujur, kalau ini kami kurang mengetahui. Namun, jika beneran ada yang masih hold dengan floating loss besar cukup menarik. 

Para holder HMSP pun santai-santai saja karena perusahaan rokok ini masih tetap memberikan nilai ke pemegang sahamnya, berupa dividen. 

Untuk itu, kita coba simulasikan investasi saham HMSP sejak 2018 hingga sekarang dengan pendapatan dividennya.

Jika kita membeli saham HMSP senilai Rp10 juta pada Januari 2018 di harga Rp5.400 per saham. Berarti, kita mendapatkan sekitar 1.851 lembar saham. 

Dari situ, sejak 2018 sampai 2023, kita juga mendapatkan dividen senilai Rp990.470, sedangkan harga saham HMSP per 23 Oktober 2023 senilai Rp860 per saham. Berarti nilai aset yang dimiliki sekitar Rp1,59 juta. Jika ditambah dengan pendapatan dividen, berarti total aset menjadi Rp2,58 juta atau turun 74 persen. 

Sabar banget kan holder UNVR dan HMSP? tapi apakah ketiga saham itu bakal tamat?

Untuk kamu yang mau coba strategi dividen investing, kamu bisa baca step by stepnya di sini:

Kesimpulan

Sebenarnya, UNVR dan HMSP tetap menjadi buruan meski harga sahamnya sudah turun dalam dengan alasan konsisten memberikan dividen, terlebih UNVR memiliki nilai lebih goodie bag produknya dalam jumlah banyak kepada pemegang saham saat RUPS. Sederhana, tapi membuat investor dihargai. 

Bayangkan GOTO, dalam prospektus IPO-nya tidak mencantumkan rencana dividen payout ratio (DPR) jika nanti sudah laba. Sementara itu, harga saham turun terus tanpa henti. Apa nilai menarik dari saham GOTO? hanya berupa saham bobot besar ke IHSG yang harganya mendekati Rp50 kan? 

Lalu, apakah UNVR dan HMSP bisa bangkit? kami menyakini setiap saham yang terpuruk seperti GOTO, UNVR, dan HMSP pasti bisa bangkit. Masalahnya adalah momen kebangkitannya tersebut. 

Seperti UNVR yang mati-matian untuk mencari inovasi untuk bisa meningkatkan margin keuntungan. HMSP juga berinovasi produk untuk bisa kembali mencatatkan pertumbuhan bisnis yang oke dan mengurangi beban cukai dari pemerintah dengan meningkatkan pendapatan. Bagaimana dengan GOTO?

GOTO juga bukan tanpa inovasi, perseroan telah membuat lini bisnis untuk business to business transportasi dengan korporat, pengembangan GOTO Financial, dan lainnya yang diharapkan bisa menumbuhkan bisnisnya. 

Namun balik lagi, ketika ditanyakan investasi atau trading ke saham mana nih? jawaban pertama yang keluar mungkin bukan GOTO dengan segala kontroversinya. Sementara itu, ketika bicara saham murah yang menarik, nama HMSP dan UNVR bisa saja kesebut. 

Meski, faktanya kedua saham itu tidak murah-murah banget. price to earning ratio UNVR masih paling tinggi dibandingkan saham consumer goods lainnya sebesar 31,13 kali. Meski, angka itu lebih kecil dari rata-rata 5 tahunnya yang sebesar 34,3 kali. 

Kenapa bisa dibilang mahal? dengan prospek laba bersih yang masih melandai, jelas price to earning 31,13 kali itu masih terhitung cukup tinggi. Di man, UNVR bisa menarik jika memiliki valuasi sekitar 15-20 kali atau di sekitar harga Rp2.169 hingga Rp2.892 per saham jika dihitung dengan estimasi EPS 2023. 

Level harga itu belum pernah dijangkau oleh  UNVR lho. 

Begitu juga dengan HMSP, meski harga saham sudah turun cukup dalam, tapi valuasi secara PE-nya masih tinggi sebesar 14,16 kali. Sebenarnya, angka itu sudah di bawah rata-rata 18,91 kali, tapi PE HMSP masih kalah menarik dibandingkan dengan GGRM yang memiliki PE 9,25 kali.

Artinya, HMSP bisa saja menarik jika PE-nya juga sekitar 9 kali yang berarti harga sahamnya sekitar Rp580 per saham. Level ini pun belum pernah mencapai posisi tersebut. 

Nah, kira-kira kamu berani coba adu adrenalin dengan beli saham problematik ini?

Mau dapat guideline saham dividen 2024?

Pas banget, Mikirduit baru saja meluncurkan Zinebook #Mikirdividen yang berisi review 20 saham dividen yang cocok untuk investasi jangka panjang lama banget.

Kalau kamu beli #Mikirdividen edisi pertama ini, kamu bisa mendapatkan:

  • Update review laporan keuangan hingga full year 2023 dalam bentuk rilis Mikirdividen edisi per kuartalan
  • Perencanaan investasi untuk masuk ke saham dividen
  • Grup Whatsapp support untuk tanya jawab materi Mikirdividen
  • Siap mendapatkan dividen sebelum diumumkan (kami sudah buatkan estimasinya)

 Yuk langsung join Mikirdividen DISKON LANGSUNG Rp100.000 klik di sini ya

Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini