Tips Menentukan Saham Right Issue yang Cepat Balik Modal

Right issue itu aksi korporasi yang nyebelin bagi investor. Bukan gimana-gimana, investor harus nyetor modal dan prospeknya kadang nggak jelas. Nah, kali ini kami kasih tips ikut right issue saham yang balik modalnya cepat di sini.

Tips Menentukan Saham Right Issue yang Cepat Balik Modal

Mikirduit – Right issue menjadi salah satu aksi koporasi yang kurang disukai investor. Pasalnya, investor harus merogoh kocek lagi untuk ekskekusi saham baru. Namun, yang sering jadi pertanyaannya, kira-kira, apa indikator right issue sebuah emiten layak ditebus? 

Beberapa secara teoritis akan menjawab bisa cek penggunaan dana. Jika untuk bayar utang skip, tapi jika untuk ekspansi bisa oke. Lalu, beberapa juga akan melihat porsi saham baru yang diterbitkan, semakin banyak dan besar, serta ada potensi pergantian pengendali, itu bisa jadi tanda multibagger. 

Semua itu nggak ada yang salah, tapi tetap dari banyak alasan itu, tingkat risiko yang diterima investor dengan menyetorkan modal baru lebih tinggi dibandingkan peluang reward yang didapatkan. Meski begitu, sejatinya nggak semua right issue itu buruk. Ada beberapa emiten yang dari skala fundamentalnya oke melakukan right issue. Setelah right issue, mereka secara bertahap mengembalikan modal yang diberikan investor lewat dividen. 

Contoh terdekat ada BBRI. Emiten big bank itu melakukan right issue super jumbo senilai Rp95,92 triliun. Tujuannya, untuk mengakuisisi Pegadaian dan PNM, yang dilakukan dengan skema inbreng, yakni suntikan modal dari pengendalinya (pemerintah) berupa kedua saham perusahaan pembiayaan mikro tersebut. 

Dalam aksi korporasi itu, BBRI juga menyerap dana dari publik sekitar Rp41,1 triliun. Lumayan besar kan?

Harga pelaksanaan right issue kala itu ada sekitar Rp3.400 per saham. Lalu, apakah right issue dari BBRI ini merugikan investor? 

Tentunya tidak, setelah aksi right issue, BBRI meningkatkan dividend payout ratio-nya menjadi sekitar 85 persen dibandingkan dengan sebelumnya sekitar 40 persen sampai 60 persen. Bahkan, manajemen BBRI sesumbar perseroan bakal kasih rasio dividen jumbo itu selama 4 tahun berturut-turut. 

Lalu, apakah investor BBRI yang beli saham right issue-nya sudah balik modal?

Jawabannya sudah. Dengan asumsi kamu punya 5 lot saham BBRI saat right issue, berarti kamu berhak eksekusi saham baru sebanyak 1 lot (detailnya adalah 115 lembar saham tapi 15-nya lagi odd lot). Berarti, kamu harus mengeluarkan kocek senilai Rp340.000 (karena harga pelaksanaan di Rp3.400)

Setelah right issue, berarti kamu pegang 6 lot saham BBRI. Dengan pembagian dividen setelah right issue pada periode 2022-2024 (tahun buku 2021-2023) senilai Rp781 per saham. Berarti, investor yang beli saham right issue BBRI sudah balik modal dari dividen dengan total nilai Rp468.600.

Right Issue UNTR

UNTR juga pernah melakukan right issue pada 2011. Perseroan melepas 403,27 juta lembar saham baru dengan harga penawaran Rp15.050 per saham. Target dana yang dihimpun senilai Rp6 triliun. Dana right issue akan digunakan UNTR untuk mengakuisisi tambang baru. 

Lalu, UNTR melakukan right issue dengan rasio 33 saham lama akan mendapatkan 3 saham baru. Artinya, jika kamu punya 9 lot, maka kamu akan berhak untuk ekskekusi 1 lot saham baru (detailnya 109 lembar saham). Artinya, investor akan mengeluarkan modal sekitar Rp1,64 juta. 

Pertanyaannya, berapa lama waktu yang dibutuhkan agar investor tersebut bisa balik modal?

Dengan total kepemilikan UNTR bertambah menjadi 10 lot. Berarti, kamu sudah bisa balik modal dari beli saham right issue UNTR pada akhir 2013. Soalnya dalam periode 2011-2013, UNTR telah membagikan sekitar Rp1.700 per saham. Dengan total kepemilikan jadi 10 lot, berarti modal beli 1 lot sudah ketutup dari dividen. Jadi, hanya butuh waktu sekitar 3 tahun. Sebentar ya?

Saat Ketinggalan Saham yang Bullish, Kejar atau Skip?
Ada beberapa saham lagi lanjut naik seperti saham nikel hingga PGAS, tapi apakah masih bisa kejar harga? berikut ini strategi investasi saham kejar harga saat ada yang lagi uptrend

Kesimpulan

Artinya, salah satu tanda right issue sebuah saham menarik untuk dieksekusi adalah emiten itu rutin bagi dividen, yang mana nilai dividennya bisa terus bertumbuh dengan aksi right issue tersebut. Dengan kata lain, modal dari hasil right issue digunakan untuk ekspansi yang bisa mendorong pertumbuhan bisnis.

Namun, tidak semua right issue seperti ini. Banyak juga right issue yang justru menyedot uang investor secara terus menerus dan tidak ada hasilnya dari segi perkembangan fundamentalnya hingga pergerakan harga dan dividennya. 

Lalu, ada juga karakter saham right issue dengan potensi perubahan pengendali hingga backdoor listing yang bisa membuat harga saham melejit. Kondisi itu juga bisa membantu percepatan balik modal dari uang yang dikeluarkan untuk right issue. 

Nah, kalau kamu bakal eksekusi saham baru kalau ada saham di portomu yang right issue nggak?

Telah Dirilis Ulasan 31 Saham Dividen Paling Oke untuk Jangka Panjang Periode 2024

Yuk join Mikirdividen sekarang juga, kamu akan mendapatkan semua benefit di bawah ini:

  • Update review laporan keuangan saham dividen fundamental bagus hingga full year 2024 dalam bentuk rilis Mikirdividen edisi per kuartalan
  • Perencanaan investasi untuk masuk ke saham dividen
  • Grup Whatsapp support untuk tanya jawab materi Mikirdividen
  • Publikasi eksklusif bulanan untuk update saham mikirdividen dan kondisi market
  • Event online bulanan

Tertarik? langsung saja beli Zinebook #Mikirdividen dengan klik di sini

Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini