Perbandingan 5 Saham Nikel Saat Harga Diskon, Mana yang Menarik?
Harga nikel lagi berada di level bottomnya, kira-kira seberapa diskon harga saham nikel di Indonesia? simak ulasan lengkapnya di sini.
Mikirduit – Harga nikel tengah berada di level terendah. Dengan hasil kinerja kuartal III/2024, kira-kira saham nikel mana yang paling menarik?
Analis S&P Global memperkirakan harga nikel berpotensi naik ke 16.583 dolar AS per ton setelah tekanan harga pada Oktober 2024. Secara umum, target akhir tahun di level tersebut memang cenderung turun dibandingkan dengan akhir 2023.
Prospek nikel sempat dinilai menarik setelah China merilis beberapa paket stimulus ekonomi. Sayangnya, ketika rincian paket itu diumumkan dan data terbaru aktivitas manufaktur di China tetap lemah, harga nikel kembali turun.
Jika dari paket stimulus ekonomi China bisa berdampak positif pada 2025, kami menilai nikel menjadi salah satu yang paling diuntungkan di 2025. Pertanyaannya, saham nikel apa yang masih murah dan menarik?
Saham ANTM
Saham ANTM dikenal sebagai saham emas karena salah satu produknya emas batangan Antam. Namun, secara umum, sumber laba bersih terbesar ANTM sebenarnya dari nikel.
Namun, sepanjang 2024, ANTM mengalami permasalahan di bisnis nikel setelah RKAB agak terlambat disetujui. Dari penuturan manajemen ANTM, RKAB baru setujui pada akhir Juli 2024 atau awal kuartal III/2024.
Hasilnya, kinerja pendapatan ANTM memang naik 39,81 persen menjadi Rp43,2 triliun. Namun, laba bersihnya turun 22,72 persen menjadi Rp2,2 triliun.
Hal itu disebabkan oleh penurunan pendapatan dari nikel sebesar 39 persen menjadi Rp6,1 triliun, serta penurunan laba dari segmen nikel sebesar 84 persen menjadi Rp476 miliar.
Dari sini, kinerja ANTM sepanjang 2024 didorong oleh pendapatan logam mulia yang naik 84 persen menjadi Rp35 triliun. Namun, catatannya margin keuntungan bisnis logam mulia ANTM ini rendah banget.
Jadi, ketika pendapatan penjualan emas naik tinggi, laba bersih ANTM tidak ikut terdorong. Toh, margin keuntungan bisnis logam mulia ANTM dengan pertumbuhan kinerja sebesar itu hanya 5,8 persen. Bahkan, masih kalah dengan margin keuntungan bisnis nikelnya yang lagi tertekan cuma 7,8 persen.
Hal itu disebabkan, ANTM bukan penambang dari emas, tapi pengolahnya saja, sedangkan bahan baku mereka bisa cari dari PSAB, BRMS, dan penambang emas lainnya.
Kami menilai jika pendapatan nikel ANTM sudah optimal lagi dengan rata-rata margin keuntungan 30 persen, saham ini akan menjadi cukup menarik. Apalagi, jika ditopang dengan kenaikan harga nikel secara global.
Saham INCO
Tren kinerja INCO seperti saham ANTM, tengah tertekan. INCO mencatatkan kinerja pendapatan di kuartal III/2024 sebesar 24,45 persen menjadi 708,56 juta dolar AS, sedangkan laba bersihnya turun 78,55 persen menjadi 51,1 juta dolar AS.
Beberapa tekanan kinerja saham INCO selain terkait penurunan harga nikel adalah adanya maintenance alat produksi. Sehingga, kenaikan produksi perseroan saat ini cenderung stagnan dibandingkan dengan tahun lalu.
Menariknya, jika dibandingkan tingkat net profit margin INCO dengan ANTM khusus bisnis nikelnya saja, ANTM memiliki porsi margin yang lebih bagus. Net profit margin bisnis nikel ANTM sebesar 7,8 persen, sedangkan INCO sebesar 7,21 persen. Bahkan, dengan menggunakan asumsi kinerja kuartal III/2023, net profit margin ANTM masih lebih bagus daripada INCO untuk bisnis nikelnya.
Hanya saja jika dikomparasi dengan ANTM itu mengecualikan bisnis ANTM lainnya yang margin keuntungannya juga fluktuatif.
Saham HRUM
Selain ANTM dan INCO ada juga HRUM. Saat ini, HRUM memiliki dua bisnis, yakni pertambangan batu bara dan nikel.
Secara umum, pendapatan nikel HRUM sudah tercatat pada 2024. Hasilnya cukup menarik, dari segi pendapatan, segmen nikel berkontribusi terbesar, sedangkan dari sisi laba, menjadi yang kedua di bawah pertambangan batu bara.
Untuk itu, jika melihat kinerja HRUM, dari segi pendapatan mencatatkan kenaikan sebesar 51,01 persen menjadi 970,17 juta dolar AS. Namun, laba bersihnya turun 34,81 persen menjadi 69,93 juta dolar AS.
Hal itu disebabkan oleh penurunan pendapatan pertambangan sebesar 30 persen menjadi 444 juta dolar AS. Sehingga pertambangan yang memiliki kontribusi terbesar ke laba bersih juga menyusut. Bahkan, laba bersih nikel yang baru masuk di 2024 juga tidak mampu menutup penurunan laba bersih HRUM.
Secara umum, tingkat margin keuntungan bisnis nikel HRUM ada di 5,82 persen. Posisi itu di bawah dari INCO dan ANTM.
Saham NCKL dan MBMA
Selain ketiga saham (ANTM, INCO, dan HRUM), sebenarnya ada dua saham nikel lainnya yang belum merilis laporan keuangan kuartal III/2024. Kedua saham itu adalah NCKL dan MBMA. Kedua emiten nikel itu melakukan penelaahan terbatas dan audit untuk laporan keuangan kuartal III/2024.
Aksi itu juga berhubungan erat dengan rencana NCKL yang lagi proses right issue, serta MBMA yang lagi proses private placement.
Jika dibandingkan tingkat net profit margin kedua emiten yang 100 persen berbisnis nikel tersebut dibandingkan dengan HRUM, INCO, dan ANTM, maka NCKL menjadi yang cukup menarik.
Sampai kuartal II/2024, tingkat net profit margin NCKL sebesar 21,92 persen. Posisi itu menjadi yang terbesar dibandingkan dengan saham nikel lainnya.
Sementara itu MBMA mencatatkan tingkat net profit margin hanya sekitar 2,21 persen.
Kesimpulan
Jika memilih saham nikel berdasarkan valuasi yang termurah, empat dari 5 saham nikel yang disebut dalam artikel ini sudah cukup murah.
Saham nikel yang memiliki tingkat margin of safety terbesar adalah INCO dengan asumsi wajar di Rp6.523 per saham. Lalu, yang kedua ada NCKL dengan asumsi wajar di Rp1.268 persen, ketiga ada ANTM dengan asumsi wajar di Rp2.173 per saham, serta HRUM dengan asumsi wajar di Rp1.621 per saham.
Hanya MBMA yang mencatatkan valuasi mahal dengan asumsi wajar di Rp388 per saham.
Meski, keempat saham nikel itu berada di area diskon, tapi belum tentu langsung naik. Alasannya, semua itu akan tergantung dengan seberapa besar permintaan nikel secara global. Jika permintaan nikel naik dan menaikkan harga jual, saham-saham nikel ini bisa menguat.
Catatannya, harga nikel sudah berada di-bottom sehingga punya peluang untuk bangkit lebih besar jika ekonomi China pulih. Namun, waktu kebangkitannya ini yang tidak bisa diprediksi, bisa memakan waktu 3 - 12 bulan atau lebih dari 1 tahun.
Nah, kalau kamu lebih suka saham nikel yang mana nih?
Yuk Join Grup Mikirdividen untuk Dapat Pilihan Saham Investasi Jangka Panjang Serta Diskusi dan Update Saham Eksklusif Bersama Ratusan Investor Saham Lainnya
Jika kamu ingin tahu atau mau langsung gabung ke Mikirdividen, kamu bisa klik di sini . Ada promo spesial diskon langsung Rp200.000 untuk langganan setahun! CUMA SAMPAI 31 Desember 2024 dan Kuota terbatas!
Langganan Sekarang dan dapatkan Fix Rate perpanjangan seperti harga pembelian pertama selama dua tahun ke depan.
Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini