Peluang Buyback 38 Saham Potensi Delisting Paksa

BEI bilang ada 4 saham yang bakal buyback sebelum delisting paksa. Namun, kamu punya catatan 38 saham berpotensi delisting paksa, seberapa besar peluang mereka bisa buyback? cek di sini

Peluang Buyback 38 Saham Potensi Delisting Paksa

Mikirduit – Bursa Efek Indonesia mengumumkan ada sekitar empat emiten yang berencana melakukan buyback dalam rangka delisting paksa. Namun, BEI tidak merinci siapa saja emiten tersebut. Dari catatan Mikirduit, ada sekitar 38 emiten yang berpotensi delisting paksa. Kira-kira bagaimana peluang mereka buyback ya? 

Dari data yang kami himpun, 9 dari 38 saham yang terancam delisting paksa itu disebabkan kasus hukum, seperti deretan saham Benny Tjokro dan Heru Hidayat, serta kasus dana pensiun Pertamina di saham SUGI. Lalu, 18 dari 38 saham potensi delisting itu sudah tidak update laporan keuangan terbarunya. 

Secara total, ada sektiar Rp16,9 triliun uang investor publik di 38 saham potensi delisting yang tertahan. Nominal itu jelas sudah turun drastis sebelum sahamnya disuspensi hingga terancam diusir paksa dari bursa. 

Lalu, dari 38 saham ini, saham apa saja yang potensial bisa buyback dengan kondisi sekarang?

Saham OCAP

Salah satu yang sudah mengutarakan akan melakukan buyback saham adalah saham OCAP. 

Manajemen OCAP mengungkapkan, perseroan akan melakukan buyback senilai Rp6,56 miliar untuk seluruh pemegang saham publiknya sebesar 32,78 juta lembar. Dari situ, harga buyback berada di sekitar Rp200 per saham. Harga beli kembali itu setara dengan harga IPO OCAP pada 2003. Artinya, kerugian investor OCAP yang beli saat IPO dan terus  hold hingga saat ini adalah nilainya tergerus inflasi. Lalu, sebagai catatan, harga tertinggi saham OCAP juga pernah mencapai Rp2.000 per saham, artinya ada potensi investor yang nyangkut di level tertinggi tersebut. Saat ini, harga OCAP disuspensi di level Rp159 per saham.

Perseroan mengungkapkan, dana buyback akan menggunakan seluruh kas dan setara kas 2022 senilai Rp2,06 miliar, sedangkan sisanya akan mengambil dari pinjaman. Per kuartal III/2023, OCAP mencatatkan kas dan setara kas sekitar Rp10 miliar. 

Alasan OCAP memilih untuk delisting paksa dengan buyback adalah karena perseroan sudah tidak memiliki bisnis sama sekali, serta tidak ada rencana baru. Per 2022 hingga 2023, OCAP sudah tidak punya pendapatan lagi. Posisi laba di kuartal III/2023 pun diselamatkan oleh keuntungan selisih kurs yang mencapai sekitar Rp4 miliar.

Sebelumnya, OCAP menjalankan bisnis sekuritas dengan brand Onix Sekuritas. Namun, per akhir 2021, izin Onix Sekuritas dicabut OJK sehingga bisnisnya OCAP pun lenyap sejak 2022 hingga saat ini.

Saham JKSW

JKSW menjadi salah satu emiten yang terancam delisting, tapi jika melihat kondisi keuangannya terakhir masih ada harapan untuk melakukan buyback. 

JKSW sendiri sudah IPO sejak 1997, tapi sahamnya disuspensi beberapa tahun terakhir akibat ekuitas negatif hingga dalam laporan keuangan terakhir tidak mencatatkan pendapatan usaha. Jika melihat laporan keuangannya, perseroan sudah tidak mencatatkan pendapatan usaha sejak 2022. 

Meski begitu, JKSW masih memiliki kas setara kas senilai Rp6,3 miliar. Jika seluruh kas dan setara kas itu digunakan untuk buyback saham publik sekitar 61,15 juta lembar, berarti perseroan bisa beli dengan harga buyback terbaik di Rp103 per saham. 

Harga itu lebih baik dibandingkan harga sebelum saham tersebut disuspensi pada level Rp60 per saham. Meski, secara historis, saham tertinggi JKSW pernah ke Rp600 per saham.

Sebelumnya, JKSW ini memiliki bisnis dalam perdagangan besi beton, tapi sejak 2022 perseroan sudah tidak lagi mencatatkan pendapatan usaha. Saat ini, JKSW juga punya dua pengendali, yakni Devisi Multi Sejahtera dan Matahari Diptanusa.

Investor Ini Beli 104 Saham Mau Bangkrut Dan Cuan 300 Persen
Salah satu kisah menarik adalah investor ini yang nekat beli 104 saham yang mau bangkrut dan bisa cuan 300 persen. Bagaimana caranya?

Saham DEFI

Saham DEFI menjadi salah satu saham potensial delisting setelah sahamnya disuspensi sejak 2022. Salah satu alasannya, bisnis utama DEFI, yakni di perusahaan pembiayaan tidak bisa berjalan lagi setelah izinnya dibekukan OJK akibat ekuitas di bawah Rp100 miliar. Terakhir, di pertengahan 2023, izin leasing milik Grup Kresna ini dicabut sepenuhnya.

Jika dilihat dari kas dan setara kasnya, saham DEFI masih punya Rp13,65 miliar, serta saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya sekitar Rp27,89 miliar. 

Artinya, jika seluruh dana itu digunakan untuk buyback saham publiknya yang sebanyak 179,48 juta lembar. Harga buyback terbaik ada di Rp231 per saham. Harga buyback itu memang jauh di bawah harga pasar terakhir sebelum disuspensi, yakni di Rp1.455 per saham, serta harga tertinggi di atas Rp2.000-an.

Investor Saham Dilarang Cut Loss? Buffett Pun Pernah Jual Rugi
Investor saham dilarang cut loss karena budaya itu cuma ada di trader dan itu cuma bikin rugi? baca ini dulu deh, siapa tau mengubah pola pikirmu

Kesimpulan

Ada beberapa penyebab saham bisa disuspensi oleh BEI hingga terancam delisting: 

  • Masalah PKPU serta risiko pailit yang terkait dengan tingkat risiko utang
  • Masalah pencabutan izin yang berpotensi terjadi di sektor keuangan seperti asuransi, pasar modal, dan perusahaan pembiayaan
  • Bisnis perusahaan sudah tidak ada lagi sehingga tidak mencatatkan pendapatan
  • Tidak melakukan RUPS selama 6 bulan sejak tahun buku terakhir, hal ini bisa disebabkan tidak ada pengendali lagi
  • Ekuitas negatif akibat mengalami kerugian berturut-turut
  • Serta masalah hukum yang rumit seperti kasus Jiwasraya dan Dana pensiun Pertamina

Dari situ, ada beberapa kondisi di mana emiten yang terancam delisting paksa bakal sulit melakukan buyback seperti masalah pailit. Di mana, posisi pemegang saham publik berada diurutan terakhir dalam proses mendapatkan hasil likuidasi sehingga berpotensi mendapatkan bagian terkecil. 

Lalu, kasus hukum juga rumit, saham akan disuspensi hingga bertahun-tahun sampai kasus selesai. Lebih parah lagi kalau ada emiten yang sudah tidak memiliki pengendali sehingga keputusan buyback dan sebagainya cukup sulit dilakukan. 

Coba ceritain pengalamanmu di saham yang terancam delisting, kira-kira pernah mengalami di saham apa aja nih?

DISKON UNTUK PEMBURU SAHAM DIVIDEN DI BULAN PENUH CINTA

Kami berikan promo untuk member baru dengan potongan harga hingga Rp200.000 langsung hingga Akhir Februari 2024. (kuota promo terbatas siapa cepat dia dapat)

baru saja meluncurkan Zinebook #Mikirdividen yang berisi review 20 saham dividen yang cocok untuk investasi jangka panjang lama banget.

Kalau kamu beli #Mikirdividen edisi pertama ini, kamu bisa mendapatkan:

  • Update review laporan keuangan hingga full year 2023-2024 dalam bentuk rilis Mikirdividen edisi per kuartalan
  • Perencanaan investasi untuk masuk ke saham dividen
  • Grup Whatsapp support untuk tanya jawab materi Mikirdividen
  • Siap mendapatkan dividen sebelum diumumkan (kami sudah buatkan estimasinya)
  • Publikasi eksklusif bulanan untuk update saham mikirdividen dan kondisi market

Tertarik? langsung saja beli Zinebook #Mikirdividen dengan klik di sini

Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini