3 Saham yang Dirumorkan Mau Aksi Korporasi, Begini Faktanya
Ada 3 saham yang dikabarkan mau melakukan aksi korporasi. Siapa saja mereka dan apakah bisa dorong harga sahamnya hingga ke langit?

Mikirduit – Di tengah kondisi ekonomi makro yang penuh ketidakpastian, pasar saham Indonesia pada 4 Februari 2025 mendapatkan tiga kabar rencana aksi korporasi. Ada siapa saja dan bagaimana peluangnya?
Saham GOTO
Kabar Grab Holdings Ltd berencana akuisisi GOTO kembali mencuat. Mengutip dari Bloomberg, Grab tengah mempertimbangkan akuisisi GOTO dengan valuasi sekitar 7 miliar dolar AS. Tujuannya, dengan akuisisi GOTO bisa mengakhiri tren kerugian bersih Grab maupun GOTO.
Salah satu skenario yang sedang dibahas terkait pembelian seluruh saham GOTO dengan harga lebih dari Rp100 per saham. Harga tersebut bisa dibilang cukup premium dari harga pasar yang berada di Rp85 per saham.
Pembicaraan rencana akuisisi-merger Grab dan GOTO ini sudah terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Hanya saja, beberapa kendalanya antara lain, risiko monopoli pasar.
Dalam kinerja keuangan, GOTO juga berpotensi mencapai target akumulasi tingkat Ebitda Adjusted bisa positif sepanjang 2024. Sampai kuartal III/2024, Ebitda Adjusted GOTO masih negatif sekitar Rp13 miliar.
Sementara itu, Grab sudah mencatatkan Ebitda Adjusted positif per kuartal III/2024 menjadi senilai 216 juta dolar AS.
Jika akuisisi-merger dilakukan, ada potensi kedua perusahaan ini bisa mencatatkan posisi bottom line (laba/rugi) yang lebih baik karena tidak perlu bersaing lebih ketat lagi. Meski, kendala utamanya adalah terkait risiko monopoli sehingga tidak diizinkan oleh regulator.
DEWA Mau Akuisisi PSAB?
Rumor kejutan lagi datang dari PSAB. Kabarnya, emiten tambang emas itu lagi ditawar oleh DEWA.
Dari berita Bloomberg Technoz pada 4 Februari 2025 berjudul, Akan Dijual Pemilik, DEWA Dikabarkan Ajukan Penawaran Saham PSAB, emiten Grup Bakrie itu menawar harga di angka Rp400 per saham. Harga tersebut bisa dibilang cukup premium dengan posisi harga saham PSAB per 4 Februari 2025 masih di bawah Rp300 per saham.
Dengan harga penawaran itu, DEWA harus mengeluarkan modal sekitar Rp9,79 triliun untuk mengambil alih 92 persen saham PSAB yang dimiliki oleh Jimmy Budiarto. Sementara itu, kas dan setara kas DEWA per September 2024 hanya sekitar Rp228 miliar. Jika mayoritas utang dan kewajiban DEWA dikonversi pasca private placement pun, ruang agar tingkat Debt to Equity Ratio (DER) DEWA teap aman itu harus di bawah Rp3 triliun.
Kecuali, ada skema aksi akuisisi yang membuat DEWA mendapatkan funding selain dari bank, seperti right issue jumbo untuk akuisisi PSAB. Hingga kabar Salim masuk DEWA bisa menjadi kunci realisasi aksi korporasi tersebut.
Di sisi lain, penawaran harga PSAB oleh DEWA ini melampaui tawaran dari DOID senilai Rp300 per saham dan Salim senilai Rp350 per saham.
Bicara tambang emas, bisnis tersebut bukan hal baru juga untuk DEWA. Perseroan memiliki bisnis tambang emas secara tidak langsung melalui PT Sabina Mahardika.
Sabina Mahardika memiliki investasi di salah satu tambang emas di Aceh, yakni PT Gayo Mineral Resources. Namun, belum jelas bagaimana perkembangan tambang emas yang dimiliki DEWA secara tidak langsung tersebut.

ARKO Berencana Right Issue
ARKO, anak usaha UNTR, tengah mempertimbangkan beberapa rencana ekspansi bisnis. Apalagi, selaras dengan lagi diprosesnya rancangan undang-undang EBT yang lagi disesuaikan oleh pemerintah.
Head of Investor Relations ARKO Nicko Yosafat mengungkapkan jika ada peluang dan dirasa perlu, perseroan membuka peluang mencari pendanaan dengan right issue maupun obligasi.
Saat ini, ARKO masih fokus pada konstruksi dua proyeknya, yakni PLTA Kukusan di Lampung dan Tomoni di Sulawesi Selatan.
Adapun, rencana right issue dari ARKO ini sifatnya belum pasti karena perseroan hanya akan melakukannya jika dirasa perlu untuk mendukung rencana ekspansinya. Sehingga, ini masih bersifat kabar burung.
ARKO dimiliki oleh UNTR sebesar 26,55 persen melalui PT Energia Prima Nusantara.

Kesimpulan
Kami menilai tiga aksi korporasi ini masih bersifat rumor tahap awal, belum mencapai kesepakatan apapun. Sehingga, dari proses kenaikan harga saham yang sudah terjadi saat ini sampai jika aksi korporasi benar-benar terjadi berpotensi memakan waktu yang cukup lama.
Jadi, saham-saham yang related terhadap aksi korporasi ini sebaiknya untuk trading jangka pendek memanfaatkan fluktuasi harga akibat rumor pasar.
Mau curhat kondisi porto saham-mu saat ini? yuk join Mikirdividen sekarang untuk gabung ke Grup Diskusi bersama ratusan investor lainnya.
Jika kamu ingin tahu atau mau langsung gabung ke Mikirdividen, kamu bisa klik di sini .
Untuk mengetahui tentang saham pertama, kamu bisa klik di sini.
Jika ingin langsung transaksi bisa klik di sini
Langganan Sekarang dan dapatkan Fix Rate perpanjangan seperti harga pembelian pertama selama dua tahun ke depan.
Beberapa benefit baru yang sedang disiapkan:
- IPO Digest Premium
- Saham Value dan Growth Bulanan yang Menarik
- Update porto Founder Mikirduit per 3 bulan
Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini