TLKM dan PGAS Siap RUPS, Bakal Ada Kejutan Dividen Jumbo?
Saham TLKM dan PGAS bakal RUPS tahunan pekan ini. Pertanyaannya, kira-kira seberapa besar dividen yang dibagikan?

Mikirduit – TLKM dan PGAS bakal melangsungkan RUPS pada 27 dan 28 Mei 2025. Kemunculan Danantara melahirkan persepsi potensi dividen lebih royal pada tahun ini (untuk laporan keuangan tahun buku 2024). Lalu, seberapa besar potensi dividen TLKM dan PGAS?
TLKM menjadi saham BUMN yang melangsungkan RUPS pada 27 Mei 2025. Kami memproyeksikan TLKM membagikan dividen dengan payout rasio sekitar 75 persen. Dengan begitu, nilainya setara Rp179 per saham. Dengan menggunakan asumsi harga saham TLKM di penutupan sesi I senilai Rp2.800 per saham, tingkat dividend yield sekitar 6,38 persen.
Namun, jika ada anomali tingkat payout rasio, dividen TLKM bisa tembus rasio tertinggi di 90 persen. Dengan begitu, tingkat dividen per saham mencapai Rp214 dan dividend yield sekitar 7,65 persen.
Total dividen 90 persen bahkan 100 persen bisa dilakukan TLKM dengan posisi cash saat ini. Namun, kami menilai agak berisiko memaksakan TLKM menghabiskan cash-nya untuk dividen. Apalagi, ada beberapa momentum lelang frekuensi pada tahun ini yang berpotensi membutuhkan cash tersebut.
Dengan kenaikan 4 persen pada perdagangan sesi I 26 Mei 2025, kami ekspektasi potensi kenaikan tertinggi jika dividen dibagikan dalam rasio terbesar hingga cum-date sekitar 6 persen. Artinya, saham TLKM bisa mendekati Rp2.968 per saham. Lalu, dengan potensi penurunan 8 persen setelah ex-date, harga bisa normalisasi ke RP2.730 per saham. Ini dalam kondisi tidak ada faktor risiko besar yang muncul.

Di sisi lain, secara sentimen, TLKM masih dalam berbagai cerita isu korupsi berturut-turut. Teranyar ada dugaan korupsi pembiayaan fiktif atau fraud sekitar RP431 miliar yang dilakukan oleh 9 orang tersangka. Fakta ini terungkap saat TLKM diaudit.
Ditambah, secara sektoral juga lagi kurang bergairah. Saham sektor telekomunikasi dalam 1 tahun terakhir cenderung tertekan. Khusus TLKM, laba bersih 2024 pun mengalami penurunan karena adanya biaya pensiun dini. Meski, dari segi pendapatan pertumbuhannya positif, tapi cenderung stagnan senilai Rp149 triliun.
Awalnya, kami ekspektasi kinerja TLKM bisa membaik di 2025. Namun, sampai kuartal I/2025, TLKM malah mencatatkan penurunan pendapatan sebesar 2 persen menjadi Rp36,6 triliun, serta laba bersih turun 4 persen menjadi Rp5,81 triliun.
Dari segi valuasi saham, TLKM menjadi saham operator seluler yang paling murah dengan metriks EV/Ebitda dan PE. Ev/Ebitda TLKM sebesar 4 kali, lebih rendah dari EXCL dan ISAT yang kompak di 5 kali.
Lalu, PE TLKM juga sebesar 11 kali, paling rendah dibandingkan dengan ISAT dan EXCL. Dengan skala bisnis Telkomsel sebagai operator seluler terbesar, yang berada di bawah TLKM, posisi murah ini menjadi peluang. Meski, tidak serta merta langsung meroket karena membutuhkan momentum positif dari pertumbuhan bisnis, hasil lelang frekuensi, dan sentimen lainnya.
Saham PGAS
Saham PGAS bakal RUPS pada 28 Mei 2025. Berbeda dengan TLKM, PGAS tidak dimiliki secara langsung, melainkan melalui PT Pertamina. Meski begitu, ada peluang PGAS tetap membagikan dividen lebih besar untuk menambah pundi-pundi dividen Pertamina nantinya.
Ekspektasi kami, PGAS membagikan dividen 85 persen dari laba bersih. Dengan begitu dividen per saham sekitar Rp188 per saham. Jika dihitung dengan harga per sesi I/2025 sekitar RP1.795 per saham, tingkat dividend yield bisa mencapai 10,47 persen.
Namun, jika PGAS membagikan dividen hingga 95 persen (asumsi terbesar kami), berarti tingkat dividen per saham sekitar Rp210 per saham dengan yield 11,7 persen.
Sepanjang awal 2025, ada banyak asumsi kinerja PGAS bisa lebih baik karena beberapa faktor teknis kebijakan seperti:
- Harga gas HGBT sempat dijual harga normal yang diperkirakan bisa membuat margin keuntungan PGAS menjadi lebih bagus.
- Penyesuaian harga gas HGBT dari 6 dolar AS per MMBTU menjadi 6,5 - 7 dolar AS per MMBTU. Harga 6,5 dolar AS per MMBTU untuk kebutuhan bahan baku, sedangkan harga 7 dolar AS per MMBTU untuk pemanfaatan gas sebagai bahan bakar
Dari kebijakan itu muncul ekspektasi kinerja PGAS bisa menarik. Namun, juga menjadi tantangan karena bisa membuat industri menahan laju ekspansi karena kenaikan biaya di saat kondisi ekonomi kurang bagus. Sehingga volume permintaan gas bisa jadi tidak naik, bahkan mengalami penurunan.
Selain itu, PGAS sebagai salah satu perusahaan yang membangun infrastruktur gas sempat dikabarkan bakal impor LNG dari Amerika Serikat sebagai bagian bargaining negosiasi terkait tarif resiprokal yang diterapkan oleh Negeri Paman Sam. Kabarnya, PGAS berencana mendatangkan 20 kargo kas tahun ini yang setara dengan 20 persen dari total suplai gas perseroan.
Lalu, dalam IPA Convention and Exhibition (Convex) 2025, PGAS juga membuat dua kesepakatan strategis, yakni Domestik Swap Agreement dan Gas Sales Agreement dengan West Natuna group. Masih dalam acara yang sama, PGAS juga menandatangani kesepakatan penjualan LNG dari lapangan abadi Blok Masela.
Dengan kesepakatan itu, PGAS akan mendapatkan pasokan gas baru dengan volume mencapai 71,83 BBTUD. Dengan begitu, PGAS bisa memastikan Supply untuk kebutuhan gas dalam negeri.
Namun, PGAS juga tengah diwarnai dengan isu kasus korupsi. Jadi, KPK telah menetapkan dua tersangka kasus korupsi jual-beli gas PGAS, yakni Komisaris PT IAE pada 2006 - 2023 Iswan Ibrahim dan Direktur Komersial PGAS pada 2016-2019 Danny Praditya.
Kasus lama itu diduga menimbulkan kerugian negara yang mencapai US$15 juta. Namun, secara fundamental, kasus itu tidak berdampak signifikan karena sudah kejadian. Kecuali ada kasus baru yang terjadi.
Sementara itu, kinerja PGAS mengalami anomali di kuartal I/2025. Dari segi pendapatan, PGAS mencatatkan kenaikan sebesar 1,82 persen menjadi 966 juta dolar AS. Namun, laba bersih PGAS turun 48 persen menjadi 62 juta dolar AS.
Penurunan laba bersih PGAS disebabkan kenaikan beban pokok pendapatan sebesar 11,98 persen menjadi 825 juta dolar AS. Kenaikan beban pokok pendapatan itu disebabkan oleh kenaikan pembelian gas sebesar 25 persen menjadi 537 juta dolar AS.
Adapun, harga saham PGAS sudah tidak terlalu murah dengan PBV sekitar 0,91 kali. Jika dilihat secara historis 5 tahunnya, posisi PBV PGAS sudah sedikit di atas PBV mean 5 tahunnya.
Dengan Prospek Dividen Jumbo Jangka Pendek, Bagaimana Strategi Masuk ke Saham TLKM dan PGAS?
Kamu bisa diskusi dan tanyakan dengan Join membership Mikirsaham (dulu bernama Mikirdividen) dan dapatkan benefit:
- Pilihan saham value-growth investing bulanan
- Pilihan saham dividen yang potensial
- Insight saham komprehensif serta actionnya
- IPO digest untuk menentukan action-mu di saham IPO
- Diskusi saham dan rekap diskusinya
- Event online bulanan
- Update porto founder jangka pendek, menengah, dan panjang setiap 3 bulan
Gabung Mikirsaham sekarang dengan klik di sini
Langganan Sekarang dan dapatkan Fix Rate perpanjangan seperti harga pembelian pertama selama dua tahun ke depan.
Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini