Saham GOTO Balik ke Rp100? Ini Perhitungan Kemungkinannya

Saham GOTO mendekati level Rp100, apakah akan mampu menaklukannya atau malah balik turun? berikut ringkasan peluang GOTO kembali ke atas Rp100.

Saham GOTO Balik ke Rp100? Ini Perhitungan Kemungkinannya

Mikirduit – Saham PT Goto Tbk (GOTO) menjadi bulan-bulanan setelah terus dalam tren bearish sejak tercatat perdana di Bursa Efek Indonesia. Di tengah tekanan tersebut, ada secercah harapan untuk saham GOTO seperti kabar rencana kerja sama dengan TikTok, prospek e-commerce Indonesia, hingga tren suku bunga yang lebih stabil dan potensi diturunkan pada 2024. Lantas dengan berbagai isu positif tersebut apakah bisa membawa GOTO ke Rp100 atau lagi-lagi investor harus tepok jidat karena portofolionya kebakaran?

Sepanjang 20203 GOTO sudah anjlok 7% dan terjun ke level Rp80-an per saham Banyak investor mengeluh karena merasakan rugi. Apalagi jika mengetahui fakta bahwa GOTO adalah perusahaan merupakan perusahaan decacorn dan mampu menyumbang sekitar 2% ekonomi Indonesia.

Sepanjang 2023, GOTO mulai ditinggalkan investor kakap. Bahkan Komisaris dan Co-Chairman PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) William Tanuwijaya melepas saham Seri A sebesar 332 juta lembar saham atau setara dengan 0,03% dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan. Nilainya sebesar Rp26,2 miliar.

Selain itu juga ada nama Andre Soelistyo yang dikabarkan akan menjual 958 juta lembar saham seri A perseroan atau sekitar 10% dari total kepemilikan dalam rencana penjualan saham jangka waktu menengah.

Kemudian Kevin Aluwi juga masuk jajaran nama petinggi GOTO yang diisukan akan menjual saham seri A miliknya di perseroan. Ada lagi Melissa Siska Juminto selaku Presiden Tokopedia yang juga kelak berencana menjual saham miliknya di perseroan.

Selain para petinggi GOTO, GoTo Peopleverse Fun (GPF) juga rutin menjual kepemilikan sahamnya. Tercatat dari 9,03% kepemilikan sekarang hanya berkisar 5,7% kepemilikan. 

Secara pasti belum ada keterangan alasan dibalik diobralnya saham GOTO. Namun jika melihat kondisi ekonomi global saat ini memang posisi GOTO terhimpit.

23 Digest: Saham Teknologi di Era Normalisasi ARA-ARB?
Saham NVIDIA di AS sudah melejit tinggi. Apakah akan ada saham teknologi di Indonesia yang menarik? baca di sini, plus bonus review 5 saham dividen jumbo awal Juni 2023

Tren kenaikan suku bunga di dunia, seperti kenaikan suku bunga Federal Reserve di Amerika Serikat yang merangsang suku bunga Bank Indonesia juga naik jadi tekanan GOTO sepanjang 2022 hingga saat ini. Pasalnya, tingkat suku bunga tinggi membuat prospek ekonomi melambat, sedangkan kinerja bisnis perusahaan teknologi seperti GOTO sangat mengandalkan kekuatan daya beli masyarakat. Jika daya beli lesu, ada potensi tren pertumbuhan eksponensial melambat.

Untuk itu, ketika suku bunga naik, investor menghindari berinvestasi di saham teknologi, bahkan beberapa investor juga membekukan dulu pendanaan untuk startup teknologi. Alasannya simple, susah mencapai traksi yang menarik saat suku bunga tinggi sehingga tingkat investasi ke saham teknologi dan startup menjadi berisiko tinggi.

Meskipun demikian, pada 2024 para ekonom ‘meramalkan’ bahwa The Fed mulai menahan kenaikan suku bunga bahkan akan menurunkan suku bunga. Tentu saja ini bisa menjadi angin segar bagi saham teknologi, termasuk GOTO.

Saat The fed mulai melunak, kepercayaan investor untuk menanamkan modal ke pasar dengan risiko tinggi seperti ekuitas atau saham akan pulih. Secara historis pun hal ini sudah terbukti adanya korelasi antara sikap The Fed yang menahan suku bunga dengan kebangkitan pasar saham.

Prospek dari Bisnis e-Commerce

Hal positif lainnya dari GOTO adalah potensi e-commerce Indonesia yang akan terus bertumbuh hingga bertahun-tahun ke depan.

Berdasarkan riset Google, Temasek, dan Bain & Company, nilai transaksi atau Gross Merchandise Value (GMV) sektor e-commerce Indonesia mencapai 160 miliar dolar AS pada 2030. Nilai ini bertumbuh hampir tiga kali lipat dari 2021 yakni 48 miliar dolar AS.

Angin segar kembali menghampiri GOTO setelah isu mengenai TikTok yang mencari partner untuk e-commerce. Muncul nama Tokopedia yang digadang-gadang akan dipilih oleh TikTok.

Ada potensi besar jika Tokopedia pada akhirnya bekerja sama dengan TikTok. Berdasarkan data Momentum Works, Indonesia menjadi pasar TikTok Shop,dengan nilai GMV mencapai 2,6 miliar dolar AS. Sementara GMV Tokopedia pada 2022 sebesar 18,7 miliar dolar AS.

Meskipun masih kecil, namun GMV TikTok Shop mengalami pertumbuhan signifikan dibandingkan GMV 2021 yakni sebesar 600 juta dolar AS.

TikTok sendiri membawa tren baru ke dalam dunia perbelanjaan yakni Shoppertainment di mana menggabungkan antara entertainment dan belana. Jadi ada ‘keranjang kuning’ saat Tik Tok Live, di mana calon pembeli bisa langsung membeli barang dengan menekan tombol keranjang kuning tersebut. 

Tren ini yang kemudian berhasil meningkatkan GMV TikTok hingga empat kali lipat. Sehingga jika benar-benar Tik-Tok dan Tokopedia bekerja sama, akan ada dua keuntungan bagi Tokopedia. Yakni GMV bisa meningkat dan efisiensi biaya pemasaran. Ini karena TikTok Shop yang digerakkan oleh para pengguna TikTok lewat ajang Live. 

Kembali lagi ke pertanyaan, apakah GOTO bisa ke Rp100 lagi?

Saham GOTO Mulai Meroket, Lanjut atau Balik Turun Lagi?
Saham GOTO akhirnya bergerak naik berjilid-jilid setelah ARB di akhir 2022. Apakah saatnya harga saham GOTO kembali ke level IPO di Rp338?

Kesimpulan

Jawabannya mungkin untuk saat ini dengan langkah para petinggi atau investor besar GOTO yang melego sahamnya tentu akan membuat investor ritel menjadi hilang optimisme. Sebab small fish always follow big fish.

Ditambah, GOTO masih terus mendistribusikan saham untuk karyawan dan mitra yang menjadi penekan laju kenaikan saham perusahaan teknologi terbesar di Indonesia. Pasalnya, eksekusi saham GOTO ini di bawah harga pasar (Rp2 sampai Rp67 per saham), sehingga para karyawan dan mitra pastinya akan tertarik menjual dalam posisi floating profit. 

Tantangan terbesar adalah ketika para pendiri, terutama yang sudah tidak menjabat direksi, mulai bisa menjual saham seri B dengan hak suara multiple pada Maret 2024. Hal ini bisa jadi sentimen juga karena ada potensi pergantian kepemilikan saham dengan hak suara multiple nantinya. 

Serta, jumlah lembar saham GOTO yang menjadi terbanyak juga menghambat lajut perseroan untuk melaju lebih tinggi. Kini, sekitar 71 persen saham GOTO atau sekitar 850,97 juta lembar saham itu dipegang oleh publik dengan kepemilikan di bawah 5 persen. Untuk mendorong saham GOTO naik tinggi dibutuhkan pengokang super kuat. 

Sehingga kami menilai untuk mendorong harga saham GOTO lebih tinggi dari Rp100 per saham mungkin cukup berat, kecuali tiba-tiba GOTO mencatatkan laba bersih (bukan EBITDA yang disesuaikan) dengan pertumbuhan bisnis yang oke. Meski, CEO  GOTO Patrick Walujo sesumbar untuk mendapatkan laba bersih mudah, tapi mereka ingin tumbuh berkelanjutan dengan cara ya masih rugi dulu. 

Siapa di sini yang masih holder saham GOTO?

(Diedit oleh Surya Rianto)

Mau dapat guideline saham dividen 2024? - Diskon Langsung Rp100.000

Pas banget, Mikirduit baru saja meluncurkan Zinebook #Mikirdividen yang berisi review 20 saham dividen yang cocok untuk investasi jangka panjang lama banget.

Kalau kamu beli #Mikirdividen edisi pertama ini, kamu bisa mendapatkan:

  • Update review laporan keuangan hingga full year 2023 dalam bentuk rilis Mikirdividen edisi per kuartalan
  • Informasi posisi harga saham dividen sudah murah atau mahal
  • Perencanaan investasi dari alokasi modal dan toleransi risiko untuk masuk ke saham dividen
  • Grup Whatsapp support untuk tanya jawab materi Mikirdividen
  • Siap mendapatkan dividen sebelum diumumkan (kami sudah buatkan estimasinya)

 Yuk langsung join Mikirdividen DISKON LANGSUNG Rp100.000 klik di sini ya