Kejutan! Laba Bersih ASII dan UNTR Tumbuh Positif, Begini Proyeksi Dividennya

Secara mengejutkan hasil kinerja ASII dan UNTR justru positif. Kira-kira, bagaimana dengan prospek dividen dari hasil kinerja positif ini?

Kejutan! Laba Bersih ASII dan UNTR Tumbuh Positif, Begini Proyeksi Dividennya

Mikirduit – Kinerja saham ASII mencatatkan hasil yang mengejutkan positif setelah laba bersih naik 0,63 persen menjadi Rp25,85 triliun dibandingkan dengan periode sama pada tahun sebelumnya. Posisi ini jadi menarik karena dua kuartal sebelumnya ada kecenderungan penurunan laba. Lalu, apa saja poin positif dari kinerja ASII?

Jika dilihat pendorong utama laba bersih ASII positif adalah kenaikan pendapatan sebesar 2,25 persen menjadi Rp246 triliun. 

Pendapatan ASII bertumbuh positif setelah dua sumber pendapatan terbesarnya mencatatkan pertumbuhan pendapatan positif. 

Pertama, UNTR mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 2,01 persen menjadi Rp99,55 triliun, sedangkan bisnis jasa keuangan mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 11,47 persen menjadi Rp24,5 triliun. 

Meski, jika dilihat dari gross profit margin, ASII masih mencatatkan penurunan margin menjadi 22,19 persen dibandingkan dengan 22,24 persen pada periode sama tahun sebelumnya. 

Kedua, secara umum, laba bersih ASII terdorong oleh hasil dari dua segmen bisnis utama, yakni UNTR sebagai kontributor laba terbesar mencatatkan kenaikan laba kotor sebesar 0,16 persen menjadi Rp25,71 triliun. Lalu, segmen keuangan sebagai kontributor laba kotor terbesar kedua mencatatkan kenaikan sebesar 10,6 persen menjadi Rp13,4 triliun. 

Sementara itu, segmen otomotif ASII mencatatkan penurunan laba kotor sebesar 4,41 persen menjadi Rp10,73 triliun. Meski begitu, kinerja seluruh segmen bisnis ASII masih mencatatkan penurunan gross profit margin.

Kinerja Cerah UNTR

Selain ASII, UNTR juga menunjukkan hasil kinerja yang sangat menarik. Emiten yang memiliki beberapa bisnis di bidang pertambangan itu mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 1,58 persen menjadi Rp15,59 triliun. 

Adapun, pendorong kenaikan laba bersih UNTR karena adanya kenaikan pendapatan kontraktor pertambangan dan penambangan emas dan mineral lainnya. 

Kontraktor pertambangan UNTR mencatatkan kenaikan laba sebelum pajak sebesar 13,79 persen menjadi Rp10,78 triliun, sedangkan pertambangan emas dan mineral lainnya mencatatkan kenaikan laba sebelum pajak sebesar 67,95 persen menjadi Rp2 triliun. 

Namun, dua pendapatan besar UNTR, yakni penjualan alat berat dan pertambangan batu bara memang masih lesu. Penjualan alat berat turun 17,67 persen menjadi Rp39 triliun, sedangkan pertambangan batu bara turun 14,92 persen menjadi Rp23,56 triliun. 

Hasil kinerja UNTR ini sesuai prediksi kami, yakni segmen pertambangan emas dan mineral lainnya mulai bisa berkontribusi setelah mengalami penurunan di 2023 karena ada maintenance pertambangan. 

Lalu, pendapatan dari kontraktor pertambangan juga sesuai perkiraan yang tidak terpengaruh signifikan dari penurunan harga batu bara.

Perbandingan 7 Saham Properti Termasuk PANI, Mana yang Paling Oke?
Sektor properti jadi salah satu yang akan digenjot pemerintah Prabowo lewat beberapa program dari insentif fiskal hingga target pembangunan 3 juta rumah per tahun. Begini efeknya ke sektor properti

Prospek Dividen Final ASII dan UNTR

Adapun, hasil kinerja yang justru lebih baik dari perkiraan ini bisa membuat proyeksi dividen ASII dan UNTR untuk tahun buku 2024 berubah. 

Dengan asumsi pertumbuhan kinerja di kuartal IV/2024 sama seperti tahun sebelumnya (atau menggunakan twelve trailing month), serta dividend payout ratio sebesar 60 persen termasuk interim. Artinya, dividen final ASII yang akan dibagikan pada tahun depan senilai Rp405 per saham. Jika dihitung dengan asumsi harga per 30 Oktober 2024, berarti tingkat dividend yield sekitar 7,7 persen. 

Lalu, dengan asumsi laba bersih TTM UNTR per kuartal III/2024 senilai Rp5.590 per saham. Lalu, asumsi payout rasio sebesar 40 persen, dikurangi dengan dividen interim Rp667 per saham, artinya tingkat dividen final UNTR pada tahun depan sekitar Rp1.569 per saham. Dengan angka itu, potensi tingkat yield UNTER sekitar 5,9 persen jika menggunakan harga penutupan per 30 Oktober 2024.

Dari sini, kamu yang hold ASII di bawah Rp5.000 per saham, serta UNTR di bawah Rp25.000 per saham bisa mendapatkan potensi dividen yield yang menarik.

Yuk Join Grup Mikirdividen untuk Dapat Pilihan Saham Investasi Jangka Panjang Serta Diskusi dan Update Saham Eksklusif Bersama Ratusan Investor Saham Lainnya

Jika kamu ingin tahu atau mau langsung gabung ke Mikirdividen, kamu bisa klik di sini . Ada promo spesial diskon langsung Rp200.000 untuk langganan setahun! CUMA SAMPAI 31 Desember 2024 dan Kuota terbatas!

Langganan Sekarang dan dapatkan Fix Rate perpanjangan seperti harga pembelian pertama selama dua tahun ke depan.

Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini