Prospek 5 Saham Nikel di Tengah Wacana Pangkas Produksi

Oversupply nikel terlalu berlebihan hingga muncul wacana untuk pangkas produksi demi mendorong harga nikel kembali naik. Gimana prospek saham nikel selanjutnya?

Prospek 5 Saham Nikel di Tengah Wacana Pangkas Produksi

Mikirduit – China dan Indonesia berencana mengurangi produksi nikel di 2024 demi membatasi penurunan harga nikel lebih lanjut. Lalu, bagaimana implikasinya kepada saham sektor nikel? 

Reuters melaporkan, produsen nikel di Indonesia diperkirakan akan memangkas produksi sekitar 100.000 metrik ton menjadi sekitar 1,6 juta hingga 1,7 juta metrik ton di 2024. China yang juga produsen nikel terbesar ketujuh di dunia juga berencana melakukan hal serupa. 

Riset Macquire mencatat dengan rencana pemangkasan produksi dari Indonesia, berarti ada sekitar pemangkasan produksi nikel sekitar 230.000 metrik ton di seluruh dunia. Angka itu setara 6 persen dari total produksi di 2023. 

Consultancy Benchmark Mineral Intelligence memperkirakan dibutuhkan pemangkasan hingga 250.000 ton untuk menyeimbangkan pasar nikel dunia tahun ini. 

Oversupply nikel terjadi akibat tingginya pasokan nikel pig iron, alternatif produk nikel yang lebih murah untuk produksi baja tahan karat. China dan Indonesia menjadi kontributor 70 persen pasokan nikel global dalam bentuk pig iron tersebut.

Langkah pemangkasan produksi itu harus dilakukan karena diperkirakan margin keuntungan para produsen nikel mulai menipis. 

Jim Lennon, Analisis Strategi Macquarie memperkirakan jika harga nickel pig iron di harga 11.000 dolar AS per ton, perlu ada penyesuaian pasokan di China dan Indonesia. Pasalnya, masing-masing biaya produksi nickel pig iron sekitar 10.000 - 11.000 dolar AS per ton di Indonesia serta 12.000 dolar AS per ton di China. Artinya, saat ini perusahaan produsen nikel jenis tersebut berpotensi merugi. 

Analis Bank of America pun memperkirakan dengan komposisi Nickel Pig Iron juga memasukkan biaya bahan baku listrik dan batu bara, banyak pabrik nickel pig iron di China yang merugi.  

Lalu gimana nasib saham nikel di Indonesia?

Saham nikel menjadi salah satu saham yang cyclical karena menjual produk komoditas, di mana harga komoditas bergerak sesuai dengan siklusnya. Bisa dibilang saat ini siklus harga nikel. Artinya, ada peluang dalam 1-3 tahun ke depan, harga nikel akan booming dan kinerja keuangan emiten terkait nikel juga bangkit. 

Untuk itu, kami akan ulas prospek 5 saham nikel besar yang ada di Indonesia.

Saham ANTM

Jika melihat kinerja ANTM di kuartal III/2023, perseroan mencatatkan penurunan pendapatan sebesar 8,27 persen menjadi Rp30,89 triliun. Penurunan terjadi karena hampir seluruh segmen penjualan logamnya mengalami penurunan. Tercatat hanya penjualan bijih nikel yang mencatatkan kenaikan sebesar 90,48 persen menjadi Rp6,78 triliun. 

Jika melihat volume penjualan ANTM hingga sepanjang 2023, bijih nikel secara volume masih akan menopang untuk menjaga pertumbuhan pendapatan ANTM. Pasalnya, volume penjualan segmen lainnya masih mencatatkan tren penurunan. 

Untungnya, ANTM juga melakukan efisiensi dari segi beban pokok pendapatan sehingga perseroan bisa mencatatkan kenaikan gross profit margin menjadi 19,73 persen dibandingkan dengan 17,77 persen pada tahun sebelumnya. 

Begitu juga dengan net profit margin ANTM yang naik menjadi 9,21 persen dibandingkan dengan 7,79 persen pada periode sama tahun sebelumnya. Kenaikan itu didorong oleh penurunan beban umum dan administrasi, serta ada kenaikan bagian laba atas entitas asosiasi sebesar 7,55 persen menjadi Rp723,4 miliar. 

ANTM memiliki beberapa entitas asosiasi seperti, PT Weda Bay Nickel yang dimiliki 10 persen, PT Borneo Alumina Indonesia yang dimiliki 40 persen, PT Industri Baterai Indonesia yang dimiliki 25 persen, PT Nusa Halmahera Minerals yang dimiliki 25 persen, dan lainnya. 

Meski kepemilikan di Weda Bay Nickel hanya 10 persen, tapi entitas asosiasi itu paling material karena skalanya paling besar dibandingkan dengan yang lainnya. 

Dengan pendorong itu semua, laba bersih ANTM di kuartal III/2023 mampu tumbuh 8,44 persen menjadi Rp2,84 triliun. 

Meski begitu, konsensus analis memperkirakan laba bersih ANTM di 2023 akan mencatatkan penurunan sebesar 3,38 persen menjadi Rp3,69 triliun dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya.

Bahkan, tren penurunan laba bersih ANTM berpotensi berlanjut di 2024 yang diperkirakan susut 7,31 persen menjadi Rp3,42 triliun, meski dari segi pendapatan naik sebesar 5,63 persen menjadi Rp42,75 triliun. Artinya, ada ekspektasi kenaikan biaya bahan baku dan sebagainya hingga menggerus margin keuntungan perseroan. 

Meski begitu, ANTM tetap menarik dengan kepemilikan bagian saham di Indonesia Battery Corporation dan beberapa proyek lainnya. Apalagi, dengan tingkat utang yang terjaga dengan baik. Hingga kuartal III/2023, tingkat utang berbunga ANTM turun 0,56 persen menjadi Rp2,99 triliun. Dengan begitu tingkat debt to equity ratio (DER) sebesar 0,12 kali. Selain itu, tingkat free cashflow ANTM juga cukup tebal sekitar Rp3,16 triliun. 

Adapun, untuk prospek dividen ANTM 2024, dengan proyeksi kinerja laba bersih per saham sekitar Rp154 per saham, serta dividend payout ratio 50 persen. Berarti tingkat dividen per saham ANTM sekitar Rp77 per saham. Dengan menggunakan harga saham di 13 Februari 2024, berarti tingkat yield yang ditawarkan sebesar 4,88 persen. 

Sementara itu, dari segi prospek harga wajar ANTM, dengan menggunakan asumsi proyeksi laba bersih per saham ANTM di 2024 sekitar Rp141 per saham. Lalu, posisi Price to Earning Ratio (PE) saat ini yang sudah cukup murah di 9,3 kali. Artinya, harga saham wajar ANTM paling rendah di level Rp1.311 per saham. 

Namun jika ada pemulihan kinerja hingga di atas konsesus, harga saham ANTM bisa naik ke kisaran Rp1.769 hingga Rp2.820 per saham. Konsesus analis pun memasang target price saham ANTM sekitar Rp1.974 per saham.

Harga Emas Antam Tembus Rp1 juta, Investasi Terbaik Saat Ini?
Harga emas antam sudah melejit hingga Rp1 jutaan per gram. Apakah, investasi emas menjadi yang terbaik mengalahkan saham dan crypto?

Saham INCO

INCO telah merilis laporan keuangan full year 2023. Perseroan mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 4,47 persen menjadi 1,23 miliar dolar AS. Lalu, perseroan juga mencatatkan gross profit margin yang meningkat menjadi 28,16 persen dibandingkan dengan 26,58 persen. Hal itu didorong oleh kenaikan biaya pokok pendapatan yang lebih rendah dibandingkan dengan kenaikan pendapatan. Laba kotor INCO pun naik 10,66 persen menjadi 347,02 juta dolar AS. 

Menariknya, laba bersih INCO naik cukup signifikan sebesar 36,89 persen menjadi 274,33 juta dolar AS. Kenaikan laba bersih INCO didorong oleh kenaikan pendapatan keuangan sebesar 250 persen menjadi 35,75 juta dolar AS. 

Secara fundamental INCO pun lebih oke dibandingkan dengan ANTM karena perusahaan yang masih terafiliasi dengan vale Canada ini tidak memiliki utang sama sekali, serta cashflow cukup tebal. Per 2023 saja, free cashflow INCO senilai 138,89 juta dolar AS. 

Di sisi lain, kinerja INCO di 2023 cukup cemerlang karena perseroan melakukan perawatan beberapa pabrik pengolahan nikelnya di 2021 dan 2022. Sehingga, meski harga nikel turun, INCO masih mampu mencatatkan kenaikan pendapatan di 2023. 

Namun, INCO berpotensi menghadapi tantangan di 2024 dan 2025. Perseroan diproyeksikan mencatatkan penurunan kinerja dari segi pendapatan sebesar 15,6 persen, serta laba bersih turun 40,3 persen. Lalu, kinerja INCO mulai bangkit lagi di 2025 dengan mencatatkan kenaikan pendapatan seebsar 7,12 persen serta laba bersih naik 6,13 persen. 

Di luar itu, tantangan INCO selanjutnya adalah penyelesaian dari divestasi saham ke MIND ID, holding BUMN tambang milik pemerintah Indonesia. Pasalnya, jika tidak deal dalam divestasi hingga akhir Desember 2024, INCO tidak mendapatkan perpanjangan kontrak tambang nikel lagi setelah Desember 2025. 

Sebelumnya, Bloomberg menyebutkan MIND ID lagi mencari pinjaman dana sekitar 2 miliar dolar AS. Tujuannya, untuk membayar utang eksisting, serta membeli saham divestasi dari INCO. Di sisi lain, MIND ID mengaku telah menyiapkan dana Rp7 triliun untuk mengakuisisi 14 persen saham INCO. 

Dengan dana Rp7 triliun itu, MIND ID siap melakukan divestasi INCO kapanpun. Namun, untuk transaksi, tampaknya MIND ID lagi mencoba negosiasi agar perseroan juga bisa berstatus sebagai pengendali INCO bersama Vale Canada dan Sumitomo. Pasalnya, meski Vale Canada melepas 14 persen sahamnya ke MIND ID, perusahaan itu tetap akan menjadi pengendali bersama Sumitomo sesuai dengan ketentuan yang sudah dibuat sebelumnya. 

Lalu, prospek dividen saham INCO di 2024 diperkirakan bisa mencapai Rp127,8 per saham dengan asumsi dividend payout ratio sebesar 40 persen. Dengan menggunakan harga saham per 13 Februari 2024, berarti tingkat dividen yield INCO sekitar 3,1 persen. 

Sementara itu, dari segi prospek harga saham sebenarnya bisa mencatatkan kenaikan dalam jangka pendek jika divestasi resmi dilakukan. Namun, dengan melihat proyeksi laba bersih per saham di 2024 turun menjadi Rp244 per saham. Kami melihat dengan asumsi menggunakan PE saat ini di 9,69 kali yang sudah mendekati standard deviasi -2 dalam 3 tahun terakhir, harga wajar INCO berada di level Rp2.364 per saham. 

Lalu, dengan menggunakan asumsi PE di standard deviasi -1 3 tahunnya, harga saham INCO bisa mencapai Rp3.738 per saham. 

Dengan proyeksi penurunan laba bersih INCO, kami menilai agak sulit untuk PE INCO bisa naik lagi hingga ke rata-rata 3 tahun terakhir di sepanjang 2024. Sementara itu, konsensus analis memasang target price INCO di level Rp4.844 per saham.

Jelang Divestasi Saham ke MIND ID, Gimana Prospek INCO?
Saham INCO lagi proses divestasi agar MIND ID bisa menjadi pemegang saham mayoritas. Kira-kira, apa efeknya jika MIND ID jadi pemegang saham mayoritas INCO?

Saham HRUM

HRUM kian ekspansif di bisnis nikel setelah banyak melakukan aksi penambahan kepemilikan saham di perusahaan nikelnya. Hal itu diprediksi bisa mendorong kinerja perseroan menjadi lebih agresif di 2024. 

Salah satu driver  pendapatan dan laba bersih HRUM hingga diperkirakan naik pada 2024 setelah perseroan menguasai PT Infei Metal Industry, salah satu perusahaan smelter nikel. Dengan begitu, kinerja Infei Metal Industry akan dikonsolidasikan penuh ke HRUM di 2024. Jika melihat laporan keuangan kuartal III/2023 HRUM, kinerjanya masih 0 karena baru saja diakuisisi secara penuh [sebelumnya masih minoritas] di akhir kuartal III/2023.

Teranyar, di akhir Januari 2024, HRUM membeli 60,7 persen saham PT Westrong Metal Industri senilai 215,21 juta dolar AS. Westrong adalah perusahaan smelter nikel di Weda Bay Industrial Park, Maluku Utara. perseroan memiliki 4 lini rotary klin electric furnace yang bisa menghasilkan high grade nickel matte dengan kapasitas 56.000 ton per tahun. Proyek Westrong diperkirakan mulai operasi komersial pada kuartal II/2024. 

Untuk proyeksi kinerja HRUM di 2023 diperkirakan mengalami penurunan signifikan. Pendapatan HRUM turun 11,58 persen menjadi Rp12,46 triliun, sedangkan laba bersihnya diproyeksikan turun 40,72 persen menjadi Rp2,78 triliun. Meski begitu, kinerja saham HRUM diperkirakan bakal kembali naik di 2024 dengan pendapatan diproyeksi tumbuh 19,32 persen dan laba bersih tumbuh 6,13 persen.

Kondisi penurunan kinerja itu lanjutan yang terjadi di sepanjang 2023, yakni akibat penurunan pendapatan dan kenaikan biaya. Terutama dari bisnis batu baranya. 

Dengan penurunan kinerja ini serta mode ekspansi untuk meningkatkan skala bisnis nikelnya, kami asumsikan dividend payout ratio HRUM menjadi 15 persen. Dengan proyeksi laba bersih per saham di Rp215 per saham. Berarti tingkat dividen HRUM di 2024 berpotensi sekitar Rp32 per saham. Jika dihitung dengan harga saham HRUM per 13 Februari 2024, tingkat dividend yield-nya bisa mencapai 2,81 persen. 

Harga saham HRUM saat ini sudah cukup murah, dengan PE di angkat 5,63 kali yang hanya sedikit di atas standard deviasi minus 1 dalam 5 tahun terakhir di 4,26 kali. Dengan asumsi proyeksi laba bersih per saham HRUM kembali naik di 2024. Kami memperkirakan harga wajar saham HRUM bisa kembali ke PE rata-rata 5 tahunnya di 13,78 kali. Dengan begitu, harga wajar HRUM berada di level Rp3.000 per saham.

Konsensus analis mematok target harga saham HRUM bisa tembus Rp1.935 per saham.

5 Saham Batu Bara yang Kinerja Keuangannya Bisa Bangkit di 2024
2023 memang jadi momen yang kurang enak bagi saham batu bara, tapi setelah itu ada potensi kembali bangkit. Kira-kira, saham batu bara mana yang bisa bangkit paling cepat?

Saham NCKL

NCKL, salah satu emiten nikel pendatang baru di 2023, diperkirakan terus mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan yang menarik di 2024. 

Hingga kuartal III/2023, NCKL mencatatkan pertumbuhan pendapatan hingga 135 persen menjadi Rp17,29 triliun, sedangkan laba bersih naik sebesar 23,82 persen menjadi Rp4,4 triliun. Meski terlihat tumbuh tinggi, tapi ternyata margin keuntungan NCKL tergerus cukup dalam. 

Gross profit margin NCKL turun menjadi 35,45 persen dibandingkan dengan 51 persen pada periode sama tahun sebelumnya. Begitu juga dengan net profit margin yang turun 25,8 persen dibandingkan dengan 49 persen pada periode sebelumnya. Artinya, untuk bisa mencapai angka pertumbuhan yang tinggi, perseroan harus mengeluarkan biaya lebih tinggi lagi juga. 

Adapun, kinerja NCKL diperkirakan masih tumbuh positif di 2024 meski angka pertumbuhan lebih lambat. Pendapatan diperkirakan naik 19,65 persen dan laba bersih naik 28,96 persen. Pada tahun 2024, NCKL diperkirakan bisa mulai menaikkan net profit marginnya menjadi 27,38 persen dibandingkan dengan 25,4 persen pada proyeksi kinerja full year 2023. Artinya, biaya operasional NCKL mulai lebih efisien di 2024. 

Untuk dividen di 2024, dengan asumsi laba bersih per saham 2023 sekitar Rp96 per saham, serta dividend payout ratio sebesar 20 persen. Berarti tingkat dividen NCKL di 2024 berpotensi sekitar Rp19,2 per saham. Dengan menggunakan asumsi harga saham per 13 Februari 2024, berarti tingkat dividen yield-nya mencapai 2,35 persen. 

Meski begitu, tingkat dividen per saham NCKL bisa berkurang jika pembagian dividen dilakukan setelah aksi private placement perseroan. Saham nikel ini berencana melakukan private placement yang mungkin dilakukan pada 2024. Perseroan masih harus minta persetujuan dalam RUPS luar biasa di 15 Maret 2024 nanti. 

Dari private placement ini, jika kami hitung harga pelaksanaan di harga 13 Februari 2024 sekitar Rp805 pr saham, berarti NCKL akan mendapatkan dana segar hingga Rp5 triliun. Biasanya, harga pelaksanaan private placement di atas harga pasar, yang berarti dana yang dihimpun bisa lebih tinggi lagi. 

Bagaimana efek aksi private placement ke harga NCKL? Ada kemungkinan bisa berefek positif jika dana itu digunakan untuk ekspansi selanjutnya. Meski, NCKL belum mengungkapkan secara detail penggunaan dana serta investor yang akan masuk. 

Konsensus analis memproyeksikan target harga NCKL bisa ke Rp1.284 per saham.

Saham MBMA

MBMA yang juga pemain baru di BEI ini mencatatkan kinerja dari segi pendapatan yang cukup apik setelah naik 201 persen menjadi 873,86 juta dolar AS. Namun, dari segi laba bersih, MBMA mencatatkan penurunan sebesar 97 persen menjadi 677.097 dolar AS karena mayoritas laba bersih diatribusikan ke kepentingan non-pengendali. 

Ini menjadi catatan kami juga terkait risiko di saham MBMA di mana kinerjanya terkonsolidasi karena mayoritas diserap ke kepentingan non-pengendali tersebut. 

Kepentingan non-pengendali MBMA ini menjadi cukup besar karena perseroan mendapatkan kolaborasi hingga investasi dengan beberapa perusahaan China. Menurut catatan laporan keuangan perseroan ada sekitar 7 entitas utama kepentingan non-pengendali yang ada di MBMA.

Kami menilai MBMA juga menjadi saham nikel yang kurang menarik karena belum ada catatan pembagian dividen, ditambah dengan mayoritas catatan laba bersih ke kepentingan non-pengendali. Konsensus analis pun memasang target price MBMA di Rp839 per saham dari harga saham saat ini sekitar Rp620 per saham. 

Kesimpulan

Jika membandingkan proyeksi kinerja kelima saham nikel ini, kami melihat HRUM justru yang menarik. Alasannya, harga saham sudah cukup murah dengan adanya potensi ekspansi yang cukup tinggi. Salah satu kekurangan saham HRUM adalah kurang konsistensi dalam pembagian dividen.

Meski, dari skala bisnis ANTM, INCO, dan NCKL mungkin lebih menarik. 

Kami perkirakan jika harga nikel kembali ke atas 20.000 dolar AS, harga saham nikel ini berpotensi bangkit. Namun, waktu kebangkitannya mungkin bisa memakan waktu 1-3 tahun dari sekarang. 

Kira-kira, kamu berani untuk mulai cicil beli saham nikel saat posisi di bawah saat ini?

DISKON UNTUK PEMBURU SAHAM DIVIDEN DI BULAN PENUH CINTA

Kami berikan promo untuk member baru dengan potongan harga hingga Rp200.000 langsung hingga Akhir Februari 2024. (kuota promo terbatas siapa cepat dia dapat)

baru saja meluncurkan Zinebook #Mikirdividen yang berisi review 20 saham dividen yang cocok untuk investasi jangka panjang lama banget.

Kalau kamu beli #Mikirdividen edisi pertama ini, kamu bisa mendapatkan:

  • Update review laporan keuangan hingga full year 2023-2024 dalam bentuk rilis Mikirdividen edisi per kuartalan
  • Perencanaan investasi untuk masuk ke saham dividen
  • Grup Whatsapp support untuk tanya jawab materi Mikirdividen
  • Siap mendapatkan dividen sebelum diumumkan (kami sudah buatkan estimasinya)
  • Publikasi eksklusif bulanan untuk update saham mikirdividen dan kondisi market

Tertarik? langsung saja beli Zinebook #Mikirdividen dengan klik di sini

Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini