Inovasi Toyota dan Harapan untuk ESSA yang Lagi Murah?

Persaingan inovasi kendaraan ramah lingkungan bukan cuma listrik, tapi ada bensin sintetis hingga amonia. Jika kendaraan berbahan bakar amonia bisa booming, saham ini bisa cuan banyak nih.

Inovasi Toyota dan Harapan untuk ESSA yang Lagi Murah?

Mikirduit – Sekitar Juni 2023, Toyota bersama mitranya dari China Guangzhou Automobile Group Co. (GAC) memamerkan produk mobil dengan bahan bakar amonia. Koji Sato pun sesumbar produk mobil dengan bahan bakar amonia ini akan menjadi akhir dari kendaraan listrik. Namun, apa hubungan antara Amonia, inovasi Toyota, dengan pasar saham di Indonesia? 

Langkah Toyota dan GAC ini memang dianggap antimainstream. Di saat kompetitor berlomba-lomba secara agresif dan cepat bangun kendaraan listrik, mereka malah menyiapkan inisiatif kendaraaan berbahan bakan Amonia. Adapun, Toyota juga ikut mengembangkan kendaraan listrik, tapi perkembangannya bisa dibilang sangat lambat. 

Di sisi lain, kendaraan listrik yang dianggap ramah lingkungan, ternyata tidak terlalu baik juga. Pasalnya, dari segi listrik, mayoritas di dunia masih menggunakan pembangkit listrik tenaga batu bara. Lalu, dalam proses pembuatan baterai kendaraan listriknya tidak se-ramah lingkungan yang digembar-gemborkan. Soalnya, perlu mengeruk nikel dan melakukan pengolahan yang membutuhkan tenaga listrik besar. 

Sampai hilirnya, sampah baterai kendaraan listrik juga cukup berbahaya untuk kehidupan manusia. 

Sementara itu, narasi Toyota dengan kendaraan bahan bakar amonianya mengungkapkan bisa mengurangi emisi karbon dari proses pembuangan bahan bakar hampir mendekati 0 persen. 

Namun, apa sebenarnya Amonia itu? dan apakah ini bisa jadi solusi baru di masa depan?

Harga Tiket Pesawat Ke Luar Negeri Bisa Naik Rp3 jutaan Nih
Pas mulai enak bisa jalan-jalan ke luar negeri setelah pandemi Covid-19 kemarin, eh ada kabar kalau harga tiket pesawat berpotensi naik hingga Rp3 jutaan untuk rute luar negeri. Baca penjelasan lengkapnya di sini.

Apa Itu Amonia?

Kita lebih mengenal Amonia sebagai bahan baku untuk pembuatan pupuk kimia untuk sektor pertanian. Sesungguhnya, Amonia adalah senyawa kimia gabungan dari nitrogen dan hidrogen. 

Biasanya, selain untuk pupuk, amonia juga digunakan untuk beberapa produk lainnya seperti cat, pewarna rambut, hingga sabun pembersih rumah tangga. Selain itu, Amonia juga berfungsi sebagai zat pendingin hingga pemutih dalam pembuatan kertas. Bahkan, penggunaan Amonia juga meluas ke manufaktur sektor pengolahan karet hingga metalurgi. 

Sejatinya, Amonia ini adalah produk yang murni dibuat dari bahan kimia. Jadi sangat berbeda dengan batu bara, minyak bumi, hingga kelapa sawit yang merupakan produk dari alam. 

💡
Permintaan amonia juga diprediksi bisa meningkat jika teknologi pesawat berbahan hidrogen bisa beroperasi. Posisi Amonia di sini bisa berfungsi menjadi pendiring dari hidrogen tersebut. Namun, masalah dari pesawat berbahan bakar hidrogen adalah desain hingga proses pengisian bahan bakar.

Jadi, apakah Amonia akan menjadi solusi untuk masa depan?

Kritik dari Barat

Inovasi dari Toyota itu mendapatkan kritik keras dari negara Barat. Ada dua alasan kuat yang melandasi kritikan dari negara barat. Pertama, amonia dianggap beracun dan sangat korosif. Lalu, amonia dianggap berpotensi melepaskan sangat banyak nitrogen ke atmosfer setelah pembakaran sehingga berisiko meningkatkan hujan asam yang berbahaya bagi manusia. terutama anak-anak.

Kedua, masalah pemeliharaan sistem bahan bakar di mesin yang menggunakan amonia. Banyak narasi kekhawatiran kalau ujung-ujungnya amonia hanya menimbulkan polusi seribu kali lebih banyak dibandingkan kendaraan paling boros bahan bakar. 

Pihak barat pun membandingkan dengan produk bensin sintetis dari Porsche yang dipamerkan pada akhir 2022 silam. Jadi, Porsche membuat bahan bakar campuran dari air dan karbondioksida dengan memanfaatkan energi angin sehingga bisa menghasilkan emisi karbondioksida yang mendekati netral. Apalagi, inovasi porsche juga bisa digunakan untuk kendaraan bermesin bensin. 

Secara umum, metode bahan bakar bensin sintetis Porsche memang sama seperti mobil bensin modern saat ini. Sehingga, banyak yang menilai kendaraan bensis sintetis ala Porsche lebih mudah diaplikasikan.

Prospek ESSA di Bisnis Amonia

Meski ada tentangan, ESSA sendiri tengah mengejar untuk bisa produksi Blue Ammonia pada 2025 nanti. Blue Ammonia menjadi salah satu sumber bahan bakar yang lagi digencarkan oleh beberapa negara seperti Jepang, Timur Tengah seperti Qatar, dan Indonesia. 

ESSA menargetkan pabrik Blue Ammonia rampung pada 2024 dan mulai beroperasi secara komersial pada 2025. Dalam rilis ESSA pada Januari 2023, Jepang mengungkapkan berencana menggunakan 2 juta ton blue ammonia per tahun pada 2027. Bahkan, jumlahnya bisa naik menjadi 3 juta ton per tahun pada 2030. Untuk itu,ESSA juga sudah menjalin kerja sama dengan Mitsubishi Corporation, Japang Oil, Gas, and Metals National Corporation (JOGMEC) terkait proyek Blue Ammonia ini.

Menariknya, jika daya tarik Amonia sebagai bahan bakar terbarukan makin meningkat, dari inovasi toyota, Blue Ammonia, Green Ammonia, hingga Grey Ammonia, Indonesia secara negara bisa diuntungkan. Pasalnya, hingga 2022, Indonesia adalah negara produsen Amonia terbesar ke-5 di dunia dengan produksi sebesar 6 juta ton per tahun.

💡
Jujur secara teknis, kami tidak memahami detail perbedaan blue ammonia, green ammonia, dan grey ammonia.

Produsen amonia terbesar dunia adalah China sebesar 42 juta ton per tahun. Lalu, ada Rusia sebesar 16 juta ton, Amerika Serikat sebesar 13 juta ton, dan India sebesar 12 juta ton.

Kondisi Fundamental ESSA

Sementara itu, kinerja keuangan ESSA per kuartal III/2023 masih dalam tekanan setelah mengalami penurunan laba bersih sebesar 91 persen menjadi 10 juta dolar AS. Hal itu disebabkan oleh penurunan pendapatan sebesar 58 persen menjadi 233 juta dolar AS. 

Dalam keterangan resminya, ada beberapa alasan yang memicu penurunan kinerja ESSA yang sangat signifikan tersebut. 

Pertama, ESSA melakukan penghentian sementara pabrik amonia untuk pemeliharaan terjadwal yang dilakukan pada kuartal I/2023. 

Kedua, ESSA mencatatkan penurunan rata-rata harga jual amonia sebesar 58 persen menjadi 378 dolar AS per metrik ton sepanjang 9 bulan di 2023 ini. Namun, tren penurunan sudah terhenti di Mei 2023, kini sudah mulai masuk tren kenaikan lagi. 

Apalagi, jika dilihat kinerja 3 bulan di kuartal III/2023 sebenarnya cukup solid. Pendapatan 

Bicara penjualan Amonia yang jadi sumber pendapatan utama ESSA, sebenarnya mereka tidak perlu pusing mencari pembeli karena seluruh amonianya akan dibeli oleh pihak berelasi, yakni Genesis Corporation hingga 3 Desember 2027. 

Jadi, kinerja pendapatan ESSA hanya akan dipengaruhi pergerakan harga amonia dunia di pasar. Menariknya, tren harga Amonia mulai menanjak naik lagi sebesar 35 persen sepanjang kuartal III/2023. Meski, kenaikan di tiga bulan kuartal ketiga itu belum menutup penurunan yang terjadi sepanjang semester I/2023.

Dari sisi penjualan gas LPG, ESSA juga sudah memperpanjang kontrak operasional kilang di Palembang, Sumatra Selatan hingga 31 Desember 2027. Nantinya, perseroan berhak memperoleh gas sekitar 70 juta standar kaki kubik per hari dengan total sebesar 456,81 miliar standar kaki kubik.

Saham BBTN Sudah Murah, Bisa Jadi Multibagger Nggak Nih?
Saham BBTN sudah rilis laporan keuangan kuartal II/2023. Hasilnya kinerja BBTN super moderat, laba tumbuh tipis banget. Tapi, dengan begitu, gimana prospek saham BBTN untuk investasi ya?

Kesimpulan

Saham ESSA bisa dibilang memiliki karakter cyclical yang dipengaruhi dari tren pergerakan harga Amonia. Jadi, jika mau masuk ke ESSA dalam jangka menengah hingga panjang, sangat disarankan masuk di harga murah. Alasannya, kalau masuk di harga yang tidak terlalu murah hingga mahal, risiko floating loss-nya bisa lebih dari satu tahun. 

Lalu, bagaimana dengan kondisi saham ESSA saat ini?

Jika melihat rasio price to earning (PE) maupun price to book value (PBV), harga saham ESSA sudah berada di bawah rata-rata historis 5 tahunnya. Sebenarnya, kami ekspektasikan harga saham ESSA masih bisa koreksi ke Rp550-an per saham. Namun, untuk saham ESSA bisa ke sana masih butuh waktu, bahkan mungkin tidak mampu menyentuh level tersebut. 

Kami pun ekspektasikan, harga saham ESSA dalam 6 bulan hingga 1 tahun ke depan bisa tembus Rp790 per saham. Angka proyeksi kami ini pun berbeda tipis dengan riset Indopremier pada 19 Oktober 2023 yang mematok target harga Rp720 per saham. 

Adapun, beberapa syaratnya adalah tidak ada fluktuasi harga amonia yang terlalu tinggi, terutama mengalami penurunan selama setahun ke depan. Sebagai catatan, salah satu yang mempengaruhi harga amonia adalah harga gas. Jika harga gas turun, berarti harga amonia juga turun, begitu juga sebaliknya. Soalnya, bahan baku pembuatan amonia adalah gas. Sehingga ketika harga gas naik, biaya produksi naik, berarti produsen amonia akan menaikkan harga jualnya juga. 

Mau dapat guideline saham dividen 2024? - Diskon Langsung Rp100.000

Pas banget, Mikirduit baru saja meluncurkan Zinebook #Mikirdividen yang berisi review 20 saham dividen yang cocok untuk investasi jangka panjang lama banget.

Kalau kamu beli #Mikirdividen edisi pertama ini, kamu bisa mendapatkan:

  • Update review laporan keuangan hingga full year 2023 dalam bentuk rilis Mikirdividen edisi per kuartalan
  • Informasi posisi harga saham dividen sudah murah atau mahal
  • Perencanaan investasi dari alokasi modal dan toleransi risiko untuk masuk ke saham dividen
  • Grup Whatsapp support untuk tanya jawab materi Mikirdividen
  • Siap mendapatkan dividen sebelum diumumkan (kami sudah buatkan estimasinya)

 Yuk langsung join Mikirdividen DISKON LANGSUNG Rp100.000 klik di sini ya