Fakta GOTO Lepas Tokopedia, Untung atau Bikin Makin Rugi?
GOTO melepas 75 persen saham Tokopedia ke Tiktok. Apakah GOTO akan lebih untung atau malah merugi?
Mikirduit – Akhirnya TikTok resmi mengakuisisi 75,01 persen saham Tokopedia dengan nilai transaksi tembus lebih dari 1,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp23 triliun. Pertanyaannya, apakah aksi korporasi ini bisa membuat saham GOTO lebih baik atau malah berpotensi terjerembab lebih dalam?
Untuk memahami itu, kami akan mengurai aksi akuisisi Tiktok atas Tokopedia ini.
Pertama, dengan aksi Tiktok akuisisi 75,01 persen saham Tokopedia, berarti GOTO kehilangan pengendalian platform marketplace tersebut setelah hanya memegang sekitar 24,99 persen saham Tokopedia.
Kedua, Skema transaksi Tiktok atas Tokopedia terdiri dari tiga jenis transaksi, yakni kontrak bisnis dan hak eksklusif senilai 340 juta dolar AS atau Rp5,33 triliun. Lalu, perjanjian ambil bagian saham TikTok ke Tokopedia senilai 840 juta dolar As atau sekitar RP13,18 triliun. Terakhir, Tokopedia akan menerima Promissory Note dari Tiktok senilai 1 miliar dolar AS setara Rp15,7 triliun. Nantinya, Promissory Note itu akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja Tokopedia ke depannya.
Keempat, pihak GOTO dan TikTok sepakat, kepemilikan GOTO di Tokopedia tidak akan terdilusi lebih lanjut jika ada pendanaan dari TikTok di masa depan. Artinya, GOTO akan tetap menjadi pemegang saham 24,99 persen saham Tokopedia.
Kelima, dengan berkurangnya kepemilikan GOTO di Tokopedia secara signifikan, akan ada perubahan posisi neraca perseroan setelah transaksi rampung di kuartal I/2024. Misalnya, dari sisi Goodwill, GOTO berpotensi mencatatkan penurunan menjadi 5 miliar dolar AS dibandingkan dengan 7 miliar - 8 miliar dolar AS saat IPO di 2022.
Keenam, dengan datangnya investasi dari TikTok membuat GOTO tidak perlu melakukan pendanaan lebih lanjut untuk Tokopedia.
Ketujuh, GOTO akan tetap menerima arus pendapatan dari Tokopedia, tapi secara nominal jumlahnya akan berkurang juga karena penurunan kepemilikan hingga tersisa 24,99 persen.
Jadi, GOTO cenderung diuntungkan atau dirugikan dalam transaksi ini?
Melihat Kontribusi e-Commerce untuk Kinerja GOTO
Jika melihat laporan keuanga per kuartal III/2023, segmen e-commerce dari Tokopedia adalah kontributor pendapatan terbesar kedua untuk GOTO senilai Rp6,63 triliun. Kontributor pendapatan utama GOTO tetap berasal dari bisnis on-demand alias Gojek senilai Rp8,8 triliun.
Jika dilihat, posisi kontributor kerugian dari segmen e-commerce ini juga yang terbesar kedua. Sampai kuartal III/2023, segmen e-Commerce mencatatkan kerugian usaha senilai Rp2,07 triliun. Adapun, kontributor kerugian terbesar berasal dari segmen teknologi keuangan senilai Rp2,08 triliun. Lalu, Gojek masih mengalami rugi usaha sekitar Rp1,54 triliun.
Dengan begitu, jika 75 persen saham Tokopedia pindah ke TikTok, catatan kerugian dari Tokopedia juga tidak akan dikonsolidasikan secara utuh lagi.
Dari sisi pencatatan keuangan, hal ini bisa membuat tingkat kerugian GOTO akan susut cukup dalam per kuartal I/2024.
Prospek Saham GOTO Setelah Transaksi Akuisisi Tokopedia
Secara overall, transaksi ini meringankan GOTO untuk bisa fokus ke bisnis utamanya di Gojek dan GoTo Financial. Ditambah, dengan kehadiran TikTok sebagai pemegang saham 75 persen Tokopedia, ada potensi bisnis GoTo Finansial dan mitra banknya, PT Bank Jago Tbk. (ARTO) bisa mendapatkan akses transaksi dan nasabah lebih besar lagi.
Dengan begitu, misi GOTO untuk bisa mencatatkan EBITDA yang disesuaikan positif juga terbuka lebar. Apalagi, segmen layanan on-demand GOTO diperkirakan bisa mencapai EBITDA yang disesuaikan positif dalam tiga bulan kuartal IV/2023.
Sementara itu, layanan financial technology GOTO, yang terus memiliki daya tarik yang kuat melalui aplikasi GoPay dan consumer lending bersama melalui kolaborasi dengan Bank Jago.
Go-Pay sendiri memiliki keuntungan dari kerja sama ini karena menjadi channel pembayaran TikTok Shop sehingga dapat meningkatkan transaksi sehingga dapat mempertebal kantong pendapatan.
Ada potensi besar di masa depan dari Tokopedia adalah traffic yang bisa meningkat. Selain itu kekuatan yang besar untuk bersaing dengan Shopee. Live Commerce yang dimiliki Tokopedia saat ini akan meningkatkan value perusahaan dan juga transaksi kotor atau GMV.
Kesimpulan
Secara keseluruhan transaksi ini cenderung menguntungkan GOTO karena bebannya lebih ringan. Mungkin, rencana transaksi private placement pun bisa batal karena GOTO bisa fokus mengembangkan layanan on-demand dan financial technologynya.
Apakah GOTO bisa meroket? permasalahan untuk harga saham GOTO adalah porsi publik yang terlalu besar dan jumlah lembar saham yang banyak. Untuk itu, dalam jangka pendek saham GOTO berpotensi berfluktuasi cukup tinggi.
Total,ada 936,63 juta lembar saham yang dipegang oleh pemegang saham di bawah 5 persen. Belum lagi distribusi saham GOTO Peopleverse Fund juga akan menganggu laju pergerakan harga saham perusahaan teknologi ini. Serta, ada potensi beberapa jajaran eks direksi pemegang saham multiple vote akan melepaskan sahamnya di 2024. Itu menjadi sentimen besar untuk saham GOTO selanjutnya.
Dengan fakta ini, menurutmu apakah saham GOTO menjadi lebih menarik atau masih menunggu kepastian saham ini bisa mencatatkan keuntungan?
(Diedit oleh Surya Rianto)
Mau dapat guideline saham dividen 2024?
Pas banget, Mikirduit baru saja meluncurkan Zinebook #Mikirdividen yang berisi review 20 saham dividen yang cocok untuk investasi jangka panjang lama banget.
Kalau kamu beli #Mikirdividen edisi pertama ini, kamu bisa mendapatkan:
- Update review laporan keuangan hingga full year 2023 dalam bentuk rilis Mikirdividen edisi per kuartalan
- Perencanaan investasi untuk masuk ke saham dividen
- Grup Whatsapp support untuk tanya jawab materi Mikirdividen
- Siap mendapatkan dividen sebelum diumumkan (kami sudah buatkan estimasinya)
Yuk langsung join Mikirdividen DISKON LANGSUNG Rp100.000 cuma sampai 31 Desember 2023 klik di sini ya
Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini