BREN Bagi Dividen, Ini 5 Saham IPO 2023 dengan Yield Terbesar

Selain BREN yang bagikan dividen mini, ada nih 5 saham IPO 2023 yang bagikan dividen, serta dikasih bocoran prospek dividen di 2024

BREN Bagi Dividen, Ini 5 Saham IPO 2023 dengan Yield Terbesar

Mikirduit – PT Barito Renewable Energy Tbk. atau saham BREN memutuskan pembagian dividen sebesar Rp3,91 per saham. Jika dihitung dengan harga saham per 14 November 2023, berarti tingkat dividen yieldnya sekitar 0,07 persen. Menariknya, ada nih beberapa saham yang baru IPO di 2023 sudah bagikan dividen selain BREN. Berikut 5 saham IPO 2023 dengan tingkat dividen yield yang tinggi. 

Pertanyaannya, apakah dividen BREN ini menarik? jika dilihat guideline dividen BREN di prospektus IPO-nya, perseroan menargetkan maksimal dividen itu 60 persen dari laba bersih. 

Artinya, dengan posisi laba bersih per saham yang disetahunkan dari data kuartal III/2023 itu senilai Rp13 per saham. Berarti, total dividen yang dibagikan itu sekitar Rp7,8 per saham.  Dengan nilai Rp3,91 per saham sudah dibagikan, berarti dividen yang tersisa untuk dibagikan 2024 nanti senilai Rp3,89 per saham. 

Di luar BREN, sebenarnya ada beberapa saham yang membagikan dividen dengan nominal lebih menarik. Berikut 5 saham IPO 2023 yang bagikan dividen dengan yield tertinggi, serta prospeknya di 2024.

Hubungan Saham Indonesia dengan The Fed, dan Prospek 2024
Saham Indonesia bisa dibilang kurang bergairah sejak 2022 akibat The Fed menaikkan suku bunga terlalu agresif. Apa hubungan pasar saham Indonesia dengan suku bunga the Fed?

1. PT Hillcon Tbk. (HILL)

HILL adalah saham yang punya bisnis jasa tambang batu bara dan nikel. HILL yang sudah IPO sejak Maret 2023 telah mencatatkan kenaikan harga saham sebesar 96 persen. HILL juga sudah membagikan dividen final dari tahun buku 2022 senilai Rp30 per saham. Jika dihitung dengan harga saham cum-dividen saat itu, tingkat dividen yield HILL sekitar 1,07 persen. 

Dalam prospektusnya, HILL mengungkapkan, perseroan akan membagikan dividen paling banyak sebesar 30 persen dari laba bersih. Jika laba bersih per saham per kuartal II/2023 yang disetahunkan senilai Rp101 per saham. Berarti, total potensi dividen per saham HILL dari tahun buku 2023 senilai Rp30,3 per saham. Jika dihitung dengan harga saham HILL per 14 November 2023, berarti potensi tingkat dividen yield-nya sekitar 1,23 persen.

Adapun, pertumbuhan dividen per saham HILL cenderung stagnan di kisaran Rp30 per saham akibat adanya pertambahan jumlah lembar saham pasca IPO di Maret 2023. 

Sementara itu, dari kinerja HILL per kuartal II/2023, sejauh ini bisnis perseroan masih bertumbuh. Seperti pendapatan tumbuh 33,38 persen menjadi Rp1,75 triliun, sedangkan laba bersihnya tumbuh 9,62 persen menjadi Rp148 miliar. 

Adapun, pertumbuhan laba bersih HILL di bawah 10 persen akibat adanya kenaikan beban keuangan, seperti beban kredit leasing naik 71 persen menjadi Rp55 miliar, sedangkan beban bunga pinjaman naik 92 persen menjadi Rp48 miliar.

BACA JUGA: 5 Saham IPO 2022 dengan Dividen Yield Terbesar 

2. PT Sunindo Pratama Tbk. (SUNI)

SUNI adalah saham yang bisnisnya produksi pipa untuk kebutuhan industri minyak dan gas. SUNI sudah IPO sejak Januari 2023, saat ini harga sahamnya sudah naik 35 persen dibandingkan dengan harga penawaran perdananya. SUNI juga sudah bagikan dividen final senilai Rp3 per saham dengan tingkat dividen yield saat periode cum-date sekitar 1,07 persen. 

Dalam prospektus IPO-nya, SUNI mengumumkan kebijakan dividen perseroan paling minimal adalah 10 persen dari laba bersih perseroan. Dalam pembagian dividen final di 2023 ini, perseroan pun membagikan sekitar 10 persen dari total laba bersihnya. 

Jika melihat laba bersih per saham SUNI yang disetahunkan per kuartal III/2023 senilai Rp39 per saham. Berarti, potensi dividen per saham SUNI dari tahun buku 2023 yang dibagikan pada 2024 senilai Rp3,9 per saham. Jika dihitung dengan harga saham SUNI per 14 November 2023, berarti tingkat dividen yieldnya menjadi 0,9 persen. 

3. PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO)

PGEO adalah saham yang bergerak di bidang panas bumi, yang juga merupakan kompetitor sekaligus mitra dari BREN. Saham PGEO juga sudah melejit sekitar 49,7 persen sejak melantai di BEI pada Februari 2023. PGEO juga sudah bagikan dividen final senilai Rp10,87 per saham. Jika dihitung dengan harga saham PGEO saat cum-date, tingkat dividen yieldnya sekitar 1,27 persen. 

Dalam prospektus IPO-nya, PGEO mencatat kebijakan dividen perseroan maksimal 50 persen dari laba bersih. Adapun, untuk dividen tahun buku 2022 yang dibagikan pada 2023 itu tingkat dividen payout ratio-nya masih 17 persen. 

Jika menghitung laba bersih per saham PGEO dari kinerja kuartal III/2023 senilai Rp67 per saham. Berarti, jika 50 persennya dijadikan dividen, potensi dividen per saham PGEO bisa mencapai Rp33,5. Dengan asumsi menggunakan harga penutupan PGEO pada 14 November 2023, berarti tingkat dividen yield-nya sekitar 2,66 persen. 

4. PT Data Sinergitama Jaya Tbk. (ELIT)

ELIT adalah saham dengan bisnis terkait penyimpanan data di cloud. Harga saham ELIT mencatatkan penurunan 10 persen dari harga IPO-nya. Meski begitu, ELIT sempat bagikan dividen final senilai Rp3,5 per saham. Jika dihitung dari harga cum-datenya, tingkat dividen yield saham ELIT sekitar 1,85 persen. 

Dalam prospektus IPO-nya, ELIT menetapkan kebijakan pembagian dividen paling banyak sebesar 30 persen dari kinerja laba bersih perseroan. Adapun, untuk tahun buku 2022 yang dibagikan pada tahun ini, ELIT membagikan dividen sebesar 30 persen dari laba bersih. 

Adapun, potensi dividen ELIT jika mengasumsikan 30 persen dari laba bersih, serta menggunakan data laba per saham yang disetahunkan dari data kuartal III/2023 adalah senilai Rp1,5 per saham, jika dihitung dengan harga penutupan ELIT pada 14 November 2023, tingkat dividen yieldnya sebesar 1,48 persen . Kenapa lebih rendah dibandingkan dengan dividen 2023?

Sebenarnya, penurunan potensi dividen per saham ELIT pada 2024 nanti bukan disebabkan oleh penurunan kinerja bisnis. Soalnya, kalau dari segi kinerja per kuartal III/2023, ELIT mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 95 persen menjadi Rp229 miliar, sedangkan laba bersih naik 118 persen menjadi Rp8,1 miliar. 

Adapun, penurunan dividen per saham disebabkan oleh jumlah lembar saham yang bertambah signifikan sejak IPO. 

5. PT Wijaya Cahaya Timber Tbk. (FWCT)

FWCT adalah saham di sektor perkayuan. Harga saham FWCT sejak IPO hingga 14 November 2023 sudah turun sekitar 54,2 persen. Saham ini juga sempat bagikan dividen senilai Rp2 per saham. Jika dihitung dengan harga saham saat periode cum-date, tingkat dividen yield FWCT sekitar 3,33 persen. 

Dalam prospektus IPO-nya, FWCT menetapkan kebijakan dividen maksimal 30 persen dari laba bersih. Namun, kita tidak bisa mengetahui angka pasti berapa rasio pembayaran dividen FWCT dari tahun buku 2022 karena datanya tidak tersedia. Namun, jika menggunakan data kuartal III/2022, berarti FWCT bagikan dividen cuma sebesar 10 persen dari laba bersih 2022. 

Namun, kinerja FWCT pada 2023 agak turun drastis. Dari segi pertumbuhan pendapatan naik 1,88 persen menjadi Rp650 miliar. Namun, dari sisi laba bersih turun 88,69 persen menjadi Rp2,6 miliar. Hal itu disebabkan hilangnya seluruh pendapatan lain-lain yang di 2022 mencatatkan senilai Rp10 miliar.Ditambah, beban pokok pendapatan perseroan juga naik tinggi. 

Bahkan, jika FWCT masih nekat mau bagikan dividen di 2024 nanti. Paling banyak, dividen yang bisa dibagikan sekitar Rp0,6 per saham. Jika dihitung dengan harga penutupan 14 November 2023, tingkat dividen yield-nya sekitar 1,11 persen. 

Adapun, cukup wajar saham FWCT terus turun karena dari segi bisnis tampaknya ada konsolidasi yang membuat perseroan kehilangan pendapatan lain-lain yang cukup signifikan.

Kesimpulan

Dari 5 saham ditambah BREN sebagai saham IPO yang bagikan dividen terbesar, kami menilai salah satu saham yang punya prospek oke dari segi dividen adalah PGEO. Pasalnya, kinerja laba bersih perseroan lumayan solid sehingga potensi pembagian dividen ke depannya cukup besar. Salah satu risiko terbesar PGEO dalam soal bagi dividen adalah jika perseroan melakukan ekspansi ke wilayah kerja panas bumi baru di mana butuh modal besar yang bakal diserap dari kinerja laba bersih perseroan. 

Sementara itu, kami menilai saham FWCT ini agak redflag karena pertumbuhan bisnis stagnan, biaya pokok pendapatan naik, dan mereka kehilangan pendapatan lain-lain yang nominalnya cukup besar.

Dari keenam saham ini, mana yang menarik atau sudah kamu hold keras sampai saat ini?

Mau dapat guideline saham dividen 2024? - Diskon Langsung Rp100.000

Pas banget, Mikirduit baru saja meluncurkan Zinebook #Mikirdividen yang berisi review 20 saham dividen yang cocok untuk investasi jangka panjang lama banget.

Kalau kamu beli #Mikirdividen edisi pertama ini, kamu bisa mendapatkan:

  • Update review laporan keuangan hingga full year 2023 dalam bentuk rilis Mikirdividen edisi per kuartalan
  • Informasi posisi harga saham dividen sudah murah atau mahal
  • Perencanaan investasi dari alokasi modal dan toleransi risiko untuk masuk ke saham dividen
  • Grup Whatsapp support untuk tanya jawab materi Mikirdividen
  • Siap mendapatkan dividen sebelum diumumkan (kami sudah buatkan estimasinya)

 Yuk langsung join Mikirdividen DISKON LANGSUNG Rp100.000 klik di sini ya

Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini