Baru Beli Saham ITMG? Riset Dua Sekuritas Prediksi ke Rp23.000 - Rp25.000 Nih

Harga saham ITMG masih lanjut naik setelah rilis laporan keuangan yang hasilnya kurang bagus. Kira-kira, gimana prospek saham ini selanjutnya ya?

Baru Beli Saham ITMG? Riset Dua Sekuritas Prediksi ke Rp23.000 - Rp25.000 Nih

Mikirduit – PT Indo Tambangraya Megah Tbk. alias saham ITMG diperkirakan berpotensi turun setelah kinerja keuangan kuartal II/2023 yang buruk. Kira-kira, bagaimana prospek saham ITMG ke depannya ya?

Saham ITMG mencatatkan penurunan laba bersih semester I/2023 sebesar 33,4 persen menjadi 461 juta dolar AS. Menurut riset UOB Kayhian dan Ciptadana Sekuritas,penurunan laba bersih itu disebabkan oleh rata-rata jual harga batu bara yang turun, serta kenaikan biaya penjualan yang membuat margin keuntungan menyusut.

ITMG mencatatkan penurunan rata-rata harga jual batu baranya sebesar 24,8 persen menjadi 114 dolar AS per ton. Lalu, rasio strip mencatatkan kenaikan di kuartal II/2023 menjadi 12,5 kali dibandingkan 11,5 kali pada kuartal I/2023.

Rasio strip adalah istilah dalam sektor pertambangan yang mengukur jumlah material yang harus diangkut dari lapisan tanah dibandingkan dengan jumlah material berharga yang diambil. Semakin banyak material lapisan tanah yang diangkut berarti bisa meningkat biaya produksi perusahaan pertambangan.

Dalam pertemuan dengan analis, Ciptadana Sekuritas mencatatkan tiga hal penting.

Pertama, manajemen ITMG telah mengumumkan rencana perseroan untuk mendiversifikasi produksi energinya menjadi lebih beragam pada 2030. Namun, sampai saat ini, manajemen belum memberikan garis besar yang jelas terkait modal investasi yang dibutuhkan maupun energi baru terbarukan yang dikembangkan.

Kedua, manajemen yakin bsia mencapai target penjualan 21,5 juta ton, dengan mendapatkan manfaat dari kondisi penambangan yang lebih baik pada semester II/2023. Keyakinan itu wajar, karena selama tiga bulan di kuartal II/2023, perseroan mencatatkan kenaikan volume penjualan sebesar 20 persen dibandingkan kuartal I/2023, dan 42,1 persen dibandingkan dengan periode sama tahun lalu. Kenaikan volume penjualan itu didorong dari permintaan India dan China yang masih sangat kuat.

Ketiga, rasio strip ITMG dipekrirakan akan lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya. Terutama karena tambang milik ITMG, Indominco lagi berupaya memasuki daerah penambangan batu bara berkualitas lebih tinggi.

BACA JUGA: Penyesalan Investor Saham, Cuan 38 persen, tapi Malah Sedih

Ekspektasi Laba Bersih ITMG di 2023

Sementara itu, prospek kinerja ITMG sepanjang 2023 diprediksi lebih rendah lagi. Ciptadana Sekuritas merevisi turun seluruh komponen keuangan perkiraan 2023 untuk ITMG, kecuali net margin.

Seperti, pendapatan direvisi turun 10,8 persen menjadi 2,75 miliar dolar AS dibandingkan 3,08 juta dolar AS pada periode s ebelumnya.

Begitu juga laba bersih yang direvisi turun 5,4 persen menjadi 528 juta dolar A, sedangkan margin keuntungan bersih diprediksi naik menjadi 19,2 persen dibandingkan 18,1 persen pada estimasi sebelumnya.

Rata-rata harga jual batu bara ITMG diprediksi turun menjadi 127,5 dolar AS per ton dibandingkan dengan 143 dolar AS per ton dalam estimasi sebelumnya.

Dengan begitu, jika dibandingkan dengan kinerja ITMG di 2022, pendapatan perseroan diestimasikan turun 24 persen menjadi 2,75 miliar dolar AS, sedangkan laba bersihnya turun 56 persen menjadi 528 juta dolar AS.

Sementara itu, UOB Kayhian lebih optimistis dibandingkan dengan Ciptadana terkait prospek kinerja ITMG di 2023.

UOB Kayhian memperkirakan laba bersih ITMG di 2023 turun 44,2 persen menjadi 669 juta dolar AS. Hal itu didukung dengan perkiraan rata-rata harga jual batu bara ITMG yang berada di kisaran 147 dolar AS per ton. Dengan begitu, pendapatan ITMG pada 2023 diperkirakan hanya turun 13,6 persen.

Estimasi Dividen Interim ITMG

Di sisi lain, estimasi laba bersih ITMG setelah rilis laporan keuangan Q2/2023 ini turun jauh di bawah ekspektasi kami.

BACA JUGA: Ramalan Dividen Interim Terbesar di 2023

Sebelumnya, kami memperkirakan laba bersih per saham ITMG di 2023 bisa tembus Rp9.639 per saham. Namun, ternyata Ciptadana dan UOB Kayhian estimasi dividen per saham ITMG masing-masing senilai Rp7.056 per saham dan Rp8.940 per saham. Estimasi itu di bawah 26 persen hingga 7,25 persen dari estimasi kami.

Jika menggunakan estimasi itu dan posisi harga saham ITMG saat ini, serta asumsi dividen interim sebesar 30 persen dari total laba bersih setahun. Berarti, estimasi dividen interim per saham ITMG pada 2023 sekitar Rp2.116 hingga Rp2.682 per saham.

Dengan menggunakan harga saham ITMG per 22 Agustus 2023, berarti tingkat yieldnya sekitar 7,15 persen hingga 9 persen.

Nasib Harga Saham ITMG

Ciptadana dan UOB Kayhian kompak memasang target harga ITMG di bawah atau rekomendasi SELL.

Dengan menggunakan estimasi price to earning ratio pada 2024, di mana Ciptadana menurunkan peringkat kepada sektor batu bara dari potensi menguat menjadi netral. Ciptadana memperkirakan permintaan batu bara dalam jangka panjang sedikit melambat sehingga membuat harga batu bara cenderung koreksi. Hal itu berpotensi mempengaruhi profitabilitas ITMG dalam jangka panjang.

Untuk itu, Ciptadana pasang target harga ITMG hingga 2024 bisa berada di angka Rp23.500. Sebelumnya, Ciptadana memasang target harga di angkat Rp29.500 per saham, yang tampaknya sudah tercapai pada 22 Agustus 2023.

Dengan target harga itu, berarti Ciptadana berekspektasi harga saham ITMG turun hingga 20,5 persen.

Berbeda dengan Ciptadana, UOB Kayhian yang juga rekomendasi SELL untuk ITMG memasang target harga di Rp25.000. Alasannya, UOB Kayhian berekspektasi kinerja laba bersih ITMG akan turun akibat normalisasi harga batu bara. Apalagi, harga saham ITMG sudah kemabli pulih akibat lonjakan harga batu bara dunia pada 2022 silam. Namun, posisi harga saham saat ini berpotensi kembali koreksi jika harga batu bara dunia kembali melemah.

Kesimpulan

Meskipun, ITMG menjadi salah satu saham dividen yang paling menarik. Namun, ada beberapa risiko yang bisa juga jadi peluang dari saham ITMG, yakni belum jelasnya rencana diversifikasi bisnis perseroan. Meski, kami sudah mendengar beberapa rencana ITMG seperti:

Pertama, ITMG muau mengakuisisi tambang nikel dengan modal sekitar Rp3 triliun. Apalagi, induk usaha ITMG, yakni Grup Banpu sudah lebih dulu diversifikasi ke nikel dan kendaraan listrik. Hanya saja, belum ada kejelasan, tambangnya siapa yang mau diakuisisi ITMG.

Kedua, ITMG juga berencana mengembangkan bisnis pembangkit listrik tenaga surya. Sejauh ini, ITMG sudah mengoperasikan beberapa pembangkit listrik tenaga surya untuk operasional pertambangannya. Dari situ, Indominco Mandiri disebut ingin mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya hingga 100 megawatt dan sudah berdiskusi dengan PLN untuk mensupply listrik ke ibu kota negara baru Nusantara. Ditambah, ITMG sudah punya rencana menempatkan bisnis energi baru terbarukan yang terintegrasi di anak usaha PT ITM Bhineka Power. Sejauh ini, anak usaha itu juga sudah menjalankan bisnis pembangkit listrik tenaga surya di Jawa dengan kapasitas di bawah 10 megawatt.

Ketiga, ITMG juga berencana melakukan gasifikasi batu bara melalui Indominco Mandiri. ITMG disebut sudah membuat nota kesepahaman dengan PT Pupuk Kaltim untuk jadi konsumen gasifikasi batu bara tersebut. Rencananya beroperasi pada 2025.

BACA JUGA: Rencana Diversifikasi Bisnis 10 Saham Batu bara Terbesar

Namun, bagaimana perkembangan ketiga rencana itu, ini yang masih misterius.

Secara keseluruhan, saham ITMG pernah turun hingga ke Rp6.000 per saham saat periode gelap harga batu bara dunia.

Untuk itu, estimasi saham ITMG berpotensi koreksi saat normalisasi harga batu bara ini cukup wajar. Untuk itu, kami menyarankan cukup berhati-hati jika ingin masuk all in di saham ITMG.

Soalnya, jika permintaan batu bara tidak kunjung naik lagi, bisnis barunya belum tentu bisa mengerek kinerja perseroan seperti bisnis batu bara. Sehingga pencapaian harga level tinggi di atas Rp30.000 per saham mungkin akan sulit tercapai.

Kamu holder saham ITMG di harga berapa? atau masih belum punya dan mau wait and see dulu?

Referensi