4 Fakta Saham HEXA, Setelah Umumin Dividen Jumbo Malah Anjlok

Siapa yang bingung kok HEXA bagi dividen tapi harga sahamnya nggak meroket. Nah, berikut ini 4 fakta tentang saham HEXA yang tidak kunjung meroket, walau sempat naik tipis.

4 Fakta Saham HEXA, Setelah Umumin Dividen Jumbo Malah Anjlok

Mikirduit – PT Hexindo Perkasa Tbk. (HEXA) menjadi salah satu saham dividen yang kerap bagikan dividen jumbo. Namun, banyak yang bertanya, kenapa saham HEXA yang baru saja mengumumkan pembagian dividen, tapi harga sahamnya malah cenderung turun? ada apa dengan saham HEXA?

HEXA mengumumkan pembagian dividen dalam RUPS tahunan pada 26 September 2023. Dalam RUPS itu, HEXA mengumumkan pembagian dividen senilai 41,29 juta dolar AS atau 0,049 dolar AS per saham. Jika dihitung konversi menggunakan kurs rupiah berkisar di Rp750 - Rp760 per saham (acuan kurs rupiah menunggu pengumuman HEXA di KSEI). Dengan begitu, tingkat dividen yield HEXA sekitar 11 persen.

Lalu, jadwal dividen HEXA akan cum-dividen pada 5 Oktober 2023 dan ex-dividen pada 6 Oktober 2023.

Namun, harga saham HEXA malah mencatatkan penurunan sekitar 3,78 persen setelah RUPS tahunan yang mengumumkan dividen itu dilakukan. Meski, saham HEXA ditutup menguat sebesar 0,38 persen pada penutupan 29 September 2023.

Dari sini, banyak yang bertanya-tanya, ada apa nih dengan saham HEXA? ada sesuatukah? Di sisi lain, yang percaya dengan kinerja saham HEXA malah berharap turun sehingga tingkat dividen yield semakin besar. Jadi, apa yang harus dilakukan?

Kami mendeteksi beberapa faktor yang membuat sentimen pengumuman dividen yang tingkat yieldnya lumayan besar, tapi kurang mendongkrak saham HEXA.

Fakta Pertama, Saham HEXA Sering Catatkan Anomali Saat Pengumuman Dividen

Jadi, kami menganalisis pergerakan harga saham HEXA sejak 2018 hingga saat ini ketika ada pengumuman dividen. Hasilnya, pergerakan harga sahamnya memang cukup anomali, alias tidak bisa diprediksi.

Pertama, kami melihat setelah RUPS tahunan HEXA pada 2022, yakni 21 September 2022, harga saham HEXA sempat ditutup naik 2,33 persen. Namun, setelah itu, harga saham HEXA terus turun hingga 18,71 persen sampai sehari setelah periode ex-dividennya pada 3 Oktober 2022.

Kedua, kami hampir membuat kesimpulan kalau harga saham HEXA memang kebal sentimen pembagian dividen. Namun, fakta itu langsung terbantahkan pada periode 2021. Pada periode itu, setelah RUPS tahunan pada 17 September 2021, saham HEXA terus melejit selama dua hari berturut-turut sebesar 24 persen.

Ketiga, pola saham HEXA pada periode 2020 sangat mirip di 2022, yakni sempat naik tipis ketika pengumuman dividen di RUPS pada 18 September 2020 sebesar 4 persen. Namun, setelah itu langsung jeblos 23 persen hingga 3 hari setelah periode Ex-date di akhir September 2023.

Keempat, pola yang sama juga terbentuk di 2018 dan 2019 seperti pola 2020 dan 2022. Harga saham HEXA naik tipis setelah pengumuman, tapi langsung anjlok cukup dalam setelahnya, meski belum mendekati periode cum-dividen.

Dari perbedaan pola tersebut, kami menilai ada satu kesamaannya, harga saham HEXA sejak 2018 memang tidak pernah meroket saat menjelang cum-dividen, bahkan termasuk pada periode 2021 dan 2020. Kala itu, meroketnya hanya ketika pengumuman dividen. Namun, saat mendekati cum-dividen cenderung turun cukup dalam hingga melewati beberapa hari ex-dividen.

Artinya, kami menilai sebuah kewajaran jika harga saham HEXA tidak bergerak agresif saat ada sentimen pembagian dividen. Walaupun, pola untuk 2023 agak berbeda, yakni penurunan tipis beberapa hari dan sempat naik tipis pada 29 September 2023. Untuk ke depannya kita lihat, apakah ada potensi kenaikan saham HEXA signifikan jelang cum-dividen.

Namun, selain masalah siklus, ada beberapa hal baru yang ada di HEXA juga dalam jangka dekat.

Fakta Kedua,  Penurunan Jumlah Dividen per Saham yang Dibagikan

Nominal dividen per saham yang dibagikan HEXA pada 2023 dari tahun buku 2022 ini mencatatkan penurunan yang kedua berturut-turut dalam dua tahun terakhir.

Jika menggunakan asumsi kurs dividen HEXA di Rp760 per saham, berarti nominal itu turun sebesar -4,88 persen menjadi Rp760 per saham dibandingkan Rp799 per saham pada 2022.

Di sisi lain, nominal dividen HEXA di 2022 juga lebih rendah 33 persen menjadi Rp799 per saham dibandingkan dengan Rp1.197 per saham pada 2021.

Jika melihat historis, saham HEXA terakhir kali menurunkan nilai dividen terjadi pada 2014. Saat itu, dividen per saham HEXA turun sebesar 63 persen menjadi Rp109 per saham. Hal ini jika mengecualikan pembagian dividen super jumbo HEXA pada 2016, di mana mayoritas dividen dibayarkan dari saldo laba ditahan yang belum ditentukan penggunaannya. Sehingga, dividen HEXA melejit sebesar Rp1.641 per saham dengan dividen yield 38,7 persen. Namun, setelah itu pada 2017 kembali normal, tapi secara pertumbuhan masihs lebih tinggi dibandingkan dengan 2015.

Adapun, penurunan dividen di 2023 akibat kinerja laba bersih HEXA mengalammi penurunan pada 2022.

Perseroan mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 6,28 persen menjadi 51,62 juta dolar AS. Meski, pendapatan perseroan naik 36 persen menjadi 630 juta dolar AS.

Lalu, kenapa pendapatan HEXA malah turun? ada beberapa penyebabnya seperti:

Pertama, adanya kenaikan beban pokok pendapatan sebesar 45 persen menjadi 505 juta dolar AS. Kenaikan itu lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatan yang cuma naik 36 persen. Beban pokok pendapatan naik tinggi akibat penjualan alat berat dan suku cadangnya yang naik 51 persen menjadi 372 juta dolar AS.

Kedua, beban bunga utang HEXA juga meroket 1.406 persen menjadi 3,76 juta dolar AS pada 2022. Hal itu berhubungan erat dengan kenaikan utang bank jangka pendek HEXA sebesar 2.849 persen menjadi 102 juta dolar AS. Gara-gara utang itu, tingkat utang berbunga dibandingkan ekuitas HEXA meroket jadi 0,62 kali dibandingkan dengan 0,02 kali pada periode sebelumnya.

Hal itu yang membuat laba bersih HEXA turun dan berimplikasi terhadap penurunan dividen per sahamnya.

Untuk kamu yang mau coba strategi dividen investing, kamu bisa baca step by stepnya di sini:

Fakta Ketiga, HEXA Berencana Menambah Lini Bisnis

Sejatinya, bisnis HEXA adalah penjualan alat berat, suku cadang, pemeliharaan dan perbaikan, serta penyewaan alat berat. Namun, dalam RUPS tahunan 2023 ada juga agenda luar biasa, yakni meminta persetujuan penambahan klasifikasi baku lapangan usaha Indonesia (KBLI). Artinya, ada penambahan lini bisnis dan juga penambahan produk yang ingin dijual.

Dalam hal ini, HEXA mengajukan 7 KBLI baru yang akan masuk dalam bisnisnya tersebut. Seperti:

  • Penyewaan Alat Konstruksi dengan Operator
  • Real Estate yang dimiliki sendiri atau disewa
  • Aktivitas penyewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi untuk produk mobil, bus, truk, dan sejenisnya
  • Aktivitas penyewaan dan sewa  guna usaha tanpa hak opsi untuk produk mesin dan peralatan industri pengolahan
  • Aktivitas penyewaan dan sewa  guna usaha tanpa hak opsi untuk produk mesin pertanian dan peralatannya
  • Aktivitas penyewaan dan sewa  guna usaha tanpa hak opsi untuk produk mesin dan peralatan konstruksi serta teknik sipil
  • Aktivitas penyewaan dan sewa  guna usaha tanpa hak opsi untuk produk mesin pertambangan dan energi, serta peralatannya

Dalam penambahan lini bisnis dan jenis produk yang dijajakan, HEXA mengestimasikan butuh modal investasi sekitar 52 juta dolar AS atau sekitar Rp782 miliar dalam lima tahun ke depan.

Modal itu akan digunakan untuk membeli beberapa alat berat untuk kebutuhan lini bisnsi penyewaan seperti, Excavator dan Dump Truck dengan total 402 unit selama 5 tahun ke depan. Terkait kebutuhan modal investasi itu, HEXA akan mengoptimalkan 70 persen dari pinjaman bank dan 30 persen dari kas pribadi.

Jika melihat simulasi tingkat imbal balik keuntungan investasi dari penambahan lini bisnis ini akan berefek terhadap kinerja keuanga HEXA di 2023. Namun, bisa menjadi positif untuk 2024 hingga setelah 2027 nantinya.

Pasalnya, perseroan memperkirakan ada potensi kerugian sekitar 1,47 juta dolar AS dari lini bisnis yang baru dimulai tersebut pada full year 2023. Namun, kerugian itu bisa langsung menjadi laba bersih pada 4,64 juta dolar AS pada 2024 hingga tembus 5,52 juta dolar AS pada 2027.

Seharusnya, secara jangka panjang akan baik untuk perseroan dan juga potensi pendapatan dividennya. Jika, semua berjalan sesuai rencana.

Dari sisi kenaikan utang, tampaknya masih terkendali karena masih di bawah 1 kali. Walaupun, memang akan ada kenaikan tingkat utang berbunga yang signifikan.

Namun, hal ini bisa jadi yang membuat saham HEXA tidak meroket saat pembagian dividen kemarin. Banyak yang masih wait and see atau memperhitungkan peluang keuntungan dan risiko dari rencana penambahan bisnis HEXA tersebut.

Prospek Kinerja HEXA

Setelah kami cek kinerja keuangan HEXA, pelaporan keuangannya agak sedikit berbeda dengan emiten umumnya. HEXA menghitung 12 bulan dari April - Maret, tidak seperti lainnya Januari - Desember. [jujur sebelumnya belum pernah bongkar lebih dalam laporan keuangan HEXA]

Jika melihat kinerja 3 bulan pertama perseroan pada medio April-Juni 2023. Kinerjanya justru lagi oke nih. Soalnya, dari segi pendapatan tumbuh 26 persen menjadi 143 juta dolar AS.

Kenaikan itu didorong oleh seluruh lini bisnisnya. Mulai dari sewa alat berat tumbuh 26,33 persen menjadi 92 juta dolar AS. Meski, kenaikannya ada dorongan permintaan dari pihak berelasi senilai 20,23 juta dolaarAS.

Namun, permintaan suku cadang tetap naik tinggi sebesar 21,95 persen menjadi 29,25 juta dolar AS tanpa ada permintaan dari pihak berelasi.

Jasa pemeliharaan juga tumbuh 20,51 persen menjadi 18,61 juta dolar AS. Lalu, jasa penyewaan alat berat melejit 179 persen menjadi 2,96 juta dolar AS.

Dari hasil itu, HEXA mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 56 persen menjadi 14,18 juta dolar AS. Dari sisi gross profit margin pun mencatatkan kenaikan menjadi 23,6 persen dibandingkan dengan 21,7 persen pada periode sama tahun sebelumnya. Lalu, net profit margin perseroan juga naik menjadi 9,85 persen dibandingkan 7,93 persen pada periode sama tahun lalu.

Artinya, ada pengelolaan biaya yang lebih baik, setidaknya tingkat kenaikan biaya tidak setinggi pendapatan. Untuk net profit margin bisa naik karena adanya penurunan selisih kerugian kurs di periode April-Juni 2023.

Dari sisi utang, HEXA mencatatkan debt to equity ratio dari utang berbunga turun menjadi 0,47 kali dibandingkan dengan 0,61 kali pada periode sama tahun lalu. Hal itu didorong penurunan utang bank jangka pendek perseroan sebesar 16,5 persen menjadi 85,78 juta dolar AS.

Kemudian, dari sisi ekuitas juga naik 8,55 persen menjadi 179 juta dolar AS.

Dari sisi arus kas, secara operasional dan free cashflow kembali positif. Arus kas operasional positif 19,84 juta dolar AS, sedangkan free cashflow sekitar Rp289 miliar.

Dengan kinerja keuangan yang kembali bertumbuh, menurutmu gimana prospek HEXA?

Kesimpulan

Kami menilai prospek bisnis dan keuangan HEXA akan tetap menarik di masa depan. Artinya, jika ada risiko penurunan harga saham bsia jadi menarik. Meski, kami tidak menapik dari sisi prospek dividen bisa saja turun selama periode penambahan lini bisnis baru tersebut hingga 2027.

valuasi saham alat berat
Valuasi saham alat berat per 29 September 2023. 

Seharusnya, dengan adanya potensi penambahan lini bisnis dan sebagainya, sedangkan market menekan harga saham HEXA, ada peluang harga sahamnya bisa lebih murah.

Saat ini, harga saham HEXA berada di valuasi yang cukup tinggi, yakni 2,06 kali. Angka valuasi itu di atas rata-rata 5 tahunnya yang sebesar 1,53 kali. Serta, menjadi saham alat berat dengan valuasi termahal kedua setelah PT Superkrane Mitra Utama Tbk. (SKRN).

Bahkan, secara valuasi, UNTR lebih murah dibandingkan dengan HEXA.

Sementara itu, dari sisi dividen, HEXA berpotensi mencatatkan kembali kenaikan dividen per saham pada 2024. Dengan asumsi kinerja keuangan HEXA hingga 12 bulan sampai Maret 2024 bisa tembus 56,72 juta dolar AS. Dengan asumsi dividen payout ratio 80 persen, berarti tingka dividen per sahamnya bisa tembus Rp810 per saham. Jika dihitung dengan harga saham per 29 September 2023, tingkat dividen yieldnya bisa tembus 12 persen.

Jadi, apakah menurutmu saham HEXA sudah menarik saat ini?

Mau dapat guideline saham dividen 2024?

Pas banget, Mikirduit baru saja meluncurkan Zinebook #Mikirdividen yang berisi review 20 saham dividen yang cocok untuk investasi jangka panjang lama banget.

Kalau kamu beli #Mikirdividen edisi pertama ini, kamu bisa mendapatkan:

  • Update review laporan keuangan hingga full year 2023 dalam bentuk rilis Mikirdividen edisi per kuartalan
  • Perencanaan investasi untuk masuk ke saham dividen
  • Grup Whatsapp support untuk tanya jawab materi Mikirdividen
  • Siap mendapatkan dividen sebelum diumumkan (kami sudah buatkan estimasinya)

Tertarik? langsung saja beli Zinebook #Mikirdividen dengan klik di sini