SRTG, Panen Dividen dan Harga Murah, Begini Prospeknya

SRTG menjadi salah satu saham dengan penurunan cukup dalam sepanjang 2023. Apakah posisinya saat ini sudah murah? bagaimana prospeknya?

SRTG, Panen Dividen dan Harga Murah, Begini Prospeknya

Mikirduit – Setelah gejolak saham batu bara dan komoditas di awal tahun, beberapa harga saham sudah mulai menarik. Salah satu yang menarik perhatian adalah PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG). Sepanjang tahun ini, saham SRTG sudah turun sekitar 30 persen. Apakah valuasi saham ini sudah murah atau masih mahal?

SRTG memang karakter saham yang berbeda dengan saham lainnya. SRTG ini ibarat Berkshire Hathaway Indonesia. Jadi, SRTG adalah private equity dengan karakter investor aktif.

Beberapa portofolio saham SRTG dengan kepemilikan di atas 5 persen antara lain, PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk. (TBIG), PT Merdeka Gold Copper Tbk. (MDKA), PT Adaro Energy Tbk. (ADRO), PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk. (MPMX), PT Provident Investasi Tbk. (PALM), PT Samator Indo Gas Tbk. (AGII), dan PT Nusa Raya Cipta Tbk. (NRCA).

💡
Di luar porto perusahaan publik, SRTG juga punya beberapa portofolio perusahaan private dan perusahaan publik di luar negeri.

Sayangnya, kinerja 4 saham portofolio terbesar SRTG lagi lesu banget. Hasilnya, per kuartal I/2023, SRTG mencatatkan Rp4,3 triliun yang disebabkan oleh kerugian bersih dari investasi yang mencapai Rp5,1 triliun.

Lalu, bagaimana dengan kuartal II/2023 hingga akhir tahun?

BACA JUGA: Cara Menyakinkan Diri untuk Beli Saham Jangka Panjang

Prospek Saham SRTG

Untuk kinerja kuartal II/2023, SRTG akan mendapatkan tambahan tenaga dari pembagian dividen beberapa portofolio sahamnya. Deretan saham SRTG yang bagi dividen antara lain, TBIG, ADRO, MPMX, AGII, dan NRCA.

Kalau ditotal termasuk dengan kepemilikan tidak langsung SRTG di ADRO dan TBIG, perseroan berpotensi mendapatkan pendapatan hasil dividen hingga Rp5 triliun. [Namun, jika menghitung hanya kepemilikan langsung, total pendapatan dividennya hanya Rp691 miliar]

Apakah artinya laporan keuangan SRTG kuartal II/2023 akan membaik? kemungkinan iya, tapi bisa jadi masih rugi. Soalnya, pergerakan harga saham portofolio SRTG di kuartal II/2023 masih terus turun lebih dalam. Artinya, ada potensi kerugian bersih floating SRTG bisa naik di atas Rp5 triliun.

Namun, kerugian itu hanya sekadar catatan saja dan tidak benar-benar dialami oleh SRTG. Malah, SRTG mendapatkan kas tambahan dari hasil dividen final tahun buku 2022.

Jika di periode sebelumnya, SRTG menggunakan pendapatan bunga dan dividen untuk pembayaran pinjaman. Hal itu terlihat dari penurunan 55 persen menjadi Rp686 miliar dibaningkan dengan periode akhir 2022 yang senilai Rp1,54 triliun.

Nah, dana segar yang diekspektasikan sekitar Rp5 triliun [jika masuk secara tidak langsung tidak ada potongan bagi hasil dengan pihak lainnya], kira-kira akan digunakan untuk apa? apakah akuisisi saham baru atau hal lainnya?

Dalam riset BRI Danareksa Sekuritas berjudul Making the most of dividend windfall mencatat dengan adanya penurunan utang yang signifikan, berarti SRTG punya ruang lebih besar untuk meningkatkan rasio leverage untuk mendukung aksi investasi ke depannya.

💡
Rasio leverage sendiri adalah aksi perusahaan menambah aset dengan dibiayai utang. 

Saat ini, rasio utang bersih terhadap NAV SRTG hanya 0,6 persen dibandingkan dengan 1,1 persen pada 2022. Jika SRTG mau meningkatkan rasio leverage-nya, berarti ada potensi ada aksi investasi besar ke depannya yang bisa dilakukan.

Di sisi lain, menurut riset BRI Danareksa tersebut, SRTG tengah berinvestasi di perusahaan kosmetik, klinik ZAP. Saat ini, tingkat kepemilikan SRTG disebut masih minoritas di sana.

ZAP sendiri telah mengoperasikan sekitar 73 klinik di seluruh Indonesia. Selain itu, kelebihan ZAP telah menyediakan sistem pemsanan dan data online di semua cabang sehingga akses pelanggan untuk perawatan ke setiap lokasi ZAP manapun lebih mudah.

Selain itu, SRTG juga telah meningkatkan kepemilikan di MGM Bosco Logistic, sebuah perusahaan logistik supply chain pendingin untuk sektor konsumer. MGM Bosco Logistic dikabarkan akan ekspansi menambah fasilitas pendinginnya yang saat ini tersedia 4 unit.

Di sisi lain, menurut riset BRI-Danareksa, posisi harga saham SRTG ini sudah berada 50 persen di bawah dari net asset value (NAV) seluruh aset SRTG.

💡
NAV adalah total nilai aset yang bisa berisi aset investasi, aset tetap seperti tanah dan sebagianya, hingga total aset kelolaan dalam reksa dana. Berhubung model bisnis SRTG adalah perusahaan investasi, jadi salah satu cara menentukan valuasinya bisa menggunakan perbandingan harga saham dengan NAV-nya

BACA JUGA: Update Harga Saham Termurah di BEI Menurut PBV-nya

Kesimpulan

Posisi saham SRTG ini sudah cukup murah jika dihitung dengan perbandingan harga saham terhadap NAV maupun price to book value (PBV). Namun, bukan berarti harga saham SRTG tidak akan turun lebih dalam lagi. Namun, dengan posisi saat ini menjadi peluang untuk mulai cicil beli sebelum nanti pergerakannya mulai rebound.

Toh, harga saham ADRO, TBIG, MDKA, hingga MPMX juga tidak selamanya di bawah. Ada potensi rebound sesuai dengan prospeknya masing-masing.

Hanya saja disclaimer, ini bukan ajakan investasi, dan bukan berarti beli saham di posisi murah pasti cuan. Ada banyak risikonya seperti, floating loss dalam jangka panjang sebelum meroket dan sebagianya.

Jadi, apa nih saham murah versi-mu yang lagi dipantau?

BACA JUGA: Begini Kisah Geng Pebisnis Terbesar di Pasar Modal Indonesia

Referensi:

  • Riset BRI-Danareksa Sekuritas 7 Juli 2023, Making the most of dividend windfall
  • Laporan Keuangan SRTG Kuartal I/2023
  • Data KSEI terkait dividen saham portofolio SRTG