Si Paling Royal, Saham MPMX Lanjut Tebar Dividen Jumbo?

Saham MPMX memang dikenal sebagai emiten yang paling royal bagi dividen jumbo. Namun, kenapa dia bisa bagi dividen jumbo dan akankah berlanjut? cek faktanya di sini

Si Paling Royal, Saham MPMX Lanjut Tebar Dividen Jumbo?

Mikir Duit – PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk. atau saham MPMX menjadi salah satu saham yang memiliki tingkat dividen yield tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Dengan kenaikan laba bersih hingga 60 persen di 2022, kira-kira berapa besar potensi dividen yang dibagikan? lalu gimana prospek perusahaan ini?

Sejarah Saham MPMX

Saham MPMX didirikan oleh pendiri PT Astra International Tbk. (ASII), yakni William Soeryadjaya pada 1987. Awalnya, bisnis MPMX adalah jual oli motor dan mobil bermerek Federal Oil melalui anak usaha PT Federal Karyatama pada 1988.

Lima tahun setelah didirikan, MPMX ekspansi dengan membangun gerai kendaraan bermotor pertama pada 1992. Waktu itu, MPMX menjadi salah satu distributor sepeda motor Honda.

MPMX pun terus ekspansi dengan akuisisi perusahaan pembiayaan, yakni PT Sasana Artha Finance pada 1994. Aksi akuisisi itu dengan tujuan membentuk ekosistem distributor sepeda motor berikut juga perusahaan pembiayaan untuk konsumen yang ingin kredit kendaraan.

Memasuki 2012, MPMX mulai merestrukturisasi bisnisnya. Salah satunya, dengan melepas 40 persen saham Sasana Artha Finance ke JACCS co. Ltd. pada 2012. MPMX pun mulai mengembangkan bisnis persewaan kendaraan melalui MPMRent dan juga mendirikan perusahaan asuransi MPM Insurance pada 2012.

Lalu, MPM juga mulai ekspansi ke bisnis onderdil kendaraan bermotor setelah mendirikan MPM parts pada 2015.

Kemudian, MPMX juga melepas sekitar 20 persen kepemilikannya di Sasana Artha Finance kepada JACCS. Nama Sasana Artha Finance pun beurbah menjadi JACCS MPM Finance dengan porsi kepemilikan 60 persen JACCS dan 40 persen MPMX pada 2017.

Setelah itu, beberapa aksi korporasi MPMX lainnya antara lain, divestasi perusahaan produsen pelumas atau oli Federal ke Exxon Mobil pada 2018. Lalu, meningkatkan kepemilikan saham di MPM Insurance pada 2020, serta kerja sama dengan startup Carro untuk platform sewa kendaraan di 2022.

BACA JUGA: Pantau Update Jadwal dan Nilai Dividen Real-time di Sini

Kinerja Keuangan Saham MPMX

Kinerja keuangan saham MPMX bisa dibilang cukup fluktuatif. Setelah IPO pada 2013 dengan harga penawaran perdana Rp1.320 per saham, tren pertumbuhan pendapatan MPMX cenderung melambat dan turun. Sepanjang 2022, pendapatan MPMX tumbuh 7 persen, tapi tetap saja nominalnya masih lebih rendah dari periode sebelum pandemi Covid-19.

Penurunan pendapatan MPMX bisa dibilang wajar karena perseroan banyak melakukan konsolidasi bisnis, seperti melepas mayoritas kepemilikan saham perusahaan pembiayaan MPM Finance. Lalu, melepas lini bisnis pelumas ke Exxonmobil, serta divestasi sekitar 49 persen saham MPM Rent ke Carro.

Hal itu terlihat dari dinamika sumber pendapatan MPMX sejak 2014 yang terdiri dari, distribusi kendaraan, pelumas, servis otomotif, dan jasa keuangan, menjadi hanya distribusi dan servis, serta asuransi pada 2022.

Menariknya, meski konsolidasi bisnis MPMX itu menekan pendapatan, tetapi secara laba bersih malah naik. Artinya, lini bisnis yang dilepas itu membantu efisiensi operasional perseroan karena tren laba bersih malah belum pernah turun. Bahkan, pencapaian laba bersih MPMX sepanjang 2022 menjadi yang terbesar sejak 2014.

Meski, jika kita lihat dari pencapaian laba bersih 2022, ada beberapa pendorong kenaikan laba bersih seperti pendapatan lainnya yang tumbuh 56 persen menjadi Rp218 miliar. Salah satu pendorong pendapatan lainnya ini adalah pendapatan bea balik nama kendaraan.

Lalu, pendapatan dari entitas asosiasi naik 146 persen menjadi Rp62 miliar. Kenaikan pendapatan dari entitas asosiasi berkaitan dengan MPM Rent yang berubah dari anak usaha menjadi entitas asosiasi setelah sebagian sahamnya dilepas ke Carro.

Terakhir, ada pendapatan dari operasi yang dihentikan senilai Rp92 miliar. Ini adalah pendapatan dari aksi pelepasan MPM Rent hingga berganti status dari anak usaha menjadi entitas asosiasi karena melepas mayoritas kepemilikannya.

Ramalan Dividen MPMX

Dengan pencapaian laba bersih itu, kira-kira berapa besar dividen MPMX ya? ya, perseroan memang menjadi salah satu saham yang royal bagi dividen dengan yield tinggi. Dividen yield tertinggi MPMX jika dihitung dengan harga saham ex-dividen adalah pada 2019 sebesar 33 persen. Untuk tiga tahun terakhir, rata-rata yield dividen MPMX sekitar 13 persen sampai 14 persen. Lalu, berapa potensi dividen MPMX di 2023?

Jika dilihat dalam lima tahun terakhir, MPMX memang sangat royal bagi dividen dengan rata-rata pembagian dividen selalu di atas 50 persen dari laba bersih. Pada 2020, MPMX membagikan 89 persen hasil dividennya ke pemegang saham. Lalu, MPMX juga bagikan dividen sebesar 400 persen dari laba bersih pada 2021, dan sebesar 190 persen dari laba bersih pada 2022.

Bisa dibilang, MPMX makin royal bagi dividen sejak PT Saratoga Investama Tbk. (SRTG) menjadi pemegang saham mayoritas perseroan sejak 2019. Saat ini SRTG menguasai sekitar 56 persen saham MPMX.

Lalu, bagaimana dengan 2023? sebenarnya, dari penuturan manajemen, guidance pembagian dividen MPMX adalah sekitar 40 persen dari laba bersih. Artinya, dari total laba bersih sekitar Rp661 miliar, berarti total dividen sekitar Rp264 miliar. Dengan begitu dividen per saham hanya sekitar Rp60,8 per saham dengan tingkat dividend yield (asumsi harga saham 13 April 2023) hanya 4,5 persen.

Namun, ada kemungkinan, MPMX akan membagikan seluruh laba bersihnya menjadi dividen. Dengan begitu, setiap pemegang saham akan berhak atas dividen senilai Rp115 per saham. Artinya, tingkat dividen yield akan sebesar 11 persen.

Seberapa besar peluang 100 persen laba MPMX jadi dividen? seharusnya besar mengingat posisi utang MPMX juga masih rendah. Lalu, di sisi ekuitas masih ada laba yang belum ditentukan penggunaannya senilai Rp2,8 triliun.

SRTG sebagai pemegang saham mayoritas pasti ingin meminta dividen lebih besar dengan kondisi keuangan yang bagus seperti ini.

Kesimpulan

MPMX memang sering dikaitkan dengan saham royal bagi dividen, tapi setelah melihat fakta kalau royalnya ini baru lima tahun terakhir dan beberapa kali rasio dividennya di atas 100 persen, berarti ini sifatnya cenderung sementara. Kenapa? ya karena  MPMX banyak melakukan divestasi sepanjang empat tahun terakhir yang mempengaruhi pencatatan laba bersih.

Adapun,aksi royal bagi dividen bukan didasarkan oleh kinerja laba bersih yang meningkat drastis, tapi juga menggunakan saldo laba ditahan yang tersedia. Artinya, jika kinerja MPMX turun, ya bisa-bisa perusahaan otomotif ini absen bagi dividen.

Di sisi lain, lini bisnis MPMX juga kian terbatas hanya distribusi dan service kendaraan, serta perusahaan asuransi. Sisanya sudah dijadikan entitas asosiasi seperti perusahaan pembiayaan dan perusahaan sewa kendaraan. Artinya, jika ada risiko ekonomi yang besar, kinerja keuangan MPMX sangat mudah goyang.

Hal itu jelas akan mempengaruhi nilai utama MPMX yang dalam tiga tahun terakhir sebagai si paling royal bagi dividen.

Dengan fakta ini, apakah kamu tertarik untuk berburu dividen saham MPMX?