Prospek Saham ANTM, Dividen Jumbo Tapi Kinerja Jeblok

Saham ANTM bikin kejutan dengan bagikan 100 persen laba bersih sebagai dividen sehingga yield-nya tembus 8 persen, tapi kinerja Q1/2024-nya jeblok. Jadi, apakah saham ANTM sudah menarik atau belum?

Prospek Saham ANTM, Dividen Jumbo Tapi Kinerja Jeblok

Mikirduit – Saham ANTM tiba-tiba menjadi sorotan setelah dalam keputusan RUPS membagikan 100 persen laba bersih menjadi dividen. Dengan begitu, ANTM bagikan dividen senilai Rp128 per saham dan dividen yield sekitar 8,34 persen jika menggunakan harga saham per 8 Mei 2024. Dengan kinerja kuartal I/2024 yang jeblok, gimana prospek saham ANTM?

Saham ANTM mencatatkan penurunan laba bersih kuartal I/2024 sebesar 85,67 persen menjadi Rp238,37 miliar dibandingkan dengan periode sama pada tahun sebelumnya. Dalam catatan laporan keuangan, beberapa hal yang membuat laba bersih ANTM anjlok antara lain:

Pertama, pendapatan turun 25,64 persen menjadi Rp8,62 triliun. Penurunan pendapatan dipicu dari segmen bijih nikel, feronikel, dan perak. 

Kedua, saat pendapatan turun cukup signifikan, beban pokok pendapatan hanya turun 4,2 persen menjadi Rp8,37 triliun. Gross profit margin ANTM pun tergerus menjadi 2,9 persen dibandingkan dengan 24,58 persen pada periode sebelumnya. 

Ketiga, beban operasional seperti beban umum dan administrasi juga turun tipis sebesar 8,76 persen. Dari segi biaya penjualan dan marketing turun signifikan sebesar 61,19 persen menjadi Rp85 miliar. Kondisi itu membuat ANTM mencatatkan kerugian usaha senilai Rp491 miliar dibandingkan dengan untung Rp1,91 triliun. 

Keempat, untungnya ANTM punya beberapa pendapatan non-operasional seperti, bagian keuntungan entitas asosiasi senilai Rp194,37 miliar, penghasilan keuangan Rp131 miliar, dan penghasilan lain-lain senilai Rp303 miliar (mayoritas karena keuntungan selisih kurs). Sehingga laba sebelum pajak masih positif Rp85,79 miliar. 

Dengan kinerja yang terpuruk seperti ini, bagaimana prospek ANTM ke depannya?

Prospek Saham ANTM 2024

Jika dilihat penurunan kinerja ANTM dipicu oleh penurunan pendapatan di sektor bisnis nikel seperti bijih nikel yang mencatatkan penurunan pendapatan 82 persen menjadi Rp534 miliar, sedangkan feronikel mencatatkan penurunan 98 persen menjadi Rp18,36 miliar. 

Hal itu dipicu karena Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) beberapa perusahaan mineral dan batu bara sempat belum disetujui Kementerian ESDM hingga Februari 2024. Alasannya, ada beberapa persyaratan yang belum dipenuhi seperti, kewajiban Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang wajib diselesaikan, serta mencantumkan program pembinaan masyarakat.

Kedua poin itu memang menjadi salah satu aturan baru yang dirilis pada September 2023 silam. 

Untuk itu, penjualan nikel ANTM sempat merosot signifikan diiringi dengan beban penjualan dan marketing yang turun 61 persen.

Manajemen ANTM mengungkapkan pihaknya telah mendapatkan perizinan RKAB pada Maret 2024 sehingga penjualan feronikel bakal mulai terealisasi di kuartal II/2024 nanti. Untuk itu, ada potensi kinerja ANTM di kuartal II/2024 berpotensi kembali normal, bahkan meningkat lebih tinggi karena ada akumulasi penjualan yang tertunda di kuartal I/2024. 

Meski begitu, tantangan besar ANTM adalah rata-rata harga jual nikel yang masih berada di level rendah. Hingga 8 Mei 2024, harga nikel di LME masih stagnan di 19.033 dolar AS per ton.

Sebenarnya, harga nikel dunia di 19.033 dolar AS per ton bukan harga yang rendah karena itu posisi paling ekonomis untuk nikel. Hanya saja, nikel kelas 2, yakni feronikel dan nickel pig iron (NPI) yang harganya rendah. Bahkan, harga NPI berada di kisaran 11.000 - 12.000 dolar AS per ton.

Jika kondisi pasokan  nikel kelas 2 masih oversupply sepanjang 2024, pendapatan nikel ANTM juga berisiko tertekan. Jika posisi harga nikel rendah disesuaikan dengan tren harga energi seperti batu bara dan minyak dunia tetap rendah, biaya operasional ANTM akan lebih terbantu.

Hal yang Wajib Diketahui Holder BBRI dan TLKM
Saham TLKM dan BBRI sudah turun cukup dalam sepanjang sebulan terakhir. Kira-kira, apa yang bisa dilakukan holder kedua saham itu? simak ulasan lengkapnya di sini

Kesimpulan

Konsensus analis memperkirakan, ANTM bakal mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 25,15 persen menjadi Rp51,37 triliun sepanjang 2024. Namun, dari segi laba bersih akan turun 17,41 persen menjadi Rp2,54 triliun. Jika terealisasi, penurunan laba bersih itu menjadi yang kedua beruntun sejak 2023. 

Dengan prospek penurunan laba di 2024 itu, kami ekspektasi harga wajar ANTM sekitar Rp1.428 per saham. Sehingga, posisi harga saham saat ini tidak terlalu murah juga. 

Untuk itu, jika kamu ingin mengejar dividen jumbo dengan baru membelinya sebelum cum-dividen lebih baik diukur risiko jika ternyata kinerja ANTM di bawah ekspektasi, meski bakal ada penjualan nikel lebih besar di kuartal II/2024 karena akumulasi dari kuartal I/2024. Kecuali, kalau sudah pegang ANTM dengan posisi floating profit atau loss, bisa menikmati dividennya terlebih dulu sambil menunggu siklus nikel kembali naik. (kecuali yang nggak sabar dan mau cut loss juga gak apa-apa)

Untuk pertimbangan bagi yang sudah hold ANTM untuk ambil dividen atau tidak, konsensus analis memasang titik tengah target price di Rp1.828 per saham serta titik target price tertinggi Rp2.415 per saham. Kami pun membuat asumsi harga wajar ANTM jika kinerja keuangannya bisa kembali bertumbuh berada di level Rp2.471 per saham. 

Level hingga di atas Rp2.000-an per saham bisa kembali dicapai jika harga nikel kelas 2 seperti feronikel dan NPI kembali naik. Sementara, harga Rp1.828 per saham bisa saja dijangkau ANTM jika kinerja kuartal II/2024 cukup signifikan dan melampaui akumulasi kinerja kuartal II/2023. 

Artinya, jika kamu pegang di kisaran Rp1.800 per saham, kamu masih bisa balik modal dengan potensi cuan dari dividen, sedangkan kamu yang pegang di atas itu pilihannya untuk lebih sabar menanti siklus nikel kembali naik atau ikhlas cut loss untuk masuk ke saham potensial lainnya.

Mau dapat info saham dividen jumbo serta strategi investasi dan outlook publikasi bulanan?

Pas banget, Mikirduit baru saja meluncurkan Zinebook #Mikirdividen yang berisi review 20 saham dividen yang cocok untuk investasi jangka panjang lama banget.

Kalau kamu beli #Mikirdividen edisi pertama ini, kamu bisa mendapatkan:

  • Update review laporan keuangan hingga full year 2023-2024 dalam bentuk rilis Mikirdividen edisi per kuartalan
  • Perencanaan investasi untuk masuk ke saham dividen
  • Grup Whatsapp support untuk tanya jawab materi Mikirdividen
  • Siap mendapatkan dividen sebelum diumumkan (kami sudah buatkan estimasinya)
  • Publikasi eksklusif bulanan untuk update saham mikirdividen dan kondisi market

Tertarik? langsung saja beli Zinebook #Mikirdividen dengan klik di sini

Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini