Pasar Saham Buka Besok, Ini yang Wajib Kamu Perhatikan

Pasar saham Indonesia kembali dibuka besok setelah cuti bersama selama sepekan. Ada banyak gejolak market selama libur kemarin, jadi apa yang harus dilakukan investor dan trader?

Pasar Saham Buka Besok, Ini yang Wajib Kamu Perhatikan

Mikirduit –Setelah libur selama sepekan lebih, kira-kira, bagaimana nasib pasar saham Indonesia pada 16 April 2024? banyak yang berdebar sejauh apa pasar saham Indonesia akan turun besok. Untuk itu, kami akan mengulas apa yang harus dilakukan investor dan trader besok. 

Ada tiga sentimen utama yang terjadi sepanjang periode libur lebaran kemarin. 

Pertama, realisasi kinerja inflasi AS di Maret 2024 yang tembus 3,5 persen. Angka itu naik dibandingkan dengan 3,2 persen pada Januari. Bahkan, kenaikannya di atas ekspektasi analis yang memproyeksikan di 3,4 persen. 

Kenaikan inflasi AS ini menjadi pertanda posisi suku bunga tinggi akan terjadi lebih lama. The Fed sendiri baru akan menurunkan suku bunga jika tingkat inflasi AS mendekati 2 persen.

Meski,sempat ada pembicaraan AS siap menurunkan suku bunga saat posisi inflasi tidak begitu rendah, tapi itu masih penuh spekulasi. 

Di sisi lain, inflasi AS juga bakal sulit turun jika sentimen kedua ini terus memanas. 

Kedua, konflik geopolitik Timur Tengah yang makin panas. Setelah Israel menyerang konsulat Iran di Suriah. Kini, Iran balas menyerang Israel yang memicu harga minyak dunia bertahan di 90 dolar AS per barel. 

Posisi harga minyak dunia yang tinggi ini yang membuat tingkat inflasi sulit turun, meski kondisi ekonomi global sudah melambat. Dengan inflasi yang tak kunjung turun, suku bunga The Fed juga tidak akan dipangkas sehingga berisiko terhadap pertumbuhan ekonomi global.

Ketiga,  Amerika Serikat dan Inggris melarang logam industri seperti, nikel, tembaga, dan aluminium yang diproduksi Rusia masuk ke bursa komoditasnya per 12 April 2024. Bahkan, kedua negara itu melarang impor logam dari Rusia. 

Sebagai catatan, aksi boikot produk logam industri Rusia ini bisa berdampak signifikan terhadap harga komoditas tersebut. Pasalnya, Rusia adalah pemasok tembaga terbesar di London Metal Exchange sebesar 62 persen, sedangkan nikel sebesar 36 persen. 

Dengan kondisi ketidakpastian global yang meningkat itu, serta kenaikan supply rupiah di hari lebaran, tingkat nilai tukar rupiah pun jebol ke Rp16.000 per dolar AS. Lalu, bagaimana nasib pasar saham Indonesia pada 16 April 2024?

Pergerakan Pasar Saham di Luar Indonesia Periode 8-12 April 2024

Selama sepekan terakhir, tren penurunan pasar saham rata-rata mulai terjadi sejak tanggal 9 April 2024. Hal itu terjadi setelah pengumuman tingkat inflasi AS per Maret 2024. 

Dua indeks saham di AS, yakni indeks dow jones dan indeks S&P 500 mencatatkan penurunan sebesar 2,31 persen dan 1,65 persen selama periode 9-12 April 2024. Lalu, indeks Nasdaq malah baru turun pada 11-12 April 2024 sebesar 1,62 persen. 

Pasca pengumuman inflasi tersebut, pasar saham Jepang dan Singapura terus mencatatkan penurunan di periode 9-12 April 2024. Pasar saham Jepang mencatatkan penurunan sebesar 0,63 persen, sedangkan pasar saham Singapura mencatatkan penurunan sebesar 0,65 persen. 

Di luar itu, pasar saham Korea Selatan malah sudah mencatatkan penurunan sejak 8 hingga 12 April 2024. Total penurunan selama sepekan mencapai 1,32 persen. 

Sisanya, pasar saham Hong Kong mulai mencatatkan penurunan pada 10-12 April 2024. Penurunan pasar saham Hong Kong menjadi yang terbesar dibandingkan dengan Jepang, Singapura, dan Korea Selatan, yakni sebesar 2,15 persen. 

Lalu, pasar saham Thailand juga turun di periode 10-11 April 2024 sebesar 0,85 persen, sedangkan di 12 April 2024 tampaknya pasar saham Negeri gajah putih lagi libur. 

Kalau begitu, bagaimana prospek pasar saham di Indonesia?

Saham Big Bank Koreksi, Mana yang Sudah Murah?
Sudah sepekan terakhir, harga saham big bank seperti BBRI, BBCA, BMRI, dan BBNI terus terkoreksi. Kira-kira kenapa bisa terkoreksi dan ada yang sudah menarik untuk dibeli nggak ya?

Prospek Pasar Saham Indonesia

Jika dilihat, dengan kondisi ketidakpastian ekonomi akibat perang fisik dan dagang di Timur Tengah, serta AS vs Rusia, saham komoditas mentah bisa kembali naik. Kami menilai saham komoditas mentah terkait nikel, tembaga, dan minyak mentah bisa dipantau. 

Beberapa saham nikel, tembaga, dan minyak mentah yang bisa dipantau antara lain, INCO, ANTM, NCKL, MDKA, AMMN, dan MEDC. Khusus minyak, ada juga saham yang berelasi dengan pergerakan harga minyak dunia secara tidak langsung seperti MEDC. 

Seberapa besar kenaikannya? hal itu perlu melihat respons market di hari pertama pada 16 April 2024 terlebih dulu. 

Secara teoritis, saham komoditas mentah bisa mendapatkan dua keuntungan dari sentimen market ini. 

Pertama, kenaikan harga komoditas karena gejolak geopolitik timur tengah dan Rusia vs AS. 

Kedua, pelemahan rupiah yang membuat harga komoditas mentah dari Indonesia menjadi lebih menarik dibandingkan dengan negara kompetitor. 

Namun, masalahnya saat ini kenaikan harga komoditas bukan berasal dari kenaikan permintaan, melainkan penurunan serta gangguan pasokan. Artinya, peluang kenaikan lebih terbatas dibandingkan dengan periode booming batu bara pada 2022 di mana kenaikan harga dipengaruhi oleh kenaikan permintaan pasca covid sejak akhir 2021 hingga gangguan pasokan pada 2022. 

Lalu, bagaimana dengan saham batu bara? jika melihat pergerakan harga batu bara masih cenderung sideways di level 125-130 dolar AS per ton. Belum ada respons kenaikan harga dari gejolak geopolitik di Timur Tengah. Kami menilai, efek ke saham batu bara berpotensi delay hingga harga minyak sampai ke level 100 dolar AS per barrel. Alasannya, posisi harga batu bara saat ini juga tidak terlalu murah, hanya saja memang jauh lebih rendah dari posisi booming batu bara pada 2022. 

Sementara itu, saham perbankan tampaknya berpotensi koreksi sementara dalam periode awal pembukaan pasar saham pada 16 April 2024. Lalu, sektor transportasi dan consumer goods, serta ritel. Alasannya, ada ekspektasi kenaikan beban pengangkutan dan distribusi karena harga minyak yang tinggi. Dengan begitu, harga BBM non-subsidi berpotensi naik di awal Mei 2024 nanti.

Prospek 5 Saham Nikel di Tengah Wacana Pangkas Produksi
Oversupply nikel terlalu berlebihan hingga muncul wacana untuk pangkas produksi demi mendorong harga nikel kembali naik. Gimana prospek saham nikel selanjutnya?

Jadi, Apa yang Harus Dilakukan Investor dan Trader Saham?

Saat ini, tingkat ketidakpastian sangat tinggi, serta pasar saham Indonesia libur saat ketiga sentimen itu terjadi. Untuk itu, kami menyarankan untuk wait and see terlebih dulu di hari pertama. 

Bagi investor: bisa wait and see memburu saham fundamental oke di harga murah, seperti harga saham big bank dan TLKM. Jika saham ICBP dibawa ke Rp9.900-an juga wajib dipantau. 

Bagi Trader: bisa wait and see dan memantau sektor yang aktif diburu minimal pada sesi pertama. 

Jika ingin mencoba spekulasi dengan tiga sentimen itu di saham-saham komoditas mentah, bisa dilakukan dengan alokasi modal kecil. Tujuannya ya biar penasaran hilang, tapi gak berisiko merugi besar. Namun, ini tidak disarankan ya, yang terbaik setelah market buka dari libur panjang adalah wait and see terlebih dulu.

Musim Bagi Dividen Nih, Mau Tau Saham Dividen yang Oke dan Bisa Diskusi serta Tau Strategi Investasi yang Tepat?

Yuk join Mikirdividen, masih ada promo Berkah Ramadan hingga Rp200.000. Berikut ini benefit yang akan kamu dapatkan:

  • Update review laporan keuangan hingga full year 2023-2024 dalam bentuk rilis Mikirdividen edisi per kuartalan (HINGGA Maret 2025)
  • Perencanaan investasi untuk masuk ke saham dividen
  • Grup Whatsapp support untuk tanya jawab materi Mikirdividen
  • Siap mendapatkan dividen sebelum diumumkan (kami sudah buatkan estimasinya)
  • Publikasi eksklusif bulanan untuk update saham mikirdividen dan kondisi market

Tertarik? langsung saja beli Zinebook #Mikirdividen dengan klik di sini

Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini