Jordan Belfort, dari Korban 1987 Hingga Jadi Wolf of Wallstreet

Jordan Belfort sempat menjadi sosok fenomenal yang pernah melakukan manipulasi saham gorengan di AS. Begini kisah si Serigala Wall Street.

Jordan Belfort, dari Korban 1987 Hingga Jadi Wolf of Wallstreet

Mikirduit – Jordan Belfort, yang dikenal sebagai Wolf of Wall Street, menjadi salah satu sosok kontroversial di dunia keuangan. Kini, dia memang menjadi penulis dan pembicara terkenal, tapi bagaimana kisahnya dulu? simak ceritanya di sini.

Belfort muda memulai kariernya sebagai penjual daging dan makanan laut dari rumah ke rumah di Long Island, New York. Waktu itu, dia masih berusia 23 tahun. Dia bermimpi menjadi kaya dari bisnis yang dijalaninya tersebut. 

Akhirnya, dari keuntungan bisnisnya tersebut, dia membeli beberapa aset seperti truk hingga merekrut beberapa karyawan untuk memindahkan sekitar 2 ton daging sapi dan ikan setiap pekannya. 

Sayangnya, Belfort melakukan ekspansi bisnis yang terlalu cepat dan tidak selaras dengan pertumbuhan keuntungannya sehingga kehabisan modal. Akhirnya,Belfort malah bangkrut di usia 25 tahun. 

Gagal di bisnis daging dan makanan laut, Belfort melihat peluang di Wall Street, yang tergambarkan menjadi tempat untuk bisa menuju impiannya menjadi kaya. Di sana, Belfort bergabung dengan sebuah pialang LF Rothschild. Sayangnya, Belfort di PHK setelah perusahaan pialangnya itu kesulitan keuangan akibat market crash 1987. 

BACA JUGA: Alasan Benny Tjokro Pilih Cari Untung di Pasar Saham

Perkenalan Belfort dengan Saham Penny

Setelah dipecat dari perusahaan pialang, Belfort bekerja di Investor Center, pialang kecil di Long Island pada 1988. Di sini, Belfort mulai mengenal saham penny. 

Saham penny memiliki beberapa pengertian. Sebelumnya, saham Penny adalah sebutan untuk saham yang harganya kurang dari 1 dolar AS per saham. Namun, Securities and Exchange Commisions (SEC), OJK-nya Amerika Serikat (AS). mengubah definisinya menjadi saham yang diperdagangkan di bawah 5 dolar AS per saham. 

Saham Penny ini pun memiliki tingkat risiko yang sangat tinggi sekali. Soalnya, tingkat likuiditasnya sangat rendah dan sifatnya sangat spekulatif. 

Di masa itu, saham Penny diperdagangkan secara over the counter atau di luar sistem bursa. Jadi, pembeli dan penjual berkomunikasi dan saling bertransaksi. Skema perdagangan ini memang tidak memiliki aturan yang ketat dibandingkan saham di bursa. 

Setahun setelah bekerja di Investor  Center, Belfort pun membangun rumah pialang over the conter dengan menyewa lisensi franchise Stratton Securities, bersama mitranya Danny Porush. Dalam 5 bulan, Belfort mampu memperoleh modal untuk membeli seluruh franchise Stratton yang beroperasi senilai 250.000 dolar AS saat itu. Lalu, Belfort mengganti namanya menjadi Stratton Oakmont. 

Nantinya, perusahaan itu akan digunakan menjadi ruang pemanas untuk memasarkan saham-saham penny, serta menipu investor dengan menawarkan saham pump and dump. 

Bisnis Belfort kali ini benar-benar berhasil, Stratton Oakmont pun mempekerjakan lebih dari 1.000 pialang saham, serta dihubungkan dengan IPO hampir 36 perusahaan. 

Strategi Penjualan Ala Belfort

Salah satu yang membuat perusahaan pialang Belfort sukses besar adalah strategi Kodak Pitch. Apa itu? nama Kodak Pitch diambil dari dua saham bluechip di AS kala itu, yakni Eastman Kodak 

Jadi, Belfort akan menugaskan kepada karyawannya untuk menelpon klien dan menawarkan saham Eastman Kodak, yang dikenal sebagai perusahaan blue-chip terkemuka saat itu. Apalagi, Kodal tengah proses paten Polaroid, dan harga sahamnya berpotensi naik dalam jangka panjang jika paten itu bisa diselesaikan. 

Namun, nama Eastman Kodak hanya pancingan untuk membuat citra dari perusahaan pialang Belfort dianggap kredibel seperti pialang besar, Merril Lynch. Soalnya, perusahaan pialang Belfort memberikan informasi dan rekomendasi saham yang sama seperti Merril Lynch. Dengan catatan, di masa itu cukup sulit mendapatkan informasi tentang sebuah saham alias tidak semudah saat ini ya. 

Setelah calon klien tertarik, mereka akan terus mendapatkan update tentang perkembangan Eastman Kodak. Sampai akhirnya, karyawan Belfort akan menawarkan rekomendasi saham baru yang melibatkan saham penny yang dimanipulasi oleh Belfort sendiri secara ilegal. 

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya terkait saham Penny, saham jenis ini sangat berisiko tinggi karena fundamental sangat jelek serta kurang likuid sehingga mudah digerakkan. Akhirnya, ketika klien masuk ke saham itu, para klien kehilangan uang investasinya, tapi Belfort yang menjadi penjual saham-saham Penny itu mengantongi jutaan dolar AS. / ingat saham Penny waktu itu mayoritas ditransaksikan over the counter, di mana transaksi klien pialangnya dilakukan dengan Belfort sendiri.

Bisnis pialang Belfort sendiri terus bertumbuh dengan pendapatan komisi gross sekitar 100.000 dolar AS di bulan pertama. Lalu, dia juga sempat mencatatkan pendapatan komisi hingga 800.000 dolar AS pada satu tahun pertamanya. 

Belfort pun membangun citranya dengan bertujuan untuk membantu kliennya berinvestasi demi masa depan Amerika. "Bagi saya, hal yang paling penting adalah terlibat dalam perusahaan yang secara fundamental sehat," ujarnya. 

Cara Belfort Menghasilkan Uang via Stratton Oakmont

Salah satu saham yang dimainkan oleh Belfort adalah Ventura Entertainment Group, produsen film TV berbasis di Hollywood Utara, California. Ventura bisa dibilang adalah salah satu saham yang sukses melakukan penawaran dengan blind pool. 

Blind pool adalah salah satu skema penawaran cek kosong yang tujuan penghimpunan danannya tidak disebutkan secara mendetail. Biasanya, digunakan untuk mengakuisisi perusahaan, sehingga kerap disebut mirip skema SPAC yang sempat tenar pada periode era teknologi di 2018-2021. 

Lalu, Belfort pun terus mempromosikan Ventura sejak awal dan mendukung penawaran saham sekunder perusahaan tersebut. Meski, saat penawaran dilakukan, Ventura sedang mengalami kerugian 455.000 dolar AS dengan pendapatan 3 juta dolar AS. 

Ditambah, rekam jejak Ventura ini juga kurang bagus. Soalnya, di belakang perusahaannya ada sosok bernama Harvey Bibicoff, yang sebelumnya sempat memiliki perusahaan ritel penjualan elektronik Discovery Associates. Namun, di bawah kepemimpinannya, perusahaan yang sekarang bernama Leo'S Industries itu mengalami kerugian yang besar. 

Nah, dari saham Ventura yang direkomendasikan Belfort ini, Stratton Oakmont bukan hanya mengumpukan pendapatan komisi dan biaya penjaminan, tapi juga bermain dalam pergerakan harganya. 

Seperti, ketika Stratton Oakmont menjual 400.000 unit saham Ventura. [disebut unit karena termasuk 1 saham dan 1 waran] senilai 12 dolar AS per saham. Lalu, harga saham itu naik menjadi 15 dolar AS per saham. 

Di sini, Belfort memberi tahu staffnya untuk segera membeli waran saham ventura senilai 1 dolar AS dari investor yang puas dengan kenaikan sahamnya. Di sini, Belfort pun terus mempromosikan saham itu agar terus naik. 

Dalam beberapa bulan, Belfort menjual lagi sebagian waran dari bagian saham Ventura yang dibeli 1 dolar AS menjadi 10 dolar AS per waran kepada investor. Artinya, di sini Belfort mendapatkan keuntungan 900 persen. 

Selain Ventura, ada satu contoh nyata saham yang sempat dimainkan oleh Belvort, yakni Nova Capital, sekarang disebut Visual Equitues, sebuah perusahaan investasi seni yang dikendalikan oleh Alvin Abrams. 

Alvin Abrams sendiri adalah Presiden dari penny Stock Underwriter First Philadelphia Corp, di mana dia punya rekam jejak ditegur oleh SEC hingga National Association of  Securities Dealers, sejak 1960-an. 

Belfort membeli sekelompok waran Nova senilai 1 dolar AS per waran. Dia mengeksekusi sebagian warannya menjadi saham biasa senilai 2,5 dolar AS hingga 2,75 dolar AS per saham. Lalu, menjualnya lagi kepada investor senilai 5 dolar AS per saham. 

Staff Belfort di Stratton pun terus mempromosikan saham tersebut hingga harganya naik tembus 9 dolar AS per saham. Sampai Belfort pun akhirnya mengeksekusi waran-waran di harga 2 dolar AS per saham saat harga sahamnya cukup tinggi. Setelah eksekusi warannya, Belfort jual saham Nova tersebut hingga turun menjadi 3 dolar AS per saham.

Dari transaksi eksekusi waran dan penjualan saham itu, perusahaan Belfort diperkirakan mendapatkan keuntungan sekitar 10 juta dolar  AS dalam dua tahun. 

Begitulah cara Belfort menghasilkan uang yang terekam dalam film The Wolf of Wall Street yang kita kenal.

Mau dapat guideline saham dividen 2024?

Pas banget, Mikirduit baru saja meluncurkan Zinebook #Mikirdividen yang berisi review 20 saham dividen yang cocok untuk investasi jangka panjang lama banget.

Kalau kamu beli #Mikirdividen edisi pertama ini, kamu bisa mendapatkan:

  • Update review laporan keuangan hingga full year 2023 dalam bentuk rilis Mikirdividen edisi per kuartalan
  • Perencanaan investasi untuk masuk ke saham dividen
  • Grup Whatsapp support untuk tanya jawab materi Mikirdividen
  • Siap mendapatkan dividen sebelum diumumkan (kami sudah buatkan estimasinya)

 Yuk langsung join Mikirdividen DISKON LANGSUNG Rp100.000 klik di sini ya

Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini

Referensi