Cara Atur Pengeluaran yang Benar dengan Cost per Use

Salah satu hal yang terpenting dalam pengelolaan uang adalah atur pengeluaran. Nah, gimana cara agar bisa atur keuangan dengan benar lewat metrik cost per use

Cara Atur Pengeluaran yang Benar dengan Cost per Use

Mikir Duit – Salah satu kunci utama dalam mengelola uang adalah mengelola pengeluaran. Masalahnya, godaan mengelola pengeluaran tuh banyak banget yang kadang membuat kantong jebol. Untuk itu, kami akan berikan cara mengelola pengeluaran agar hanya dikeluarkan untuk kebutuhan yang penting.

Sebenarnya, kunci dari mengelola pengeluaran adalah kita hanya membeli barang yang benar-benar dibutuhkan. Namun, tentunya itu tidak mudah, karena dari sisi emosional akan banyak daftar barang-barang yang sekadar diinginkan, tapi mungkin kita akan jarang menggunakannya.Bayangkan, jika kita mampu mengelola pengeluaran barang yang tidak terlalu penting dan alokasikan ke investasi, berapa banyak yang bisa ditabung?

Berikut ini jurus untuk bisa mengendalikan pengeluaran dan memilih mana kebutuhan yang urgent dan tidak.

BACA JUGA: Jika Punya Uang Rp100 Juta, Kemana Tempat Investasi Terbaik Saat Ini?

Mengenal Cost per Use

Dalam investasi saham,kita akan mengenal istilah “Belilah saham yang lagi diskon.” Saham diskon di sini adalah saham yang dinilai dengan beberapa metrik khusus dan hasilnya lebih murah dari harga wajarnya.

Lalu, apa hubungannya dengan mengendalikan pengeluaran? hampir sama seperti memilih saham, kita juga harus melakukan valuasi terhadap barang yang ingin dibeli. Bedanya, jika membeli barang yang kita valuasi adalah nilai per penggunaannya. Semakin rendah nilainya dibandingkan dengan produk yang diinginkan lainnya, berarti produk itu benar-benar kita butuhkan.

Untuk menghitungnya, kita bisa menggunakan metriks cost per use, metriks yang memberikan gambaran seberapa banyak biaya yang dikeluarkan setiap menggunakan barang tersebut yang bisa dihitung dalam satu periode selama setahun.

Misalnya, kamu ada pilihan membeli notebook spesifikasi dewa senilai Rp20 juta atau PS 5 senilai Rp10 juta. Di sini, kita akan menghitung dengan asumsi notebook digunakan setiap hari untuk kerja maupun mencari hiburan, berarti dalam setahun total ada 365 hari. Artinya, cost per use notebook senilai Rp54.794 per hari.

Di sisi lain, kamu berpotensi hanya memainkan PS 5 di weekend, yakni sabtu dan minggu. Berarti, total dalam setahun hanya digunakan 104 kali. Berarti cost per use-nya senilai Rp96.000 per hari. Dari sini, kita bisa diambil simpulan, kalau kamu lebih membutuhkan notebook ketimbang PS 5.

Kesimpulan

Dengan menggunakan cost per used, kita bisa mengetahui barang mana yang lebih penting dibeli. Jadi, kita bisa meminimalisir pengeluaran barang yang kurang diperlukan sehingga bisa lebih hemat.

Nantinya, uang yang sudah hemat bisa dikelola di berbagai instrumen investasi agar nilai aset bertumbuh.

Jadi, siap untuk mengendalikan pengeluaran dengan rumus cost per use ini?