Ada ORI023, Pilih Investasi ke SBN ritel atau Saham?
Jika disuruh pilih, kamu lebih pilih kepastian dari SBN ritel atau ketidakpastian dari saham dividen jumbo? cari tahu solusinya di sini
Mikir Duit – Pemerintah kembali menerbitkan surat berharga negara ritel dalam seri ORI023. Penerbitan itu di tengah pasar saham lagi bagi-bagi dividen final. Kalau disuruh pilih, mending beli ORI023 atau saham dengan dividen di atas kupon ORI023 ini? Kami akan kalkulasikan keuntungan dan risikonya di sini.
Daftar Isi Konten
Pemerintah menerbitkan ORI023 dengan dua tenor, pertama tenor 3 tahun dengan kupon 5,9 persen per tahun. Kedua, tenor 5 tahun dengan kupon 6,1 persen per tahun.
Sebenarnya, kupon ORI023 ini berada di bawah SBN ritel versi sebelumnya, yakni Sukuk Ritel (SR) 018 dan Sukuk Tabungan (ST) 10. Meski begitu, ORI023 tetap menarik karena diterbitkan saat posisi suku bunga Bank Indonesia lagi tinggi.
Dengan begitu, ketika suku bunga Bank Indonesia diturunkan, harga ORI023 di pasar sekunder berpotensi naik. Meski, tidak terlalu fluktuatif kenaikannya ya, paling 1 persen sampai 5 persen dari harga beli.
Sebelumnya, ORI ini adalah SBN ritel dengan karakter bisa diperdagangkan di pasar sekunder. Serta, karakter kuponnya fix atau tidak floating seperti Saving Bond Ritel (SBR) dan Sukuk Tabungan (ST).
Lalu, jika punya uang Rp100 juta, lebih baik investasi di SBN ritel atau saham dengan dividen yield jumbo?
BACA JUGA: 3 Sumber Passive Income yang Bisa Kasih Setara Gaji UMR
Investasi di SBN Ritel
Jika kamu punya uang Rp100 juta dan memilih investasi di ORI023.
Untuk simulasi plan ambil ORI023 yang tenor tiga tahun. Berarti, pendapatan pasif per bulan setelah pajak bunga 10 persen selama 3 tahun senilai Rp442.500. Secara total selama tiga tahun dapat untung Rp15,93 juta. Jadi, keuntungan akumulasi selama tiga tahun sebesar 15,93 persen.
Jika mengambil plan ORI023 tenor 5 tahun, berarti pendapatan pasif per bulan setelah pajak bunga 10 persen senilai Rp457.500. Total keuntungan selama 5 tahun senilai Rp27,45 juta. Keuntungan akumulasi selama 5 tahun sebesar 27,45 persen.
Investasi di Saham Dividen Jumbo
Jika kamu pilih investasi di saham dividen jumbo, kami akan melakukan simulasi dengan saham PT Samudera Indonesia Tbk. (SMDR). Alasannya, saham itu menjadi salah satu saham dividen jumbo yang masih bisa dibeli saat ini.
SMDR baru saja membagikan dividen Rp40 per saham. Jika dibandingkan dengan harga sahamnya saat ini senilai Rp380 per saham. Berarti, tingkat dividen yield SMDR sekitar 10 persen.
Dengan modal Rp100 juta kamu bisa mendapatkan 263.157 lembar saham SMDR. Dengan begitu, dalam waktu kurang dari sebulan, kamu sudah bisa untung 10 persen dari dividen tersebut. Total pendapatan dividen SMDR dengan modal Rp100 juta setara dengan Rp10,52 juta.
Selanjutnya, kamu bisa mendapatkan tambahan pendapatan pasif dari dividen interim dan final tahun selanjutnya. Soalnya, SMDR menjadi salah satu saham yang rutin bagi dividen 2 kali setahun.
BACA JUGA: Nasib Saham Dividen Setelah Periode Ex-date
Jadi Mana yang Lebih Baik?
Sebenarnya, baik SBN ritel maupun saham memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing.
Misalnya, SBN ritel mungkin memang memberikan keuntungan yang lebih rendah daripada saham. Namun, salah satu kelebihan SBN ritel adalah rendah risiko, serta mendapatkan angka keuntungan, dalam hal ini ORI023 memberikan kupon fix 5,9 persen sampai 6,1 persen selama 3 - 5 tahun.
Jadi, mau pasar saham lagi crash sekalipun, pendapatan pasifmu dari ORI023 akan sesuai dengan ketentuan awal. Mau suku bunga bank sentral naik-turun kayak gimana pun, pendapatan pasif yang diterima tetap segitu.
Di sisi lain, saham yang memberikan tawaran keuntungan lebih oke, misalnya dari saham SMDR dengan tingkat dividen yield 10 persen, tapi punya risiko tinggi juga. Seperti, saat ini SMDR bisa bagikan dividen jumbo pada tahun ini karena kinerja 2022-nya sangat oke. Laba bersihnya melejit 128,64 persen menjadi 212 juta dolar AS.
Kenaikan laba bersih SMDR itu ditopang oleh pendapatannya yang juga naik 71 persen menjadi 1,15 miliar dolar AS. Pendapatan SMDR naik tinggi karena mencatatkan kenaikan signifikan dari lini pendapatan uang tambang sebesar 88 persen menjadi 968,15 juta dolar AS. Untuk lini pendapatan SMDR lainnya ya tumbuh seperti biasa saja.
Namun, apakah tahun depan bisa bagikan dividen jumbo lagi?
Tampaknya sulit jika melihat pencapaian kinerja kuartal I/2023. Pada periode itu, SMDR mencatatkan penurunan laba bersih 53 persen menjadi 27,43 juta dolar AS.
Penurunan laba bersih itu disebabkan penurunan pendapatan sebesar 16 persen menjadi 207 juta dolar AS. Lini pendapatan SMDR yang turun drastis dari pendapatan uang tambang yang turun 26,05 persen menjadi 154,46 juta dolar AS.
Jika dilihat secara historis, rata-rata SMDR membagikan dividen yield 2-3 persen. Artinya interim pada tahun dan final pada tahun depan bakal memberikan dividen yield sekitar itu. Dengan asumsi menggunakan modal Rp100 juta tadi di saham SMDR dan beli di harga saat ini, ada potensi pendapatan dividen interim dan final masing-masing sektiar Rp3 jutaan. Jadi hasilnya ya mirip-mirip kan?
Intinya adalah SBN ritel memiliki keuntungan lebih rendah karena memberikan kepastian, sedangkan saham memberikan keuntungan lebih besar karena adanya ketidakpastian.
Solusi
Lalu, bagaimana solusinya? salah satu cara terbaik adalah melakukan diversifikasi. Daripada memilih salah satu, kenapa tidak keduanya? misalnya 50 persen di SBN ritel dan 50 persen di saham. Jika punya uang Rp100 juta, jadi berapa untungnya?
Dengan asumsi menggunakan investasi ORI023 dan SMDR per 4 Juli 2023 nih ya. Jadi, jika menempatkan dana Rp50 juta di ORI023 dengan tenor 3 tahun atau 6 tahun, berarti dalam setahun aset bersih setelah pajak dari SBN ritel Rp52,6 juta - Rp52,7 juta.
Kemudian, kamu juga investasi di saham SMDR senilai Rp50 juta. Jika menggunakan harga per 4 Juli 2023 di Rp380 per saham, berarti bisa mendapatkan 131.578 lembar saham SMDR. Dengan begitu, pendapatan dividen final 2022 yang Rp40 per saham, menjadi Rp5,26 juta.
Dengan asumsi setahun ke depan SMDR akan bagikan dividen interim dan final di 2024 masing-masing dengan yield 3 persen. Berarti, ada tambahan uang senilai Rp3 juta. Jadi total pendapatan dividen SMDR senilai Rp8 juta atau jika termasuk modal menjadi Rp58 juta.
Sehingga total aset kita menjadi sekitar Rp111 juta - Rp110 juta. Nilai ini memang lebih kecil jika dibandingkan kita all in di SMDR saja. Namun, nilai ini jadi lebih besar dibandingkan dengan investasi di ORI023 saja. Artinya, skema 50:50 ini kita sudah mendiversifikasi risiko dari yang tingkat ketidakspastian tinggi dengan yang memberikan kepastian. Jadi, kalau saham SMDR kenapa-napa, kita sudah punya cadangan dana di SBN ritel.
kamu tertarik mengguanakan skema diversifikasi ini atau lebih pilih skema all in di salah satu aset?