3 Saham Value Investing yang masih Diskon Meski IHSG Naik
Ada 3 saham value investing yang masih diskon saat IHSG naik, apakah saham tersebut layak jadi investasi jangka menengah. Simak ulasan lengkapnya di sini.

Mikirduit – IHSG telah mencatatkan kenaikan 13 persen sejak libur lebaran selesai pada 8 April 2025. Kenaikan itu juga mengerek beberapa saham value investing pilihan Mikirduit sejak awal tahun hingga naik mencapai 60 persen dalam sebulan. Kira-kira apa saja saham yang sudah naik, dan apakah masih ada saham yang murah?
Hasilnya, dari 28 pilihan saham value investing large caps Mikirduit sejak awal tahun, sebanyak 16 saham diantaranya sudah berada di atas harga beli maksimal.
5 saham pilihan value investing Mikirduit yang mencatatkan kenaikan tertinggi dalam sebulan terakhir antara lain:
Saham AKRA, yang kami rekomendasikan beli di area Rp1.020 hingga Rp1.100 per saham sudah mencatatkan kenaikan hingga Rp1.240 per saham. Artinya, dari harga rekomendasi terbaik, saham AKRA sudah naik sekitar 21 persen.
Saham KLBF yang kami rekomendasikan di harga Rp1.080 - Rp1.00 per saham juga sudah naik hingga Rp1.325 per saham. Artinya, dari harga rekomendasi terbaik, saham KLBF sudah mencatatkan kenaikan 22,69 persen.
Saham AVIA kami rekomendasikan beli di harga Rp340 hingga Rp370 per saham sudah mencatatkan kenaikan hingga 28 persen menjadi Rp438 per saham.
Saham HEAL yang direkomendasikan sekitar Rp915 - Rp990 sudah mencatatkan kenaikan sebesar 35 persen menjadi Rp1.180 per saham.
Saham SCMA yang direkomendasikan sekitar Rp130 hingga Rp156 per saham, kini sudah naik 60 persen dengan berada di harga Rp208 per saham.
Adapun, screening saham value investing dari membership premium Mikirduit ini dinilai berdasarkan:
- Potensi pertumbuhan bisnis di masa depan
- Valuasi yang murah secara PBV atau PE band, serta metriks yang sesuai dengan sektor bisnis masing-masing
- Risiko bisnis seperti risiko gagal bayar utang terhitung cukup rendah
Selain saham value investing large caps, kami juga memiliki 15 saham value investing middle caps, yang dalam kondisi per akhir April hanya tersisa 4 saham yang berpotensi dibeli di area harga beli rekomendasi kami. Lalu, 11 saham sudah naik di atas harga beli maksimal.
Serta, ada 7 saham value investing small caps Mikirduit. Dalam kondisi per akhir April ada sekitar 4 saham yang masih bisa dilirik dan 3 saham sudah berada di luar area beli maksimal kami.
Dengan kondisi pasar saham yang sudah terlanjur naik seperti saat ini, apakah masih ada saham yang tergolong murah?
3 Saham Value Investing Mikirduit yang Masih Murah
Dari publikasi saham bulanan Mikirsaham edisi akhir April 2025, ada sekitar 19 saham pilihan kami yang masih berada di area beli. Kami akan bocorkan 3 saham dari value investing large caps yang masih ada di area beli.
Saham PWON
Saham emiten properti ini kami rekomendasikan di harga beli Rp370 - Rp400 per per saham. Sebenarnya, kami tidak terlalu optimistis dengan potensi pertumbuhan bisnis PWON sehingga memasang target harga saham konservatif di Rp430 per saham (potensi upside sekitar 13-14 persen dari area beli terbaik).
Salah satu daya tarik PWON adalah posisi harga yang sudah masuk murah dari indikator kami ditambah dengan proyeksi pertumbuhan laba bersih yang mencapai 9,13 persen di 2025. Meski, tren pertumbuhan laba bersih PWON di 2026 diperkirakan melambat menjadi 4,28 persen.
Meski, dalam realita kinerja kuartal I/2025, kinerja PWON mencatatkan penurunan laba bersih 8,86 persen menjadi Rp301 miliar, serta pendapatan hanya naik tipis 1,62 persen menjadi Rp1,55 triliun. Tekanan laba bersih PWON datang dari biaya operasional yang mencatatkan kenaikan lebih tinggi daripada pendapatan.
Dengan realisasi kinerja kuartal I/2025 tersebut, jika pertumbuhan laba bersih 2025 selanjutnya cenderung stagnan, laba bersih PWON berpotensi turun 27 persen.
Lalu, apakah ini pertanda buruk untuk saham PWON? kami menilai tren penurunan kinerja PWON saat ini sifatnya sementara. Jika penurunan suku bunga lebih agresif dan basis kinerja 2025 lebih rendah, ada potensi kinerja PWON kembali bertumbuh positif pada 2026.
Kelebihan PWON, mereka punya porsi recurring income cukup besar. Potensi recurring income itu bisa makin menarik jika daya beli meningkat dan trafik ke pusat perbelanjaan juga semakin tinggi.
Kekurangan PWON, porsi penjualan propertinya memang lebih rendah, dan dengan tingkat recurring income yang tinggi, dividen PWON belum menarik.

Saham INCO
Saham emiten nikel ini juga masih berada di area beli kami. Kami merekomendasikan INCO dengan area beli sekitar Rp2.700 sampai Rp2.900 per saham, sedangkan saat ini harganya sudah di Rp2.500-an per saham.
Saham INCO tertekan selaras dengan penurunan kinerja yang disebabkan beberapa faktor mulai dari maintenance yang bikin produksi nikelnya stagnan hingga kenaikan biaya untuk pengembangan beberapa pit tambang nikelnya.
Namun, di luar itu, tidak ada masalah fundamental signifikan yang ada di INCO. Kami mengekspektasikan INCO berpotensi mencatatkan pertumbuhan laba bersih yang menarik di 2025 karena basis 2024 sudah rendah dan pergerakan harga nikel sudah mulai sideways. Sehingga dengan asumsi harga rata-rata yang hampir sama atau sedikit lebih tinggi dari tahun lalu, ditambah produksi yang naik tipis, kinerja INCO bisa bertumbuh positif lagi.
Dari konsensus analis memproyeksikan pertumbuhan laba bersih INCO pada 2025 diperkirakan naik sebesar 36,97 persen. Dengan potensi kenaikan laba bersih dengan posisi harga saham yang sudah murah, kami menilai INCO menjadi salah satu pilihan menarik.
Hanya saja, kekurangan dari INCO adalah kurang konsisten dari segi dividen. Namun, dengan sudah tergabung ke dalam MIND ID, ada potensi dividen dibagikan walaupun tidak besar. Pasalnya, INCO masih ada beberapa proyek smelter yang dikerjakan.
Saham BBNI
Salah satu saham bank besar ini masih berada di area beli yang kami rekomendasikan sekitar Rp4.500 sampai Rp4.900 per saham. Sementara itu, dua saudaranya, BBRI dan BMRI sudah keluar dari area beli yang kami rekomendasikan.
Sepanjang semester I/2025, BBNI mencatatkan beberapa pencapaian kinerja seperti:
- Rasio dana murah naik menjadi 71 persen dibandingkan dengan 70 persen pada periode sama tahun sebelumnya
- Pendapatan bunga bersih sebagai bisnis utama BBNI masih naik 4,03 persen
- Laba bersih BBRI masih naik sebesar 1,68 persen menjadi Rp5,37 triliun
- Rasio capital adequacy rasio (CAR) BBNI masih tebal di atas 20 persen, yakni 22,55 persen.
- Non-performing loan (NPL) gross BBNI turun menjadi 1,96 persen dibandingkan dengan 2,04 persen
Namun, ada juga beberapa catatan yang harus diperhatikan seperti sepanjang 3 bulan pertama tahun ini, tingkat kredit BBNI turun 1,46 persen menjadi Rp750,42 triliun dibandingkan dengan akhir tahun lalu. Penurunan tingkat kredit itu selaras dengan tren perlambatan kredit secara industri, meski penurunan 3 bulan pertama BBNI menjadi yang cukup dalam dibandingkan dengan BMRI yang turun 0,57 persen. (Sementara itu, BBRI naik 0,86 persen dan BBCA naik 1,88 persen)
Meski begitu, secara siklus, saham bank berpotensi bangkit ketika ada potensi penurunan suku bunga. Saat ini, arah kebijakan moneter cenderung menurunkan suku bunga dalam 2 tahun ke depan.
Jadi, ketika ada saham bank dengan skala bisnis besar dan harga masih murah, akan menjadi pilihan menarik.
Kesimpulan
Lalu, apakah saham-saham yang kami pilih pasti 100 persen akan selalu naik? kami bisa jawab belum tentu. Dalam jangka pendek, saham-saham tersebut berpotensi kembali turun. Saham pilihan kami ini memiliki timeframe periode waktu sekitar 2 tahun hingga realisasi kinerja pertumbuhan bisnis yang sesuai perkiraan. Kecuali jika ada perubahan fundamental yang tidak terduga, kami akan mengeluarkannya dari list.
Lalu, strategi beli sahamnya pun bukan sekali beli, tetapi bertahap mengingat saat ini risiko ketidakpastian globalnya juga masih cukup tinggi. Sehingga ketika ada risiko pasar terkait penurunan harga saham menjadi lebih murah lagi, kamu masih bisa cicil beli di harga yang lebih murah.
Mau Dapat Full Report Pilihan Saham Value Investing, Growth Investing, dan Dividen Investing Mikirduit?
Jika kamu ingin tahu atau mau langsung gabung ke Mikirdividen, kamu bisa klik di sini .
Untuk mengetahui tentang saham pertama, kamu bisa klik di sini.
Jika ingin langsung transaksi bisa klik di sini
Langganan Sekarang dan dapatkan Fix Rate perpanjangan seperti harga pembelian pertama selama dua tahun ke depan.
Beberapa benefit baru:
- IPO Digest Premium
- Saham Value dan Growth Bulanan yang Menarik
- Update porto Founder Mikirduit per 3 bulan
Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini