Update Strategi Bottom Fishing Mikirduit, Ini Salah Satu Saham Pilihan Terbarunya
Kami sempat rilis 19 saham pilihan bottom fishing dari skala micro hingga middle caps. Lalu bagaimana nasibnya sekarang, serta apa pilihan saham terbarunya?
Mikirduit – Sekitar pertengahan September 2025, kami sempat merilis 19 saham bottom fishing dari level micro, small, hingga middle caps. Hasilnya, sekitar 63 persen pilihan kami mencatatkan kenaikan. Lalu, apa saja pilihan saham bottom fishing terbaru di Desember 2025?
Highlight
- Sekitar 63% dari 19 saham bottom fishing edisi September 2025 sudah mencatatkan kenaikan, dengan beberapa seperti MEJA, KKGI, MAPA, dan PNBN sempat keluar lalu kembali ke area BUY.
- Sejumlah saham mencatatkan cuan besar seperti AGII, SPRE, dan BOAT, sementara strategi micro caps disarankan jangka pendek dan middle caps untuk jangka menengah.
- DOID menjadi salah satu pilihan bottom fishing terbaru Desember 2025, dengan peluang perbaikan kinerja dari dana obligasi meski masih menghadapi risiko kontrak dan beban utang tinggi.
- Untuk diskusi saham secara lengkap, pilihan saham bulanan, dan insight komprehensif untuk member, kamu bisa join di Mikirsaham dengan klik link di sini

Secara rinci, dari 19 saham yang kamu analisis dan siapkan plan-nya di mikirsaham.com, 8 dari 19 saham kini sudah di atas area BUY maksimal, sedangkan 4 dari 19 saham di luar 8 saham tadi sempat keluar area BUY, tapi kini kembali ke area BUY. Keempat saham yang sempat keluar area BUY itu antara lain (plus faktor pendukungnya):
- MEJA: sempat naik ke Rp162 per saham karena isu akuisisi oleh Triple B. Angka itu membuat floating profit sekitar 80-121 persen. Momentum selanjutnya proses akuisisi yang diperkirakan rampung pada awal 2026. Salah satu risiko dari saham MEJA adalah tingkat free float cukup besar mencapai 53 persen dengan jumlah lembar saham sekitar 1,03 miliar lembar.
- KKGI: sempat naik hingga Rp428 per saham setelah berencana mengadakan RUPSLB pada 12 Desember 2025 dengan pembahasan rencana pembagian dividen dari tahun buku 2024. Sehingga mendorong harga saham KKGI mencatatkan kenaikan dalam jangka pendek. KKGI juga menjadi salah satu saham value investing small caps kami (sejak sebelum kejadian longsor salah satu tambangnya). Potensi terbaik KKGI adalah adanya turnaround kinerja jika tambang yang longsor pulih.
- MAPA: sempat naik ke Rp820 per saham. Sebenarnya tidak ada sentimen khusus. Kenaikan harga saham mulai terjadi jelang rilis laporan keuangan kuartal III/2025. Hasilnya, laporan keuangan MAPA dari segi pendapatan masih cukup solid pertumbuhannya, meski dari segi laba 3 bulan kuartal III/2025 tergerus tipis.
- PNBN: sempat naik ke Rp1.295 per saham. Sentimennya lebih ke isu cyclical terkait rencana divestasi ANZ dari PNBN. Kabarnya, sudah ada pembeli baru yang bernegosiasi. Namun, kabar tersebut kembali sunyi setelah beberapa hari.
Sementara itu, saham bottom fishing kami dengan cuan di atas 50 persen antara lain:
- AGII: 108-138 persen
- SPRE: 75-90 persen
- BOAT: 45-77 persen
Sisanya yang masih naik di atas 10 persen antara lain:
- BMGS: 20-41 persen
- ULTJ: 17-18 persen
- KEJU: 8-12 persen
- ADRO: 11 persen
Dari pilihan bottom fishing tersebut, untuk micro caps disarankan untuk jangka pendek jika ada kenaikan dan cuan bisa dipantau untuk take profit, sedangkan middle caps yang pergerakannya bisa lebih lama ditunggu untuk jangka menengah.
Lalu, apa saham bottom fishing yang menarik lainnya? secara total, kami mencatat ada 4 saham, kami akan ungkap salah satunya di sini.
Saham Bottom Fishing Edisi Desember 2025
Salah satu dari keempat saham bottom fishing terbaru adalah DOID. Saham kontraktor batu bara ini terus berada di level rendah setelah heboh akuisisi tambang antransit di US, yang ternyata dampak konsolidasi ke kinerja keuangannya belum signifikan. Lalu, apa saja peluang dan risiko saham DOID ini?
Saham DOID juga sudah turun 43,78 persen dengan jumlah pemegang saham juga turun 3,4 persen menjadi 16.000 pihak dibandingkan dengan 16.500 pihak sebelumnya.
DOID menjadi emiten kontraktor pertambangan yang sempat membuat heboh karena mengakuisisi tambang batu bara antransit di AS.
Namun, realisasi-nya hingga saat ini dari momentum akuisisi tambang antransit itu tidak terlihat signifikan. Kami masih mencari tahu penyebabnya. (apakah ada faktor penurunan produksi selaras dengan penurunan harga serta faktor lainnya).
Per kuartal III/2025, kerugian bersih DOID juga meningkat menjadi 72 juta dolar AS dibandingkan dengan 13 juta dolar AS pada periode sama tahun sebelumnya.
Ditambah, DOID juga batal akuisisi tambang batu bara metalurgi di Australia.
Potensi perbaikan kinerja DOID adalah jika ada tambahan kontrak baru yang cukup besar. Sejauh ini, ada beberapa kontrak yang lagi dijalankan DOID dengan periode kontrak tersisa lebih dari 1 tahun ke depan:
- PT Berau Coal ada tiga kontrak di Lati hingga Desember 2026, Suaran hingga Desember 2029 (1 lagi habis Desember 2025)
- PT Sungai Danau Jaya sampai umur tambang selesai
- PT Pada Idi hingga Juli 2027
- Tanah Bumbu Resources hingga umur tambang selesai
- PT Indonesia Pratama hingga Agustus 2035
- PT Persada Kapuas Prima hingga umur tambang selesai
Selain itu, ada kontrak DOID yang sudah habis atau berjalan kurang dari 1 tahun lagi seperti:
- PT Berau Coal di Binungan selesai Desember 2025
- PT Tadjahan Antang Mineral selesai Agustus 2025
- PT Angsana Jaya Energi selesai pada Desember 2025
- PT Insani Baraperkasa selesai pada Desember 2025
- Whitehaven Coal mining Ltd hingga Juni 2026
- BM Alliance Coal Operation selesai pada September 2025
- TEC Coal Pty. Ltd. hingga Juni 2026
- Bowen Coking Coal Ltd hingga Juni 2025
Risikonya, jika 8 klien yang sudah selesai atau akan selesai kurang dari 1 tahun ini tidak perpanjang, artinya ada risiko kinerja DOID makin tertekan. Apalagi, jika tidak ada pengganti kontrak baru pendukung.

Sejauh ini, belum ada kabar terkait kontrak baru yang didapatkan oleh DOID selanjutnya.
Di sisi lain, risiko utang DOID juga cukup tinggi dengan tingkat debt to Equity rasio hingga 10,94 kali. Untuk interest coverage rasio juga sudah negatif.
DOID juga lagi menerbitkan obligasi senilai 500 juta dolar AS dengan penggunaan dana 223 juta untuk refinancing obligasi, sukuk, pinjaman bank, dan pembayaran sewa fasilitas guna usaha. 150 juta dolar AS utnuk belanja modal, dan sisanya 130 juta dolar AS untuk kebutuhan lainnya termasuk refinancing fasilitas pinjaman bank dan mendukung pendanaan peluang investasi yang terbuka.
Nah, peluang dari saham DOID adalah dana segar dari hasil obligasi ini. Pasalnya, ada 280 juta dolar AS yang bisa digunakan untuk memperbaiki kinerja perseroan di 2026.
Lalu, Bagaimana Strategi untuk Saham DOID dan Deretan Saham Bottom Fishing Terbaru Mikirsaham Lainnya?
Kamu bisa mendapatkan insightnya dengan join Mikirsaham Pro.
Benefit Mikirsaham Pro:
- Stockpick investing (dividend, value, growth, contrarian) yang di-update setiap bulan
- Stockpicking swing trade mingguan (khusus member mikirsaham elite jika kuota masih tersedia)
- Insight saham terkini serta action-nya
- IPO dan Corporate Action Digest
- Event online bulanan
- Grup Diskusi Saham
Join ke Member Mikirsaham Pro sekarang juga dengan klik link di sini
Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini
