Tamparan Cara Mengelola Uang dari Pengemis Terkaya Dunia

Dari tren pengemis terkaya dunia, kami menilai ada satu pelajaran yang dipetik, bukan cara menjadi kaya dengan mengemis, tapi bagaimana cara mengelola uangnya. Cek di sini

Tamparan Cara Mengelola Uang dari Pengemis Terkaya  Dunia

Mikirduit – Bharat Jain mendadak viral di seluruh dunia setelah dinobatkan menjadi pengemis terkaya. Media lokal di India melaporkan Bharat diperkirakan memiliki kekayaan senilai Rp13,36 miliar dari hasil mengemis. Di luar persepsi masyarakat yang menilai dia cuma mengemis bisa jadi kaya, sebenarnya ada pelajaran keuangan yang diberikan dari Bharat.

Sebelum itu, kami coba urutkan kronologi pekerjaan Bharat sebagai pengemis.

Bharat menjadi pengemis setelah tumbuh dari keluarga miskin di India. Bharat juga tidak memiliki pendidikan formal karena tidak memiliki uang.

Dengan 'profesi'-nya sebagai pengemis, Bharat membawa pulang sekitar 2.500 rupee atau setara Rp450.000 per hari. Dalam sebulan, dia memiliki penghasilan sekitar Rp13,5 juta.

Mungkin, kamu menilai penghasilan Rp13,5 juta dari mengemis itu cukup besar. Apalagi, di India, pendapatan segitu lebih besar daripada pekerja karyawan biasa. Namun, penghasilan itu didapatkan dari kesabarannya mengemis selama 10 sampai 12 jam per hari.

Lalu, apa saja pelajaran keuangan dari kisah Bharat Bharat yang disebut pengemis terkaya di dunia?

💡
Disclaimer: Kami tidak membenarkan cara mengemis untuk bisa menjadi kaya. Namun, kita pelajari apa yang membuat Bharat menjadi kaya. Bharat menjadi kaya bukan sekadar dari mengemis, tapi juga ada beberapa kecerdasannya dalam mengelola uang.

Menjaga Pengeluaran Tidak Lebih Besar dari Pendapatan

Salah satu kunci Bharat bisa mengumpulkan kekayaan itu bukan sekadar pendapatannya sebagai pengemis, tapi juga karena mampu menjaga pengeluaran tidak lebih besar dari penghasilannya. Toh, di luar sana [dalam konteks di Indonesia] banyak yang gajinya di atas Rp13 juta per bulan, tapi tetap saja tidak mampu mengumpulkan kekayaan hingga Rp13 miliar.

Penyebabnya, ya karena pengeluarannya cukup besar, apalagi jika ada cicilan kartu kredit atau pinjaman lainnya.

Di sini, kami simulasikan dengan penghasilan Bharat senilai Rp13,5 juta per bulan. Lalu, pengeluarannya hanya setara 30 persen dari penghasilan, berarti jumlah uang yang bisa ditabung dalam setahun itu sekitar Rp100 juta. Dengan uang segitu saja, Bharat baru bisa mengumpulkan Rp1 miliar dalam 10 tahun.

Berarti pertumbuhan kekayaan Bharat menjadi Rp13 miliar itu didorong dari kenaikan harga aset yang dibelinya, yang bisa jadi dengan cara kredit dan sebagainya juga. (Revisi: sebelumnya kami melakukan kekeliruan perhitungan dengan menyebutkan Bharat bisa mencapai Rp13 miliar dalam 10 tahun dengan asumsi tabungan per tahun Rp100 juta. Harusnya dengan periode itu baru mampu Rp1 miliar, termasuk tambahan masukkan dari komunitas Mikirduit)

Bayangkan, kalau Bharat pilih hidup foya-foya, mungkin saat ini statusnya bukanlah pengemis terkaya di dunia.

BACA JUGA: Tips Agar Terhindar dari Investasi Bodong

Mengelola Penghasilan Menjadi Penghasilan Lainnya

Bharat menjalankan cara menjadi kaya yang kedua. Setelah mampu menjaga pengeluaran jauh di bawah penghasilannya, Bharat juga mampu mengelola asetnya untuk bertumbuh, bahkan memberikan pendapatan pasif.

Salah satu caranya, Bharat membeli aset seperti apartemen mewah dengan dua kamar, serta memiliki dua ruko yang disewakan senilai Rp5,4 juta per bulan.

Dengan begitu, penghasilannya bertumbuh, bahkan dia bisa mendapatkan pendapatan pasif dari aset yang dibelinya.

BACA JUGA: Deretan Sumber Pendapatan Pasif yang Kasih Setara UMR

Konsisten Dalam Mengelola Uang dan Menjaga Pengeluaran

Kunci terakhir dari Bharat adalah dia konsisten untuk menjaga pengeluaran tidak berlebihan dan mengelola uangnya di aset-aset tersebut. Dengan begitu, Bharat bisa mencapai kekayaan hingga Rp13,5 miliar.

Tapi Kenapa Masih Mengemis?

Menariknya, sampai saat ini, Bharat masih mengemis. Padahal, keluarganya sudah memintanya untuk berhenti dan mencari pekerjaan lain, tapi dia ingin tetap mengemis.

Bharat memutuskan untuk masih mengemis karena adanya kebiasaan, serta muncul rasa kebersamaan dengan sesama pengemis, dan kepuasan emosional dari interaksi dengan orang-orang yang memberinya uang.

Meskipun begitu, Bharat tidak ingin anak-anaknya menjalani profesi yang sama dengan dirinya. Bharat pun menyekolahkan kedua anaknya tersebut.

Sebenarnya, dari kisah Bharat ini, mungkin bisa jadi tamparan bagi kita yang punya penghasilan Rp13 juta per bulan atau di atasnya. Jadi, menurut kami berhenti membandingkan pengemis dan pekerja kantoran karena tren viral pengemis terkaya ini, tapi bisa jadikan pelajaran bagaimana cara Bharat mampu mengelola penghasilannya hingga menjadi kaya.

Sumber Referensi: