Saham Ini Cuan Setara Kenaikan Harga Tiket Konser Coldplay

Harga tiket konser coldplay sempat melejit dari Rp5 juta jadi Rp50 juta di tangan para calo. Kira-kira ada nggak ya saham yang cuan begitu besar di tahun ini? ini jawabannya

Saham Ini Cuan Setara Kenaikan Harga Tiket Konser Coldplay

Mikir Duit – Harga tiket konser Coldplay di Jakarta pada 15 November 2023 nanti melejit drastis setelah periode war selesai pada 17-19 Mei 2023. Bahkan, kenaikan harga tiket konser Coldplay itu meroket hingga 900 persen dari Rp5 juta menjadi Rp50 juta hanya dalam beberapa hari setelah war ticket selesai. Kira-kira, ada nggak ya saham yang bisa cuan sebesar itu?

War tiket konser Coldplay ini memang memprihatinkan. Pasalnya, peminatnya banyak, tapi banyak yang sulit dapat. Setelah war tiket selesai, ternyata banyak yang jual di e-commerce dan media sosial dengan harga selangit. [meski sekarang di Tokopedia dan Shopee keyword Tiket Konser Coldplay sudah dihapus kayaknya]

Di sini, kita bisa mengasumsikan kalau tiket konser Coldplay yang dijual pada periode pre-sale di 17 Mei 2023 itu ibarat saham yang mau initial public offering (IPO), tapi yang dapat jatah adalah standby buyer, sedangkan yang ritel tidak kebagian.

kenaikan harga tiket Coldplay setelah pre-sales
Setelah war tiket selesai, ada yang nge-bid harga tiket konser Coldplay senilai Rp50 jutaan. Ada dugaan, harga itu untuk tiket konser Coldplay di Indonesia dengan jenis CAT 1 yang harga aslinya Rp5 jutaan. Siapa yang beli itu ya? / kickavenue data

Nah, investor ritel akhirnya beli di pasar sekunder alias setelah saham itu IPO. Hanya saja, harga yang ditawarkan setelah IPO kadung meroket alias ARA berjilid-jilid. Hal itulah yang terjadi dengan tiket konser Coldplay.

Namun, ada nggak ya, sepanjang tahun ini harga saham yang sudah melejit hingga 900 persen setara tiket Coldplay tersebut?

Saham yang Harganya Melejit Setara Tiket Coldplay

Menariknya nih, tidak ada saham yang bisa mampu mencapai keuntungan sebesar 900 persen dalam sepanjang tahun ini. Ada satu saham yang paling mendekati, yakni PT Pelita Teknologi Global Tbk. (CHIP), salah satu saham yang baru IPO di BEI pada 2023. Sepanjang tahun ini, alias sejak IPO, saham CHIP sudah mencatatkan kenaikan sebesar 838 persen hingga penutupan perdagangan 19 Mei 2023.

Memang, apa bisnis saham CHIP? apakah CHIP bisa menjadi PT Adaro Minerals Tbk. (ADMR) di 2023?

Sebenarnya, secara kinerja keuangan CHIP bisa dibilang belum terlalu kokoh. Perseroan memang belum merilis kinerja keuangan kuartal I/2023, untuk itu kita melihat bagaimana kinerja sepanjang 2022.

Secara kasat mata, kinerja keuangan CHIP bisa dibilang sensasional. Apalagi, soal permodalan, CHIP tidak memiliki liabilitas dari perbankan, meski secara total liabilitasnya jauh lebih besar daripada ekuitas.

Sepanjang 2022, CHIP mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 121 persen menjadi Rp147 miliar. Laba bersihnya pun tumbuh 84,19 persen menjadi Rp9,31 miliar.

BACA JUGA: Update deretan saham IPO paling Cuan Sepanjang 2023

Namun, di sini ada beberapa masalah dalam kinerja keuangan CHIP.

Pertama, CHIP malah mencatatkan arus kas operasional yang negatif Rp15 miliar. Padahal, sebelumnya positif Rp1 miliar. Ini artinya, secara bisnis, CHIP tidak menghasilkan uang tunai dari operasionalnya. Penyebabnya, biaya ke pemasok jauh lebih tinggi daripada penerimaan uang dari pelanggan.

Kedua, pendapatan dan laba bersih CHIP boleh naik tinggi, tapi beban-beban operasional dan lainnya juga naik lebih tinggi lagi.

Hal itu terbukti dari gross profit margin maupun net profit margin CHIP malah turun sepanjang 2022 dibandingkan dengan 2021.

Gross profit margin CHIP per 2022 sebesar 13,93 persen atau lebih rendah daripada 2021 sebesar 15,07 persen. Lalu, net profit margin CHIP juga turun menjadi 6,32 persen dari sebelumnya 7,6 persen.

Kesimpulan

Kenaikan harga signifikan CHIP sepanjang 2023 ini terjadi karena sentimen saham IPO di mana tidak direfleksikan dari kinerja keuangannya. Ya, beli saham CHIP saat ini alias di harga tinggi sama saja seperti beli tiket Coldplay di calo yang harganya sudah meroket hingga Rp50 juta. Padahal, dengan modal segitu bisa beli hal lain yang lebih menarik, bahkan dalam analogi tiket Coldplay, bisa nonton konser band itu di negeri tetangga seperti Malaysia.

Dengan fundamental yang tidak begitu bagus serta mayoritas pendapatan berasal dari satu klien, yakni PT Indosat Ooredoo Hutchinson Tbk. (ISAT), membuat secara bisnis, risiko CHIP cukup besar.

Kecuali, kalau kamu pegang saham CHIP di harga IPO yang cuma senilai Rp169 per saham. Dapat 10 lot pas penjatahan IPO saja, modal Rp169.000, kini sudah menjadi Rp1,5 juta.

Kira-kira, apa ya saham yang berpotensi melejit kayak tiket coldplay setelah beres war tiket lainnya?