Saham TUGU si GEICO-nya Indonesia?

Saham TUGU digadang-gadang sebagai GEICO, saham asuransi milik investor saham kawakan Warren Buffett. Apakah benar prospek saham TUGU sebagus itu?

Saham TUGU si GEICO-nya Indonesia?

Mikir duit – Saham PT Tugu Insurance Tbk. alias TUGU sempat dianggap sebagai GEICO-nya Indonesia. Namun, apakah saham TUGU itu punya prospek yang bagus banget? apa bisnisnya? dan seberapa menarik sahamnya?

Sebelumnya, kita samakan konteks tentang GEICO. Kamu sudah baca tulisan Mikirduit tentang saham yang mengubah nasib Warren Buffett yang ada di sini kan?

Intinya, saham GEICO itu menjadi salah satu saham jawara yang dimiliki sang investor legendaris. GEICO adalah perusahaan asuransi kendaraan yang fokus di pasar pegawai negeri sipil. Selain itu, salah satu inovasi GEICO adalah memutuskan rantai pihak ketiga atau agen dalam penjualan produknya sehingga secara model bisnis lebih efisien.

Dengan strategi bisnis rendah risiko, karena menjual asuransi ke tipe pekerja paling aman sedunia, yakni PNS, bisnis GEICO benar-benar konsisten dan harga sahamnya sangat menggila.

Namun, apakah karakter GEICO itu mirip dengan TUGU? kita akan ulas di sini.

Saham TUGU Bisnis Apa Sih?

TUGU adalah perusahaan asuransi yang merupakan anak usaha dari PT Pertamina (Persero). Perusahaan migas milik negara itu mengenggam 58 persen saham TUGU. Selain Pertamina, perusahaan asuransi ini juga menjadi salah satu portofolio private equity Northstar, yang digawangi Patrick Walujo, menantu dari T.P Rachmat.

Secara model bisnis, TUGU menjadi perusahaan asuransi lengkap yang melayani segmen pasar korporasi hingga ritel. Untuk segmen korporasi, TUGU melayani kebutuhan asuransi kebakaran gedung, properti dan kawasan industri, pertambangan, pelayaran, penerbangan, rekayasa jika terjadi hambatan dalam pembangunan, kredit, kesehatan untuk skala korporasi, dan lainnya.

Lalu, TUGU juga memiliki produk ritel yang mencakup asuransi properti, kendaraan, dan juga kesehatan, bahkan dalam skema asuransi syariah.

Saham TUGU sendiri baru IPO pada 2018 dengan harga penawaran perdana Rp3.850 per saham. Artinya, harga saham sampai penutupan 5 Mei 2023 yang senilai Rp2.230 per saham berarti di bawah harga listing perdananya.

Lalu, seberapa menarik prospek saham TUGU?

Prospek Saham TUGU

Jika melihat kinerja kuartal I/2023, kamu pasti terkejut ketika sahamTUGU mencatatkan pertumbuhan laba bersih 1.342 persen menjadi Rp925 miliar dibandingkan Rp64 miliar pada periode sama tahun lalu.

Namun, kalau kamu jeli, kenaikan laba bersih saham TUGU itu jelas bukan hal yang biasa. Pasalnya, laba bersih TUGU berada di atas nominal pendapatannya yang senilai Rp836 miliar. Lalu, apa yang terjadi dengan saham TUGU?

Sebenarnya, lonjakan laba bersih saham TUGU disebabkan oleh kemenangan perseroan atas gugatan Citibank Hong Kong pada kuartal I/2023. Dari kemenangan gugatan itu, TUGU berhak atas pendapatan senilai 43,12 juta dolar AS, yang jika dirupiahkan dengan kurs per 5 Mei 2023 setara dengan Rp633 miliar.

Nah, pendapatan dari kemenangan gugatan itu yang masuk menjadi pendorong pendapatan lain-lain TUGU sehingga perseroan mencatatkan kinerja yang melejit. Namun, efeknya, laba bersih TUGU pada 2024 berpotensi merosot drastis.

Meskipun begitu, TUGU masih bisa dapat apresiasi atas pertumbuhan operasional bisnisnya. Seluruh lini bisnis asuransinya mencaatkan pertumbuhan yang signifikan.

Seperti, tiga besar lini asuransi utama TUGU, asuransi kebakaran mencatatkan pertumbuhan pendapatan premi bersih 33,84 persen menjadi Rp265 miliar, asuransi ritel tumbuh 7,56 persen menjadi Rp242 miliar, dan pertumbuhan pendapatan asuransi pengangkutan naik 69,84 persen menjadi Rp107 miliar.

Dengan kinerja tersebut, laba bersih TUGU tanpa adanya tambahan pendapatan kemenangan sidang dengan Citibank tetap mencatatkan pertumbuhan fantastis sebesar 40 persen.

Dua Momen Besar Saham TUGU

Selain kinerja laba bersih yang meroket, saham TUGU juga akan melakukan dua aksi korporasi dalam jangka dekat.

Pertama, Saham TUGU sepakat untuk bagi dividen senilai Rp138 miliar. Jadi, setiap pemegang saham TUGU berhak atas dividen senilai Rp78,1 per saham. Jika dihitung dengan harga penutupan 5 Mei 2023, tingkat dividen yield saham TUGU sebesar 3,5 persen.

Secara nominal. dividen TUGU tahun ini adalah yang terbesar sejak IPO pada 2018, tapi secara tingkat dividen yield, tidak terlalu signifikan.

Kedua, saham TUGU berencana melakukan stock split alias pemecahan nilai saham 1:2. Artinya, jika harga saham TUGU saat ini sekitar Rp2.230 per saham, nantinya, harga saham TUGU hanya setara Rp1.115 per saham.

Namun, aksi korporasi ini sungguh tidak menarik dengan alasan harga saham TUGU belum melejit terlalu tinggi, bahkan masih di bawah harga IPO pada 2018. Ditambah, aksi stock split dilakukan ketika laba bersihnya melejit akibat adanya pendapatan tambahan dari kemenangan sidang dengan Citibank.

Jika net margin profitnya kembali normal ke level 10 persenan, dari saat ini 100 persen, ada risiko harga saham TUGU malah terus turun. Meski, secara bisnis masih kokoh karena mencakup bisnis korporasi dan ritel.

Kesimpulan

Saham TUGU jelas berbeda dengan GEICO. Jika bisnis GEICO terkonsentrasi, berbeda dengan TUGU yang sangat terdiversifikasi. Namun, menariknya dengan status saham TUGU sebagai anak usaha Pertamina, perseroan telah menciptakan bisnis yang terintegrasi. Soalnya, saham TUGU punya produk untuk asuransi kapal hingga pengeboran migas secara off-shore maupun on-shore.

Namun, saham asuransi di Indonesia masih belum terlalu mencolok. Apalagi, valuasi saham TUGU jika dilihat dengan price to book value saat ini masih mahal. PBV saham TUGU sebesar 0,42 kali, sedangkan rata-rata PBV TUGU dalam tiga tahun terakhir itu di 0,4 kali.

Jadi, sebelum kita terbuai untuk masuk ke saham TUGU dengan semangat kinerja meroket serta digadang-gadang sebagai GEICO-nya Indonesia, lebih baik kita tunggu nasib harga saham TUGU setelah stock split dan juga normalisasi laba bersih tanpa adanya pendapatan tambahan dari kemenangan gugatan tersebut.