Saham TOTL Laba Cuma Rp90 miliar, Dividen RP341 miliar, kok Bisa?

Saham TOTL bisa-bisanya bagi dividen Rp341 miliar padahal laba bersih cuma Rp90 miliar. Kok bisa ya? baca penjelasannya di sini.

Saham TOTL Laba Cuma Rp90 miliar, Dividen RP341 miliar, kok Bisa?

Mikir Duit – PT Total Bangun Persada Tbk. atau saham TOTL secara mengejutkan bagikan dividen sekitar Rp100 per saham dengan tingkat dividend yield pada pembukaan 11 Mei 2023 sebesar 23 persen. Secara total TOTL bagikan dividen Rp341 miliar, meski laba bersih 2022 cuma Rp90-an miliar. Kok bisa ya?

Secara kinerja sepanjang 2022, kinerja keuangan saham TOTL tidak begitu bagus. Perseroan mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 9,8 persen menjadi Rp91 miliar dibandingkan dengan periode sama pada tahun sebelumnya.

Pertanyaannya, dari mana uang TOTL untuk bayar dividen? apakah dari arus kas? memang bisa?

BACA JUGA: Saham MPMX Si Paling Royal Bagi Dividen, tapi Kenapa Harga Sahamnya Di-situ-situ Aja Ya?

Jawabannya, dari saldo laba yang belum dicadangkan. TOTL punya saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya sekitar Rp829 miliar. Dari sini, artinya TOTL hanya menambah sekitar Rp200-an miliar untuk dividen tersebut.

Efek Dividen Diambil dari Saldo Laba Ditahan

Efeknya, bisa menjebak investor ritel yang tidak memahami bagaimana bisnis TOTL. Berhubung dia mengetahui TOTL membagikan dividen jumbo, berarti itu adalah saham dividen player. Padahal, TOTL membagikan dividen itu dengan uang tambahan dari saldo laba ditahan, artinya hal ini belum kejadian lagi di masa depan.

Meski, secara historis TOTL memang rutin bagi dividen sejak 2007 tanpa pernah absen sekalipun, termasuk ketika pandemi Covid-19. Hanya saja, rata-rata dividen yield TOTL jika dihitung dengan harga saham ex-dividen masing-masing periode berkisar 5 persen, paling tinggi pun 8 persen.

Masalahnya lagi, pembagian dividen jumbo ini akan mengerek harga saham TOTL untuk sesaat. Nanti, kita akan studi kasus saham TOTL dan alasan kenapa saham MPMX sideways disitu-situ aja dalam konten selanjutnya.

Secara ringkas, setelah pandemi Covid-19, harga saham TOTL lemas di bawah Rp400 per saham. Penyebabnya jelas, proyek konstruksi melambat selama periode tersebut. Kini, setelah aksi pembagian dividen, harga saham TOTL bergerak ke atas Rp400-an per saham.

Secara historis, harga saham TOTL memang cenderung berada di Rp600-Rp700-an per saham. Apakah perbaikan kinerja setelah periode Covid-19 akan membantu dorong harga saham TOTL balik ke level sebelumnya?

Kita akan lihat efeknya pada periode cum dan ex-dividen nanti!

Jika dilihat secara kinerja keuangan per kuartal I/2023, kinerja keuangan TOTL bisa dibilang tidak menunjukkan pertumbuhan bisnis yang fantastis. Pendapatan tumbuh 3,8 persen menjadi Rp618 miliar, sedangkan laba bersih tumbuh 8,65 persen menjadi Rp29,6 miliar.

Kesimpulan

Jika ingin mengejar saham TOTL saat ini sangat berisiko tinggi karena sudah terlalu tinggi. Dividen jumbo yang dibagikan hanya bisa dinikmati bagi mereka yang sudah pegang saham TOTL sebelum RUPS tahunan. Alasannya, jika harga saham TOTL turun, ada potensi untuk naiknya lagi agak berat sehingga berisiko terjebak dividen trap.

Jadi, daripada mengejar pendapatan pasif dari dividen TOTL, mending mencari saham lain yang potensial. Kecuali, kamu ingin investasi jangka panjang sekali di TOTL, mungkin ada peluang bagus karena TOTL salah satu perusahaan konstruksi swasta yang lumayan besar untuk proyek di kota besar.