Saham Procter and Gamble, Lagi Diskon di Tengah Tekanan Tarif Donald Trump?

Saham PG atau Procter and Gamble memang lagi diskon meski belum terlalu murah, tapi apakah ini akan menjadi momentum bagus untuk PG?

saham PG

Mikirduit – Procter and Gamble (PG) menjadi salah satu saham slow growe yang harganya mulai cukup murah. Namun, saham ini menjadi salah satu korban dari kebijakan tarif dagang Trump. Lalu, apakah saham PG akan menjadi pilihan yang menarik untuk mid-term?

Highlight
  • Tekanan biaya akibat tarif dagang Trump dan pelemahan daya beli global diperkirakan menekan kinerja dan margin PG pada tahun fiskal 2026.
  • Meskipun valuasi mulai menarik setelah koreksi harga, pertumbuhan laba PG melambat dan membuat prospek saham ini berisiko sideways dalam jangka menengah.
  • PG mulai restrukturisasi besar-besaran yang diharapkan bisa memperbaiki efisiensi dan laba jangka panjang, menjadikan saham ini layak dilirik jika harga turun ke area $120–130.
  • Mulai investasi saham AS bersama Gotrade untuk mendapatkan potensi reward hingga US$120, daftar sekarang dengan klik di sini

Dari skala bisnis yang besar, ruang gerak pertumbuhannya memang cenderung rendah. Apalagi, PG bakal dihadapkan kenaikan biaya akibat kebijakan tarif Trump yang mulai berlaku.

PG memberikan guideline proyeksi keuangan pada tahun depan yang menunjukkaan adanya kenaikan biaya hingga 1 miliar dolar AS akibat tarif barang dari China, Kanada, dan negara lainnya. PG memproyeksikan bakal ada tekanan ke laba bersih hingga 39 sen per saham pada tahun fiskal yang berakhir pada Juni 2026.

Penurunan 39 sen per saham itu setara dengan 6 persen dari posisi laba per saham perseroan yang hanya disebabkan oleh efek tarif dan turunannya.

Di tengah tekanan itu, JP Morgan juga menurunkan rating PG menjadi netral dari overweight. Alasannya, daya beli yang melemah membuat prospek margin keuntungan menjadi kurang menarik jelang tahun fiskal 2026.

PG juga memperkirakan pertumbuhan penjualan secara organik akan berada di level rendah dalam wktu dekat karena permintaan di AS, Eropa, dan China terus melemah.

Di sisi lain, PG baru memulai langkah restrukturisasi bisnis setelah memangkas 7.000 pekerjaan atau sekitar 15 persen dari tenaga kerja non-manufakturnya dalam 2 tahun ke depan. Dari reorganisasi tersebut, PG diperkirakan akan menanggung biaya non-inti senilai 1 miliar hingga 1,6 miliar dolar AS sebelum pajak.

Harga saham PG pun sudah turun 15 persen hingga 4 Agustus 2025 dari level tertinggi pada 11 Maret 2025. Saham PG ini pun mencatatkan kenaikan harga saham hingga 25 persen sepanjang 2024. 

Kenaikan harga saham PG sepanjang 2024 didorong oleh tren kinerja kuartalan tahun fiskal perseroan yang selalu di atas ekspektasi pasar. Apalagi, secara pertumbuhan laba bersih juga lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada 2023.

Namun, PG akan memasuki periode tantangan di 2025, setelah laba bersih per sahamnya mencatatkan perlambatan dengan tumbuh hanya 4 persen.

Di tengah tren kinerja yang melambat, valuasi PG sebenarnya belum terlalu terdiskon. Meski, saat ini PE PG sudah berada di bawah rata-rata, sebesar 22,1 kali vs 25,2 kali.

Kami menilai harga saham PG berpotensi bergerak sideways sekitar 123 - 150-an dolar AS per saham jika realisasi kinerja setiap kuartal-nya sesuai perkiraan (mengalami perlambatan). Apalagi, realisasi tarif Trump membuat kemungkinan perlambatan kinerja menjadi semakin nyata.

Perkembangan Kinerja PG

PG mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang cenderung stagnan sepanjang tahun fiskal 2025 yang berakhir di Juni 2025. PG mencatatkan pendapatan senilai 84,28 miliar dolar AS. Efisiensi biaya operasional membuat laba operasional PG naik 10 persen menjadi 20,45 miliar dolar AS.Hingga akhirnya laba bersih PG tumbuh 7 persen menjadi 15,97 miliar dolar AS.

Dari segi struktur bisnis, kontributor terbesar PG berasal dari Fabric dan Home Care, yang sejauh ini kinerjanya masih tumbuh positif. Laba bersih dari bisnis tersebut masih naik 3 persen menjadi 5,84 miliar dolar AS.

Sementara itu, bisnis terbesar kedua perseroan adalah terkait produk bayi dan keluarga seperti Pampers. Namun, tren bisnis produk bayi ini cenderung stagnan dengan posisi laba bersih senilai 4 miliar dolar AS.

Bisnis kecantikan yang menjadi kontributor terbesar ketiga perseroan mencatatkan penurunan laba bersih hingga 8 persen menjadi 2,71 miliar dolar AS. Sementara itu, bisnis Health Care PG mencatatkan tren kenaikan paling agresif, setelah meraup pertumbuhan laba bersih sebesar 8 persen menjadi 2,44 miliar dolar AS.

Untuk guideline tahun fiskal 2026, PG memperkirakan pertumbuhan pendapatan masih moderat di 1-5 persen. Adapun, konsensus analis memproyeksikan laba bersih PG tumbuh 2 persen di tahun fiskal 2026.

Kesimpulan

Kami menilai saham PG belum terlalu terdiskon signifikan di harga per 4 Agustus 2025. Dengan risiko realisasi kinerja keuangan tahun fiskal mengalami perlambatan akibat tarif Trump, ada potensi harga saham PG bergerak ke area 120 - 130 dolar AS per saham.

Jika harga saham PG sudah berada di 120-130 dolar AS per saham, kami menilai saham ini mulai menarik dilirik. Dengan target hold hingga akhir 2026 atau masuk periode semester I tahun fiskal 2027. Harapannya, ada perbaikan cost dari program restrukturisasi yang membuat prospek pertumbuhan laba bersihnya lebih agresif.

Kami mematok target harga PG hingga akhir 2026 sekitar 170 dolar AS per saham, jika membeli dari area 125-130 dolar AS per saham ada potensi keuntungan 30-35 persen. Namun, risikonya adalah ketidakpastian nasib ekonomi AS pasca tarif Trump diterapkan. Jika efeknya hingga mengalami resesi yang signifikan, bukan tidak mungkin harga sahamnya turun lebih dalam lagi.

💡
DISCLAIMER: Konten ini tidak memberikan ajakan jual-beli saham AS. Investasi atau trading saham AS memiliki tingkat risiko yang tinggi dan wajib diantisipasi oleh masing-masing investor.