Saham BREN Kena Suspensi, Ini Hal yang Wajib Kamu Perhatikan

Saham BREN kena Jumat Keramat dengan disuspensi oleh BEI. Kira-kira, bagaimana prospek saham BREN ke depannya?

Saham BREN Kena Suspensi, Ini Hal yang Wajib Kamu Perhatikan

Mikirduit – Saham BREN disuspensi oleh Bursa Efek Indonesia dengan tujuan untuk cooling down karena dianggap naik terlalu signifikan. Sepanjang 3 bulan terakhir sampai 2 Mei 2024, saham BREN memang sudah naik 99,49 persen. Kalau begitu, kira-kira gimana ya prospek saham BREN ke depannya?

Saham BREN memang menjadi salah satu fenomena sejak listing di akhir 2023. Bayangkan jika dihitung dengan harga IPO di Rp780 per saham, berarti dalam kurang dari setahun, saham BREN sudah multibagger sebesar 1.166 persen. Apakah ini berarti BREN menjadi saham terbaik sepanjang masa?

Jawabannya tentu saja tidak, kenaikan harga saham BREN disebabkan porsi saham yang rutin transaksi itu kecil banget. Ingat, BREN hanya melepas sekitar 3 persen saham baru ke publik sebanyak 4,01 miliar lembar. Meski begitu, BREN dianggap sudah memenuhi syarat free float karena ada dua pemegang saham BREN sebelum IPO dengan porsi di bawah 10 persen, yakni Jupiter Tiger Holdings sebesar 4,36 persen, serta Prime Hill Fund sebesar 4,36 persen. 

Ditambah, porsi kepemilikan perseorangan Indonesia (yang bisa diasumsikan investor ritel) hanya sebesar 0,22 persen dari total saham BREN. Hal itu yang membuat harga saham BREN lebih mudah naik. 

Kalau begitu setelah disuspensi ini, gimana prospek saham BREN ke depannya?

Prospek Saham BREN

Salah satu berita terbesar BREN adalah aksi akuisisinya terbarunya adalah melakukan akuisisi PT Sidrap Bayu Energi dan PT UPC Operation and Maintenance Indonesia senilai Rp1,66 triliun pada 2 April 2024 silam. 

Dengan akuisisi ini, BREN akan memiliki lini bisnis pembangkit listrik tenaga angin dengan kapasitas 75 Megawatt di Sulawesi Selatan, sedangkan UPC and Maintenance Indonesia adalah perusahaan yang mengoperasikan pembangkit listrik tenaga angin tersebut. 

Apakah aksi korporasi itu membuat prospek BREN menjadi menarik? jawabannya bisa iya dan tidak. Menarik dari sisi ada tambahan lini bisnis pembangkit listrik dari sumber lain dan masih bersifat energi berkelanjutan, yakni angin. Dengan begitu, ada potensi kinerja keuangan BREN bisa bertumbuh lebih cepat jika sumber pendapatan dari pembangkit listrik tenaga angin itu mulai terakumulasi ke kinerja perseroan. 

Namun, bisa jadi kurang oke karena seluruh modal akuisisi diambil dari utang ke BBNI. Padahal, rasio utang BREN sendiri sudah tembus 4 kali. 

Apalagi, kinerja keuangan BREN di kuartal I/2024 juga kurang menggembirakan. Pendapatan BREN turun 1,14 persen menjadi 145,41 juta dolar AS, sedangkan laba bersih turun 1,4 persen menjadi 28,83 juta dolar AS. 

Dari sisi tingkat utang juga mencatatkan kenaikan sebesar 3,52 persen menjadi 2,05 miliar dolar AS. Dari sisi debt to equity ratio (DER) mencatatkan penurunan menjadi 4,34 kali dibandingkan dengan 4,46 kali. Penurunan tingkat DER karena kenaikan ekuitas kepada entitas induk naik lebih tinggi daripada utang, yaknni sebesar 6,46 persen menjadi 472, 8 juta dolar AS. 

Lalu, apa saja yang akan menjadi sentimen untuk pergerakan harga saham BREN?

Peluang dan Risiko Saham BREN

Salah satu sentimen positif BREN, seandainya suspensi tidak terlalu lama, adalah peluang emiten tersebut masuk ke indeks MSCI yang bakal mengumumkan rebalancing di 14 Mei 2024. 

Namun, sentimen tersebut bisa terlewat jika saham BREN disuspensi hingga melebihi 14 Mei 2024. 

Adapun, jika BREN masuk MSCI, efeknya adalah adanya permintaan beli karena indeks ETF global yang mengacu ke MSCI akan melakukan rebalancing untuk beli saham tersebut. 

Trennya, pergerakan harga saham yang masuk indeks global cenderung naik saat diumumkan sampai H-1 periode efektif. Namun, setelah efektif kembali turun.

GOTO Masuk Indeks MSCI, Begini Nasib Harga Sahamnya
GOTO resmi masuk MSCI dan sejauh awal perdagangan 12 Mei 2023, harga sahamnya sudah naik 1,72 persen. Lalu, seberapa jauh efek masuk indeks MSCI ke harga sahamnya ya?

Selain itu, kami melihat tidak ada peluang lainnya dari saham BREN, termasuk potensi dividen yang kemungkinan nominal maupun tingkat dividend yield-nya akan sangat kecil. 

Sementara itu, dari sisi risiko, kami menilai ada potensi risiko di saham BREN pada Juni 2024, yakni ketika periode lock up telah selesai. 

Jadi, dalam prospektus IPO disebutkan, Green Era Energy Pte Ltd. disebut tidak boleh eksekusi saham repo-nya hingga periode lock up selesai. Jadi, Green Era Energy disebut memberikan jaminan 24,33 persen saham BREN kepada Bangkok Bank. 

Dari hasil pemeriksaan Assegaf Hamzah Partners jelang IPO yang disajikan diprospektus, Green Era Energy sepakat untuk tidak mengeksekusi objek jaminan kepada Bangko Bank. Mereka juga menjamin akan memenuhi kewajiban pembayaran kepada Bangkok Bank agar tidak terjadi eksekusi atas 24,33 persen saham BREN milik Green Era Energy tersebut 'selama periode lock up.'

Jika terjadi eksekusi gadai saham dari Green Era Energy ke Bangkok Bank bisa berdampak terhadap risiko penurunan harga saham BREN. Jika Bangkok Bank langsung menjual saham BREN ke pasar. 

Selain itu keberadaan dua pemegang saham di bawah 5 persen, yakni Jupiter Tiger dan Prime Hill Fund juga menarik diperhatikan. Jika setelah masa lock up beres, keduanya melepas saham ke pasar (karena termasuk free float dan di bawah 5 persen), berarti akan ada supply yag cukup besar dan membuat laju kenaikan harga saham BREN menjadi lebih berat.

Sejauh ini, komposisi pemegang saham ritel domestik di BREN justru semakin sedikit, yakni per Maret 2024 sekitar 19.990 pihak dibandingkan dengan 24.528 pihak pada akhir Oktober 2023. 

Kesimpulan

Saham BREN memang sudah naik hampir 1.000-an persen sejak IPO dalam periode kurang dari 1 tahun. Kenaikan signifikan harga saham BREN ini bisa jadi pedang bermata dua ketika ada sentimen penekan, seperti periode lock up dibuka dan ada eksekusi gadai saham, serta berbagai sentimen pendukung seperti penjualan saham oleh pemegang saham sebelum IPO dengan kepemilikan di bawah 5 persen. 

Untuk itu, kamu yang berniat trading, karena saham BREN kurang oke untuk investasi, di saham Grup Barito tersebut lebih baik wait and see hingga setelah periode Juni 2024. Maksudnya, ya pantau aja setelah periode itu apakah masih menarik atau tidak. Untuk investasi jelas big no ya.  

Apakah kamu ada yang berminat menampung BREN setelah suspensinya dibuka nanti?

Mau dapat info saham dividen jumbo serta strategi investasi dan outlook publikasi bulanan?

Pas banget, Mikirduit baru saja meluncurkan Zinebook #Mikirdividen yang berisi review 20 saham dividen yang cocok untuk investasi jangka panjang lama banget.

Kalau kamu beli #Mikirdividen edisi pertama ini, kamu bisa mendapatkan:

  • Update review laporan keuangan hingga full year 2023-2024 dalam bentuk rilis Mikirdividen edisi per kuartalan
  • Perencanaan investasi untuk masuk ke saham dividen
  • Grup Whatsapp support untuk tanya jawab materi Mikirdividen
  • Siap mendapatkan dividen sebelum diumumkan (kami sudah buatkan estimasinya)
  • Publikasi eksklusif bulanan untuk update saham mikirdividen dan kondisi market

Tertarik? langsung saja beli Zinebook #Mikirdividen dengan klik di sini

Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini