Subsidi Motor Listrik Cair, Beli Saham atau Kendaraannya Nih?

Subsidi kendaraan listrik cair nih. Mau tau skema detailnya? baca selengkapnya di sini, serta deretan saham yang terdampak.

Subsidi Motor Listrik Cair, Beli Saham atau Kendaraannya Nih?

Mikir Duit – Pemerintah memutuskan untuk memberikan insentif untuk kendaraan listrik. Ada 250.000-an motor listrik dan 35.900 mobil listrik baru yang mendapatkan insentif. Namun, bagaimana skema insentifnya? apakah subsidi untuk orang kaya? begini penjelasannya.

Sebelumnya, banyak masyarakat yang protes menilai subsidi kendaraan listrik seperti memberikan subsidi ke orang mampu. Pasalnya, harga kendaraan listrik pun tidak murah-murah banget.

Lalu, bagaimana skema insentif diberikan?

Skema Insentif Mobil Listrik

Akhirnya, pemerintah tidak memberikan subsidi langsung per kendaraan untuk mobil listrik. Namun, insentif diberikan lewat relaksasi pajak.

Beberapa relaksasi pajak seperti, PPnBM (pajak penjualan barang mewah) yang menjadi 0 persen. Padahal, kalau mobil non-listrik bisa kena 15-95 persen. Lalu,mobil listrik impor yang dikirim dalam keadaan tidak utuh alias belum dirakit juga dapat bea impor 0 persen.

Dari sisi pajak daerah, kendaraan listrik juga mendapatkan diskon pajak tahunan hingga 90 persen.

BACA JUGA: Kenapa Saham BUMI Private Placement Terus Sih?

Secara total, insentif untuk mobil listrik ini bakal setara dengan 32 persen harga jualnya. Artinya, jika harga mobil listrik Rp500 juta bersih on-road langsung jalan. Berarti, total harga beli turun menjadi Rp350 jutaan.

Skema Insentif Motor Listrik

Untuk subsidi motor listrik, pemerintah memberikan insentif langsung Rp7 juta per motor untuk 200.000 motor listrik baru dan 50.000 konversi motor bensin jadi listrik. Namun, merek motor listrik yang dapat subsidi Rp7 juta itu hanya untuk yang memiliki kadar kandungan produk dalam negerinya 40 persen ke  atas, serta sudah diproduksi di Indonesia.

Adapun, tiga merek kendaraan listrik yang sudah memenuhi ketentuan antara lain, Gesits, Volta, dan Selis.

Pemerintah pun meminta produsen kendaraan listrik tidak menaikkan harga jualnya setelah ada insentif ini. Semua insentif ini disebut mulai berlaku pada 20 Maret 2023.

Subsidi motor listrik hanya berlaku untuk 1 nomor induk kependudukan. Lalu, diutamakan untuk UMKM penerima Kredit Usaha Rakyat (KUR), Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM), dan pelanggan listrik 450-900 VA yang masih mendapatkan subsidi.

Saham-saham Terkait Kendaraan Listrik Penerima Subsidi Melejit

Beberapa saham yang terkait kendaraan listrik dan mendapatkan subsidi itu pun mencatatkan kenaikan sepanjang perdagangan 6 Maret 2023.

Misalnya, PT Gaya Abadi Sempurna Tbk. (SLIS) yang merupakan produsen motor Selis mencatatkan kenaikan 5,08 persen. Begitu juga dengan PT NFC Indonesia Tbk. (NFCX) produsen motor listrik bermerek Volta mencatatkan kenaikan 3,32 persen.

Di sisi lain, produsen motor Alva yang tidak disebut motor yang bisa mendapatkan subsidi malah turun. Harga saham PT Indika Energy Tbk. (INDY) turun 2,55 persen. Adapun, penurunan harga saham INDY bisa jadi ada kaitannya dengan harga batu bara dunia. Soalnya, satu sektor batu bara kecenderungannya mencatatkan penurunan pada 6 Maret 2023.

Pertanyaannya, kenapa PT Bakrie & Brothers Tbk. (BNBR) juga menguat 1,57 persen? jawabannya karena ada 138 bus listrik yang berpotensi mendapatkan insentif juga. Di sini, BNBR memiliki bisnis produksi bus listrik. Meski, belum jelas seperti apa bentuk insentifnya.

Jadi, Lebih Baik Beli Kendaraan Listrik atau Saham-nya?

Ingat kisah Ibu kota negara baru di Kalimantan? saat pertama kali diumumkan mampu mengerek harga saham konstruksi pelat merah setinggi langit. Kini, saham konstruksi bergerak tertekan karena beban utang yang tinggi.

Untuk itu, jika tertarik beli saham kendaraan listrik, pikirkan lagi seberapa kuat kamu menahan potensi floating loss-nya karena tetap saja kendaraan listrik adalah cerita jangka panjang. Apalagi, ada risiko perlambatan ekonomi global, termasuk di Indonesia. Artinya, permintaan kendaraan listrik belum tentu langsung melejit setelah ada insentif.

Kalau begitu mending beli kendaraan listriknya dong karena lagi diskon?

Ya kembali lagi sesuai dengan kebutuhan-mu. Apakah sekarang benar-benar membutuhkan kendaraan listrik dengan spesifikasi tersebut atau tidak. Jika ternyata mobilitas-mu cenderung jarak jauh, berarti belum butuh kendaraan listrik kan?

Nah, kalau disuruh milih, mending beli saham kendaraan listrik atau beli kendaraan listriknya aja ya?


Disclaimer: Artikel ini tidak mengajak kamu membeli atau menjual salah satu saham. Artikel ini hanya memberikan informasi yang bisa jadi pertimbanganmu untuk membeli atau menjual sebuah saham. Investasi saham memiliki risiko yang harus ditanggung oleh diri sendiri.