Prospek Saham PACK Setelah Rilis Rencana Right Issue Berbalut OWK, Jadi NEXT PANI?

Akhirnya, saham PACK mengumumkan aksi right issue untuk memindahkan aset CNGR ke perseroan. Dengan kondisi begini, seberapa menarik saham PACK jelang right issue berbalut obligasi wajib konversi 35 miliar lembar saham?

prospek perubahan bisnis saham PACK

Mikirduit – Pengalihan aset CNGR ke PACK sudah mulai menemui titik terang. PACK berencana melakukan obligasi wajib konversi dengan skema right issue untuk akuisisi entitas tambang nikel milik Grup Hanking. Lalu, apa efek aksi OWK terhadap harga saham PACK dan prospek emiten PACK sendiri?

Highlight
  • PACK akan menerbitkan obligasi wajib konversi jumbo lewat skema right issue untuk akuisisi aset tambang nikel Grup Hanking, dengan potensi harga pelaksanaan sekitar Rp78 per saham.
  • Aksi ini berisiko menekan harga saham secara teoritis karena jumlah saham baru yang sangat besar dan valuasi PACK yang saat ini relatif tinggi.
  • Prospek jangka panjang PACK akan bergantung pada kinerja dua entitas tambang nikel yang diakuisisi serta tren harga nikel global, khususnya mulai 2026–2027.
  • Untuk diskusi saham secara lengkap, pilihan saham bulanan, dan insight komprehensif untuk member, kamu bisa join di Mikirsaham dengan klik link di sini

PACK mengumumkan rencana penerbitan obligasi wajib konversi yang ditawarkan ke pemegang saham eksisting dengan skema right issue. Apa maksudnya?

Jadi, PACK akan menerbitkan obligasi wajib konversi yang mana biasanya obligasi ini tidak memiliki tingkat kupon, tapi akan dikonversi menjadi kepemilikan saham dengan harga pelaksanaan yang telah ditentukan.

Biasanya, dalam penerbitan obligasi, perusahaan akan mencari calon investor yang mau menyerap. Dalam obligasi wajib konversi PACK ini, perseroan sudah punya pembelinya dengan skema right issue. Jadi, nantinya seluruh pemegang saham PACK akan mendapatkan hak untuk dapat obligasi wajib konversi.

PACK mengumumkan obligasi wajib konversi ini akan bisa dikonversi menjadi saham baru perseroan sebanyak-banyaknya sekitar 35 miliar lembar saham baru. Jumlah itu hampir 30 kali lipat jumlah lembar saham perseroan saat ini yang sekitar 1,5 miliar lembar. Sehingga jika dipisahkan dari skema obligasi wajib konversi, right issue PACK ini bisa dibilang cukup jumbo.

PACK mengungkapkan rencana penggunaan dana dari obligasi wajib konversi ini akan digunakan untuk mengakuisisi entitas Grup Hanking yang terafiliasi dengan CNGR. Lalu, PT Eco Energi Perkasa sebagai pengendali perseroan akan menjadi pembeli siaga dalam transaksi ini.

Total dana yang dibutuhkan untuk akuisisi dua entitas Grup Hanking senilai Rp2,7 triliun. Artinya, jika dibagi dengan jumlah lembar saham, harga pelaksanaannya bisa berkisar Rp78 per saham.

Dengan melihat beberapa ketentuan tersebut, rasio right issue jumbo serta potensi harga pelaksanaan yang rendah, ada potensi penyesuaian harga teoritisnya bisa cukup signifikan.

Kisah Skema Obligasi Wajib Konversi KAEF dan ASSA

Selain PACK, ada beberapa emiten yang pernah menjalankan skema obligasi wajib konversi dengan right issue seperti ASSA dan KAEF. 

ASSA menjalankan obligasi wajib konversi lewat right issue pada April 2021. Kala itu, ASSA menerbitkan 600 juta unit obligasi konversi dengan harga pelaksanaan Rp1.200 per saham. Harga pelaksanaan saat itu di bawah harga pasar yang mencapai di atas Rp2.500 per saham. Total dana yang dihimpun ASSA waktu itu senilai Rp639 miliar untuk membayar utangnya. Obligasi wajib konversi ASSA ini juga memiliki zero coupon.

Setelah melaksanakan aksi right issue berbalut obligasi wajib konversi, saham ASSA lanjut naik 73 persen hingga tembus Rp3.900 per saham dalam 3 bulan. Namun, kenaikan harga saham ASSA juga bertepatan dengan tren perusahaan teknologi dan ekspedisi (kenaikan permintaan pesanan). Apalagi, waktu itu ASSA lagi mengembangkan bisnis Anteraja. Sehingga right issue obligasi wajib konversinya bukan jadi sentimen tunggal.

Selain ASSA, KAEF juga sempat menerbitkan obligasi wajib konversi pada 2022. Kala itu, obligasi wajib konversi yang diterbitkan sebanyak-banyaknya 325,1 juta unit. Harga pelaksanaan obligasi wajib konversi itu sekitar Rp1.025 per saham dengan potensi dana segar Rp333 miliar.

Menariknya, harga pelaksanaan obligasi konversi KAEF waktu itu tidak berbeda jauh dengan harga pasar. Namun, obligasi wajib konversi kAEF ini menawarkan tingkat bunga 5 persen per tahun dari total unit OWK yang dimiliki. Pembayaran bunga sekitar 6 bulan sekali.

Namun, harga saham KAEF malah turun drastis hingga 30 persen dalam 4 bulan setelah transaksi obligasi wajib konversi dengan right issue tersebut.

Dengan melihat historis ASSA dan KAEF, kami menilai ada beberapa poin yang harus diperhatikan secara detail terkait obligasi wajib konversi skema right issue PACK:

  • Harga pelaksanaan yang ditetapkan. Kami mengasumsikan Rp78 per saham dengan membagi jumlah dana yang dibutuhkan untuk akuisisi dengan lembar saham yang diterbitkan.
  • Skema obligasi wajib konversi apakah zero coupon atau ada kuponnya seperti KAEF sebagai perhitungan daya tariknya.

Di luar secara teknis aksi korporasinya, bagaimana prospek bisnis baru PACK ke depannya?

5 Tipe Saham yang Dihindari Peter Lynch
Mikirduit – Peter Lynch pernah mengungkapkan salah satu tipe saham yang paling dihindarinya dalam buku One Up Wall Street. Ada 5 karakter saham yang dihindari Peter Lynch. Highlight * Peter Lynch menghindari saham dengan embel-embel “NEXT” karena biasanya menjadi tanda akhir kejayaan suatu saham dan rawan berakhir buruk. * Risiko besar juga datang

Prospek Saham PACK

Dengan adanya aksi korporasi ini, sudah jelas arah bisnis PACK selanjutnya adalah menjadi tambang nikel. PACK mengakuisisi dua perusahaan tambang nikel, yakni PT Konutara Sejati dan PT Karyatama Konawe Utara milik CNGR. CNGR mengakuisisi aset tersebut pada 25 April 2025 senilai 65 juta dolar AS untuk kepemilikan 46,7 persen. Dengan akuisisi itu, CNGR disebut telah memiliki seluruh kepemilikan aset tambang nikel Grup Hanking tersebut.

Lalu, bagaimana dengan prospek saham PACK setelah disuntik aset tambang nikel Grup Hanking ini?

Dengan target right issue 100 miliar lembar saham baru, berarti akan ada aksi right issue selanjutnya. Sehingga 35 miliar lembar saham baru ini menjadi pemindahan aset tahap pertama.

Di sisi lain, komponen aset yang dikonsolidasikan ke PACK, yakni PT Konutara Sejati dan PT Karyatama Konawe Utara memiliki beberapa catatan:

  • Konutara Sejati mencatatkan ekuitas negatif senilai Rp177 miliar per 30 Juni 2025. 
  • Dengan pencatatan laba bersih Konutura Sejati Rp55 miliar per Juni 2025, dengan asumsi setahun Rp110 miliar dan tidak ada dividen seharusnya ekuitasnya bisa positif dalam 1-2 tahun. Dengan catatan tidak ada kendala kinerja keuangan setelahnya.
  • Untuk kinerja Karyatama Konawe Utara lebih baik dengan mencatatkan ekuitas positif dalam 3 tahun terakhir. (dari data yang tersedia)
  • Hanya saja, kinerja laba-rugi Karyatama Konawe sempat rugi pada Juni 2024 meski ditutup laba Rp214 miliar di 2024. Namun mengacu angka itu, kinerja laba bersih Konawe seharusnya bisa tumbuh agresif dengan pencapaian hingga 30 Juni 2025 sudah tembus Rp157 miliar.

Kami melakukan dua skema perhitungan jika kedua aset itu dimasukkan ke saham PACK:

Dengan menggunakan asumsi laba bersih annualized 2025 konsolidasi dua aset perseroan di 2025 sekitar Rp431 miliar, serta jumlah lembar saham yang bertambah menjadi 36,59 miliar lembar, berarti laba bersih per saham sekitar Rp11 per saham. Dengan asumsi perubahan harga teoritis dari right issue per 20 Agustus 2025 sekitar Rp249 per saham, berarti PE-nya sekitar 21,1 kali.

Sementara jika menghitung secara PBV, tingkat book value per share PACK sekitar Rp8,63 per saham karena adanya ekuitas negatif di salah satu entitas baru tersebut. Jika dibandingkan dengan asumsi harga teoritis, berarti PBV sekitar 28,82 kali.

Bisa dibilang harga saham PACK pasca right issue maupun saat ini masih cukup tinggi. Hanya saja, memang ada potensi penambahan aset lainnya yang bisa membuat harga saham PACK lebih fluktuatif.

Kesimpulan

Dengan asumsi ini, harga saham PACK saat ini cukup tinggi dengan potensi ruang penyesuaian harga teoritis yang cukup signifikan. Kami menilai jika ingin masuk bisa menunggu RUPSLB persetujuan hingga rilis prospektus resmi untuk melihat respons market terhadap aksi right issue dan obligasi wajib konversi jumbo. Pasalnya, harga saham PACK sudah terlampau tinggi dengan ekspektasi mendapatkan aset yang signifikan.

Jika harga teoritis sudah menyesuaikan, mungkin bisa jadi menarik untuk melirik PACK dengan asumsi ada pemulihan harga nikel di 2026 dan 2027. Hal itu bisa mengerek harga saham PACK bisa lebih menarik lagi dibandingkan posisi harga saat ini yang sudah terlalu mahal.

Mau bisa diskusi dan dapat analisis saham pilihan dari founder Mikirduit?

Join mikirsaham untuk mendapatkan detail plan investasi saham. Kamu juga bisa diskusi saham real-time, insight saham yang menarik, hingga pilihan saham bulanan. Mau dapat list lengkapnya sekaligus konsultasi dengan Mikirduit? yuk join Mikirsaham sekarang juga dengan klik di sini dan dapatkan semua benefit ini:

  • Pilihan saham dividen, value, growth, dan contrarian
  • Kamu bisa tanya lebih detail alasan pemilihan saham tersebut
  • Curhat soal kondisi porto-mu
  • Update perkembangan market secara real-time
  • Konfirmasi isu yang kamu dapatkan dan impact-nya ke saham terkait

Semua itu bisa didapatkan dengan gabung Mikirsaham, Join sekarang dengan klik di sini

Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini

💡
Mau Fitur Propicks AI untuk Mendapatkan Stockpick Saham AS yang Menarik, serta data harga wajar saham di Indonesia hingga AS, kamu bisa dapatkan semua itu klik link di sini