Prospek CBRE Setelah Dapat Kontrak Rp541 miliar per Tahun dari Anak Usaha SKRN

Akhirnya, ada titik terang bagaimana CBRE bisa melunasi pembayaran sisa kapal Hilong senilai 45 juta dolar AS. Jawabannya dengan tagihan kontrak sewa jangka panjang dari anak usaha SKRN yang diagunkan untuk pinjaman ke BBRI. Jadi, begini prospek CBRE

saham CBRE

Mikirduit – CBRE mengumumkan dua fakta penting terkait rencana pelunasan pembelian kapal HiLong serta kontrak untuk kapal anyarnya tersebut. Lalu, apakah dengan posisi itu CBRE akan lebih menarik?

Highlight
  • CBRE berhasil mendapatkan kontrak jangka panjang 8 tahun dengan potensi pendapatan hingga Rp4,32 triliun dari penyewaan kapal Hai Long 106 kepada anak usaha SKRN, Gunanusa Utama Fabricators.
  • Kontrak ini menjadi dasar bagi CBRE untuk memperoleh pinjaman bank sebesar Rp803 miliar dari BBRI guna melunasi pembelian kapal senilai Rp1,61 triliun yang sebelumnya dibiayai sebagian lewat promissory note.
  • Meski berpotensi mencatat laba bersih sekitar Rp120 miliar per tahun dan menandai fase turnaround, saham CBRE masih dinilai berisiko tinggi karena beban cicilan utang besar dan valuasi yang sudah mahal dengan PE forward sekitar 46 kali.
  • Untuk diskusi saham secara lengkap, pilihan saham bulanan, dan insight komprehensif untuk member, kamu bisa join di Mikirsaham dengan klik link di sini

Kisah CBRE mulai ramai sejak berencana right issue jumbo dan berencana membeli kapal pipe-laying and lifting vessel senilai Rp1,61 triliun dari Hilong Shipping Holding Ltd. Nilai harga kapal itu cukup mahal bagi CBRE yang hanya memiliki ekuitas Rp118 miliar. Sampai akhirnya rencana right issue ditunda (entah batal atau tunda)

Lalu, CBRE mencari pendanaan untuk pembelian kapal dengan penerbitan promissory note senilai Rp888 miliar atau 55 juta dolar AS. Promissory note itu berlaku dalam 60 bulan atau 5 tahun dengan bunga sekitar 3 persen per tahun.

Adapun, pihak yang masuk membeli promissory note ini adalah Hilong Shipping Holding senilai 25 juta dolar AS, serta Grup SKRN melalui 3 pihak senilai 30 juta dolar AS. Dalam promissory note ini ada opsi konversi utang menjadi saham.

Lalu, CBRE mengungkapkan akan membayar sisa pembelian kapal senilai 45 juta dolar AS paling lambat akhir tahun. Kala itu yang jadi pertanyaan, bagaimana CBRE membayar sisa pembayaran kapal dengan cash di tangan cuma Rp31 miliar?

Semua itu terjawab setelah CBRE mengumumkan dapat kontrak jangka panjang. Jadi, CBRE mendapatkan kontrak sewa-menyawa kapal Hilong tersebut dari PT Gunanusa  Utama Fabricators. Adapun, Gunanusa ini adalah anak usaha dari SKRN yang juga membantu pembelian kapal CBRE.

💡
Dapatkan Tools Analisis Saham Paling Cocok Untuk Investor Ritel serta Pilihan Saham Indonesia hingga AS dengan AI bersama Investing Pro. Dapatkan Promo Spesial Dari Mikirduit dengan Klik di sini

Nantinya, tarif harian atas kegiatan time charter sekitar 90.000 dolar AS per hari, dengan tarif masa siaga sekitar 50.000 dolar AS per hari. Periode penyewaan selama 8 tahun.

Jika mengasumsikan biaya time charter selama 30 hari penuh selama 8 tahun, berarti potensi pendapatan CBRE dari bisnis ini sekitar Rp541 miliar per tahun atau Rp4,32 triliun selama 8 tahun.

Dengan adanya kontrak jangka panjang tersebut, CBRE bisa mengajukan pinjaman ke bank untuk melunasi pembelian kapal. Tanpa tagihan kontrak jangka panjang itu, CBRE bakal sulit dapat pinjaman bank dengan kondisi tingkat debt to Equity rasio tembus 2,27 kali dan interest coverage rasio negatif. 

CBRE pun menandatangani kesepakatan pinjaman dengan BBRI senilai 49.000 dolar AS atau setara Rp803 miliar. Dengan tenor kredit sekitar 7,5 tahun, serta jaminan dari kontrak sewa kapal Hai Long 106, beserta kapalnya.

Jadi, Seberapa Menarik Transaksi ini?

Lalu, apakah transaksi ini membuat saham CBRE menarik?

Menurut kami masih cukup berisiko. Meski, dia mendapatkan kontrak jangka panjang selama 8 tahun, tapi beban cicilan utang juga meningkat drastis. Dengan menggunakan data bunga utang dengan promissory note sebesar 3 persen per tahun, serta bunga utang dari BBRI asumsi 7 persen per tahun (kami tidak mendapatkan angka tingkat bunganya). Berarti, secara tahunan CBRE akan mencatatkan tambahan cicilan utang senilai Rp334 miliar per tahun. Nantinya, Rp195 miliar dari promissory note akan selesai pada tahun kelima sehingga harusnya tingkat margin keuntungan pasca tahun kelima bisa lebih besar.

Dengan begitu akumulasi pendapatan setelah bunga utang yang fix CBRE pasca ada kontrak baru itu hanya Rp207 miliar per tahun. Jika ditambahkan dengan rugi usaha non-bisnis baru sekitar Rp20 miliar sampai Rp30 miliar, berarti total laba usaha menjadi Rp177 miliar - Rp187 miliar. Serta dengan tambahan beban keuangan existing senilai Rp15 miliar, berarti total laba sebelum pajak menjadi sekitar Rp162 miliar hingga Rp172 miliar. Dari sini, kami ekspektasi laba bersih CBRE (hitungan kasar) bisa menjadi Rp120 miliar per tahun (yang bisa dicatatkan pada tahun depan).

Update 3 Prospek Saham Small Caps Mikirsaham yang Sudah Melewati Area BUY
Sepanjang 10 bulan pekan ini, sudah ada beberapa saham value investing kami yang meningkat signifikan, tapi masih ada juga yang sideways atau kembali turun ke area BUY. Berikut ini, 3 saham value investing small caps yang menanjak sebulan terakhir.

Lalu, apakah ini sesuatu yang positif? secara sentimen tahun pertama CBRE pastinya iya. Pasalnya dari rugi menjadi laba bersih berarti ada potensi turnaround. Tantangannya adalah potensi kinerja tahun berikutnya, serta rencana ekspansi lainnya.

Seharusnya, setelah bisa mampu catatkan laba bersih Rp120 miliar per tahun, CBRE bisa membuka ruang rencana ekspansi selanjutnya. Namun, ini sifatnya tidak pasti. Secara valuasi, harga juga sudah cukup tinggi dengan PE Forward asumsi laba CBRE dari kami sekitar 46 kali.

Jika CBRE membagikan dividen pun yield-nya ekspektasi hanya 1,32 persen. Dengan guideline dari prospektus IPO CBRE maksimal dividen payout rasio di 35 persen, berarti dividen per saham sekitar Rp16 per saham. Namun, catatannya dividen paling cepat baru bsia dibagikan paling lama 2027 (karena perseroan masih ada defisit ekuitas Rp88 miliar).

Kalau mau mendapatkan insight saham sambil diskusi secara real time bersama founder Mikirduit, yuk join Mikirsaham

kamu bisa mendapatkan insight untuk mempermudah investasi saham-mu dengan join Mikirsaham Pro.

Benefit Mikirsaham Pro:

  • Stockpick investing (dividend, value, growth, contrarian) yang di-update setiap bulan
  • Stockpicking swing trade mingguan (khusus member mikirsaham elite jika kuota masih tersedia)
  • Insight saham terkini serta action-nya
  • IPO dan Corporate Action Digest
  • Event online bulanan
  • Grup Diskusi Saham

Join ke Member Mikirsaham Pro sekarang juga dengan klik link di sini

Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini