Prospek 5 Saham yang Laba Bersihnya Meroket di Atas 300 persen

Ada sekitar 5 saham yang mencatatkan kenaikan laba bersih di atas 300 persen. Kira-kira, apakah kelima saham itu memiliki fundamental yang oke? berikut ulasannya

Prospek 5 Saham yang Laba Bersihnya Meroket di Atas 300 persen

Mikirduit – Ada sekitar 5 emiten yang mencatatkan pertumbuhan laba bersih di atas 300 persen pada kuartal I/2024. Namun, apakah kenaikan laba bersih itu selaras dengan prospeknya di masa depan? jika iya, apakah masih bisa kejar harga? berikut ulasan lengkap kelima emiten tersebut.

5. Saham JPFA

Saham JPFA mencatatkan turnaround story pada kinerja kuartal I/2024. Perseroan mencatatkan laba bersih senilai Rp664 miliar dibandingkan dengan rugi Rp249 miliar pada periode sama di 2023. 

Kenaikan laba bersih JPFA itu didorong oleh kenaikan pendapatan sebesar 18,4 persen menjadi Rp13,92 triliun. Pendorong pendapatan JPFA antara lain penjualan pakan ternak yang naik 13,81 persen, bibit unggas naik 44,52 persen, peternakan komersial naik 28,7 persen, pengolahan hasil ternak naik 11,29 persen dan budidaya perairan naik 4,01 persen. Tercatat, hanya pendapatan dari perdagangan dan lainnya (terdiri dari peternakan sapi, penjualan karung plastik, pengolahan bungkil kopra, pengangkutan, kesehatan hewan, peralatan, peternakan, toko daging eceran, dan lainnya) turun 7,8 persen. 

Selain itu, pengelolaan biaya yang lebih efisien juga membuat margin keuntungan JPFA makin tebal. Seperti, beban pokok pendapatan yang naik tidak setinggi pendapatan membuat gross profit margin-nya naik menjadi 17,77 persen dibandingkan dengan 10,94 persen pada periode sama tahun sebelumnya. 

Lalu, biaya penjualan dan pemasaran turun 1,72 persen, biaya keuangan turun 17,39 persen, serta ada kenaikan pendapatan keuangan 31,37 persen menjadi Rp12,63 miliar, serta kenaikan pendapatan lain-lain sebesar 68 persen mendorong laba bersih JPFA tembus Rp664 miliar.

Apakah ini pertanda baik untuk JPFA? 

Ada beberapa catatan yang harus diperhatikan dari saham JPFA. 

Pertama, kami mengindikasikan kenaikan kinerja di kuartal I/2024 ada pengaruh dari aktivitas puasa yang dimulai di Maret 2024. Adapun, secara siklus ada risiko fluktuasi permintaan ayam setelah lebaran yang biasanya menekan harga telur dan ayam. Sehingga, jika permintaan kembali normal ada potensi penurunan pendapatan di kuartal selanjutnya. 

Kedua, salah satu yang membuat kami kurang nyaman di JPFA adalah tingkat rasio utang berbunga terhadap ekuitas yang mendekat 1 kali, alias sekitar 0,95 kali. Tingkat utang ini cukup tinggi untuk karakter bisnis yang memiliki siklus signfikan, serta margin keuntungan rata-rata sekitar 10-15 persen. 

Jadi, apakah JPFA menarik? jika JPFA mampu mempertahankan laju kinerja perseroan seperti di kuartal pertama, jelas prospeknya akan menarik. Namun, risiko dari saham JPFA adalah jika industrinya kembali tertekan harga jagung dan fluktuasi harga ayam serta telur ke depannya. 

Posisi harga saat ini masih oke dengan target harga Rp1.500. Jadi, cenderung timeframe pendek menengah hingga menyentuh harga tersebut, itu pun masih ada risiko turun ke Rp1.000-an per saham. Kecuali ada pemicu yang mendorong permintaan ayam tinggi tanpa diganggu kenaikan bahan baku pakan ternak.

Penyebab Saham CPIN dan JPFA Jeblok dan Prospek Kebangkitannya
Saham CPIN dan JPFA jeblok parah banget, kalau liat teknikalnya pasti agak serem ya. Nah, untuk itu, kami akan bongkar kenapa mereka jeblok dan bisa bangkit nggak ya?

4. Saham CUAN

Saham CUAN juga mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 380 persen menjadi 30,17 juta dolar AS. Namun, kami menilai kenaikan kinerja CUAN ini tidak menggambarkan bisnisnya bertumbuh. Beberapa alasannya sebagai berikut: 

Pertama, kenaikan pendapatan CUAN lebih didorong karena adanya penambahan lini bisnis jasa konstruksi dan penambangan dari aksi akuisisi beberapa perusahaan seperti MUTU, eks anak usaha INDY hingga PTRO. Namun, secara kualitas margin keuntungan malah jadi tertekan. Tercatat, bisnis sektor pertambangan CUAN naik 72 persen, tapi dari segi laba kotor dan laba bersih segmen bisnis tersebut turun masing-masing 33 persen dan 87 persen. 

Kedua, kenaikan laba bersih CUAN lebih didorong oleh catatan Goodwill senilai 29,03 juta dolar AS. Sehingga laba bersih menjadi terlihat naik lebih tinggi. Hasilnya, meski laba bersih meroket, tapi posisi arus kas operasional bersih CUAN malah negatif 10,63 juta dolar AS. 

Untuk itu, kami menilai masuk ke saham CUAN saat ini sangat berisiko. Kecuali ingin trading jangka pendek ketika chart-nya menarik. Namun, untuk investasi lebih baik diskip saja.

Apalagi, dari tingkat risiko kredit, yakni debt to equity ratio (DER) CUAN meningkat signifikan dari 0,68 kali menjadi 3,47 kali. CUAN mencatatkan kenaikan utang sebesar 554 persen menjadi 484 juta dolar AS untuk aksi ekspansinya.  

3. Saham ALDO

Saham ALDO mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 924 persen menjadi Rp13,05 miliar. Kenaikan laba bersih ini didorong oleh beberapa faktor.

Pertama, kenaikan pendapatan sebesar 23,96 persen menjadi Rp483 miliar. Kenaikan pendapatan ALDO ini didorong oleh kenaikan pendapatan kertas sebesar 46,22 persen menjadi Rp309 miliar, serta pendapatan kimia naik 36,01 persen menjadi Rp59,58 miliar. Sementara itu, kertas konversi dan polimer mengalami penurunan masing-masing 4,97 persen dan 11,65 persen. 

Kedua, ALDO mampu menjaga beban pokok pendapatan tidak naik lebih tinggi dari pendapatan sehingga gross profit margin naik menjadi 16,49 persen dibandingkan dengan 12,96 persen. Selain itu biaya lainnya juga naik tidak lebih tinggi daripada pendapatan sehingga tren pertumbuhan dari sisi laba usaha dan laba bersih lebih tinggi. 

Namun, catatannya, meski ALDO mencatatkan laba bersih, arus kas operasional perseroan mencatatkan posisi negatif dalam dua tahun terakhir. Meski, dari segi rasio debt to equity ratio (DER) cenderung stabil di angka 0,71 kali. 

Di sisi lain, risiko saham ini adalah kurang likuid dengan dividen yang rendah. Sehingga kurang menarik untuk investasi jangka panjang. 

2. Saham TKIM

Saham TKIM juga mencatatkan kenaikan laba bersih kuartal I/2024 naik sebesar 1.054 persen menjadi 104,56 juta dolar AS. Namun, kenaikan laba bersih TKIM bukan didorong oleh pertumbuhan pendapatan secara signfikan. Berikut ini pendorong laba bersih TKIM:

Pertama, TKIM mampu menurunkan beban pokok pendapatan turun lebih rendah dibandingkan dengan pendapatan. Untuk itu, gross profit margin TKIM naik menjadi 18,8 persen dibandingkan dengan 11,76 persen. Meski, pendapatan turun 6,85 persen menjadi 278,05 juta dolar AS. 

Kedua, ada kenaikan pendapatan dari bagian laba bersih OKI Pulp and Paper sebesar 155 persen menjadi 69 juta dolar AS. Hal itu yang mendorong pertumbuhan laba bersih tembus 1.000-an persen. 

Untuk posisi harga, sebenarnya TKIM masih murah dengan asumsi wajar di Rp12.553 per saham. Namun, harga wajar itu mengasumsikan adanya pertumbuhan kinerja yang konsisten dari segi core bisnisnya sehingga kecenderungan harga wajar itu untuk jangka panjang. Jika kondisi kinerja TKIM masih turun dan timeframe menengah dengan asumsi permintaan masih rendah, harga TKIM saat ini sudah mahal karena harga wajar konservatifnya di Rp7.246 per saham. 

1. Saham ASLC

Saham ASLC menjadi emiten yang mencatatkan pertumbuhan kinerja laba bersih kuartal I/2024 naik terbesar sebesar 1.687 persen menjadi Rp15,34 miliar. Kenaikan laba bersih ASLC  didorong oleh beberapa faktor seperti:

Pertama, pendapatan naik 37,44 persen menjadi Rp183,31 miliar. Kenaikan pendapatan didorong oleh bisnis jasa lelang yang tumbuh 43 persen menjadi Rp62 miliar, serta penjualan mobil bekas yang tumbuh 33 persen menjadi Rp120 miliar. Ditambah, perseroan juga punya lini bisnis baru, yakni bisnis gadai senilai Rp823 juta. 

Kedua, pengelolaan margin keuntungan bisnis cukup optimal. Gross profit Margin ASLC naik menjadi 34,54 persen dibandingkan dengan 28,81 persen pada periode sama tahun sebelumnya. Perbaikan gross profit margin ini didorong dari seluruh lini bisnisnya, seperti lelang mobil yang naik menjadi 88,28 persen dibandingkan dengan 88,17 persen, penjualan mobil bekas naik menjadi 6,35 persen dibandingkan dengan 0,21 persen, dan bisnis gadai yang punya margin keuntungan sebesar 98,09 persen.

Ketiga, pengelolaan biaya operasional, serta kenaikan pendapatan operasional yang mendorong laba bersih  ASLC meroket 1.600-an persen. 

ASLC sendiri tidak ada masalah terhadap utang, hanya saja dari catatan lonjakan laba bersih di kuartal I/2024, perseroan masih mencatatkan arus kas operasional negatif Rp2,09 miliar. 

Secara bisnis, sebenarnya bisnis lelang dan gadai ASLC ini menarik karena punya margin keuntungan cukup besar, paling yang berisiko di mobil bekas yang marginnya sangat tipis. Dengan harga saat ini, harga saham ASLC bisa menarik, tapi kami menilai untuk investasi, saham ASLC ini cukup berisiko. Untuk trading bisa menarik asal lagi aktif dan posisi chartnya lagi bagus.

Kesimpulan

Kenaikan laba bersih secara signifikan tidak selalu menjadi pertanda turnaround story. Bahkan, juga belum tentu menjadi pertanda perbaikan fundamental. Soalnya, kenaikan laba bersih ratusan hingga ribuan persen biasanya juga didorong faktor non-operasional dari pendapatan lainnya, efisiensi yang luar biasa, atau ada rezeki uang dateng tiba-tiba sampai siklus bisnis memang lagi meningkat drastis dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya. 

Jadi, dari kelima saham ini saja, kami menilai yang menarik untuk investasi TKIM dan itu pun timeframe waktunya bisa 3-5 tahun. Namun, dengan hasil kinerja yang luar biasa, kelima saham ini ada kecenderungan untuk didorong naik dalam jangka pendek.

Mau dapat info saham dividen jumbo serta strategi investasi dan outlook publikasi bulanan?

Pas banget, Mikirduit baru saja meluncurkan Zinebook #Mikirdividen yang berisi review 20 saham dividen yang cocok untuk investasi jangka panjang lama banget.

Kalau kamu beli #Mikirdividen edisi pertama ini, kamu bisa mendapatkan:

  • Update review laporan keuangan hingga full year 2023-2024 dalam bentuk rilis Mikirdividen edisi per kuartalan
  • Perencanaan investasi untuk masuk ke saham dividen
  • Grup Whatsapp support untuk tanya jawab materi Mikirdividen
  • Siap mendapatkan dividen sebelum diumumkan (kami sudah buatkan estimasinya)
  • Publikasi eksklusif bulanan untuk update saham mikirdividen dan kondisi market

Tertarik? langsung saja beli Zinebook #Mikirdividen dengan klik di sini

Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini