Potensi Bisnis Baru KRYA Setelah Diakuisisi Konsorsium LABA dkk

Saham KRYA diakuisisi oleh Rich Step International yang salah satunya ada saham LABA di dalam konsorsium calon pengendali barunya. Lalu, bakal jadi apa saham KRYA setelah akuisisi tersebut?

saham KRYA dan LABA

Mikirduit – KRYA menjadi salah satu perhatian setelah adanya potensi perubahan pengendali. Namun, kenaikan saham KRYA mulai goyah, apakah ini menjadi tanda beli atau skip karena bakal lanjut turun?

Highlight
  • KRYA sedang dalam proses akuisisi oleh konsorsium yang fokus pada bisnis kendaraan listrik dan baterai, sehingga arah bisnis KRYA ke depan berpotensi mendukung ekosistem EV LABA dan EGCO.
  • Potensi harga tender offer (MTO) KRYA diperkirakan antara Rp81 per saham, tergantung pada hasil negosiasi harga akuisisi final.
  • Meski ada potensi bisnis baru, prospek bisnisnya KRYA kurang begitu menarik, sehingga investor perlu mempertimbangkan momentum dan risiko sebelum masuk.
  • Untuk diskusi saham secara lengkap, pilihan saham bulanan, dan insight komprehensif untuk member, kamu bisa join di Mikirsaham dengan klik link di sini

KRYA mengumumkan proses due diligence komprehensif sebagai bagian dari rencana akuisisi mayoritas saham dari pengendalinya, PT Bangun Karya Artha Lestari, Dharmo Budiono, Brigitta Notoamodjo, dan Pramana Budiharjo. Pembelinya adalah Rich Step International Ltd. bersama beberapa pihak lainnya. 

Konsorsium Rich Step Internasional terdiri dari PT EV MOTO Teknologi Indonesia, LABA, PT Huashang Investment Group, dan PT Cahaya Intan Niaga.

Korelasi antara konsorsium pembeli KRYA ini adalah, EV Moto Teknologi Indonesia (produsen motor merek EGCO) bersama LABA dan PT Green City Traffics bekerja sama untuk meluncurkan program penyewaan sepeda motor listrik bagi 10.000 ojek Online pada 25 Mei 2025.

Adapun, keterangan bisnis Rich Step International ini adalah bisnis investasi dan perdagangan. Dengan fakta ini bagaimana prospek bisnis KRYA selanjutnya?

Melihat Tanda-tanda Perubahan Bisnis dari Investor Barunya

Jika melihat komposisi konsorsium pembeli KRYA, arah dari bisnisnya adalah untuk memperluas bisnis baterai kendaraan listrik LABA dan juga terkait pengembangan kendaraan listrik yang diproduksi EV Moto Teknologi Indonesa, atau EGCO. 

Apalagi, LABA memiliki rencana pengembangan bisnis baterai kendaraan listrik yang cukup agresif sejak diakuisisi oleh Gotion dan New World Nikel.

Dalam pipelinenya, LABA mengungkapkan telah melakukan transisi untuk masuk ke bisnis baterai listrik sejak 2024. Pada semester II/2024, LABA mengurus perizinan aktivitas produksi anak usaha, penjajakan dan uji kelayakan titik-titik persebaran stasiun penukaran baterai. Serta, investasi masuk ke bisnis penyimpanan energi fotovoltaic. 

Lalu, LABA pada 2025 mulai mengejar target produksi 100.000 pcs baterai dan 2.000 storage box. 

Jika melihat kinerja kuartal I/2025 LABA, perseroan mulai mencatatkan pendapatan baru seperti dari PT Jayasutra Maju Bersama senilai Rp82 juta, PT Indosenyu Cipta Pratama senilai Rp31 juta, CV Fans Jaya senilai Rp27,39 juta, PT Indo Shinwoo Rp8,11 juta, dan mayoritas pendapatan lainnya di bawah Rp100 juta senilai Rp8,15 miliar. 

Hanya saja, data detail terkait penjualan ke pihak dengan masing-masing omzet di bawah Rp100 juta ini tidak bisa dilihat lebih detail. Namun, dari sini beberapa klien baru LABA adalah bisnis kendaraan listrik. 

Dalam perjalanan bisnisnya, LABA juga sudah bekerja sama dengan motor listrik bermerek ECGO, yang juga menjadi perusahaan yang ikut konsorsium akuisisi KRYA. 

Nantinya, LABA menargetkan bisa memasok sekitar 600.000 baterai pack ke ECGO pada tahun ini. 

Dalam kesepakatan dengan EGCO, ada beberapa kesepakatan terkait pengembangan bisnis keduanya, yakni:

  • Kerja sama stasiun penukaran baterai untuk mengembangkan pasar bersama. Target ada 1000 stasiun penukaran baterai pada 2025
  • Mengembangkan kerja sama battery management system dengan pengembangan 300..000 unit pada tahun depan.
  • Para pihak akan mempersiapkan rantai pasok suku cadang sepeda motor listrik. Dengan target menyerahkan suku cadang 300.000 unit sepeda motor listrik pada 2025.

Dengan kondisi ini, kami menilai bisnis KRYA setelahnya akan terkait pengembangan fasilitas pendukung kendaraan listrik dari suku cadang hingga penyediaan stasiun penukaran baterai.

Kesimpulan

Jika melihat KRYA, berarti momentum yang ditunggu adalah harga transaksi dan potensi harga MTO. Saat ini, proses negosiasi sudah mencapai tahap due diligence yang biasanya memakan waktu 1-6 bulan (paling cepat), serta menghitung potensi harga MTO. 

Jika menghitung harga rata-rata tertinggi dalam 90 hari perdagangan terakhir (kami ambil 6 bulan terakhir) itu sekitar Rp81 per saham. Jika harga jual-beli KRYA dengan konsorsium calon pengendali barunya di bawah Rp81 per saham, berarti harga MTO akan di Rp81, sedangkan jika harga transaksi di atas Rp81, berarti harga MTO akan mengacu ke harga jual-beli.

Catatannya, harga 1 PBV KRYA ada di Rp46 per saham, jika sahamnya ditawar 1,5 PBV pun menjadi Rp69 per saham. 

Dari segi momentum ada risiko permintaan saham KRYA tidak cukup kuat untuk lanjut naik. Apalagi, jika bisnis barunya berupa industri pendukung bisnis LABA dan EGCO, berarti secara potensi aliran pertumbuhan cashflow di masa depan tidak terlalu signifikan. 

Dengan begitu, seberapa menarik backdoor listing KRYA ini?

Kami Sudah Pilihkan 32 Saham Value Investing Lainnya yang Lagi ‘Bau’ dan Siap Dipanen Jika Market Kembali Bullish

Mau dapat list lengkapnya sekaligus konsultasi dengan Mikirduit? yuk join Mikirsaham sekarang juga dengan klik di sini dan dapatkan semua benefit ini:

  • Pilihan saham dividen, value, growth, dan contrarian
  • Kamu bisa tanya lebih detail alasan pemilihan saham tersebut
  • Curhat soal kondisi porto-mu
  • Update perkembangan market secara real-time
  • Konfirmasi isu yang kamu dapatkan dan impact-nya ke saham terkait

Semua itu bisa didapatkan dengan gabung Mikirsaham, Join sekarang dengan klik di sini

Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini

💡
Mau Fitur Propicks AI untuk Mendapatkan Stockpick Saham AS yang Menarik, serta data harga wajar saham di Indonesia hingga AS, kamu bisa dapatkan semua itu klik link di sini