Misteri Ekuitas Negatif LPPF Terungkap, Tertarik Beli?

Salah satu cerita pasang surut terdalam di pasar saham terjadi di LPPF. Bayangkan, setelah bagikan dividen jumbo, tiba-tiba ekuitasnya negatif. Kok bisa? misterinya terungkap di sini

Misteri Ekuitas Negatif LPPF Terungkap, Tertarik Beli?

Mikirduit – PT Matahari Department Store Tbk. atau LPPF menjadi salah satu sorotan di tahun ini. Pasalnya, ekuitas perseroan sempat tiba-tiba jadi negatif. Kira-kira gimana prospek dari saham ini ke depannya? apakah kembali bagikan dividen jumbo lagi di tahun ini?

Kisah saham LPPF di 2023 memang mengalami pasang surut yang begitu cepat. Harga saham perseroan sempat naik sekitar 30 persen dalam 4 bulan pertama 2023 tepat setelah saham ritel milik Grup Lippo itu memutuskan bagi dividen senilai Rp525 per saham dan waktu itu total tingkat dividen yield setara 10,52 persen. 

Di sini, LPPF sebagai saham peritel bak mengikuti tren dividen jumbo saham batu bara yang lagi ketiban rezeki dari perang Rusia Ukraina. Pembagian dividen jumbo itu pun wajar jika melihat kinerja keuangan LPPF di 2022 yang naik sebesar 51,64 persen menjadi Rp1,38 triliun. Lonjakan laba bersih itu pun didorong oleh pertumbuhan pendapatan sebesar 15,55 persen serta efisiensi biaya pokok pendapatan hingga meningkatkan margin keuntungan gross menjadi 68,19 persen dibandingkan dengan 64,08 persen pada periode sama tahun sebelumnya. 

Di luar itu, salah satu kontribusi lonjakan laba bersih LPPF juga didorong dari pembalikkan cadangan penurunan nilai dan realisasinya atas penutupan gerai senilai Rp106,81 miliar. Sebelumnya, posisi ini mencatatkan kerugian senilai Rp56,5 miliar. 

Namun, itu bukan sebuah masalah jika melihat free cashflow LPPF yang masih sekitar Rp2 triliun di akhir 2022. Lalu, kenapa di 2023 bisa jadi jeblok?

Kronologi yang Membuat Ekuitas LPPF Negatif

Jika melihat pembagian dividen LPPF di 2023, perseroan membagikan dividen 89 persen dari total laba bersih. Berarti, seharusnya dividen itu diambil dari laba bersih tanpa mengotak-atik saldo laba yang tidak dicadangkan perseroan. 

Dalam periode 2023 ini, LPPF membagikan dividen sekitar Rp1,2 triliun. Di saat yang sama, saldo laba ditahan yang belum ditentukan penggunaannya turun 21,13 persen menjadi Rp3,38 triliun. Nah, penurunan saldo laba yang tidak dicadangkan ini yang membuat ekuitas LPPF negatif. Penurunan saldo laba ditahan itu terjadi di kuartal II/2023 ketika perseroan membagikan dividen.

Pasalnya, dalam catatan modal disetor LPPF ada pos yang negatif senilai Rp3,62 triliun. Hal itu adalah pos ketika PT Meadow Indonesia merger dengan Matahari pada 2011. Dengan penurunan laba ditahan menjadi Rp3,3 triliun membuat ekuitas LPPF tiba-tiba menjadi negatif di kuartal II/2023. 

Kami pun membuat beberapa asumsi yang juga didasarkan dari pernyataan manajemen: 

  • Awalnya, kami berasumsi saldo laba yang tidak dicadangkan itu turun karena digunakan untuk pembagian dividen. Soalnya, penurunan terjadi di kuartal II/2023 saat periode pembagian dividen. 
  • Namun, kami menghitung ada angka yang tidak match antara penurunan saldo laba yang tidak dicadangkan dengan dividen yang dibagikan. Serta, jika dividen menggunakan saldo laba yang tidak dicadangkan, lalu kemana perginya laba bersih LPPF 2022? 
  • Akhirnya, kami menemukan faktanya di laporan keuangan LPPF pada 2022 di mana perseroan mencatatkan buyback senilai Rp1,12 triliun. Namun, seharusnya jika buyback menggunakan saldo laba yang tidak dicadangkan, pengurangan terjadi di tahun buku 2022 dong? 
  • Kami pun menghitung jika saldo laba yang tidak dicadangkan itu dikurangi dengan nilai buyback, serta ditambah sisa laba bersih dari pembagian dividen sebesar 89 persen dari laba, hasilnya match.
  • Artinya, ada transaksi buyback yang dibayarkan menggunakan laba bersih perseroan terlebih dulu. Lalu, kelebihannya dimasukkan ke saldo laba yang tidak dicadangkan, serta mengurangi saldo laba yang tidak dicadangkan untuk dividen yang dibagikan pada kuartal II/2023. 

Sebenarnya, aksi yang dilakukan oleh LPPF ini cenderung ke window dressing laporan keuangan. Soalnya, jika mereka langsung ambil Rp1,12 triliun untuk buyback dari saldo laba yang tidak dicadangkan pada akhir 2022, berarti akan ada sentimen ekuitas mereka negatif di akhir tahun 2022. Sehingga, mereka mungkin saja terkendala untuk membagikan dividen. 

Untuk itu, proses buyback menggunakan laba bersih yang bertepatan dengan momen kenaikan yang cukup signifikan. 

Adapun, nominal ekuitas LPPF tidak lagi negatif di kuartal III/2023 karena ada floating profit dari investasi perseroan di saham NOBU senilai Rp10,9 miliar dibandingkan dengan rugi Rp149 miliar pada periode sama tahun sebelumnya. Dalam setahun terakhir, harga saham NOBU memang melejit tinggi sebesar 85,65 persen. Meski ekuitas LPPF hanya positif dalam nominal kecil, yakni Rp3,51 miliar. [NOBU adalah bank yang juga terafiliasi secara tidak langsung dengan LPPF karena tergabung dari Grup Lippo]

Ada Jebakan di 6 Saham Dividen Jumbo Ini?
Jebakan dividen bukan cuma beli saham dividen jelang cum-dividen, tapi ada juga jebakan beli saham yang rutin dividen dan terlihat jumbo tapi itu semua semu. Begini penjelasannya

Kondisi Fundamental LPPF dan Prospek Dividen

Dengan ekuitas hanya Rp3,51 miliar, bagaimana kondisi fundamental LPPF? sebenarnya fundamental LPPF ini tidak ada masalah signifikan. Seperti tingkat utang hanya Rp1 triliun pun bukan masalah meski hanya memiliki ekuitas Rp3,51 miliar.

Pasalnya, secara sturktur keuangan LPPF masih punya saldo laba yang tidak dicadangkan Rp3,3 triliun. Lalu, kas dan setara kas serta free cashflow per kuartal III/2023 jika digabung bisa mencapai Rp1 triliunan. 

Meski, kalau dari perkembangan bisnis tampaknya lagi agak tertekan karena daya beli masyarakat mulai terbatas. 

Hal itu terlihat dari segi penjualan eceran kuartal III/2023 mengalami penurunan tipis 1,74 persen menjadi Rp2,82 triliun. Laba bersih pun turun 40,23 persen menjadi Rp630 miliar. 

Konsensus analis pun memperkirakan saham LPPF mencatatkan penurunan laba bersih sepanjang 2023 sebesar 41,07 persen menjadi Rp815 miliar. Jika guideline dari manajemen perseroan akan membagikan dividen minimal 50 persen dari laba bersih, berarti potensi dividen di 2024 sekitar Rp407 miliar. Nilai itu setara dengan Rp181 per saham. Jika dihitung dengan harga penutupan pada 2 Februari 2024, tingkat dividen yield-nya sekitar 8,72 persen. 

Sementara itu, perseroan juga berencana melakukan ekspansi untuk bangun gerai department store dengan segmen menengah ke atas lewat MU&KU. Di tahun depan, perseroan akan menambah 2 gerai Mu&KU dan 4 gerai Matahari. Lalu, LPPF juga akan merenovasi 22 gerai eksisting dengan konsep baru. Namun, jumlah itu bisa berubah dengan finalisasi buget anggaran di 2024. 

LPPF sendiri sudah bekerja sama dengan ETP group untuk melakukan manajemen bisnis secara digital di 156 gerai miliknya.

Deretan Saham Dividen One Season Wonder di 2023
Tahun ini banyak saham dividen one season wonder lho. Nah, hati-hati jangan sampai kejebak dan malah jadi rugi parah. Cek penjelasan saham dividen one season wonder di sini

Kesimpulan

Sebenarnya, saham LPPF secara valuasi dengan PE pun sudah cukup murah. LPPF memiliki PE twelve trailing months (TTM) sekitar 4,9 kali dan itu level terendah di sektornya, bahkan jika dibandingkan dengan RALS. Dengan asumsi 4,9 kali ini sudah murah dan ditambahkan proyeksi laba bersih per saham LPPF di 2024 senilai Rp480,58 per saham. Sebenarnya, harga wajar LPPF bisa ada di kisaran Rp2.303. 

Apalagi, jika ekspansi ke gerai dengan segmen menengah atas bersama brand MU&KU bisa memberikan hasil yang bagus, bisa menjadi sentimen untuk LPPF dalam jangka pendek. 

Namun, meski saham LPPF ini memberikan dividen cukup tinggi, tingkat konsistensinya sangat rendah, serta bisnisnya sangat cyclical sesuai dengan daya beli masyarakat. Sehingga kami menilai jangka waktu simpan LPPF hanya 2-3 tahun jika pegang di harga bawah. Saat ini sudah cukup bawah harusnya. 

Kami menilai untuk saham LPPF sendiri punya risiko fluktuasi cukup tinggi. Untuk itu, jika masuk pun lebih untuk mengejar kenaikan harga ketimbang dividen karena plannya cenderung jangka menengah pendek. Kalau kamu tertarik dengan LPPF?

DISKON UNTUK PEMBURU SAHAM DIVIDEN DI BULAN PENUH CINTA

Kami berikan promo untuk member baru dengan potongan harga hingga Rp200.000 langsung hingga Akhir Februari 2024. (kuota promo terbatas siapa cepat dia dapat)

baru saja meluncurkan Zinebook #Mikirdividen yang berisi review 20 saham dividen yang cocok untuk investasi jangka panjang lama banget.

Kalau kamu beli #Mikirdividen edisi pertama ini, kamu bisa mendapatkan:

  • Update review laporan keuangan hingga full year 2023-2024 dalam bentuk rilis Mikirdividen edisi per kuartalan
  • Perencanaan investasi untuk masuk ke saham dividen
  • Grup Whatsapp support untuk tanya jawab materi Mikirdividen
  • Siap mendapatkan dividen sebelum diumumkan (kami sudah buatkan estimasinya)
  • Publikasi eksklusif bulanan untuk update saham mikirdividen dan kondisi market

Tertarik? langsung saja beli Zinebook #Mikirdividen dengan klik di sini

Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini