Keberuntungan Saham Pertama Ray Dalio yang Hampir Bangkrut

Ray Dalio memang menjadi salah satu pemilik hedge fund terbesar dunia. Namun, tahu nggak kisah awalnya investasi saham diwarnai keberuntungan, baca selengkapnya di sini.

Keberuntungan Saham Pertama Ray Dalio yang Hampir Bangkrut

Mikir Duit – Kamu mengetahui siapa itu Ray Dalio? dia adalah salah satu hedge fund terkenal di Amerika Serikat. Bahkan, kini Dalio menjadi orang terkaya ke-99 dunia. Namun, perjalanan awalnya untuk menjadi kaya bisa dibilang cukup unik, yakni berawal dari keberuntungan. Kok bisa? kita ceritakan inspirasi tentang Ray Dalio di sini.

Ray Dalio dikenal sebagai pendiri Bridgewater Associates, hedge funds dengan dana kelolaan senilai 125 miliar dolar AS atau setara Rp1.854 triliun. Itu salah satu nilai dana kelolaan terbesar di dunia.

Kekayaan Ray Dalio sendiri sekitar 16,5 miliar dolar AS atau setara Rp244 triliun. Kekayaan ini itu berasal dari  kepemilikan di Bridgewater dan akumulasi penghasilannya selama menjadi hedge funds.

Pertanyaannya, bagaimana cara Ray Dalio bisa menjadi orang terkaya ke-99 di dunia dan salah satu investor yang disegani di dunia?

Kisah Ray Dalio Kecil

Jujur, sepertinya di era setelah perang dunia kedua, pekerjaan sebagai caddy golf ini kerap membawa keberuntungan. Masih ingat kan kisah Peter Lynch yang bisa menjadi investor terkemuka setelah mengenal saham dari obrolan para pegolf? nah begitu juga dengan kisah awal Ray Dalio.

BACA JUGA: Keberuntungan Peter lynch Bisa S2 dari Keuntungan Investasi Saham

Ray Dalio dikenal sebagai pendiri Bridgewater Associates, hedge funds dengan dana kelolaan senilai 125 miliar dolar AS atau setara Rp1.854 triliun. Itu salah satu nilai dana kelolaan terbesar di dunia.

Kekayaan Ray Dalio sendiri sekitar 16,5 miliar dolar AS atau setara Rp244 triliun. Kekayaan ini itu berasal dari  kepemilikan di Bridgewater dan akumulasi penghasilannya selama menjadi hedge funds.

Pertanyaannya, bagaimana cara Ray Dalio bisa menjadi orang terkaya ke-99 di dunia dan salah satu investor yang disegani di dunia?

Saham Pertama Ray Dalio

Sampai akhirnya Dalio memutuskan untuk membeli saham pertamanya. Waktu itu, upah Dalio sebagai caddy golf sekitar 6 dolar AS per tas golf. Sampai akhirnya, dia punya tabungan sekitar 300 dolar AS dan berencana untuk memulai investasi sahamnya.

BACA JUGA: Ini Pengalaman Founder Mikir Duit Pilih Saham Pertama Kalinya, Kamu Juga Gini Nggak?

Namun, Dalio pun harus memutuskan apa saham yang terjangkau untuknya dan potensial?

Cara Dalio untuk memilih saham pertamanya bisa dibilang cukup sederhana. Dia mencari saham yang dikenalnya, dengan harga per saham tidak lebih 5 dolar AS. Jawabannya adalah bisnis maskapai penerbangan komersial Northeast Airlines.

"Northeast Airlines menjadi satu-satunya saham yang perusahaannya pernah saya dengar dan harganya di bawah 5 dolar AS," ujar Dalio.

Jika mendengar nasib Northeast Airlines saat itu, mungkin banyak yang menertawakan keputusan Dalio. Soalnya, maskapai penerbangan itu diambang kebangkrutan.

Beruntungnya, saham pertama Dalio ini diselamatkan oleh miliarder bernama Howard Hughes yang mau mengakuisisi perusahaan maskapai penerbangan yang kritis tersebut. Akhirnya, saham Northeast pun bangkit hingga melonjak berkali-kali lipat. Dalio muda pun menikmati keuntungan dari investasi saham berkali-kali lipat.

Dari keberhasilan itu, Dalio menilai saham adalah 'permainan' yang mudah dan dirinya yakin bisa mendapatkan banyak uang dari saham.

"Namun, hal itu yang membahayakan dan membuat saya kecanduan," ceritanya.

Dalio terus berinvestasi dari penghasilan kecilnya sebagai caddy golf, dan pekerjaan sampingan lainnya seperti memotong rumput dan mengantarkan koran. Dia menganalisis keuangan perusahaan hingga meminta sara dari investor profesional yang dikenalnya. Hingga saat Dalio lulus, dia sudah memiliki portofolio saham bernilai ribuan dolar AS pada kahir 1960-an.

Sampai akhirnya, dia sangat tertarik untuk belajar keuangan dan memutuskan kuliah di Long Island University hingga lulus dari Harvard Business School pada 1973.

Kesimpulan

Nggak ada cara yang salah untuk memulai. Mungkin kita menggunakan cara bodoh untuk memulai sesuatu. Namun, dari cara bodoh itu kita akan mendapatkan pengalaman yang bisa dipelajari dan dievaluasi ke depannya.

Syukur-syukur bisa seberuntung Dalio atau Peter Lynch. Namun, jangan sekadar berharap keberuntungan tanpa usaha. Dalio maupun Peter Lynch mampu memanfaatkan keberuntungan karena mereka maju dan berusaha. Jika mereka tidak pernah berani memulai, seperti investasi saham, mungkin kini mereka hanya kakek-kakek dari Amerika Serikat biasa saja.

Btw, nantikan inspirasi edisi Ray Dalio selanjutnya ya, harusnya rilis setiap Sabtu, tapi kalau banyak tanggal merah, kami bikin juga.