FREN dan EXCL Sempat Kompak Menguat, Tanda Akuisisi-Merger?

Saham FREN dan EXCL sempat kompak menguat, sempat terbesit apakah informasi akuisisi-merger siap announce. Ternyata, begini fakta sesungguhnya.

FREN dan EXCL Sempat Kompak Menguat, Tanda Akuisisi-Merger?

Mikirduit – Saham FREN sempat naik 5 persen pada perdagangan 11 Januari 2024, meski harus ditutup koreksi 1,89 persen menjadi Rp52 per saham. Sementara itu, saham EXCL perkasa ditutup naik 6 persen menjadi Rp2.280 per saham. Apakah ada tanda-tanda merger akuisisi menjadi nyata? 

Sebelum itu, kedua saham telekomunikasi ini lagi aktif melakukan banyak aksi korporasi sepanjang akhir tahun hingga awal tahun. Seperti, FREN lagi berupaya mengumpulkan uang dengan melego aset tanah dan gedung kepada pihak terafiliasi seperti: 

Pertama, FREN menjual properti kepada SMPlus yang bisa dibilang sister company-nya karena sama-sama dikendalikan oleh DSSA pada 19 Desember 2023. Dari transaksi penjualan properti ini, FREN mendapatkan dana segar senilai Rp544 miliar. 

Mengurai Fakta Right Issue Jumbo Saham FREN
Saham FREN mau right issue jumbo nih. Kabarnya untuk bayar utang. Kira-kira gimana nasib sahamnya ya?

Lalu, FREN juga melepas tanah kosong seluas 2.134 meter persegi kepada BSDE (pihak terafiliasi karena berada di satu grup yang sama, yakni Sinarmas) senilai Rp16,56 miliar pada 29 Desember 2023. 

Total dari transaksi ini, FREN mendapatkan dana segar sekitar Rp560 miliar. 

Kedua, komposisi pemegang saham FREN di atas 5 persen mengalami perubahan. Setelah sempat misteri, kepada siapa DSSA menjual saham FREN di medio September dan Oktober 2023 silam, ternyata yang membeli adalah entitas terafiliasi Grup Sinarmas sendiri, yakni PT Gerbangkas Tunggal Sejahtera sebesar 6,7 persen kepemilikan. 

Ketiga, FREN menerbitkan waran baru, yakni waran seri IV sebanyak 71,54 miliar waran per akhir Desember 2023, di mana data itu belum ada saat di akhir November 2023. 42 persen waran itu dimiliki oleh dua entitas, yakni Niven Holdings Ltd sebanyak 20,38 miliar waran atau setara 28,63 persen. Niven sendiri adalah kreditur dari FREN. Lalu Bali Media Telekomunikasi, salah satu pemegang saham di atas 5 persen FREN,  yang memiliki 9,81 miliar waran atau setara 13,71 persen. Namun, kami tidak mendapatkan informasi lebih detail terkait bagaimana skema waran itu diterbitkan. Tampaknya, waran ini diberikan kepada kreditur atau pemegang saham tertentu. 

Keempat, rencana right issue jumbo FREN yang jika diasumsikan harga pelaksanaan di Rp50 per saham, jumlah perolehan dananya mencapai Rp11 triliun. Rencana right issue ini sudah disetujui dalam RUPS luar biasa di akhir tahun lalu. Namun, hingga sekarang belum keluar prospektus terkait right issue lebih detail seperti, harga pelaksanaan, pembeli siaga, dan apakah ada investor strategis baru atau tidak. Banyak asumsi,Axiata, induk EXCL berpotensi masuk ke FREN melalui right issue ini. Namun, itu baru sekadar rumor saja.

Kelima, FREN disebut melakukan kerja sama dengan Aviat Networks (AVNW emiten di AS), penyedia jaringan nirkabel. Tujuannya, kerja sama ini akan menangkap pasar untuk LTE dan 5G yang ada di Indonesia. Nantinya, Aviat bersama FREN bisa melakukan penjualan dan peluang pengembangan pasar secara bersama-sama, serta mengintegrasikan layanan support kepada konsumen. 

Aksi kerja sama ini dilakukan setelah Aviat melakukan akuisisi NEC, termasuk operasional NEC di Indonesia pada Mei 2023. 

Itu tadi 5 aksi FREN di akhir tahun 2023 dan awal tahun ini. Secara ringkas, FREN lagi berupaya mendapatkan cash lebih banyak lagi terlihat dari aksi jual aset kepada pihak terafiliasi tersebut. Pasalnya, tingkat current ratio, sebuah metriks yang menggambarkan kondisi likuiditas keuangan sebuah perusahaan dalam jangka pendek, FREN di kuartal III/2023 sudah di bawah 1 kali, yakni 0,52 kali. 

Artinya, FREN berpotensi kesulitan memenuhi kewajiban jangka pendek, di mana kewajiban jangka pendek bukan sekadar utang berbunga dari bank, tapi keseluruhan termasuk liabilitas sewa dan operasional lainnya.

Aksi Manuver EXCL Sejak Akhir 2023 hingga Awal 2024

Sementara itu, manuver EXCL tidak sebanyak FREN, tapi mungkin sifatnya signifikan. Jadi, EXCL telah mendapatkan persetujuan untuk mengubah atau menambah kegiatan usahanya dalam RUPS luar biasa pada 11 Januari 2024.

Dalam perubahan lini usaha itu, nantinya EXCL berpotensi mendapatkan tambahan pendapatan dari lini usaha baru seperti, Internet of things, VSAT, Managet ICT, Fixed Connectivity, Mobile Advertising, dan Big Data, serta layanan televisi berbasis internet protokol alias televisi kabel, dan penjualan layanan internet, IPTV maupun streaming menggunakan media internet (OTT).

Sebenarnya, aksi perubahan kegiatan usaha ini lebih berhubungan kepada konsolidasi EXCL setelah mengakuisisi LINK. Termasuk, terkait platform OTT, di mana produk internet LINK, yakni First Media memiliki aplikasi OTT First+. 

Adapun, dari aksi perubahan kegiatan usaha ini, EXCL memperkirakan rata-rata kontribusi pendapatan dari kegiatan usaha baru ini sekitar 16,9 persen dari total pendapatan dalam periode 2024-2028. Lalu, net profit margin EXCL bisa naik menjadi 17,82 persen dibandingkan dengan 4,44 persen pada periode kuartal III/2023. 

Selain itu, EXCL juga memperkirakan rata-rata pertumbuhan pendapatan EXCL pada 2027 bisa menjadi 13,86 persen dibandingkan dengan 3,2 persen per tahun rata-rata pertumbuhan pendapatan EXCL dalam periode 10 tahun terakhir. 

Terakhir, EXCL memperkirakan, return on aset (ROA) bisa mencapai 43,5 persen dibandingkan dengan 1,32 persen hingga kuartal III/2023.

Asusmsi itu dibuat dengan memperhitungkan banyaknya subscriber dan nilai per masing-masing proyek atas layanan berdasarkan data rata-rata historical untuk layanan sejenis.

Kisah Saham FREN, Rugi Terus Tapi masih Bisa Bertahan Hidup
FREN, kalau kamu investor saham angkatan 2012 pasti sudah nggak asing dengan saham ini. Primadona yang sempat bikin heboh, meski rugi terus, tapi masih bisa bertahan hidup, begini kisahnya.

Kesimpulan

Dari dua aksi korporasi yang dilakukan oleh EXCL dan FREN ini belum menunjukkan tanda-tanda kedua entitas melakukan merger. Di sisi lain, FREN lagi mencoba bertahan hidup, sedangkan EXCL masih proses konsolidasi dengan LINK. 

Sebenarnya,kunci jawaban dari aksi akuisisi FREN akan muncul jika sudah ada prospektus yang lebih lengkap terkait rencana aksi right issue FREN. Sayangnya, sampai pertengahan Januari 2024, kabar itu masih belum muncul. 

Menurutmu, apakah EXCL dan FREN jadi akuisisi merger, atau hanya akan menjadi cerita mitos yang berulang seperti tahun-tahun sebelumnya?

Mau dapat guideline saham dividen 2024-2025?

Pas banget, Mikirduit baru saja meluncurkan Zinebook #Mikirdividen yang berisi review 20 saham dividen yang cocok untuk investasi jangka panjang lama banget.

Kalau kamu beli #Mikirdividen edisi pertama ini, kamu bisa mendapatkan:

  • Update review laporan keuangan hingga full year 2023-2024 dalam bentuk rilis Mikirdividen edisi per kuartalan
  • Perencanaan investasi untuk masuk ke saham dividen
  • Grup Whatsapp support untuk tanya jawab materi Mikirdividen
  • Siap mendapatkan dividen sebelum diumumkan (kami sudah buatkan estimasinya)
  • Publikasi eksklusif bulanan untuk update saham mikirdividen dan kondisi market

Tertarik? langsung saja beli Zinebook #Mikirdividen dengan klik di sini

Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini