Dua Sisi Saham PGAS yang Sudah Naik Tapi Masih Murah

Saham PGAS sudah naik 30-an persen dalam tiga bulan terakhir, tapi secara valuasi bisa dianggap masih cukup murah. Kalau begitu, masih bisa kejar harga atau nggak ya?

Dua Sisi Saham PGAS yang Sudah Naik Tapi Masih Murah

Mikirduit – Saham PGAS sudah naik sekitar 33 persen dalam 3 bulan terakhir, dengan valuasi dari sisi price to book value masih di bawah 1 kali dan di bawah rata-rata 5 tahun terakhir. Apakah saham PGAS masih murah dan menarik? berikut sisi positif dan negatif saham ini. 

Sampai kinerja kuartal I/2024, PGAS memberikan asa potensi mencatatkan pertumbuhan pendapatan selama 4 tahun berturut-turut sejak 2021, meski dari segi laba bersih agak fluktuatif. Pasalnya, PGAS mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 40,8 persen menjadi 121,13 juta dolar AS. Namun, ada beberapa catatan dari lonjakan saham PGAS ini, salah satu yang utama, kenaikannya bukan didorong pertumbuhan pendapatan yang hanya naik 1,67 persen menjadi 949,33 juta dolar AS. Lalu, gara-gara apa?

Pertama, penurunan beban pokok pendapatan sebesar 2,51 persen menjadi 737 juta dolar AS. Penurunan beban pokok pendapatan didorong oleh penurunan biaya pembelian gas bumi sebesar 13,74 persen menjadi 427 juta dolar AS, serta penurunan biaya produksi hulu migas sebesar 12,15 persen menjadi 94 juta dolar AS. Namun, beban pokok pendapatan dari bisnis niaga dan infrastruktur gas masih naik 6,72 persen menjadi 127 juta dolar AS. 

Kedua, pengelolaan biaya dan pendapatan yang membuat laba operasi dan sebelum pajak tumbuh rata-rata 20-an persen. 

Ketiga, bisnis utama yang dikendalikan penuh oleh PGAS mencatatkan kinerja yang lebih oke dibandingkan bisnis yang dikendalikan secara minoritas seperti, Pertagas yang mencatatkan penurunan bagian dari laba rugi sebesar 25 persen, PGN MAS masih merugi 90.000 dolar AS. Sehingga ketika mengecualikan kepentingan non-pengendali, laba bersih PGAS naik 40-an persen.

Jadi, Apakah Saham PGAS Layak Koleksi?

Di luar pencapaian pertumbuhan laba bersih yang naik 40 persen, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dari kondisi PGAS: 

Pertama, PGAS memiliki Senior Unsecured Fixed Rate Notes yang jatuh tempo pada pada 16 Mei 2024 senilai 396,61 juta dolar AS. Serta, SEI Senior Unsecured Fixed  Rate Notes yang jatuh tempo pada 5 Mei 2024 senilai 156 juta dolar AS. Sehingga ada total 552 juta dolar AS utang obligasi yang jatuh tempo di bulan ini. Jika melihat posisi kas PGAS sih aman saja karena perseroan punya kas setara kas senilai 1,38 miliar dolar AS, serta bisa melakukan refinancing agar kas setara kasnya tetap tebal. Biasanya, refinancing sudah dilakukan PGAS dari beberapa bulan sebelum jatuh tempo. 

Kedua, kenaikan kinerja PGAS bukan dari pertumbuhan bisnisnya, melainkan dari efisiensi. Hal itu didukung oleh rata-rata harga pembelian gas bumi yang lebih rendah hingga biaya produksi hulu migas yang lebih efisien. Artinya, ada risiko beban ini meningkat jika harga gas bumi kembali naik dan biaya produksi hulu migas meningkat. 

Ketiga, pekerjaan rumah PGAS adalah bisa mendorong margin keuntungan gross bisa kembali ke 30-an persen seperti periode sebelum pandemi Covid-19. Hingga kuartal I/2024, tingkat gross profit margin PGAS masih di 22 persen, memang lebih baik dibandingkan dengan 18 persen pada periode sama tahun sebelumnya. Jika PGAS bisa konsisten mendorong naik gross profit margin menjadi 30 persen lagi, jelas saham ini akan menjadi cukup menarik. Meski, hal itu cukup sulit selama harga jual gas ke industri masih dibatasi. Hal itu pastinya menggerus margin keuntungan karena biaya infrastruktur gas bumi juga terus naik. 

Keempat, PGAS lagi mengurus permasalahan force majuere terkait pengiriman LNG ke perusahaan Singapura, Gunvor Singapore Ltd. Kini, PGAS disebut lagi mencari supplier LNG potensial untuk memenuhi kebutuhan tersebut sehingga pengiriman ke Guvnor pada 2024 tetap bisa dijalankan dan hanya telat beberapa bulan. Efek negatifnya adalah jika ada tuntutan atau permintaan ganti rugi atas keterlambatan pengiriman LNG tersebut. Namun, belum ada update terbaru selain PGAS berupaya menjadi supplier LNG baru per awal Maret 2024. DBS Vickers mencatat jika ada masalah dengan kerja sama PGAS dan Guvnor, perseroan bisa mengalami kerugian hingga Rp15 triliun (960 juta dolar AS). Adapun, antisipasi PGAS untuk kasus tersebut sudah dilakukan dengan mencatatkan provisi atas kontrak LNG yang memberatkan senilai 11,68 juta dolar AS dari laporan tahunan 2023.

Dari empat poin ini, poin pertama akan menjadi menarik bagi PGAS. Jika utang tersebut lunas di Mei 2024 dengan merefinancing 50 persen atau malah tidak sama sekali, berarti tingkat debt to equity ratio PGAS menjadi lebih rendah sekitar 0,18 kali. Dengan begitu, PGAS bisa mengambil utang untuk ekspansi infrastruktur gas yang lebih luas. 

Namun, poin dua sampai empat bisa jadi catatan khusus untuk prospek PGAS dalam jangka panjang. Catatan ini bukan berarti PGAS akan bangkrut, tapi dari segi pertumbuhan bisnis bisa stagnan atau mencatatkan kenaikan dan penurunan yang cukup fluktuatif. Sehingga menjadi kurang menarik dari segi tren pergerakan harga maupun prospek pembagian dividen dalam jangka panjang.

Hal yang Wajib Diketahui Holder BBRI dan TLKM
Saham TLKM dan BBRI sudah turun cukup dalam sepanjang sebulan terakhir. Kira-kira, apa yang bisa dilakukan holder kedua saham itu? simak ulasan lengkapnya di sini

Peluang Saham PGAS

Salah satu sentimen PGAS yang bakal berjalan hingga akhir tahun ini adalah terkait program harga gas bumi tertentu (HGBT), yang memberikan harga gas khusus kepada industri tertentu senilai 6 dolar AS per MMBTU. Soalnya, program HGBT ini bakal berakhir di 31 Desember 2024. 

Dari sini, ada pro dan kontra terkait keberlanjutan program tersebut. Kementerian ESDM dan SKK Migas disebut menilai sebaiknya program tersebut tidak dilanjutkan demi keberlanjutan bisnis di sektor migas. Pasalnya, pemberian harga gas khusus di 6 dolar AS per MMBTU membuat margin keuntungan sangat tipis sekali dan membuat pengembangan infrastruktur migas terhambat. Apalagi, hal itu disebut juga menganggu penerimaan negara dari hulu migas. 

Sementara itu, dari Kementerian Perindustrian justru meminta program HGBT diperluas lagi untuk meningkatkan daya saing industri. Saat ini, industri yang mendapatkan program HGBT antara lain, pupuk, petrokimia, oleokimia, baja, keramik, gelas kaca, dan sarung tangan karet. 

Jika program HGBT dihentikan, sebenarnya ada peluang PGAS sebagai penyedia infrastruktur dan tata niaga gas akan diuntungan. Dengan begitu, mereka bisa meningkatkan margin keuntungan yang beberapa tahun terakhir terhambat karena program ini yang dimulai sejak 2020. Bukan tidak mungkin, laba bersih PGAS kembali naik hingga gross profit marginnya juga tembus 30-an persen seperti sebelumnya. 

Namun, masalahnya adalah jika HGBT ini diperluas, margin keuntungan PGAS malah makin tipis. Hal ini jelas jadi sentimen negatif. 

Kesimpulan

Saham PGAS bisa dibilang masih cukup murah dengan perhitungan proyeksi normal (tanpa ada risiko penurunan kinerja atau lonjakan kinerja di masa depan), kami perkirakan harga wajar PGAS ada di sekitar Rp1.762 per saham. 

Namun, dengan tantangan ketidakpastian nasib PGAS dari kebijakan pemerintah terkait program HGBT tersebut, serta kenaikan harga PGAS yang sudah terlalu tinggi, untuk kamu yang baru mau masuk lebih baik wait and see dulu. Soalnya, tingkat risiko lebih tinggi dibandingkan dengan peluangnya. 

Pasalnya, jika HGBT diperpanjang bahkan diperluas, margin keuntungan gross PGAS bisa makin tergerus. Namun, kondisi ini jelas belum pasti juga. 

Untuk kamu yang sudah floating profit di saham PGAS, ya bisa nikmatin sambil pantau mencari waktu keluar yang tepat. Dalam jangka pendek, PGAS bakal umumkan dividen yang kami proyeksikan sebesar 65 persen dari laba bersih menjadi Rp115 per saham. Dengan begitu, jika menggunakan harga penutupan perdagangan 3 Mei 2024, berarti tingkat dividend yield sekitar 7,59 persen. 

Itu pun jika dividennya tidak dipangkas agar menjaga kondisi kas saat ada utang jatuh tempo di bulan ini ya.

Mau dapat info saham dividen jumbo serta strategi investasi dan outlook publikasi bulanan?

Pas banget, Mikirduit baru saja meluncurkan Zinebook #Mikirdividen yang berisi review 20 saham dividen yang cocok untuk investasi jangka panjang lama banget.

Kalau kamu beli #Mikirdividen edisi pertama ini, kamu bisa mendapatkan:

  • Update review laporan keuangan hingga full year 2023-2024 dalam bentuk rilis Mikirdividen edisi per kuartalan
  • Perencanaan investasi untuk masuk ke saham dividen
  • Grup Whatsapp support untuk tanya jawab materi Mikirdividen
  • Siap mendapatkan dividen sebelum diumumkan (kami sudah buatkan estimasinya)
  • Publikasi eksklusif bulanan untuk update saham mikirdividen dan kondisi market

Tertarik? langsung saja beli Zinebook #Mikirdividen dengan klik di sini

Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini