
Notasi
4 Fakta yang Muncul Bersamaan dengan Lonjakan Saham DSSA
Saham DSSA bergerak makin moncer, tembus rekor tertinggi sepanjang masa, bahkan sempat ke level Rp100.000 per saham secara intraday. Kira-kira ada sentimen apa yang mempengaruhi?
Notasi
Saham DSSA bergerak makin moncer, tembus rekor tertinggi sepanjang masa, bahkan sempat ke level Rp100.000 per saham secara intraday. Kira-kira ada sentimen apa yang mempengaruhi?
Notasi
Belum genap Agustus 2025 selesai, harga saham ASLC sudah tancap gas lebih dari 95 persen. Kira-kira ada sentimen apa?
investasi
Penjualan mobil sudah terpuruk sejak awal tahun, tetapi ada tanda kenaikan secara bulanan pada Juli 2025. Apakah ini tanda GIIAS 2025 bisa jadi juru selamat sektor otomotif?
Notasi
Ada dua saham BUMN Karya yang tiba-tiba ngegas minggu lalu, yaitu ADHI dan PPRE, anak usaha PTPP. Padahal, kinerja keuanganya masih pada loyo, kira-kira kenapa bisa gitu?
Notasi
Saham GOTO boleh makin solid mencatatkan akumuasi EBITDA Adjusted yang positif. Namun, ada sejumlah tantangan yang berpotensi menghantui bisnis GOTO ke depannya
investasi
Mayoritas emiten properti pada paruh pertama 2025 profitabilitas-nya masih loyo, tetapi sebagian ada yang masih tumbuh. Kira-kira siapa paling bertahan? apakah masih menarik lirik sektor ini?
saham
Sederet perbankan menengah besar sudah merilis laporan keuangan sepanjang paruh pertama 2025. Kira-kira siapa yang paling kuat?
IPO digest
PMUI, emiten distibutor XL Smart yang akan IPO berbarengan CDIA, PSAT, dan BLOG. Apakah saham-nya menarik dilirik? Check disini lima fakta yang wajib kamu tahu.
IPO digest
Perusahaan edukasi dan pengembangan diri milik motivator kondang Merry Riana, bakal segera IPO bulan Juni 2025. Dibelakang-nya ada konglomerat RI, Hermanto Tanoko, sayangnya valuasi kelewat mahal. Menarik dilirik saham-nya?
investasi
Kode domisili siap dibuka Juli mendatang, kita bakal tahu uang dari siapa yang lebih banyak mengalir di bursa saham RI. Akankah ini bikin IHSG makin ramai lagi?
investasi
OJK menerbitkan aturan baru terkait co-payment asuransi kesehatan. Kebijakan ini menuai kontroversi gara-gara nasabah harus membayar 10% dari klaim. Kira-kira gimana nasib rumah sakit, akankah masih ada prospek menarik dari saham-nya?
IPO digest
PT Diastika Biotekindo, emiten distibutor alat kesehatan yang masih ada afiliasi dengan LABS akan bersiap IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham CHECK. Check disini sederet faktanya!