Arah Bisnis SGRO Setelah Dicaplok Oleh Grup POSCO senilai Rp9,4 triliun
POSCO akuisisi SGRO dengan nilai sekitar Rp9,4 triliun. Lalu, bagaimana prospek saham SGRO ke depannya?
Mikirduit – Akhirnya, keluarga Sampoerna melepas kepemilikan saham SGRO kepada AGPA Pte. Ltd, anak usaha POSCO Internasional Corporation, dari Korea Selatan. POSCO membeli 1,19 miliar lembar saham setara 65 persen saham SGRO dengan harga Rp7.903 per saham sehingga nilai transaksi mencapai Rp9,4 triliun. Lalu, bagaimana prospek saham SGRO ke depannya?
Nilai transaksi kami hitung dari crossing saham pada 19 November 2025. Namun, memang ada selisih nilai transaksi dengan pengumuman POSCO yang mencapai Rp14 triliun.
Highlight
- Akuisisi 65% saham SGRO oleh POSCO senilai Rp9,4 triliun membuka peluang integrasi bisnis CPO yang lebih kuat antara kebun SGRO dan kilang penyulingan POSCO.
- Pelepasan lini bisnis sagu membantu SGRO berpotensi mencatat peningkatan kinerja laba di 2026 meski pendapatan tercatat sedikit menurun.
- SGRO diperkirakan mendapat sumber penyerapan CPO yang lebih stabil dari POSCO, sehingga prospek pendapatan menjadi lebih terjamin ke depan.
- Untuk diskusi saham secara lengkap, pilihan saham bulanan, dan insight komprehensif untuk member, kamu bisa join di Mikirsaham dengan klik link di sini
Dari catatan 2024, SGRO memiliki 184.000 hektar lahan sawit dengan jumlah tertanam sekitar 129.000 hektar (angka ini termasuk inti dan plasma). Kedua kebun itu ada di Sumatra dan Kalimantan. Selain itu, SGRO juga punya 5 pabrik kelapa sawit di Sumatra dengan kapasitas 380 ton per jam, serta 3 pabrik kelapa sawit di Kalimantan dengan kapasitas 135 ton per jam.
Untuk kebun intinya, SGRO memiliki rata-rata usia yang cukup produktif sekitar 16 tahun. Dengan total 42 persen di usia 12-19 tahun, 25 persen di atas 20 tahun, 19 persen sekitar 8-11 tahun, dan 11 persen sekitar 4-7 tahun.
Meski, ada pekerjaan rumah replanting 25 persen dari jumlah inti tertanam tersebut yang bisa mempengaruhi kinerja dalam jangka pendek.
Sementara itu, Grup POSCO asal Korea Selatan adalah konglomerasi yang bergerak di sektor perdagangan, energi, baja, dan agribisnis.
POSCO juga sudah ekspansi di Indonesia cukup lama. Beberapa bisnis-nya di Indonesia antara lain, kerja sama proyek strategis di PT Krakatau Posco di Cilegon, Konsorsium bersama PT Pertamina Hulu Energi North East Jawa di sektor migas, serta perseroan juga memiliki kebun di Indonesia sejak 2011 melalui PT Bio Inti Agrindo dengan luas lahan 23.000 hektar di Papua. Dengan begitu, total luas lahan yang dimiliki POSCO di Indonesia tembus 150.000 hektar.
Posco Internasional juga mengoperasikan tiga pabrik pengolahan minyak sawit berkapasitas 210.000 ton per tahun, serta pabrik penyulingan minyak sawit di Balikpapan dengan kapasitas produksi mencapai 500.000 ton per tahun yang baru selesai dibangun.
Ekspansi POSCO di Bisnis CPO dan Efeknya ke SGRO
POSCO tengah ekspansi besar-besaran di bisnis CPO. Setelah akuisisi SGRO, perseroan juga telah menyelesaikan pembangunan penyulingan CPO di Balikpapan Kalimantan Timur pada 21 November 2025.
POSCO membuat perusahaan patungan dengan GS Caltex dengan porsi 60 persen POSCO dan sisanya GS Caltex. Nantinya, kilang penyulingan CPO itu memiliki kapasitas 500.000 ton. Jumlah itu setara dengan 80 persen impor minyak sawit olahan Korea Selatan setiap tahunnya.
Adapun, keberadaan kilang Balikpapan ini akan selaras dengan ekspansi akuisisi SGRO. Nantinya, Posco Internasional akan memasok minyak sawit yang dihasilkan perkebunannya kepada PT ARC, perusahaan patungan pemilik kilang. Nantinya, minyak olahan itu akan dijual di pasar Indonesia dan ekspor ke Korea Selatan, China, dan negara lainnya.
Dengan rencana tersebut, kami menilai aksi akuisisi SGRO oleh Grup POSCO ini bisa berdampak positif bagi perseroan. Pasalnya, SGRO akan memiliki sumber pendapatan pasti dari penyerapan CPO oleh POSCO. Sehingga penjualan bisa lebih optimal.
Transaksi ini mirip dengan ketika SIMP mengakuisisi LSIP, sehingga LSIP mendapatkan sumber pendapatan pasti setelah mayoritas CPO-nya akan diserap oleh induk usahanya tersebut. Dalam perkembangannya SIMP berkontribusi sekitar 60-80 persen dari total pendapatan LSIP.
Apalagi, setelah diakuisisi oleh POSCO, SGRO telah melepas bisnis sagu-nya ke entitas Sampoerna. Bisnis sagu tersebut berkontribusi menekan total laba bersih karena hasil segmen-nya masih merugi. Terakhir di Juni 2025, hasil bisnis sagu tersebut rugi Rp65 miliar.

Sebelum transaksi akuisisi SGRO oleh POSCO, perseroan melakukan transaksi pelepasan bisnis PT National Sago Prima kepada Sampoerna Agri Resources Pte. Ltd, dan PT Sampoerna Strategic. Nilai transaksi mencapai Rp316 miliar. Dengan begitu, tingkat bottom line SGRO berpotensi lebih baik di 2026.
Seberapa besar efeknya dengan menghilangkan lini usaha non-CPO tersebut?
Jika menggunakan laporan keuangan per Juni 2025, dari segi pendapatan bisa mengalami penurunan menjadi Rp3,1 triliun dibandigkan dengan Rp3,2 triliun sebelum adanya penghapusan segmen tersebut. Secara tahunan, kinerja pertumbuhan pendapatan jadi lebih rendah menjadi 37 persen dibandingkan dengan sebelumnya 45 persen.
Namun, dari segi laba sebelum pajak mengalami kenaikan menjadi Rp761 miliar dibandingkan dengan Rp695 miliar sebelum penjualan bisnis tersebut. Dari segi pertumbuhan bisnis bisa mencatatkan kenaikan persentase pertumbuhan menjadi 244 persen dibandingkan dengan 214 persen sebelum penghapusan bisnis tersebut.
Catatannya, angka ini mengecualikan transaksi penjualan aset harga diskon. Jadi, nilai wajar PT National Sago Prima itu sekitar Rp1,42 triliun, tapi harga transaksi hanya Rp316 miliar. Artinya, akan ada catatan keuangan non-riil kerugian hingga Rp1,1 triliun. Sehingga jangan kaget jika ada catatan di laporan keuangan kuartal IV/2025 malah memburuk dan mencatatkan kerugian tersebut.
Namun, angka kerugian itu sifatnya tidak riil, tapi karena efek pelepasan aset saja.
Kami telah menyiapkan action strategi investasi di saham SGRO dalam jangka menengah di Mikirsaham
Kamu bisa mendapatkan insightnya dengan join Mikirsaham Pro.
Benefit Mikirsaham Pro:
- Stockpick investing (dividend, value, growth, contrarian) yang di-update setiap bulan
- Stockpicking swing trade mingguan (khusus member mikirsaham elite jika kuota masih tersedia)
- Insight saham terkini serta action-nya
- IPO dan Corporate Action Digest
- Event online bulanan
- Grup Diskusi Saham
Join ke Member Mikirsaham Pro sekarang juga dengan klik link di sini
Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini

