ANTM dan PSAB Meroket Bersama Harga Emas, Begini Prospeknya
Saham emas meroket tinggi selaras dengan kenaikan harga emas. Apalagi, ANTM dan PSAB juga baru saja merilis laporan keuangan kuartal II.2025 di akhir Agustus. Bagaimana prospeknya?

Mikirduit – Saham Emas mencatatkan kenaikan selaras dengan lonjakan harga emas dunia yang mencapai all time high lagi. Lalu, bisa seberapa jauh saham emas terbang?
Highlight
- Harga emas dunia kembali mendekati all time high di level US$3.496 per troy ounce karena tekanan politik terhadap The Fed, ketidakpastian geopolitik, dan risiko tarif dari Trump.
- Kinerja ANTM melonjak dengan laba bersih naik 202% berkat pemulihan nikel, kenaikan margin bisnis emas, dan beroperasinya smelter alumina, meski ruang pertumbuhan di 2026 diperkirakan terbatas.
- PSAB mencatatkan lonjakan laba bersih 98% dan berpotensi menjaga pertumbuhan lebih panjang jika tambang emas Doup beroperasi pada 2026, berbeda dengan ANTM yang momentumnya bisa mereda.
- Untuk diskusi saham secara lengkap, pilihan saham bulanan, dan insight komprehensif untuk member, kamu bisa join di Mikirsaham dengan klik link di sini
Hingga 2 September 2025, harga emas dunia berada di 3.496 dolar AS per troy ounce, mendekati level all time high terakir di 3.500 dolar AS per troy ounce pada April 2025.
Salah satu yang membuat harga emas naik adalah kekhawatiran independensi Federal Reserve setelah Trump terus menekan Jerome Powell dan memecat salah satu Gubernur The Fed Lisa Cook.
Ditambah, ketidakpastian geopolitik hingga risiko inflasi, serta kesehatan keuangan AS dari penerapan tarif sejak Agustus 2025. Salah satu yang menjadi perhatian pasar antara lain data ketenagakerjaan AS pada pekan ini yang diperkirakan melemah. Serta, ada kemungkinan perak menjadi target tarif Trump berikutnya.

Beberapa data ketenagakerjaan AS yang bakal rilis antara lain, Jobless claim pada Kamis, 4 September 2025 yang diperkirakan tetap sekitar 229.000, serta non-farm payroll per Agustus 2025 pada Jumat, 5 September 2025, yang diprediksi naik tipis 74.000 dibandingkan dengan 73.000 pada Juli 2025.
Di sisi lain, kemungkinan tarif Trump untuk perak juga bisa menjadi risiko ekonomi. Sebelumnya, Bea Cukai AS tiba-tiba mengumumkan emas batangan dikenakan tarif, tapi langsung dibatalkan beberapa hari kemudian.
Sementara itu, World Gold Council memperkirakan harga emas berpotensi bergerak sideways maksimal 5 persen (naik dan turun) selama paruh kedua tahun ini. Asumsi ini jika kondisi ekonomi secara global sesuai dengan konsensus. Namun, jika ada risiko ekonomi memburuk lebih signifikan serta adanya tekanan stagflasi akibat kebijakan tarif Trump, harga emas diperkirakan bisa naik hingga 10-15 persen.
Namun, jika ada skenario penyelesaian konflik perang fisik hingga perang dagang yang berkelanjutan dan membuat kondisi ekonomi menjadi lebih baik, harga emas diperkirakan turun 12-17 persen dari posisi pertengahan tahun ini.
Kinerja ANTM Saat Harga Emas Meroket
Bersamaan dengan lonjakan harga emas dunia, ANTM juga merilis laporan kinerja keuangan kuartal II/2025. Hasilnya, laba bersih ANTM melanjutkan tren sensasional dengan pertumbuhan 202 persen menjadi Rp4,69 triliun.
Kenaikan kinerja laba bersih ANTM didorong oleh tiga faktor utama:
Pertama, pemulihan pendapatan nikel yang naik 124 persen menjadi Rp7,86 triliun setelah tahun lalu ada permasalahan terkait keterlambatan persetujuan RKAB dari Kementerian ESDM. Hasilnya, bisnis nikel ANTM yang punya margin keuntungan terbesar dibandingkan dengan segmen lainnya juga mencatatkan laba sebelum pajak naik 2.200 persen menjadi Rp3,52 triliun dengan tingkat margin keuntungan 44 persen.
Kedua, kenaikan tingkat margin bisnis emas ANTM selaras dengan kenaikan harga emas. Pendapatan bisnis emas ANTM naik 162 persen menjadi Rp49 triliun. Lalu, laba sebelum pajak naik 211 persen menjadi Rp3,22 triliun. Dari lonjakan pendapatan tersebut, margin keuntungan juga naik menjadi 6,49 persen dibandingkan dengan 5,47 persen pada periode sama tahun sebelumnya.
Ketiga, smelter alumina ANTM di Kalimantan Barat mulai beroperasi penuh pada awal 2025. Hasilnya, pendapatan bisnis alumina ANTM naik 101 persen menjadi Rp1,4 triliun, sedangkan laba sebelum pajak naik 219 persen menjadi Rp319 miliar. Dari segi margin keuntungan melesat jadi 21 persen dibandingkan dengan 13 persen pada periode sama tahun sebelumnya.
Saham ANTM akan menghadapi tantangan ruang pertumbuhan di tahun depan. Pasalnya, lonjakan bisnis nikel akan kembali bergantung terhadap perkembangan harga nikel, serta bisnis alumina juga tergantung dengan harga jual. Ruang kenaikan harga emas yang terus di pucuk pada tahun ini bisa mereda jika di tahun depan kondisi ekonomi bisa lebih stabil selaras dengan tren penurunan suku bunga yang sudah dilakukan secara bertahap pada akhir 2024 hingga 2025.

Saham PSAB Meroket
Selain ANTM, PSAB juga merilis kinerja kuartal II/2025 di akhir Agustus 2025 kemarin. Hasilnya, PSAB mencatatkan kenaikan laba bersih hingga 98 persen menjadi 19,96 juta dolar AS.
Sebenarnya, dari segi pendapatan, PSAB hanya mencatatkan kenaikan 7,8 persen menjadi 140,29 juta dolar AS. Namun, saat pendapatan naik 7 persen, beban pokok pendapatan PSAB malah turun sehingga laba kotor naik 30 persen menjadi 87,98 juta dolar AS.
Lalu, laba bersih bisa terbang tinggi ada beberapa faktor, salah satunya adanya penyusutan kerugian penjualan dan penghapusan aset tetap yang turun menjadi 1 juta dolar AS dibandingkan dengan 6,9 juta dolar AS pada periode sebelumnya.
Berbeda dengan ANTM yang mungkin momentumnya bisa meredup di 2025, PSAB bisa ketiban berkah jika tambang emas Doup-nya bisa beroperasi pada 2026. Jika tambang Doup beroperasi pada 2026, berarti ada potensi tambahan pendapatan bagi PSAB di tahun depan yang mampu menjaga pertumbuhan kinerja perseroan.
Sampai Oktober 2024, tambang emas Doup diperkirakan memiliki cadangan mencapai 38,2 juta ton bijih dengan kandungan emas 1,28 gram per ton. Sehingga, total potensi cadangan bisa mencapai 1,6 juta ounce emas.
Kesimpulan
Lalu, apakah bijak masuk ke saham emas saat ini untuk plan mid-term? jawabannya tidak. Posisi harga saham emas saat ini sudah naik denga tingkat volatilitas yang cukup tinggi. JIka harga emas mengalami konsolidasi ada potensi saham-saham terkait emas akan mengalami koreksi.
Untuk posisi saat ini hanya cocok untuk trading cuan bungkus saja. Jika nantinya ada koreksi lagi, terutama untuk PSAB, kita bisa melihat peluang masuk yang cukup bagus ke depannya. Di sisi lain, untuk ANTM di atas Rp3.000 disarankan berhati-hati karena harga tersebut kurang bagus untuk jangka menengah-panjang mengingat ruang pertumbuhan ANTM di 2026 mungkin terbatas. Kecuali terbantu dari rampungnya proyek Dragon yang diperkirakan terjadi pada akhir 2026.
Mau Dapat Pilihan Saham yang Bisa Dilirik untuk Jangka Menengah Khusus September 2025?
Join mikirsaham untuk mendapatkan detail plan investasi saham. Kamu juga bisa diskusi saham real-time, insight saham yang menarik, hingga pilihan saham bulanan. Mau dapat list lengkapnya sekaligus konsultasi dengan Mikirduit? yuk join Mikirsaham sekarang juga dengan klik di sini dan dapatkan semua benefit ini:
- Pilihan saham dividen, value, growth, dan contrarian
- Kamu bisa tanya lebih detail alasan pemilihan saham tersebut
- Curhat soal kondisi porto-mu
- Update perkembangan market secara real-time
- Konfirmasi isu yang kamu dapatkan dan impact-nya ke saham terkait
Semua itu bisa didapatkan dengan gabung Mikirsaham, Join sekarang dengan klik di sini
Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini