Alasan Warga Prancis Ngamuk Setelah Masa Pensiun Diperpanjang

Keputusan Presiden Prancis Macron mengubah masa pensiun dari 62 tahun dan 64 tahun membuat pekerja di sana demo besar-besaran. Begini penyebabnya

Alasan Warga Prancis Ngamuk Setelah Masa Pensiun Diperpanjang

Mikir Duit – Suasan di Prancis makin mencekam nih. Semua berawal dari presiden Prancis yang ingin memperpanjang masa pensiun pekerja di negaranya dari 62 tahun menjadi 64 tahun. Lalu, kenapa warga Prancis jadi ngamuk nggak karuan? semuanya akan kita jelaskan di sini.

Penjelasan Perpanjangan Masa Pensiun yang Jadi Masalah

Prancis memiliki kebijakan semua warga negaranya yang pensiun akan meneruma dana pensiun. Sistem pendanaan dana pensiun warga prancis didapatkan dengan skema redistribusi lagi pajak yang dibayarkan para pekerja ketika mereka pensiun.

Dengan sistem itu, Prancis diproyeksikan mengalami defisit anggarannya karena kenaikan jumlah populasi yang pensiun dalam satu dekade terakhir.

Rata-rata, warga Prancis yang pensiun mendapatkan dan sekitar 1.400 euro atau sekitar Rp22 juta per bulan setelah dipotong pajak.

Masyarakat Prancis melakukan demo besar-besaran hingga menganggu layanan fasilitas umum, termasuk transpotasi massal. Mereka menolak keras kebijakan Macron yang ingin memperpanjang masa pensiun dari 62 tahun menjadi 64 tahun. / sumber Reuters

Secara rinci, perhitungan angka dana pensiun yang didapatkan itu cukup rumit. Variable perhitungannya mengacu kepada perbedaan profesi hingga perusahaan swasta atau publik.

Lalu, uang pensiun itu tidak bisa diambil sampai mereka masuk masa pensiun, kecuali beberapa profesi seperti militer, polisi, dan orang dengan pekerjaan fisik bisa ambil pensiun dini.

Jadi, ketika masa pensiun diperpanjang, berarti mereka makin sulit untuk mendapatkan haknya tersebut.

Keputusan Presiden Prancis untuk Menyelamatkan Kas Negara

Nah, Presiden Prancis Macron pun ingin mengotak-atik skema pensiun itu agar sistemnya tetap berjalan berkelanjutan.

Jadi, Macron bikin ketentuan untuk pekerja yang lahir pada 1961 dan harus pensiun pada tahun ini, akhirnya diminta baru bisa pensiun 3 bulan lagi setelah usianya mencapai periode tersebut.

Lalu, mereka yang lahir pada 1968 dan setelahnya, baru bisa pensiun ketika usia 64 tahun, serta telah bekerja 43 tahun agar berhak atas dana pensiun dari negara. Padahal, sebelumnya, maksimal usia cuma 62 tahun.

Nah, untuk melancarkan aksinya, si Macron ini menggunakan hak khusus sebagai presiden untuk memutuskan undang-undang tanpa pemungutan suara di parlemen. Langkah itu jelas jadi makanan empuk untuk oposisi Macron dan membuat banyak masyarakat mengamuk hingga saat ini.

Perbedaan Sistem Pensiun di Indonesia

Berbeda dengan Prancis, Indonesia hanya menanggung biaya pensiun untuk pegawai negeri sipil (PNS), polisi, dan tentara.

Bahkan, kondisi pembiayaan pensiun untuk PNS juga mulai berisiko ganggu anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) gara-gara jumlah yang pensiun bertambah banyak. Untuk itu, pemerintah lagi ingin mengatur ulang skema dana pensiun PNS dengan skema Fully funded. Apa itu? jadi intinya skema fully funded ini PNS bisa menerima seluruh uang dana pensiunnya. Lalu, dana pensiun PNS juga diambil dari gaji mereka. Baca wacana dana pensiun PNS skema fully funded di sini.

Bagi sektor swasta, pemerintah menyediakan BPJS Ketenagakerjaan yang dulu bernama Jamsostek alias Jaminan sosial tenaga kerja. Di sini, peserta BPJS Ketenagakerjaan dan perusahaan tempat bekerja patungan untuk memenuhi dana pensiun tersebut. Nantinya, uang di BPJS Ketenagakerjaan bisa diambil jika sudah masuk masa pensiun di usia 56 tahun.

Namun, jika ada karyawan korban PHK, bisa melakukan pencairan lebih awal, tapi jumlah yang diterima akan disesuaikan dengan masa kerja dan jumlah gaji yang diterima sebelumnya. Semakin lama dan besar gaji, berarti jumlah dana pensiun dalam BPJS Ketenagakerjaan juga semakin besar.

Kesimpulan

Intinya, langkah Macron sebenarnya baik sih kalau dari sudut pandang orang luar Prancis ya. Soalnya, dia ingin agar sistem pendanaan pensiun negaranya bisa berkelanjutan untuk jangka panjang dan bagus untuk masyarakat di sana dong.

Namun, ekspektasi banyak pekerja yang menargetkan bisa pensiun di usia 62 tahun pun sirna sehingga mereka mengamuk dan turun ke jalan. Lagipula, pekerja Prancis kalau sudah demonstrasi itu memang rada seram.

Pernah ketika 2019, mereka juga melakukan demonstrasi besar-besaran gara-gara tidak setuju dengan reformasi ekonomi ala Macron. Itu juga rada kacau sih.

Nah, kalau kamu untuk pensiun sudah menyiapkan apa saja nih?