Adu Dua Saham Semen yang Super Murah, Bisa Diborong?

Dua saham semen ini sudah dianggap sangat diskon, tapi apakah berarti layak dibeli? simak ulasan lengkapnya di sini.

Adu Dua Saham Semen yang Super Murah, Bisa Diborong?

Mikirduit – Dua saham semen ini sudah berada di level sangat murah, tapi dengan kondisi industri yang masih oversupply. Lalu, apakah saham semen mulai menarik dilirik, dan mana yang terbaik? 

Sepanjang 2023, permintaan semen di Indonesia masih jauh dari produksi yang tersedia. Permintaan semen di 2023 hanya sebesar 64 juta ton, sedangkan kapasitas produksi mencapai 121 juta ton.

Beberapa pelaku usaha pun meminta kepada pemerintah untuk menerapkan kebijakan moratorium atau penangguhan pemberian izin untuk pabrik semen baru. Tujuannya untuk mengendalikan kapasitas produksi bisa tetap terjaga tidak naik lebih tinggi dengan kondisi permintaan yang rendah. 

Dalam kondisi itu, pelaku pasar industri semen menilai sektor bisnisnya butuh ketegasan pemerintah. Sayangnya, bukannya moratorium masuknya pemain baru hingga kenaikan kapasitas produksi semen, para pelaku industri kedatangan pemain baru dari China, yakni PT Kobexindo Cement. Perusahaan semen itu akan beroperasi di Aceh.

Sementara itu, ekspektasi pembangunan IKN bisa menyerap lebih banyak semen pun bisa dibilang ternyata tidak terlalu signifikan. Kebutuhan semen untuk pembanguan IKN sampai 2045 diperkirakan sekitar 1 juta ton per tahun. Dengan oversupply hingga 60 juta ton, proyek IKN dinilai tidak mampu menarik potensi bisnis semen menjadi lebih menarik. 

Lalu, bagaimana kondisi fundamental saham semen?

Saham SMGR

Sepanjang 2024, harga saham SMGR sudah turun sebesar 42,86 persen. Pertanyaannya, apakah harga saham SMGR sudah bottom dan bagaimana prospeknya?

Secara umum, kondisi oversupply saham semen mulai terjadi sejak 2014. Kala itu, beberapa pelaku bisnis semen, termasuk SMGR mati-matian untuk menjual semennya dengan serbuan perusahaan semen dari China, salah satunya CMNT. 

Sehingga dari segi kinerja keuangan, sepanjang 2014-2016 mencatatkan pertumbuhan penjualan yang stagnan dan sempat bertumbuh lagi di 2018-2019. Namun, dari segi laba bersih terus mencatatkan penurunan pada periode sama. 

Hingga 2023, kinerja SMGR masih terus stagnan, meski pendapatan naik 6 persen, tapi laba bersih turun 8,25 persen. 

Ditambah, hingga kuartal I/2024, kinerja SMGR masih melanjutkan penurunan. Dari segi pendapatan sebesar 6,27 persen, serta laba bersih sebesar 15,99 persen. 

SMGR juga tidak mampu menjaga biaya operasional dan pokok pendapatan agar bisa meredam kerugian. Tingkat gross profit margin-nya turun menjadi 26,35 persen dibandingkan dengan 27,37 persen, serta net profit marginnya turun menjadi 5,63 persen dibandingkan dengan 6,29 persen. 

Namun, penurunan kinerja di kuartal pertama dinilai ada faktor periode ramadan yang dimulai Maret 2024. Perkiraannya, permintaan semen akan meningkat lagi di kuartal kedua selaras dengan beberapa proyek yang mulai berjalan. 

Meski begitu, tantangan pertumbuhan bisnis SMGR masih cukup berat, meski menyandang sebagai market leader di industri tersebut. Pasalnya, jumlah market yang terbatas membuat kehadiran pemain baru berpotensi makin menggerus jumlah penjualan dari setiap pelaku industri yang ada. 

Di sisi lain, SMGR juga memutuskan menurunkan tingkat dividend payout rasio di 2024 ini menjadi sekitar 25-30 persen dari laba bersih. Padahal, guideline-nya mereka membagikan dividen sekitar 80 persen dari laba bersih. 

Manajemen mengungkapkan aksi itu dilakukan untuk menyiapkan bantalan modal berupa cashflow secara sementara utnuk antisipasi ketidakpastian global dari konflik geopolitik timur tengah hingga tingkat suku bunga yang masih tinggi. 

Artinya secara khusus, manajemen juga memberikan sinyal ada tantangan bisnis sehingga perlu memperkuat cashflow dalam jangka menengah pendek.

Saat Ketinggalan Saham yang Bullish, Kejar atau Skip?
Ada beberapa saham lagi lanjut naik seperti saham nikel hingga PGAS, tapi apakah masih bisa kejar harga? berikut ini strategi investasi saham kejar harga saat ada yang lagi uptrend

Saham INTP

Sepanjang 2024, harga saham INTP sudah turun 31 persen. Memang lebih terkendali dibandingkan dengan SMGR, tapi bagaimana dengan prospeknya? 

Pola tren kinerja keuangan INTP hampir sama dengan SMGR, hanya saja INTP lebih terdampak dengan mencatatkan penurunan pendapatan sejak 2015-2017 akibat oversupply. Meski begitu, hingga 2023, kinerja INTP malah lebih baik dibandingkan dengan SMGR. Dari segi pendapatan tumbuh 9,9 persen menjadi Rp17,95 triliun, sedangkan dari laba bersih naik 5,86 persen menjadi Rp1,95 triliun. 

Meski, kinerja INTP di kuartal pertama 2024 kembali mencatatkan penurunan. Pendapatan turun 3,84 persen menjadi Rp4 triliun dan laba bersih turun 35,91 persen menjadi Rp238 miliar. Namun, penurunan kinerja di semester pertama termasuk nanti di kuartal kedua dinilai masih wajar oleh manajemen karena siklus bisnisnya seperti itu. 

Meski begitu, ada yang menarik dari INTP adalah mereka melakukan ekspansi akuisisi perusahaan semen saat kondisi oversupply. INTP mengakuisisi Semen Grobogan senilai Rp1,49 triliun. 

Namun, dari aksi akuisisi semen Grobogan itu, INTP menurunkan dividen payout rasio yang biasanya 100 persen menjadi hanya 17 persen.

Manajemen mengungkapkan penurunan dividen payout rasio itu disebabkan adanya aksi akuisisi dan rencana perseroan melakukan buyback Rp2,7 triliun. Untuk itu, perseroan akan mengumpulkan cash lebih banyak lagi untuk mengembalikan dividend payout rasio kembali menjadi tinggi. Ini menjadi sinyal dalam 2-5 tahun ke depan bisa jadi dividend payout rasio INTP akan menciut. 

Sementara itu, beberapa tantangan bagi perseroan selama 2024. Salah satunya posisi harga minyak dunia yang masih fluktuatif akibat geopolitik, serta pelemahan kurs rupiah terkait impor bahan bakar tersebut. Ditambah, harga kraft paper untuk paper bag kemasan semen juga naik cukup tinggi. 

Kondisi itu yang membuat perseroan sulit menjaga biaya tetap stabil untuk memperbaiki profitabilitas. 

Harapannya, beberapa proyek besar seperti IKN, MRT, dan lainnya bisa mendorong permintaan semen perseroan. Seperti di akhir 2023, perseroan mendapatkan kenaikan permintaan semen dari proyek IKN, MRT, hingga Pelabuhan Patimban. 

Kesimpulan

Harga SMGR maupun INTP sudah sama-sama sangat murah. Namun, kami membuat proyeksi harga wajar dengan kemungkinan kinerja terburuk seperti pertumbuhan bisnis yang masih melambat di 2024. 

Kami ekspektasikan harga wajar INTP ada di Rp6.138 per saham. Untuk SMGR sudah cukup murah dengan asumsi harga wajar di Rp5.528 per saham. Meski, SMGR terlihat murah, tapi dari segi kinerja dan margin keuntungan, INTP bisa dibilang lebih baik. Jadi, apakah saatnya beli INTP?

Jawabannya ya tidak juga, kami lebih menyarankan untuk wait and see di saham semen, dan lebih baik cari sektor lainnya. Soalanya permasalahan saham semen ini tidak bisa diselesaikan dalam waktu 1-2 tahun. Sehingga tekanan kinerja masih bisa berlanjut. 

Beberapa tantangan saham semen selain oversupply harga komoditas sebagai bahan baku dan bahan bakar, serta persaingan bisnis yang ketat saat kondisi industri lagi oversupply. Artinya, ada potensi kinerja omzet melambat ditambah risiko kenaikan beban dalam jangka menengah. Apalagi, dividen payout ratio keduanya juga diturunkan dan akan terjadi dalam beberapa tahun ke depan juga.

Kalau bagi yang nyangkut gimana?

Ada dua cara, pertama bisa jual jika harga rata-rata tidak terlalu jauh dari harga pasar. Sehingga, bisa bersabar menunggu kenaikan, seperti untuk INTP ada aksi buyback. Lalu, untuk yang punya harga rata-rata cukup jauh di atas misal Rp8.000 untuk SMGR atau Rp11.000 untuk INTP, bisa cari titik jual saat kenaikan cukup tinggi. Soalnya, untuk balik ke harga itu masih butuh waktu dan driver yang luar biasa besar.

Kedua, hold tanpa menambah modal lagi. Pasalnya, dalam jangka menengah mungkin akan sulit naik terkait prospek bisnisnya. Opsi ini cocok untuk kamu yang tidak rela untuk cut loss dan punya timeframe jangka panjang.

Telah Dirilis Ulasan 31 Saham Dividen Paling Oke untuk Jangka Panjang Periode 2024

Yuk join Mikirdividen sekarang juga, kamu akan mendapatkan semua benefit di bawah ini:

  • Update review laporan keuangan saham dividen fundamental bagus hingga full year 2024 dalam bentuk rilis Mikirdividen edisi per kuartalan
  • Perencanaan investasi untuk masuk ke saham dividen
  • Grup Whatsapp support untuk tanya jawab materi Mikirdividen
  • Publikasi eksklusif bulanan untuk update saham mikirdividen dan kondisi market
  • Event online bulanan

Tertarik? langsung saja beli Zinebook #Mikirdividen dengan klik di sini

Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini