Adu 5 Saham Sektor Kesehatan yang Lagi Diskon di Amerika, Ini Rekomendasinya
Saham sektor kesehatan paling tertekan di pasar saham AS sepanjang tahun ini. Berbagai kebijakan Trump menjadi salah satu pemicunya. Lalu, apa saja saham yang punya peluang pertumbuhan kinerja dan masih murah di sektor tersebut?

Mikirduit – Salah satu sektor saham di Amerika Serikat yang dianggap sudah murah adalah sektor kesehatan. Bagaimana prospeknya dan peluang pemulihan harganya?
Highlight
- Sektor kesehatan AS saat ini memiliki valuasi yang murah akibat sentimen negatif, namun berpotensi pulih karena penurunan suku bunga The Fed.
- Penurunan suku bunga dapat memberikan sentimen positif bagi saham kesehatan dengan menurunkan biaya utang dan memicu investasi pada perusahaan bioteknologi.
- Analisis saham merekomendasikan empat saham dengan potensi pertumbuhan laba di tahun 2025 (MRK, PFE, BIIB, INCY) dan satu saham dengan potensi turnaround di tahun 2026 (CNC).
- Mulai investasi saham AS bersama Gotrade untuk mendapatkan potensi reward hingga US$120, daftar sekarang dengan klik di sini
Saham sektor kesehatan AS mencakup subsektor perusahaan farmasi, bioteknologi, asuransi kesehatan, dan peralatan medis. Saham sektor ini mengalami tekanan setelah mendapatkan sentimen negatif mulai dari tekanan untuk menurunkan harga obat resep di Amerika Serikat, tarif yang dikenakan ke produk farmasi, hingga pemotongan pendanaan penelitian kesehatan.
Jared Holz, analis sektor kesehatan Mizuho Securities mengatakan ada beban politik dan regulasi yang terus menerus membebani dan tampaknya tidak mereda. "Ketika sektor ini tidak begitu jual, daya tariknya menghilang dan banyak investor menjauh," ujarnya.
State Street Investment Management mencatatkan kalau Exchange trade fund (ETF) sektor kesehatan mencatatkan outflow selama 12 bulan berturut-turut hingga Juli 2025 senilai 11,5 miliar dolar AS. Angka ini menjadi yang terbesar dibandingkan dengan sektor lainnya.
Kepala Investasi Greenwood Capital mengatakan valuasi saham sektor kesehatan sudah sangat murah dengan kinerja yang relatif berada di titik ekstrem. "Posisi harga saat ini akan menarik untuk mendapatkan keuntungan yang optimal di sektor kesehatan AS," ujarnya.
Saat sektor kesehatan tengah di-bombardir dengan kebijakan politis dari Donald Trump, ada satu harapan, yakni penurunan suku bunga The Fed.
Jika mengacu ke The Fed Monitor Tool, probabilitas penurunan suku bunga pada September 2025 bakal cukup tinggi. Lalu, apakah ada hubungannya antara suku bunga The Fed dengan sektor kesehatan?
Ada beberapa sentimen positif yang didapatkan oleh fundamental sektor kesehatan saat suku bunga menjadi lebih rendah.
Pertama, saham sektor kesehatan berpeluang menerbitkan obligasi refinancing untuk menghemat biaya beban utanng sehingga bisa dioptimalkan ke sektor lainnya.
Kedua, untuk sub sektor bioteknologi dinilai bisa mendapatkan manfaat potensi investasi untuk pengembangan produk baru-nya. Ketika suku bunga tinggi, investor sering ragu untuk berinvestasi ke bioteknologi karena dianggap berisiko. Pasalnya, dalam membuat obat baru dan memasarkannya butuh waktu bertahun-tahun hingga mendapatkan paten dan membutuhkan uang hingga ratusan juta dolar AS.
Meski begitu, ada risiko juga jika suku bunga turun. Bagi saham sektor kesehatan non-bioteknologi bisa mencatatkan return investasi yang lebih rendah ketika suku bunga turun. Alasannya, mayoritas cash-nya diinvestasikan ke pendapatan tetap atau obligasi. Sehingga ketika suku bunga turun, tingkat yield juga mengalami penurunan.
Lalu, saham sektor kesehatan AS mana yang paling menarik?
Saham Sektor Kesehatan AS yang Menjadi Pilihan
Kami menganalisis 10 saham sektor kesehatan AS dengan valuasi PE dan PBV band yang dianggap murah dengan ketentuan posisi di bawah PE dan PBV band rata-rata serta PBV di bawah 5 kali dan PE di bawah 20 kali.
Lalu, kami membagi dua kategori saham, yakni saham yang diproyeksikan mencatatkan kinerja full year 2025 tetap positif dan saham yang berpotensi turnaround di 2026.
Hasilnya, kami menemukan 4 saham sektor kesehatan yang berpotensi masih mencatatkan pertumbuhan laba bersih di 2025, serta 1 saham yang berpotensi turnaround di 2026. Begini ulasan lengkapnya.
Saham MRK
MRK adalah perusahaan farmasi raksasa dunia, termasuk ada di Indonesia melalui MERK. Bisnis utamanya adalah memproduksi obat-obatan dan juga terkait kesehatan hewan.
Secara kinerja keuangan hingga kuartal II/2025 (year to date), MRK masih mencatatkan penurunan kinerja. Dari segi laba bersih turun 7 persen menjadi 9,5 miliar dolar AS. Pendorong utamanya adanya penurunan pendapatan 2 persen menjadi 31,33 miliar dolar AS. Tekanan laba bersih MRK didorong dari kenaikan biaya research and development sebesar 2 persen dan biaya penjualan, umum, dan administrasi yang stagnan 0 persen saat pendapatan turun.
Meskipun begitu, hingga rilis laporan kinerja kuartal II/2025, MRK masih menilai ada potensi kenaikan pendapatan sekitar 0,21 persen hingga 1,76 persen sekitar 64,3 miliar hingga 65,3 miliar dolar AS. Dari segi laba bersih diperkirakan sekitar 8,87 hingga 8,97 dolar AS per saham atau tumbuh sekitar 31-32 persen sesuai dengan konsensus analis.
Tantangan: dengan kinerja laba bersih hingga semester I/2025 masih turun, ada potensi sentimen negatif jika MRK tidak mampu mencapai guidance yang telah dibuatnya.
Risiko dalam jangka panjang, paten obat kanker MRK, yakni Keytruda akan berakhir pada 2028. Serta, MRK menjadi yang terkena risiko dari tarif impor Donald untuk produk farmasi dari luar Amerika.
Momentum: Salah satu upaya yang lagi dilakukan MRK untuk memperbaiki kinerja adalah rencana efisiensi hingga 3 miliar dolar AS hingga akhir 2027. Nantinya, dana efisiensi itu akan digunakan untuk peluncuran produk baru dan distribusi obatnya.Namun, efek ini belum terjadi dalam jangka pendek.
Jika menggunakan data per 12 Agustus 2025, MRK memiliki target price dari konsensus analis sekitar 100,41 dolar AS, serta asumsi wajar 109,9 dolar AS per saham.
Jika angka ini bisa dicapai dalam 12 bulan, potensi upside-nya sekitar 25-36 persen dari harga per 12 Agustus 2025.

Saham PFE
PFE yang merupakan pesaing dari MRK juga menjadi saham pilihan sektor kesehatan di AS. Secara umum bisnis PFE mirip dengan MRK dengan fokus pembuatan obat.
Dari segi kinerja hingga kuartal II/2025, kinerja PFE lebih bagus dibandingkan dengan MRK. Pendapatan PFE naik 1 persen menjadi 28,16 miliar dolar AS, sedangkan laba bersih naik 86 persen menjadi 5,87 miliar dolar AS. Kenaikan laba bersih PFE yang cukup signifikan didorong dari penurunan beban penjualan, hingga termasuk biaya research and development.
Untuk guidance 2025, PFE memperkirakan dari segi pendapatan berpotensi turun 3,17 persen hingga naik 1,59 persen dibandingkan dengan 2024. Lalu, dari segi laba bersih per saham berpotensi naik 104 hingga 118 persen.
Tantangan: risiko kebijakan Trump yang tidak terduga untuk produk impor farmasi hingga bisa membuat kinerja PFE tidak sesuai perkiraan.
Momentum: kenaikan laba bersih PFE selaras dengan kesuksesan pemangkasan biaya yang telah dilakukannya. Artinya, ada potensi kinerja PFE akan menarik hingga akhir tahun asal tidak ada kejutan dari Trump.
Apalagi, terkait risiko tarif Trump, perseroan telah memitigasi dengan reposisi inventaris di lokasi tertentu, serta pemesanan awal untuk beberapa obat. Sehingga minimal kinerja 2025 tidak terpukul hebat oleh kebijakan tarif Trump.
Jika menggunakan data per 12 Agustus 2025, PFE memiliki target price dari konsensus analis sekitar 28,86 dolar AS per saham, dengan asumsi harga wajar di 32,35 dolar AS per saham.
Jika dihitung dari harga saham per 12 Agustus 2025, potensi upsidenya sektiar 17-31 persen.
Saham BIIB
BIIB adalah perusahaan bioteknologi yang fokus untuk penyakit neurologis dan neurodegeneratif. Sehingga bisa dibilang bisnis BIIB agak berbeda dari MRK dan PFE.
Hingga kuartal II/2025, BIIB mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 10 persen menjadi 875 juta dolar AS, meski dari segi pendapatan masih mencatatkan kenaikan sebesar 6,75 persen menjadi 5 miliar dolar AS.
Tekanan laba bersih BIIB disebabkan oleh kenaikan biaya penjualan sebesar 13,42 persen menjadi 1,23 miliar dolar AS. Kenaikan itu lebih tinggi daripada pendapatan yang cuma 6 persen.
Ditambah, ada kenaikan biaya akuisisi research and development menjadi seilai 242 juta dolar AS dibandingkan dengan 16 juta pada periode sama tahun sebelumnya.
Meski begitu, manajemen tetap memberikan guidance tinggi untuk prospek laba bersih per saham BIIB. Mereka menaikkan ekspektasi laba bersih per saham 2025 menjadi 15,5 hingga 16 dolar AS per saham yang berarti ada potensi kenaikan 38-42 persen.
Angka proyeksi itu dinaikkan dibandingkan dengan sebelumnya 14,5 hingga 15,5 dolar AS per saham dari proyeksi pada Mei 2025.
Tantangan: risiko dari saham BIIB saat ini adalah jika realisasi full year 2025 di bawah ekspektasi manajemen. Hal itu bisa jadi tekanan harga bagi BIIB dalam jangka pendek.
Momentum: belum ada momentum besar bagi BIIB kecuali bisa mencapai pertumbuhan kinerja sesuai ekspektasi.
Dari segi harga saham, konsensus analis memasang target price 167,98 dolar AS per saham, dengan asumsi wajar 188,92 dolar AS per saham.
Dengan menggunakan harga penutupan per 12 Agustus 2025, potensi upside saham BIIB sekitar 30-46 persen.
Saham INCY
INCY menjadi salah satu saham kesehatan dengan fokus bisnis untuk memproduksi obat yang belum terpenuhi. Sehingga bisa dibilang INCY tidak bisa dibandingkan dengan PFE dan MRK yang membuat obat penyakit yang lebih umum.
Sampai kinerja kuartal II/2025, INCY mencatatkan pertumbuhan sebesar 17 persen menjadi, 2,26 miliar dolar AS. Dari segi laba bersih, INCY mencatatkan turnaround dengan meraih laba bersih positif 563 juta dolar As dibandingkan dengan kerugian 275 juta dolar AS.
Dari segi konsensus analis, INCY diproyeksikan mencatatkan pertumbuhan laba bersih hingga 3706 persen menjadi 6,09 dolar AS per saham.
Risiko: Dari segi kinerja INCY tidak memiliki risiko karena kondisi low base di 2024 membuat laba bersih INCY memang berpotensi meroket hingga akhir 2025. Hanya saja dari segi volatilitas harga saham INCY sudah cukup tinggi meski dengan asumsi historis 5 tahunnya, harga saham INCY masih bisa masuk kategori diskon.
Momentum: INCY mencatatkan kinerja yang positif salah satunya dari peluncuran produk Niktimvo yang telah mencapai 10 persen dari pasar saham AS yang bisa dijangkau. 82 persen pusat transplantasi sumsum tulang mengadopsi terapi dari INCY tersebut.
Dari konsensus analis memberikan target price sekitar 80,83 dolar AS per saham, serta asumsi wajar 86,89 dolar AS per saham.
Dengan begitu, jika mengacu ke harga saham INCY per 13 Agustus 2025, saham INCY berpotensi turun 0,96 persen hingga naik 6,47 persen.
Saham CNC
CNC menjadi salah satu emiten bisnis asuransi kesehatan terbesar di Amerika Serikat. CNC tidak menjual asuransi kesehatan biasa, tapi bekerja sama dengan pemerintah seperti Medicaid, Medicare, dan Managed Care Marketplace Plans yang dulunya disebut Obamacare.
Berbeda dengan 4 saham lainnya, saham CNC ini tidak mencatatkan potensi pertumbuhan kinerja di 2025. Bahkan, ekspektasi kinerja laba bersih per saham CNC bakal turun 74 persen menjadi 1,63 dolar AS per saham.
Namun, CNC menjadi pilihan kami dengan asumsi potensi turnaround di 2026 dengan potensi kenaikan laba bersih per saham hingga 111 persen.
Adapun, kinerja CNC menurun drastis meski pendapatan hingga kuartal II/2025 masih tumbuh 18,84 persen menjadi 95 miliar dolar AS. Sayangnya, kenaikan beban operasional dan penjualan sebesar 21 persen menjadi 94 miliar dolar AS membuat laba bersih CNC turun 54 persen menjadi 1,05 miliar dolar AS.
Tekanan kinerja CNC pada kuartal 2025 disebabkan oleh tekanan biaya signifikan dari program perawatan terjangkau. Program itu membuat adanya penyesuaian pembayaran risiko pada 2025. Hal itu termasuk dalam penggantian kerugian perusahaan asuransi yang menanggung sebagian besar nasabah yang sakit.
Untuk itu, CNC lagi mencoba mengubah harga Program perawatan terjangkau untuk menyesuaikan dengan permintaan perawatan medis. Harapannya, kinerja CNC mulai bertumbuh lagi pada 2026.
Tantangan: CNC harus bisa mengantisipasi efek dari program perawatan terjangkau untuk bisa kembali mencatatkan pertumbuhan kinerja di 2026.
Momentum: posisi harga saham CNC saat ini sudah terdiskon karena kejutan kinerja kuartal kedua yang turun signifikan. Jika CNC bisa memulihkannya di awal 2026 bisa jadi momentum bagus untuk saham ini.
Jika mengacu ke konsensus analis, target harga CNC sekitar 34,56 dolar AS per saham dengan asumsi wajar di 41,35 dolar AS per saham.
Dengan mengacu ke harga per 12 Agustus 2025, potensi upside saham CNC sekitar 32-58 persen.
Kesimpulan
Dari kelima saham ini, mana yang paling menarik? dengan melihat volatiltias saham INCY, kami akan langsung mengecualikan saham INCY karena memiliki tingkat risiko volatilitas yang cukup tinggi, meski asumsi harga saham masih terdiskon. Posisi saham INCY berlawanan dengan tren harga saham sektor kesehatan lainnya.
Kemudian, jika membandingkan PFE dan MRK, keduanya memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing.
Jika komparasi valuasi PE dan PBV, PFE lebih menarik dibandingkan dengan MRK. Namun, jika melihat volatilitas harga saham, MRK lebih menarik dibandingkan dengan PFE.
Namun, dengan prospek kinerja tahun ini yang berpotensi terjaga meroket karena hasil dari efisiensi, kami lebih memilih PFE dibandingkan dengan MRK. Pasalnya, kondisi valuasi harga saham keduanya sama, tapi secara realita kinerja masih lebih bagus PFE.
BIIB juga bisa menjadi pilihan karena memiliki bisnis yang lebih spesifik meski ada kenaikan biaya yang membuat laba bersihnya turun di kuartal II/2025. Jika kamu termasuk yakin BIIB bisa membalikkan kondisi penurunan menjadi pertumbuhan laba sesuai guidance, saham ini lagi diskon dan bisa jadi pilihan menarik.
Terakhir, CNC menjadi saham yang cocok banget untuk kamu tipe contrarian. Di tengah saham ini menghadapi tantangan dari pengelolaan asuransi program pemerintah, ada potensi pemulihan kinerja di 2026 yang cukup signifikan dan bisa jadi momentum bagus untuk harga saham CNC di kuartal II/2026 nanti.