5 Saham yang Bakal Umumkan Dividen Jumbo di April 2024

Maret sampai Juni bakal jadi musimnya bagi dividen. Kira-kira, apa saja/ saham yang bakal bagi dividen jumbo di April? simak selengkapnya di sini.

5 Saham yang Bakal Umumkan Dividen Jumbo di April 2024

Mikirduit – Ada sekitar 47 saham dividen yang bakal RUPS di April 2024. Dari ke-47 saham itu, siapa yang bakal umumkan dividen terbesarnya? lalu, bagaimana prospek sahamnya di masa depan? Berikut ini 5 saham yang bakal bagikan dividen dengan yield tinggi di April 2024. 

Saham TPMA

Saham TPMA bakal RUPS pada 26 April 2024. Dengan pertumbuhan laba bersih per saham sebesar 36 persen sepanjang 2023 menjadi Rp115 per saham, kami ekspektasi perseroan bakal bagi 70 persen laba bersihnya menjadi dividen. Dengan vegitu, potensi dividen per saham TPMA sekitar Rp50,5 per saham. Nominal ini sudah dikurangi dengan interim senilai Rp30 per saham. 

Jika dihitung dengan harga saham per 2 April 2024, tingkat dividend yield-nya bisa mencapai 7,5 persen. 

Dalam RUPS nanti, selain bicara dividen, pemegang saham juga menantikan kejelasan rencana right issue perseroan. Jadi, TPMA berencana right issue dengan melepas 30 persen saham baru. Kalau diestimasikan harga pelaksanaannya setara dengan harga pasar saat ini, nominalnya setara Rp700-an miliar. 

Rencana penggunaan dana belum disebut detail dalam prospektus awal hanya untuk ekspansi usaha organik dan non-organik. Artinya, modal dari right issue ini untuk ekspansi sih. 

Di sisi lain, valuasi TPMA saat ini masih cukup tinggi. PBV TPMA masih di 1,27 kali di atas rata-rata 5 tahun yang berada 1,02 kali. Kami menilai harga wajar TPMA ada di Rp552 per saham. Sehingga jika baru mau masuk saat ini sangat berisiko, bagi yang sudah hold di harga bawah bisa mantau perkembangan aksi korporasinya tersebut.

Saham HMSP

Saham HMSP menjadi salah satu emiten yang bakal bagi dividen jumbo pada April 2024. Hal itu didorong dari kinerja HMSP yang mampu mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 28 persen di 2023. 

Namun, lonjakan laba bersih HMSP bukan didorong oleh kenaikan permintaan produk, tapi lebih kepada efisiensi dan penurunan beban cukai karena HMSP juga meningkatkan produksi sigaret kretek tangan yang kena cukai lebih rendah. Toh, dari segi pendapatan hanya naik 4,29 persen, dan volume penjualan malah turun 4 persen.

Namun, dari total laba bersih per saham-nya itu, kami ekspektasikan HMSP melanjutkan tren membagikan seluruh laba bersih menjadi dividen. Dengan laba bersih per saham senilai Rp70, berarti total dividen per saham juga setara Rp70. Jika dihitung dengan harga pasar 2 April 2024, tingkat dividend yield-nya mencapai 8,3 persen. Keputusan dividen ini akan diumumkan HMSP di RUPS tahunan pada 23 April 2024.

Harga saham HMSP saat ini pun sudah sangat murah dengan price to earning ratio (PE) di 12,21 kali. Posisi itu secara historis ada di bawah standard deviasi -1 PE 10 tahun perseroan. Namun, risiko penurunan bisnis rokok bisa berlanjut jika cukai terutama untuk sigaret kretek mesin terus dinaikkan. Meski, ada wacana dari pemerintahan baru kalau cukai sigaret kretek tangan akan disesuaikan lebih rendah.

Laba Saham HMSP Naik 28 Persen, Tanda Siap Bangkit?
Saham HMSP membuat secercah harapan bagi para holdernya. Laba bersih mulai naik, apakah ini pertanda saham tersebut siap meroket lagi?

Saham ASII

Saham ASII bakal melakukan RUPS Tahunan pada 30 April 2024. Khusus ASII, manajemen perseroan telah mengumbar rencana pengajuan dividen dalam RUPS tahunan nanti. 

Presiden Direktur ASII Djony Bunarto Tjondro mengungkapkan pihaknya mengajukan dividen sekitar Rp421 per saham dalam RUPS tahunan nanti. 

Dengan tingkat dividen per saham tersebut, berarti tingkat dividend yield ASII dengan menggunakan harga saham 2 April 2024 sebesar 8,1 persen. 

Valuasi saham ASII pun masih cukup menarik jika melihat PE perseroan ada di level 6,25 kali. Secara historis, level itu sudah mendekati standard deviasi -2 dalam 10 tahun terakhir di level 5,8 kali.

Meski begitu, ada risiko untuk saham ASII ke depannya jika melihat proyeksi laba bersih ASII diipekirakan turun pada 2024. Konsensus analisis memperkirakan kinerja laba bersih ASII turun sebesar 9,91 persen menjadi Rp30,48 triliun. Meski, akan kembali menanjak 3,46 persen menjadi Rp31,53 triliun pada 2025. 

ASII sendiri masih dalam mode ekspansi dengan rencana masuk ke bisnis data center, serta pengembangan bisnis baru di anak usahanya, seperti UNTR, dan bank digital milik Bank Jasa Jakarta, yakni Bank Saqu. 

Saham UNTR

Saham UNTR bakal RUPS pada 24 April 2024. Kinerja UNTR sepanjang 2023 sendiri cenderung stagnan setelah laba bersihnya turun sebesar 1,87 persen. Dengan kinerja itu, kami memperkirakan UNTR bakal bagi dividen final di luar interim sekitar Rp2.061 per saham. Dengan menggunakan harga saham per 2 April 2024, berarti tingkat dividend yield UNTR sekitar 8,37 persen. 

Di sisi lain, kinerja laba bersih UNTR diperkirakan masih terus lanjut turun hingga 2025. Di 2024, laba bersih UNTR diperkirakan turun sebesar 22 persen menjadi Rp16,07 triliun, sedangkan di 2025 turun sebesar 7,15 persen menjadi Rp14,92 triliun. 

Namun, perlu dilihat juga bagaimana kontribusi beberapa aset yang sudah diakuisisi UNTR seperti tambang emas di NTB, tambang nikel, dan bisnis panas buminya. 

Dari segi valuasi harga, saham UNTR sudah cukup murah dengan Price to book value (PBV) di angka 1,16 kali. Posisi itu sudah berada di bawah standard deviasi -1 dalam 10 tahun UNTR.

Misteri Ekuitas Negatif LPPF Terungkap, Tertarik Beli?
Salah satu cerita pasang surut terdalam di pasar saham terjadi di LPPF. Bayangkan, setelah bagikan dividen jumbo, tiba-tiba ekuitasnya negatif. Kok bisa? misterinya terungkap di sini

Saham LPPF

Saham LPPF juga bakal RUPS tahunan di 3 April 2024. Perseroan disebut sudah mengajukan rencana dividen sekitar Rp200 per saham, meski sempat dikhawatirkan BEI bisa membuat ekuitasnya kembali negatif seperti ketika pembagian dividen 2023. 

Jika LPPF jadi membagikan dividen senilai Rp200 per saham. Dengan perhitungan harga saham 2 April 2024, berarti tingkat dividen yield-nya sekitar 11,3 persen. Ini akan menjadi tingkat dividen yield terbesar dari emiten yang RUPS pada April 2024. 

Namun, kondisi ekuitas LPPF yang rentan negatif karena ada modal negatif setelah Matahari merger dengan Meadow di 2013, saham ini menjadi cukup berisiko untuk bertengger di papan notasi khusus. 

Jika dilihat secara fundamental, saham LPPF masih cukup oke dengan saldo laba masih senilai Rp3 triliun, walau ada tambahan modal disetor negatif sekitar Rp3 triliun juga karena aksi merger pada 2013 tersebut. Apalagi, arus kas operasi juga masih berada di level positif. 

Walaupun, dari sektor bisnis dan segmen pasar yang dikejar, saham LPPF rentan terkena efek kenaikan inflasi dan perlambatan ekonomi. Untuk itu, perseroan juga berencana masuk ke pasar menengah atas yang cenderung kebal dengan inflasi. 

Menariknya, saham LPPF diproyeksikan akan mencatatkan tren kenaikan laba bersih di 2024 dan 2025. Perseroan mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 12,29 persen menjadi Rp758 miliar pada 2024, serta tumbuh 10 persen menjadi Rp835 miliar pada 2025.

Musim Bagi Dividen Nih, Mau Tau Saham Dividen yang Oke dan Bisa Diskusi serta Tau Strategi Investasi yang Tepat?

Yuk join Mikirdividen, masih ada promo Berkah Ramadan hingga Rp200.000. Berikut ini benefit yang akan kamu dapatkan:

  • Update review laporan keuangan hingga full year 2023-2024 dalam bentuk rilis Mikirdividen edisi per kuartalan (HINGGA Maret 2025)
  • Perencanaan investasi untuk masuk ke saham dividen
  • Grup Whatsapp support untuk tanya jawab materi Mikirdividen
  • Siap mendapatkan dividen sebelum diumumkan (kami sudah buatkan estimasinya)
  • Publikasi eksklusif bulanan untuk update saham mikirdividen dan kondisi market

Tertarik? langsung saja beli Zinebook #Mikirdividen dengan klik di sini

Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini