4 Cara Beli Rumah, Nomor 3 Terbaik?

Siapa sih yang nggak pengen beli rumah? namun KPR takut kejebak utang, mau cash keras nggak punya modal? aku harus apa nih?

4 Cara Beli Rumah, Nomor 3 Terbaik?

Mikir Duit – Bunga Kredit Pemilikan Rumah alias KPR mulai naik setelah Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan sejak Agustus 2022. Biasanya, ada masa lagging atau tunda dari kenaikan suku bunga bank sentral ke suku bunga kredit sekitar 3-6 bulan. Nah, dengan tingkat suku bunga kredit yang lagi naik, apakah beli rumah dengan KPR masih worth it?

Harga rumah yang terus naik membuat sebagian besar masyarakat bisa membelinya dengan KPR alias kredit. Bahkan, beberapa masyarakat ada yang KPR dengan tenor hingga 20-25 tahun lamanya.

Namun, tidak sedikit juga masyarakat yang berjuang agar bisa membeli dengan skema tunai atau cash keras. Sebenarnya, apa cara membeli rumah yang paling efektif dan efisien? kita ulas 5 cara untuk beli rumah di sini ya.

Kredit Pemilikan Rumah

Ya, cara paling mudah memang dengan Kredit Pemilikan Rumah. Produk kredit ini memang dikhususkan untuk beli rumah. Lalu, kamu tinggal bayar cicilan per bulan. Mau tau apa saja kelebihan dan kekurangan beli rumah dengan skema ini

Kelebihan: KPR membuat masyarakat bisa menjangkau pembelian rumah lebih cepat. Apalagi, sampai saat ini, BI masih memberikan relaksasi uang muka 0 persen untuk KPR rumah pertama dengan syarat dan ketentuan.

Lalu, biasanya pengembang properti yang sudah menyediakan opsi pembayaran dengan KPR cenderung lebih aman. Soalnya, bank sudah verifikasi terkait pengembang properti tersebut. Kecuali dalam kasus Meikarta yang sempat ada masalah kemarin ya.

Ditambah, jika dengan KPR, surat-surat hak milik dan sebagainya akan dipegang oleh bank. Soalnya, bank sudah menalangi biaya pembelian properti, tinggal kita yang nyicil. Jadi, risiko surat-surat dibawa kabur orang lain sangat tipis.

Biasanya, KPR juga disertai dengan asuransi jiwa untuk kreditnya. Jadi, jika si tulang punggung keluarga meninggal, KPR bisa dianggap lunas dengan klaim dari asuransi jiwa kredit tersebut.

Kekurangan: Meski begitu, ada beberapa kekurangan KPR, yakni ada periode tingkat bunga floating atau mengambang mengikuti perkembangan suku bunga BI. Jadi, kalau BI menaikkan suku bunga, ya bunga floatingnya juga naik. Ada yang memberikan suku bunga fix, tapi tingkat bunga yang diberikan cukup tinggi.

Jika gagal bayar kredit selama periode waktu tertentu, ada potensi rumah disita oleh bank. Lalu, semua cicilan yang sudah dibayarkan juga tidak kembali.

Cash Bertahap

Nah, skema pembelian rumah dengan cara ini sering dijadikan trik marketing oleh pengembang properti. Mereka menyebutnya kredit dengan bunga 0 persen, bahkan tidak sedikit juga yang memberikan embel-embel syariah karena tanpa bunga. Menurut data BI, ada sekitar 17 persen pembeli rumah yang memilih menggunakan skema cash bertahap ini.

Kelebihan: Cash bertahap memang menawarkan kelebihan cicilan fix dengan tenor yang cenderung pendek. Rata-rata paling lama sekitar 2 tahun. Namun, dengan tenor pendek, artinya jumlah cicilan juga besar.

Lalu, pengembang properti juga sering memberikan diskon dan hadiah kepada pembeli dengan cash bertahap.

Selain itu, dengan skema cash bertahap, tidak ada biaya administrasi tambahan jika dibandingkan dengan pembelian lewat KPR.

Kekurangan: Cicilan besar, termasuk untuk bayar uang mukanya. Lalu, sertifikat dan sebagainya ada di tangan pengembang. Ada risiko jika pengembang nakal, surat-suratnya malah dibawa kabur.

Apalagi, banyak juga pengembang bodong yang menawarkan skema cash bertahap dengan harga murah ke calon korbannya.

Cash Keras

Ini adalah cara yang dimimpikan oleh banyak orang. Namun, untuk mencapai dengan skema cash keras harus punya modal yang kuat. Jangan sampai, nekat beli rumah dengan cash keras, tapi tidak punya cashflow cadangan untuk risiko kehidupan ke depannya.

Kelebihan: dengan menggunakan cash keras, kita tidak perlu terjebak bayar cicilan dalam jangka pendek hingga panjang. Rumah pun langsung dimiliki begitu saja.

Kekurangan: Kalau menunggu tabungan cukup untuk beli rumah berpotensi memakan waktu yang panjang. Jadi, banyak kekhawatiran harga rumah keburu naik. [ini akan kita bahas di beli rumah di part selanjutnya]

Kredit Tanpa Agunan

Jangan kaget, beli rumah dengan kredit bukan cuma dengan KPR, tapi juga bisa dengan kredit tanpa agunan (KTA). Lalu, apa saja kelebihan dan kekurangan beli rumah dengan KTA?

Kelebihan: proses pengajuan kredit bisa lebih cepat dibandingka dengan KPR. Jadi, transaksi beli rumah bisa lebih cepat dan langsung lunas.

Kekurangan: biaya cicilan berpotensi besar karena suku bunga KTA bisa jadi lebih besar daripada KPR. Apalagi, tenor KTA cenderung pendek hanya sekitar 1-5 tahun.

Kesimpulan

Pilihan cara membeli rumah akan tergantung dari kesiapan kamu menghadapi risikonya. Setiap cara memiliki tingkat risiko masing-masing yang harus dihadapi.

Misalnya, cara tunai memang terlihat bagus, tapi apakah kamu adalah tipe orang yang disiplin menabung? ya kalau nggak bisa ambil KPR sehingga kamu dipaksa untuk menabung, meski dengan biaya yang tinggi.

Jadi, bagaimana cara kamu membeli rumah nih?