3 Saham Lagi Mau Aksi Korporasi, Begini Detailnya
Ada 3 Saham yang lagi mau aksi korporasi dari private placement hingga potensi perubahan kepemilikan. Dari ketiga saham itu, bagaimana prospeknya?

Mikirduit – Ada sekitar 3 saham yang mencatatkan aksi korporasi private placement hingga potensi perubahan kepemilikan. Berikut ini ulasan 5 saham tersebut.
Highlight
- Tiga emiten — BULL, KEJU, dan MSIN — tengah mempersiapkan aksi korporasi private placement yang masih menunggu persetujuan RUPSLB pada September 2025.
- Meski secara teori private placement cenderung berdampak negatif bagi investor ritel, dalam tren belakangan aksi ini justru kerap memicu kenaikan harga saham.
- Potensi keuntungan dapat dimaksimalkan dengan masuk sebelum harga saham naik signifikan, sambil memantau perkembangan dan detail final aksi korporasi masing-masing emiten.
- Untuk diskusi saham secara lengkap, pilihan saham bulanan, dan insight komprehensif untuk member, kamu bisa join di Mikirsaham dengan klik link di sini
Saham aksi korporasi tengah diburu oleh banyak investor dengan ekspektasi bisa mencatatkan kenaikan signifikan. Kini, saham yang diincar bukan sekadar saham backdoor listing, tapi juga saham yang melakukan right issue dan private placement.
Sebenarnya, efek dari right issue dan private placement lebih cenderung negatif ke investor ritel karena ada penambahan jumlah lembar saham, terutama private placement yang tidak memberikan hak tebus ke investor ritel. Namun, dalam beberapa waktu terakhir, aksi right issue dan private placement justru jadi pemantik harga saham mencatatkan kenaikan signifikan.
Berikut deretan saham yang berencana melakukan right issue dan private placement serta perubahan kepemilikan:
Saham BULL
Saham BULL, emiten perkapalan berhubungan dengan pengiriman migas, mengumumkan rencana private placement. Perseroan berencana menerbitkan 1,4 miliar lembar saham dengan ekspektasi harga minimal transaksi di Rp122 per saham. Artinya, harga transaksi berpotensi di atas Rp122 per saham.
Angka ini berdasarkan harga penutupan BULL dalam 25 hari perdagangan terakhir yang menjadi acuan angka minimal pelaksanaan BULL. Dari perhitungan itu kami ekspektasikan BULL berpotensi menerima dana segar senilaiRp171 miliar hingga Rp253 miliar dari private placement tersebut.
Dana private placement akan digunakan perseroan untuk pengembangan usaha seperti penambahan armada kapal hingga modal kerja.
Hal yang menarik dari transaksi aksi korporasi BULL ini adalah adanya investor strategis bernama Fortune Street Limited, sebuah perusahaan asal Hong Kong. Namun, kami tidak bisa menemukan detail dari website, pengurus, dan lainnya dari perusahaan ini.
Namun, dalam prospektus dijelaskan Fortune Street Limited tidak memiliki hubungan afiliasi dengan perseroan, direksi, komisaris, hingga pemegang saham pengendali. Lalu, Fortune Street juga hanya akan mengambil porsi 10 persen dari total saham perseroan sehingga tidak ada perubahan pengendalian.
BULL dikendalikan oleh Halim Jusuf yang juga memiliki saham BIPI dan bagian dari Grup Danatama.
Nantinya, keputusan private placement ini akan diajukan dalam RUPSLB pada 15 September 2025.
Saham KEJU
KEJU juga baru saja mengumumkan rencana perubahan pengendalian perseroan dari GOOD ke Bel, perusahaan asal Prancis. GOOD disebut telah menandatangani framework agreement pada 6 Agustus 2025 terkait rencana kerja sama strategis yang dapat mengakibatkan Bel bersama GOOD menjadi pengendali perseroan.
Tujuan dari aksi korporasi ini adalah untuk menciptakan kolaborasi antara Bel dan GOOD dalam pengembangan bisnis keju di Indonesia.
Grup Bel adalah produsen Keju asal Prancis yang memiliki anak usaha di beberapa negara dari Amerika Serikat, Turki, Swiss, Swedia, Spanyol, United Kingdom, Czech, Portugal, Poland, Norwegia, Belanda, Maroko, Jepang, Jerman, Denmark, Kanada, Belgia, dan Austria.
Produk Bel mencakup Babybel, Boursin, Kiri, La Vache Qui Rit, Nurishh, dan Gogo Squeez.
Lalu, apakah aksi korporasi KEJU ini akan membuat KEJU menjadi bagian dari Grup Bel di Indonesia? Apalagi, sejauh ini Bel belum memiliki jaringan bisnis di Indonesia.
Jika nantinya dengan kehadiran Bel membuat produk keju yang diproduksi dan dipasarkan oleh KEJU menjadi lebih variatif dan masuk ke berbagai segmen (dengan berbeda brand) bisa membuat KEJU mencatatkan pertumbuhan kinerja yang menarik.
Namun, kita perlu pantau terkait perkembangan dari aksi korporasi ini secara bertahap.

Saham MSIN
MSIN, perusahaan milik Hary Tanoe, juga mengumumkan rencana penerbitan saham baru sebanyak-banyaknya sebesar 10 persen dari seluruh saham atau setara 6,06 miliar lembar.
Jika menggunakan ketentuan minimal harga pelaksanaan private placement adalah harga penutupan dalam 25 hari terakhir sebelum pengajuan, berarti jika menggunakan data per 11 Agustus 2025, harga pelaksanaan minimal sekitar Rp199 per saham. Artinya, bisa saja lebih dari angka tersebut.
Dengan menggunakan rentang harga pelaksanaan di Rp199 hingga Rp250 per saham, berarti total dana yang dihimpun oleh MSIN dari aksi korporasi ini sebesar Rp1,2 triliun hingga Rp1,5 triliun.
Adapun, dalam transaksi private placement ini, MSIN sudah meminta persetujuan pada 15 September 2025. Namun, sesuai dengan syarat dari OJK, pelaksanaan private placement hanya bisa dilakukan 12 bulan setelah tanggal stock split yang dilakukan perseroan pada tahun lalu. Sehingga, persetujuan pelaksanaan penambahan modal akan efektif berlaku pada 7 Oktober 2025.
Untuk detail rencana penambahan modal belum dijelaskan secara detail. Tujuannya, akan disesuaikan dengan kebutuhan aktual perseroan saat melakukan penambahan modal.
Di sisi lain, dalam transaksi ini belum ada calon pemodal atau investor yang akan melakukan transaksinya. Nantinya, rencana private placement ini akan diajukan dalam RUPSLB pada 15 September 2025.
Kesimpulan
Ketiga saham ini masih dalam proses persetujuan private placement sehingga aksi korporasi tidak akan dilakukan dalam jangka dekat. Jika ada yang yakin dengan salah satu aksi korporasi tersebut bisa mulai masuk ketika ada saham yang turun dan mulai sideways. Sebelum nantinya aksi korporasi dilaksanakan dan harga saham mulai naik. Ingat, kita beli saat saham belum naik bukan ketika harga saham sudah di pucuk ya.
Lalu, Bagaimana Strategi untuk Ketiga Saham Tersebut?
Join mikirsaham untuk mendapatkan detail plan investasi saham. Kamu juga bisa diskusi saham real-time, insight saham yang menarik, hingga pilihan saham bulanan. Mau dapat list lengkapnya sekaligus konsultasi dengan Mikirduit? yuk join Mikirsaham sekarang juga dengan klik di sini dan dapatkan semua benefit ini:
- Pilihan saham dividen, value, growth, dan contrarian
- Kamu bisa tanya lebih detail alasan pemilihan saham tersebut
- Curhat soal kondisi porto-mu
- Update perkembangan market secara real-time
- Konfirmasi isu yang kamu dapatkan dan impact-nya ke saham terkait
Semua itu bisa didapatkan dengan gabung Mikirsaham, Join sekarang dengan klik di sini
Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini