23 Digest: Pesta Dividen Jumbo Terakhir Saham Batu bara?

Ada apa saja di Februari yang penuh cinta? pesta dividen berakhir, suku bunga BI ditahan, dan mimpi besar GOTO buat cuan.

23 Digest: Pesta Dividen Jumbo Terakhir Saham Batu bara?

Hai para Pemikir Duit, Februari memang bulan penuh cinta, terutama kamu yang hold keras harga saham batu bara di harga bawah. Kesabaran-mu bertahun-tahun berpotensi terbayarkan di tahun ini. Deretan emiten batu bara siap pesta dividen jumbo yang mungkin menjadi terakhir kalinya sepanjang bisnisnya kali ini. Kenapa begitu?

Daftar Isi Konten

Meme pesta dividen jumbo saham batu bara

2022 jelas menjadi tahunnya booming batu bara, seolah dejavu di 2007-2008. Harga batu bara Newcastle yang dijadikan acuan untuk transaksi batu bara Indonesia sempat melejit tembus 400-an dolar AS per ton.

Kenaikan harga batu bara itu jelas berkah bukan kepalang bagi emiten sektor tersebut. Sampai akhirnya, ada tiga emiten batu bara yang sudah merilis laporan keuangan, yakni PT Indotambang Megah Raya Tbk. (ITMG), PT Bukit Asam Tbk. (PTBA), dan PT United Tractors Tbk. (UNTR). Hasilnya, laba bersih ketiga emiten itu tumbuh di atas 100 persen sepanjang 2022.

Kinerja Laba Bersih Emiten Batu Bara Sepanjang 2022

2021 2022 Pertumbuhan
ITMG 475 1.200 152%
PTBA 4.768 10.001 109%
UNTR 10.279 21.005 104%

Keterangan: khusus ITMG menggunakan satuan jutaan dolar AS, sedangkan PTBA dan UNTR menggunakan satuan dalam miliaran rupiah.

Pencapaian indah di akhir 2022 membuat banyak investor menantikan dividen jumbo dari emiten batu bara tersebut. Bahkan, direksi UNTR berani mengusulkan pembagian dividen hingga 120 persen dari pencapaian laba bersih 2022. Hal itu membuat dividen yield UNTR berpotensi tembus 22 persen jika disetujui pemegang saham di RUPS nanti. Kalau pakai logika, pemegang saham mana yang menolak kalau dikasih dividen besar?

Yaps, direksi UNTR mengajukan dividen Rp7.005 per saham dengan total dividen final di luar interim senilai Rp6.185 per saham. Jika dikalkulasikan, total usulan dividen UNTR itu mencapai Rp25 triliun, lebih besar dari laba bersihnya yang cuma Rp21 triliun. Tingkat dividen yield dengan asumsi harga penutupan 28 Februari 2023 juga tembus 23 persen. Lalu, kalau disetujui sisa dividennya dibayar dari mana?

Nah, UNTR itu memiliki saldo laba yang belum dicadangkan senilai Rp71,13 triliun. Perseroan cukup mengambil sekitar Rp4 triliun dari situ untuk merealisasikan pembagian dividen terbesar sepanjang sejarah UNTR.

Rekor Dividen Terbesar ITMG dan PTBA

Bukan cuma UNTR, bahkan ITMG berpotensi kembali membagikan dividen per saham terbesar sepanjang dua tahun berturut-turut.

Dalam ketentuan ITMG, perseroan akan membagikan minimal 60 persen dari total laba bersih untuk dividen dengan memperhatikan kinerja keuangannya. Selama ini, rata-rata dividen payout ratio ITMG selalu di atas 60 persen dari laba bersih.

Jika kita berasumsi ITMG membagikan dividen sebesar 65 persen dari laba bersih saja, perseroan akan membagikan total dividen dari tahun buku 2022 senilai Rp10.000-an per saham.

Khusus dividen final di luar interim ITMG dari tahun buku 2022, diperkirakan bisa tembus Rp6.690 per saham. Dengan asumsi itu dan menggunakan perhitungan harga penutupan 28 Februari 2023, tingkat dividen yield ITMG tembus 17,98 persen.

PTBA juga akan menyusul di belakangnya dengan mencatatkan pembagian dividen terbesar sepanjang sejarah. Dengan asumsi, PTBA memutuskan bagikan 100 persen laba menjadi dividen seperti pada tahun lalu, berarti total dividen per saham PTBA menjadi Rp870 per saham dengan tingkat dividen yield 22 persen. Angka itu menjadi dividen per saham terbesar PTBA sepanjang sejarah.

Tanda Pesta Dividen Jumbo Saham Batu Bara Terakhir untuk Selamanya?

Di tengah pesta dividen jumbo saham batu bara, ternyata harga komoditasnya terutama untuk Newcastle Coal yang menjadi transaksi batu bara kawasan Asia Pasifik sudah turun 55 persen dari September 2022 hingga Februari 2023.

harga batu bara newcastle
Pergerakan harga batu bara Newcastle yang terus turun sejak akhir September 2022. Dengan penurunan harga saham ini, artinya pertumbuhan laba bersih emiten batu bara sulit bisa tembus lebih tinggi lagi. Jadi, siap-siap saham batu bara bakal kehilangan momentumnya seperti saham bank digital yang kehilangan momentum di 2022.

Harga batu bara turun karena pembukaan lagi kawasan China setelah lock down berlarut-larut di 2022 tidak meningkatkan permintaan secara drastis. Apalagi, China malah lagi fokus dengan pengembangan energi baru dan terbarukan. Ditambah, permintaan batu bara di Eropa mulai stabil. Ditambah, Eropa cenderung mengambil batu bara dari Afrika Selatan yang lebih dekat ketimbang Asia. Harga batu bara Asia Pasifik pun terjun bebas.

Jelas ini menjadi alarm buruk bagi prospek kinerja keuangan emiten batu bara ke depannya. Jika harga batu bara turun hingga ke bawah 100 dolar AS per ton, bukan tidak mungkin laba emiten batu bara yang meroket kembali melempem. Hal itu jelas berefek ke pesta dividen yang tidak akan sebesar seperti pembagian di tahun buku 2022. Efeknya, ya daya tarik saham batu bara berkurang, harga sahamnya pun lemas.

Artinya, jika ada kenaikan harga saham ketika pesta dividen saham batu bara, kamu yang belum pegang sahamnya jangan nekat beli. Kini, rata-rata harga saham batu bara sudah cukup mahal, tapi sulit dibuktikan dengan price to earning ratio (PER) karena laba bersihnya meroket lebih tinggi daripada harga sahamnya.

Dengan begitu, setelah pesta dividen jumbo saham batu bara berakhir, siap-siap harga sahamnya turun drastis. Dengan wacana proyek energi yang lebih ramah lingkungan, saham batu bara perlahan bakal memasuki periode sunset yang sempat tertunda karena pandemi Covid-19.

Lalu, apakah ada peluang berburu saham batu bara untuk menikmati dividennya? kita bisa melihat berapa banyak kenaikan harga saham yang sudah terjadi di emiten batu bara yang sudah rilis laporan tahunan sejak harga terendahnya di awal Januari 2023.

Misalnya, UNTR dan PTBA sudah naik sebesar 16 persen sejak 30 Januari 2023 sampai 28 Februari 2023. Lalu, ITMG sudah naik 9 persen di periode yang sama. Artinya, jika mau masuk sekarang, kamu harus siap dengan penurunan minimal ke harga terendah di 30 Januari 2023 saat pembagian dividen sudah selesai.

Sementara itu, peralihan bisnis emiten batu bara seperti ke kendaraan listrik, energi baru terbarukan, hingga nikel juga tidak serta merta mendongkrak kinerja keuangannya. Jadi, jika belum memiliki sahamnya dan ingin berburu dividennya, lebih baik berhati-hati. Risiko dividen trapnya sangat tinggi.

Mimpi Besar GOTO Ingin Profit Hingga Mati-matian Janji Manis Lewat Ebitda Adjusted

PT GoTo grup Tbk.(GOTO) mengawali awal tahun dengan tekanan setelah Komisaris Utamanya Garibaldi Thohir alias Boy Thohir menuntut perusahaan teknologi paling bernilai di Indonesia itu untuk segera fokus mencari untung di Januari 2023.

Entah berhubungan atau tidak, GOTO berbenah dari pergantian manajemen, termasuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada akhri 2022, sampai akhirnya menjanjikan bisa mencatatkan Ebitda yang positif di akhir 2023. Eits, tapi ini bukan sekadar Ebitda, melainkan Ebitda adjusted.

perbedaan ebitda adjusted dengan laba bersih

Sebagai catatan, Ebitda adalah laba yang dihitung dengan tambahan bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi alias laba operasional kotor. Depresiasi sendiri adalah penurunan nilai dari aset berwujud seperti gedung, menara telekomunikasi, dan lainnya. Lalu, Amortisasi adalah penurunan nilai dari aset tidak berwujud.

Lalu, apa itu Ebitda adjusted? laba yang menghitung berbagai beban non-kas dan hal lainnya yang tidak berulang.

Dalam kasus GOTO, ada beberapa indikator yang membentuk Ebitda adjusted seperti, Ada 10 komponen yang dimasukkan ke dalam Ebitda adjusted GOTO, antara lain beban penyusutan dan amortisasi, penghasilan keuangan, biaya bunga, kerugian penurunan nilai aset tidak lancar dan aset yang siap dijual, kerugian atas penurunan nilai investasi di entitas asosiasi, kerugian penurunan nilai goodwill, berwujud, dan aset tetap, biaya kompensasi berbasis saham seperti program Gotong Royong, serta item-item yang tidak berulang lainnya.

Banyak dong? iya banyak sekali yang artinya nilai Ebitda adjusted GOTO bisa menjadi lebih tinggi. Sebagai gambaran, sampai kuartal III/2022, GOTO mencatatkan Ebitda negatif Rp19 triliun, sedangkan Ebitda adjusted-nya mencatatkan angka negatif yang lebih kecil menjadi Rp12 triliun. Artinya, dari penyesuaian Ebitda itu, GOTO bisa mempercantik angkanya menjadi cuma negatif Rp12 triliun.

Dengan begitu, jika GOTO melakukan berbagai strategi untuk mendorong pertumbuhan pendapatan seperti menaikkan tarif dan komisi di Gojek dan Tokopedia, serta menurunkan biaya operasional dengan PHK dan integrasi penggunaan teknologi. Artinya, ya bukan tidak mungkin Ebitda Adjustednya positif, meski Ebitda-nya berpotensi masih negatif.

Cerita Charlie Munger dan UBER

Charlie Munger, sobat Warren Buffett, pernah mengatakan indikator keuntungan yang diambil dari Ebitda adjusted adalah hal konyol dalam hal keuangan. Hal itu diungkapkan ketika UBER mengungkapkan pihaknya bisa mencatatkan keuntungan dengan indikator Ebitda adjusted.

“Saya tidak suka ketika investment banker berbicara tentang Ebitda yang disesuaikan. Saat membicarakannya seolah ada ketidakjujuran intelektual dasar. Bahkan, perusahaan yang mengumumkan menggunakan Ebitda disesuaikan itu mengakui kalau dirinya lemah" ujar Charlie Munger seperti dikutip dari Business Insider pada 2020.

Penggunaan Ebitda adjusted memang bukan standar dalam akutansi. Soalnya, perusahaan berpotensi mengabaikan berbagai biaya yang dianggapnya non-kas. Namun, dihitung akumulasi sebagai Ebitda adjusted sehingga nilainya terlihat besar.

Artinya, angka positif Ebitda adjusted bisa menjadi gambaran keuntungan semu.

Profesor Keuangan di Nortwestern University Philip Braun mengatakan kalau UBER saat ini bisa saja mencapai target profitabilitas dengan Ebitda yang disesuaikan.

"Namun, menurut saya itu tidak ada artinya, saya melihat itu hanya pernyataan yang kosong" ujarnya.

Yaps, Ebitda Adjusted seolah ingin menunjukkan pengakuan kalau sudah mencatatkan keuntungan. Padahal, keuntungan itu bukan berarti menggambarkan keuangan perusahaan sudah kokoh.

Biaya Goodwill GOTO

Paling serem itu kalau melihat biaya penurunan nilai Goodwill GOTO juga menjadi angka yang dimasukkan ke dalam perhitungan Ebitda adjustednya. Kenapa? bayangkan, mayoritas aset GOTO itu berupa Goodwill.

Apa itu Goodwill? jadi ketika perusahaan mengakuisisi perusahaan lain, akan ada selisih antara uang yang dibayarkan dengan nilai pasar. Nah, selisih itu adalah Goodwillnya.

Goodwill GOTO per September 2023 senilai Rp93 triliun dari total aset Rp154 triliun. Artinya, ketika adanya penurunan biaya Goodwill dari GOTO, berarti akan menambah nilai Ebitda adjusted GOTO. Padahal, Goodwill ini tidak ada uangnya hanya masalah pencatatan.

Jadi, jika GOTO mencapai Ebitda adjusted positif, tapi Ebitda-nya masih negatif, ya angka positif itu hanya pemanis publisitas perusahaan teknologi paling bernilai di Indonesia tersebut saja.

Suku Bunga Bank Indonesia Mulai Ditahan, Tanda Baik atau Buruk?

Bank Indonesia telah menahan laju suku bunga acuannya dalam rapat dewan gubernur pada Februari 2023. Meski, Federal Reserve, bank sentral Amerika Serikat masih belum ada tanda-tanda kuat untuk menahan laju suku bunga lebih lanjut.

Lalu, apa artinya aksi penahanan suku bunga Bank Indonesia?

Kita kembali ke dasar yang pernah di tulis di sini: Baca Juga: Dampak Kenaikan dan Penurunan Suku Bunga Bank Sentral

Ketika Bank Indonesia menahan suku bunga, berarti mereka menilai inflasi sudah mulai terkendali sehingga rem pertumbuhan ekonomi bisa mulai dibuka. Tanpa harus menurunkan suku bunga, aksi penahanan suku bunga ini menjadi pertanda bagus untuk dunia bisnis, terutama yang berhubungan erat dengan kredit seperti properti maupun infrastruktur.

suku bunga BI ditahan

Dengan aksi penahana suku bunga ini, berarti peredaran uang bisa kembali menggeliat setelah sebelumnya banyak yang memindahkan ke aset rendah risiko seperti surat berharga negara (SBN).

Berarti, ada tanda bagus bagi pasar saham, jika ekonomi siap melaju kencang berarti bisa positif untuk pasar saham. Kenapa? karena kinerja emiten bisa menggeliat lagi sehingga akan terepresentasi oleh harga sahamnya.

Jejak Saham Teknologi

Ketika The Fed memutuskan untuk menciutkan kenaikan suku bunga, harga saham teknologi di Amerika Serikat (AS) mulai naik. Begitu pula, ketika BI memutuskan untuk menahan suku bunga banyak yang berasumsi saham-saham teknologi di Indonesia bisa bangkit.

Sayangnya, fakta justru terbalik, dalams seminggu terakhir, saham PT Bukalapak Tbk. (BUKA) turun 2,62 persen. GOTO pun ikut turun 0,85 persen dalam seminggu terakhir. PT Global Digital Niaga Tbk. (BELI) pemilik Blibli.com juga turun 0,44 persen.

Saham bank digital lebih miris lagi, PT Bank Jago Tbk. (ARTO) sudah turun 13 persen dalam sepekan terakhir. Lalu, PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) juga turun 1,54 persen, sedangkan PT Allo Bank Indoensia Tbk. (BBHI) juga turun 1,54 persen.

Namun, penurunan itu bisa jadi sementara, jika nantinya BI maupun The Fed sudah memasukki era penurunan suku bunga, ada potensi saham-saham teknologi ini bisa kembali menjadi pilihan.

Bagi bank digital, era penurunan suku bunga akan menjadi game changer mereka yang tertekan kondisi likuiditas ketat dan suku bunga tinggi. Artinya, saat penurunan suku bunga bank sentral, mereka bisa mendapatkan tambahan likuiditas dan menjajakan produk kredit dengan bunga lebih rendah.

Di sisi lain, bagi emiten teknologi, ketika suku bunga bank sentral turun, berarti ada potensi perekonomian akan dikebut. Hal itu berpotensi meningkatkan pengguna jasa teknologi seperti on-demand milik Gojek dan Grab maupun e-commerce seperti Tokopedia dan Bukalapak.

Namun, jelas sampai detik ini tim Mikirduit menilai saham teknologi ini masih berisiko tinggi untuk investasi jangka panjang. Alasannya, ketidakpastian ekonomi masih sangat tinggi dan perusahaan teknologi ini tidak punya basis fundamental keuangan yang kuat.

Kesimpulan

Belajar dari tren pesta dividen saham batu bara di 2023 dan janji manis GOTO menuju profitabilitas dengan indikator Ebitda yang diatur seenaknya, kita sebagai investor ritel harus berhati-hati. Jangan terbawa nafsu untuk memburu saham yang ceritanya sudah lewat, atau ceritanya sengaja dibuat-buat.

Lalu, manfaatkan peluang beli saham berfundamental bagus dan posisi lagi murah saat posisi BI menahan laju suku bunga. Soalnya, ketika BI menurunkan suku bunga, ada potensi pasar saham keburu jalan sehingga kamu berpotensi tertinggal kereta.

Jadi, semoga kita bisa tetap cuan selalu di banjir dividen saham batu bara yang terakhir. Karena tidak ada yang tahu, kapan lagi emiten batu bara bisa pesta dividen jumbo seperti ini.

Sekian, Byebye bulan penuh cinta Februari, Selamat datang Maret

-SR-

Founder Mikirduit.com


23 Digest adalah publikasi bulanan dari Mikirduit yang merekap ada kejadian keuangan besar apa sepanjang bulan tersebut. Publikasi ini bakal dirilis setiap awal bulan.