Ulasan 5 Saham yang Keluar FCA, Begini Prospek dan Aksi Korporasinya
Ada 24 saham yang keluar FCA, sebagian lanjut ngebut setelah pergerakan harganya cenderung terbatas. Lalu, bagaimana dengan prospek ke depannya? simak selengkapnya di sini
Mikirduit – Ada 24 saham yang dilepaskan dari papan notasi khusus oleh BEI per 28 November 2025. Beberapa saham tersebut memiliki aksi korporasi hingga rumor yang lagi berjalan. Kira-kira, bagaimana perkembangannya saat ini?
Highlight
- Dari 24 saham yang keluar dari papan notasi khusus, terdapat 12 emiten yang sedang atau berpotensi menjalankan aksi korporasi maupun perubahan pengendalian.
- Sejumlah emiten seperti CTTH, DEFI, IATA, IRSX, dan RONY menunjukkan perkembangan aksi korporasi yang bervariasi mulai dari divestasi, akuisisi, private placement, hingga perubahan model bisnis.
- Perkembangan terbaru emiten-emiten ini menandakan adanya potensi peluang baru setelah keluar dari FCA, meski masing-masing masih menunggu eksekusi final dari rencana-rencana korporasinya.
- Untuk diskusi saham secara lengkap, pilihan saham bulanan, dan insight komprehensif untuk member, kamu bisa join di Mikirsaham dengan klik link di sini
Jika dilihat, ketiganya keluar dari FCA dengan status karena kurang likuid. Sedangkan, saat di FCA, harga sahamnya sudah meroket selaras dengan adanya aksi korporasi. Kami merekap ada 12 dari 24 saham yang lepas dari FCA itu memiliki aksi korporasi atau potensi perubahan pengendalian.
Berikut ini ulasan 5 dari 12 saham tersebut:
Saham CTTH
Saham CTTH juga memiliki aksi korporasi, meski bukan mengalami perubahan pengendali. Jadi, CTTH melepaskan 60 persen saham anak usahanya, PT Bukit Bunea kepada Chememan (Thailand) senilai 10,5 juta dolar AS. Bukit Bunea ini memiliki konsesi tambang kapur seluas 48,8 hektar di Sulawesi.
Nantinya, CTTH dan Chememan berencana akan membangun fasilitas produksi kapur dengan kapasitas awal 200.000 ton per tahun hingga maksimal 500.000 ton per tahun. Selain itu, kemitraan CTTH dengan Chememan bisa memperluas bisnisnya dari marmer ke sektor kapur. Sehingga, bagi CTTH bisa mendukung ekspansi Chememan di Asia Pasifik.
Saham DEFI
Saham DEFI sempat mengalami tanpa bisnis setelah izin perusahaan pembiayaan-nya dicabut OJK pada Januari 2022. Penyebabnya, perseroan memiliki ekuitas di bawah Rp100 miliar.
Saham yang dimiliki oleh Grup Kresna ini kabarnya tengah menargetkan akuisisi rumah sakit tipe C di daerah Bintaro Jakarta Selatan. Targetnya, akuisisi rumah sakit selesai pada kuartal III/2025 setelah memperoleh persetujuan dari regulator terkait.
Lalu, setelahnya akan ada peralihan kepemilikan saham DEFI dari Grup Kresna, yakni PT Asuransi Jiwa Kresna dan KREN kepada calon investor baru.

Saham IATA
Emiten ini sempat mengajukan rencana private placement yang sudah disetujui oleh RUPSLB pada Juni 2025. Namun, dari catatan kami, aksi private placement tidak kunjung dilakukan.
Awalnya, perseroan berencana menerbitkan 3,12 miliar lembar saham baru dengan nilai nominal Rp50 per saham. Belum ada rilis berapa harga pelaksanaan private placement yang harusnya minimal 90 persen dari rata-rata harga penutupan 25 hari bursa sebelum tanggal permohonan pencatatan.
Jika dilaksanakan di harga Rp100 per saham, berarti IATA bisa mendapatkan dana segar Rp300 miliar. IATA masih bisa melakukan private placement tanpa perlu persetujuan lagi hingga 24 Juni 2027.
Dana dari private placement itu akan digunakan perseroan untuk modal kerja anak usahanya di bidang batu bara, serta pengembangan IUP milik perseroan.

Saham IRSX
IRSX sudah proses perubahan pengendali menjadi PT Matra Tri Abadi dan bergabung di Grup Folago. Ke depannya, bisnis IRSX akan bergerak di bisnis short movie production (seperti drama China).
Perubahan bisnis IRSX ini pun lebih masuk ke bisnis Entertainment.
Rencana bisnis perseroan lainnya adalah menawarkan bisnis pembuatan Avatar dengan kecerdasan buatan, Digital Twin yang mereplikasi suara, wajah, dan gerakan manusia, aplikasi digital, hingga talent management (mengelola artis).
Salah satu yang ditunggu dari IRSX adalah rencana right issue yang sempat dibahas dalam public expose pada September 2025. Namun, itu sifatnya masih rencana, sehingga sampai saat ini belum ada detail yang lebih rinci.
Namun, IRSX mengumumkan rencana dana right issue yang dihimpun nantinya senilai Rp3 triliun. Dana right issue akan digunakan untuk Skill Up mengakuisisi para Kreator dan modal kerja pengembangan AI.
Saham RONY
RONY sudah diakuisisi oleh Honour Accord Ltd. sejak 2024. Kini, bisnis perseroan berubah menjadi penyewaan truk listrik. Adapun, operasional penyewaan bisnis truk listrik baru berjalan pada kuartal IV/2025 dari perkiraan sebelumnya di kuartal III/2025.
Manajemen mengungkapkan penundaan tersebut disebabkan oleh proses negosiasi dengan supplier yang masih berlangsung.
Jika dilihat, kompetitor perseroan yang paling sengit di Indonesia adalah PT XCMG Group Indonesia. Selain itu, jika melihat aksi korporasi NTBK, juga berpotensi menjadi pesaing RONY.
Dalam pengembangan bisnis baru yang dibawa Honour Accord ini, perseroan tidak mendapatkan suntikan aset, melainkan membuat anak usaha baru di bidang terkait. Namun, melihat kinerja kuartal III/2025 diaudit, ada potensi aksi korporasi baru mulai dilakukan setelahnya.
Kami sudah Merekap Ulasan 12 Saham yang Baru Keluar FCA dengan Strategi yang Disarankan di Mikirsaham
Kamu bisa mendapatkan insightnya dengan join Mikirsaham Pro.
Benefit Mikirsaham Pro:
- Stockpick investing (dividend, value, growth, contrarian) yang di-update setiap bulan
- Stockpicking swing trade mingguan (khusus member mikirsaham elite jika kuota masih tersedia)
- Insight saham terkini serta action-nya
- IPO dan Corporate Action Digest
- Event online bulanan
- Grup Diskusi Saham
Join ke Member Mikirsaham Pro sekarang juga dengan klik link di sini
Jangan lupa follow kami di Googlenews dan kamu bisa baca di sini
